Umi Muawanah, dkk.
KONSEP DASAR
AKUNTANSI DAN
PELAPORAN
KEUANGAN
JILID 1
SMK
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang
KONSEP DASAR
AKUNTANSI DAN
PELAPORAN
KEUANGAN
JILID 1
Untuk SMK
Penulis : Umi Muawanah
Fahmi Poernawati
Perancang Kulit : TIM
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
MUA MUAWANAH, Umi
k Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid 1
untuk SMK /oleh Umi Muawanah, Fahmi Poernawati ---- Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
xii, 286 hlm
Daftar Pustaka : Lampiran. A
Daftar Istilah : Lampiran. B
ISBN : 978-602-8320-51-1
ISBN : 978-602-8320-52-8
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan
buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta
buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku
pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk
SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus
2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak
cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk
digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.
Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh
masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial
harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan
akan lebih memudahkan bagi masyarakat khsusnya para
pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun
sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses
dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.
Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan
semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.
Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, 17 Agustus 2008
Direktur Pembinaan SMK
uji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas
dapat diselesaikannya penulisan buku akuntansi ini.
Buku ini merupa-kan buku pelajaran akuntansi
bagian 3 (tiga) yang melengkapi keberadaan buku 1
(satu) dan buku 2 (dua).
Buku 3 (tiga) ini berisi tentang konsep yang mendasari perlakuan
akuntansi atas suatu transaksi. Perlakuan akuntansi yang dimaksud
meliputi: (1) pengakuan, (2) pengukuran, dan (3) penyajian dalam laporan
keuangan.
Berbeda dengan buku 1 (satu) dan buku 2 (dua) yang keduanya
lebih menitik beratkan pada pembahasan tentang siklus akuntansi, buku
3 (tiga) ini akan membantu para siswa atau pembaca lainnya untuk lebih
memahami bagaimana suatu transaksi itu harus diakui, dinilai
atau diukur, dan disajikan dalam laporan keuangan. Dengan demikian
diharapkan bahwa para siswa dan pembaca lainnya akan lebih dapat
mendalami pelajaran akuntansi mulai dari pemahaman terhadap siklus
akuntansi (mulai dari proses pencatatan transaksi sampai dengan
menyusun laporan keuangan) hingga pemahaman terhadap konsep
dasar akuntansi keuangan.
Penulis berharap bahwa buku ini bisa digunakan oleh berbagai
pihak, oleh karena itu penyampaian materi dalam buku inipun disusun
secara sederhana. Dan dalam menyusun buku ini, penulis beranggapan
bahwa para pembaca belum pernah mempelajari konsep dasar akuntansi
keuangan.
KATA
PENGANTAR
P
iii
Tujuan ditulisnya buku ini untuk: (1) memberikan pemahaman
terhadap bagaimana sebuah transaksi harus dicatat dalam buku jurnal,
(2) memberikan penjelasan tentang bagaimana kita akan memberikan
nilai atau angka terhadap suatu transaksi, dan (3) bagaimana suatu akun
dapat disajikan dalam suatu laporan keuangan.
Pemahaman tentang proses akuntansi yang terangkai dalam
siklus akuntansi dalam suatu perusahaan sebagaimana yang telah
dibahas pada buku 1 (satu) dan buku 2 (dua) lebih difokuskan pada
proses pencatatannya hingga disusun sebuah laporan keuangan.
Sedangkan pada buku 3 (tiga) ini, siswa dan para pembaca lainnya diajak
untuk mempelajari mulai dari pencatatan, pemberian nilai sampai dengan
penyajian sebuah akun dalam laporan keuangan. Dengan demikian
diharapkan bahwa para siswa dan pembaca lainnya akan lebih
memahami tahapan-tahapan dalam mempelajari akuntansi keuangan
pada tingkat dasar secara menyeluruh.
Rancangan pada buku ini diharapkan bisa dipelajari oleh para
pembaca secara umum dan para siswa SMK secara khusus secara
mandiri. Oleh karena itu, seperti pada buku 1 (satu) dan buku 2 (dua),
maka pada buku 3 (tiga) inipun dilengkapi dengan sejumlah bahan
pertanyaan, latihan, dan soal pada setiap akhir bab. Hal ini dimaksudkan
untuk dapat didiskusikan atau dikerjakan secara mandiri. Dengan cara ini
diharapkan para siswa atau pembaca dapat menguasai konsep teori
pada bab yang bersangkutan dengan lebih baik.
Penulis menyadari bahwa buku ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat
berterimakasih apabila pembaca bersedia memberikan kritik dan saran,
sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan pada edisi berikutnya.
Harapan penulis adalah semoga buku ini bisa melengkapi dua
buku sebelumnya dan dapat digunakan sebagai bahan untuk memahami
pelajaran akuntansi tingkat dasar secara menyeluruh, bagi siswa SMK
program keahlian akuntansi se Indonesia dan pembaca lainnya.
Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga
kepada selmua pihak yang telah membantu mulai dari menyiapkan materi
buku ini hingga penyelesaian buku ini.
Semoga bermanfaat!
Penulis
iv
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS 1
A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi 1
B. Peran Akuntansi dalam Perusahaan dan
Pengguna Akuntansi 3
C. Profesi Akuntansi 5
D. Bidang-bidang Spesialisasi Akuntansi 5
E. Jenis-jenis Perusahaan 8
F. Jenis-jenis Organisasi Perusahaan 8
Soal-soal Latihan Bab 1 10
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN DAN
PERSAMAAN DASAR AKUNTASI 11
A. Pengertian Transaksi Bisnis Perusahaan 12
B. Persaman Dasar Akuntansi 14
C. Analisis Transaksi 14
D. Laporan Keuangan 23
Contoh Soal dan Penyelesaiannya 27
Soal-soal Latihan Bab 2 30
Soal Berlanjut 38
AKUN (REKENING) DAN
PENGGUNAANNYA 41
A. Pengertian Akun, Buku Besar dan Jenisjenis
Akun dalam Perusahaan 43
B. Bentuk-bentuk Akun 44
C. Sifat-sifat Akun dan Aturan Pencatatan
Akun 46
D. Akun dan Persamaan Dasar Akuntansi 51
E. Saldo Normal Akun 52
F. Cara Pencatatan Transaksi dalam Akun 53
DAFTAR ISI
BAB 1
BAB 2
BAB 3
JILID 1
v
Contoh Soal dan Penyelesaiannya 56
Soal-soal Latihan Bab 3 59
Soal Berlanjut 69
PENCATATAN TRANSAKSI BISNIS 71
A. Memahami Langkah-langkah dalam Proses
Pencatatan 72
B. Menganalisis Pengaruh Transaksi Bisnis
terhadap Akun 74
C. Pengertian Jurnal dan Fungsinya 75
D. Bentuk-bentuk Buku Jurnal (Harian) 75
E. Menyiapkan Ayat-ayat Jurnal di Buku
Harian 78
Contoh Soal dan Penyelesaiannya 92
Soal-soal Latihan Bab 4 94
Soal Berlanjut 97
POSTING DAN BUKU BESAR 101
A. Buku Besar dan Kegunaannya 102
B. Daftar Akun (Rekening) 105
C. Posting (Pemindahan) Ayat Jurnal ke Buku
Besar 107
Contoh Soal dan Penyelesaiannya 114
Soal-soal Latihan Bab 5 118
Soal Berlanjut 125
NERACA SALDO 127
A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo 128
B. Prosedur Menyiapkan Neraca Saldo 129
C. Keterbatasan Neraca Saldo 132
D. Menyiapkan Neraca Saldo 133
E. Mendeteksi Neraca Saldo yang Tidak
Seimbang 137
Contoh Soal dan Penyelesaiannya 139
Soal-soal Latihan Bab 6 148
Soal Berlanjut 156
BAB 4
BAB 5
BAB 6
vi
PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN
(REKENING) 157
A. Kebutuhan Penyesuaian 158
B. Jenis-jenis Penyesuaian 160
C. Jurnal Penyesuaian 161
D. Koreksi dan Ayat Jurnal Koreksi 175
Contoh Soal dan Penyelesaiannya 179
Soal-soal Latihan Bab 7 181
NERACA LAJUR 189
A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur 190
B. Bentuk dan Isi Neraca Lajur 190
C. Menyiapkan Neraca Lajur 191
Contoh Soal dan Penyelesaiannya 195
Soal-soal Latihan Bab 8 199
LAPORAN KEUANGAN 206
A. Jenis-jenis Laporan Keuangan 207
B. Bentuk Laporan Keuangan 213
C. Menyiapkan Laporan Keuangan 218
Soal-soal Latihan Bab 9 220
PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL
PEMBALIK 225
A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Penutup 226
B. Menyiapkan Jurnal Penutup 227
C. Tahap-tahap Menutup Akun Nominal 227
D. Jurnal Penutup untuk Perusahaan
Persekutuan 237
E. Jurnal Penutup untuk Perusahaan
Perseroan 239
F. Kegunaan Jurnal Pembalik (Reversing
Entry) 241
G. Menyiapkan Jurnal Pembalik 241
Contoh Soal dan Penyelesaiannya 247
Soal-soal Latihan Bab 10 251
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
vii
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN 261
A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo
setelah Penutupan 262
B. Bentuk-bentuk Neraca Saldo setelah
Penutupan 262
C. Menyiapkan Neraca Saldo setelah
Penutupan 263
Soal-soal Latihan Bab 11 265
KARAKTERISITIK PERUSAHAAN DAGANG 270
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Operasi
Perusahaan Dagang
272
B. Laporan Keuangan untuk Perusahaan
Dagang
275
C. Transaksi di Perusahaan Dagang 278
Soal-soal latihan Bab I 289
Latihan-latihan
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 291
A. Jurnal Khusus dan Jurnal Umum 292
B. Macam dan Bentuk Jurnal Khusus 292
C. Akuntansi Pembelian 295
D. Akuntansi Penjualan 300
E. Akuntansi Persediaan 305
F. Buku Besar dan Buku Pembantu 312
Soal-soal Latihan Bab II 316
Latihan-latihan 318
Soal-soal 319
NERACA SALDO 323
A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo
Perusahaan Dagang
324
B. Prosedur Membuat Neraca Saldo
Perusahaan Dagang
324
C. Menyiapkan Neraca Saldo Perusahaan
Dagang
326
Latihan untuk Diskusi 335
Soal 336
BAB 11
BAB 1
BAB 2
BAB 3
JILID 2
viii
PENILAIAN PERSEDIAAN DAN
PERHITUNGAN HARGA POKOK
PENJUALAN
337
A. Penilaian Persediaan dan Penghitungan
Harga Pokok Penjualan dengan Metode
FIFO
338
B. Menentukan Nilai Persediaan dan Harga
Pokok Penjualan dengan Metode LIFO
347
C. Menentukan Nilai Persediaan dan
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
dengan Metode Rata-rata
350
D. Menentukan Nilai Persediaan dan Harga
Pokok Penjualan Metode Identifikasi
Khusus
351
Soal-soal latihan Bab 4 353
Soal Latihan 355
Soal-soal 355
PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG
357
A. Jurnal Penyesuaian 358
B. Menyiapkan Neraca Lajur 363
C. Menyusun Laporan Keuangan 366
D. Jurnal Penutup 367
E. Neraca Saldo setelah Penutup 370
Soal-soal Latihan Bab 5 372
Latihan 372
Soal 373
PRAKTEK SIKLUS AKUNTANSI 376
Praktek Siklus Akuntansi 377
Pertanyaan 379
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
AKUNTANSI 381
A. Pendahuluan 382
B. Pengertian Akuntansi 383
C. Pengguna Akuntansi 383
D. Karakteristik Perusahaan 385
E. Bidang-bidang Akuntansi 387
F. Profesi Bidang Akuntansi 389
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 1
JILID 3
ix
G. Jenis-jenis Laporan Keuangan 390
Soal-soal Latihan Bab 1 396
KERANGKA DASAR AKUNTANSI
KEUANGAN 397
A. Pendahuluan 398
B. Pengertian dan Manfaat Kerangka Dasar 398
C. Tujuan Laporan Keuangan 400
D. Asumsi Dasar 401
E. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan 404
F. Unsur-unsur Laporan Keuangan 405
G. Pengakuan dan Pengukuran Unsur
Laporan Keuangan 408
Soal-soal Latihan Bab 2 412
KAS 413
A. Pendahuluan 414
B. Pengertian Kas 414
C. Komposisi Kas 414
D. Manajemen Pengendalian Kas 416
E. Kas Kecil 418
F. Rekonsiliasi Laporan Bank 423
Soal-soal Latihan Bab 3 430
PIUTANG 435
A. Pengertian Piutang 436
B. Klasifikasi Piutang 436
C. Pengakuan Piutang Usaha (Account
Receivable) 437
D. Penilaian Piutang Usaha 438
E. Penagihan Piutang yang Telah Dihapuskan 443
F. Disposisi Piutang 444
G. Piutang Wesel (Wesel Tagih) 447
H. Pencatatan Piutang Wesel (Wesel Tagih) 448
I. Penilaian Piutang Wesel (Wesel Tagih) 449
J. Mendiskontokan Wesel 449
Soal-soal Latihan Bab 4 456
BAB 2
BAB 3
BAB 4
x
PERSEDIAAN 462
A. Pengertian 463
B. Jenis-jenis Persediaan 463
C. Pengukuran Persediaan 464
D. Sistem Pencatatan Persediaan 465
E. Penentuan Kuantitas Persediaan 468
F. Penilaian Persediaan 470
G. Perbandingan Metode Penentuan Biaya
Persediaan dan Pengaruhnya terhadap
Laporan Keuangan 485
H. Metode Penilaian Persediaan Selain Harga
Pokok 486
Soal-soal Latihan Bab 5 487
INVESTASI JANGKA PENDEK 493
A. Pengertian Investasi dan Tujuan Investasi 494
B. Klasifikasi Investasi Saham 494
C. Investasi dalam Saham 495
D. Pengukuran dan Pencatatan Investasi
Lancar 496
E. Penilaian Investasi Saham (Pelaporan
Pada Nilai Terendah antara Biaya dan Nilai
Pasar) 497
F. Investasi Lancar Obligasi 499
Soal-soal Latihan Bab 6 501
ASET TETAP 503
A. Penilaian Aset Tetap 504
B. Akun-akun yang Tergolong Aset Tetap 504
C. Penentuan Harga Pokok Berbagai Jenis
Aset Tetap dengan Cara Membeli 505
D. Penentuan Harga Pokok Aset Tetap
dengan Cara Membangun Sendiri 513
E. Penyajian Aset Tetap di Laporan Keuangan
Soal-soal Latihan Bab 7 516
BAB 5
BAB 6
BAB 7
xi
PENYUSUTAN ASET TETAP 519
A. Pendahuluan 520
B. Faktor-faktor Perhitungan Penyusutan 520
C. Metode-metode Penyusutan 521
D. Penyajian Penyusutan Aset Tetap di
Laporan Keuangan 527
Soal-soal Latihan Bab 8 530
KEWAJIBAN 533
A. Pengertian Kewajiban 534
B. Kewajiban Lancar 535
C. Jenis-jenis Kewajiban Lancar 535
D. Penyajian Kewajiban di Laporan Keuangan 543
Soal-soal Latihan Bab 9 544
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 547
A. Pengertian Kewajiban Jangka Panjang 548
B. Jenis-jenis Kewajiban/ Utang Jangka
Panjang 548
Soal-soal Latihan Bab 10 560
EKUITAS 562
A. Jenis-jenis Ekuitas dan Sumber
Perubahannya 563
B. Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Saham 568
C. Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Laba
Ditahan dan Dividen 574
Soal-soal Latihan Bab 11 579
PENGAKUAN PENDAPATAN 583
A. Pengertian Pendapatan 584
B. Pengakuan Pendapatan 585
C. Pengukuran Pendapatan 586
D. Penyimpangan dari Dasar Penjualan 586
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
xii
Soal-soal Latihan Bab 12 593
DAFTAR PUSTAKA A
DAFTAR ISTILAH B
xiii
0
AKUNTANSI dan
OPERASI BISNIS
1. Memahami pengertian akuntansi dan tujuan akuntansi
2. Menjelaskan peran akuntansi dalam perusahaan dan
pengguna akuntansi
3. Menjelaskan profesi akuntansi
4. Menjelaskan bidang-bidang akuntansi
5. Menjelaskan jenis-jenis perusahaan
6. Menjelaskan jenis organisasi perusahaan
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
1
Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan
keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak
yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintahpun, sekarang ini
sedang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep akuntansi pada pola
manajemennya untuk tujuan pertanggungjawaban kegiatan. Itulah
sebabnya, akuntansi semakin banyak dipelajari di berbagai lapisan
masyarakat mulai dari siswa sekolah di pendidikan dasar sampai dengan
pendidikan tinggi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar informasi yang
diperlukan para manajer modern adalah informasi akuntansi. Oleh karena
itu, para manajer dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan
menggunakan data akuntansi. Perkembangan perekonomian yang
semakin pesat inilah yang menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih
memahami data akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi
Akuntansi sering disebut sebagai
bahasa bisnis (business language), atau lebih
tepatnya sebagai bahasa pengambilan keputusan.
Semakin seseorang menguasai bahasa
ini, maka akan semakin baik pula
orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan dalam kehidupannya.
Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua) sudut
pandang, yakni definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan
definisi dari sudut pandang proses kegiatannya.
Apabila ditinjau dari sudut pandang
pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan
atau aktivitas jasa yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas
atau transaksi yang bersifat keuangan (financial ).
Akuntansi sering disebut
sebagai bahasa bisnis
(business language)
Dari sudut pandang
pengguna jasa, akuntansi
sebagai
penyedia informasi
BAB 1
AKUNTANSI dan OPERASI BISNIS
2
Kegunaan informasi akuntansi adalah untuk:
1. Membuat perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan
pengawasan, serta pengambilan keputusan ekonomi yang tepat oleh
manajemen;
2. Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditor,
pemerintah, dan sebagainya.
Jika ditinjau dari sudut pandang
proses kegiatannya, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan
penganalisaan data keuangan suatu entitas.
Dari sini bisa dilihat, bahwa akuntansi
merupakan kegiatan yang kompleks,
menyangkut berbagai macam kegiatan,
sehingga pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang
berkaitan atau relevan dengan
keputusan yang akan diambil;
2. Memroses atau menganalisis data yang
relevan;
3. Mengubah data menjadi informasi yang
dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Dari definisi di atas, secara
sederhana kita dapat menjelaskan bahwa
akuntansi dapat menghasilkan informasi
yang digunakan manajer untuk menjalankan
operasi perusahaan. Akuntansi juga
memberikan informasi kepada pihak-pihak
yang berkepentingan untuk mengetahui
kinerja keuangan dan kondisi perusahaan.
Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan
sebagai sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan.
Sebagai suatu sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan
sebuah proses dari 3 (tiga) aktivitas, yaitu pengidentifikasian, pencatatan
dan komunikasi kejadian-kejadian ekonomis suatu perusahaan yang
menghasilkan informasi bagi penggunanya, sebagaimana dijelaskan
dalam ilustrasi 1.1.
Akuntansi adalah sistem
informasi yang memberikan
laporan kepada pihak-pihak
berkepentingan mengenai
kegiatan ekonomi dan
kondisi perusahaan
Dari sudut pandang proses
kegiatan, akuntansi
sebagai proses pencatatan,
penggolongan,
peringkasan, pelaporan
dan penganalisaan data
keuangan
3
Ilustrasi 1.1: Proses Akuntansi
B. Peran Akuntansi dalam Perusahaan dan Pengguna Akuntansi
Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan
akuntansi sebagai sumber informasi utama untuk pengambilan
keputusan. Informasi lainpun juga diperlukan dalam pengambilan
keputusan perusahaan. Informasi-informasi tersebut ditampung menjadi
satu, dianalisis dan pada akhirnya dipakai sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan.
Sebagai suatu sistem informasi, Akuntansi sangatlah diperlukan
baik oleh pihak intern perusahaan, maupun dari luar perusahaan. Secara
garis besar, pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi adalah:
1. Manajer. Seorang manajer perusahaan
memerlukan informasi akuntansi untuk
penyusunan perencanaan perusahaan,
mengevaluasi kemajuan yang dicapai
perusahaan, serta melakukan tindakan
koreksi yang diperlukan
2. Investor. Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu
organisasi untuk menganalisis perkembangan organisasi yang
bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada
suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga,
investor harus melakukan analisis laporan keuangan perusahaan
yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
3. Kreditor. Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena
kreditor berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon
Identifikasi Pencatatan
Komunikasi
Memilih Transaksi Pencatatan, Penggolongan, dan
Pengikhtisaran
Mempersiapkan laporan
akuntansi
Menganalisis dan
menginterpretasikan untuk
pengguna
Pihak-pihak yang
berkepentingan dengan
informasi akuntansi adalah
manajer, investor, kreditor,
pemerintah, organisasi
nirlaba, lainnya.
4
nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang
mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada
waktu yang tepat. Oleh karena kreditor sangat berkepentingan
dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
4. Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah sangat berkepentingan
dengan informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu
organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak
yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
5. Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk
mencari laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi
keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar
karyawan dan membayar beban-beban yang lain
6. Pemakai lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan oleh
organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan
informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangantunjangan,
serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana
mereka bekerja.
Proses dimana akuntansi menghasilkan informasi bagi
pengguna dijelaskan pada ilustrasi 1.2.
Ilustrasi 1.2: Informasi Akuntansi dan Pihak yang
Berkepentingan
MENYEDIAKAN INFORMASI KEPADA PEMAKAI
Pihak-pihak yang berkepentingan/ pemakai
Internal:
Pemilik,
Manajer,
Karyawan.
Eksternal:
Pelanggan,
Kreditor,
Pemerintah.
1
3 4
SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI
Mengidentifikasi
pemakai
Mencatat data
ekonomi mengenai
kegiatan usaha dan
hal-hal yang terjadi
pada perusahaan
Mengevaluasi
kebutuhan informasi
dari pemakai
Merancang sistem
informasi akuntansi
untuk memenuhi
kebutuhan informasi
pemakai
Menyiapkan laporan akuntansi
untuk pemakai
2
5
5
Profesi akuntan
dikelompokkan
menjadi 2 (dua), yaitu
akuntan publik dan
akuntan intern
C. Profesi Akuntansi
Kontribusi para akuntan terhadap sistem sosial
ekonomi suatu negara tidaklah sedikit. bidang
spesialisasi akuntansi dalam praktik seharihari.
Secara garis besar, akuntansi dibedakan
menjadi 2 (dua) bidang yaitu: (1) akuntansi
publik, dan (2) akuntansi intern (akuntansi
swasta).
Akuntansi publik berkenaan dengan pelayanan jasa akuntansi
bagi masyarakat. Akuntan yang berprofesi pada akuntansi publik disebut
sebagai akuntan publik dan mereka akan mendapatkan fee dari
pengguna jasanya. Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh akuntan
publik meliputi pemeriksaan laporan keuangan, bantuan di bidang
perpajakan, sistem informasi akuntansi ataupun konsultasi manajemen.
Untuk dapat menjadi Akuntan Publik Bersertifikat (Certified Public
Accountants = CPA) ada persyaratan khusus yang harus ditempuh oleh
para akuntan. Organisasi profesi akuntan di Indonesia disebut Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).
Sedangkan, dalam akuntansi internal, para akuntan akan
bekerja pada sebuah perusahaan. Akuntansi intern disebut juga
akuntansi swasta. Para akuntan yang berkecimpung dalam akuntansi
intern ini dikatakan berprofesi sebagai akuntan intern atau akuntan
swasta atau akuntan manajemen. Jasa yang diberikan oleh para akuntan
dalam sebuah perusahaan meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai: (a)
controller, (b) bookkeeper (pemegang buku), (c) cost accountant (akuntan
industri atau akuntan biaya), (d) Internal auditor (pemeriksa intern), (e)
tax specialist, dan (f) akuntan penyusun anggaran.
D. Bidang-bidang Spesialisasi Akuntansi
1. Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general
accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan berupa
laporan keuangan, yang penggunanya adalah pengambil keputusan
dari pihak luar perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi
keuangan bersifat umum untuk berbagai pengguna. Kelompok
pengguna yang biasanya memerlukan informasi akuntansi keuangan
adalah:
a. Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk
pengambilan keputusan apakah mereka akan tetap bertahan
pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan
kepemilikan dalam perusahaan.
b. Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini
untuk pengambilan keputusan apakah pihaknya akan
6
memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau
menolaknya
c. Pemerintah menggunakan informasi ini sebagai dasar
penetapan besarnya pajak, dsb
d. Karyawan memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan
negosiasi dengan perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai
keputusan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan
e. Pelanggan perusahaan menggunakan informasi keuangan ini
untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kerjasama
dengan perusahaan
Akuntansi keuangan biasanya meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu
(1) pemilihan dan pencatatan data, (2) analisis data, dan (3)
menyiapkan laporan bagi pengguna. Ilustrasi 1.3 menunjukkan ketiga
fungsi tersebut.
Ilustrasi 1.3: Tiga Fungsi dalam Akuntansi Keuangan
2. Akuntansi biaya (cost accounting), penganggaran masuk dalam
kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harus
menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian sasaran. Kategori
utama dari informasi yang diperlukan adalah untuk perencanaan dan
pengendalian perusahaan yang bersifat harian. Manajemen harus
mengetahui apa yang terjadi di perusahaan dan lingkungannya pada
saat sekarang dan apakah operasi perusahaan bisa berjalan dengan
lancar sebagaimana yang diinginkan untuk mencapai tujuannya.
Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen adalah
untuk perencanaan jangka panjang, misalnya untuk menentukan
kebijakan menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat
kebijakan khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak
diinginkan akan terulang lagi di masa mendatang.
3. Akuntansi manajemen meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu: (1) pemilihan dan
pencatatan data, (2) analisis data, dan (3) menyiapkan laporan bagi
manajemen. Ketiga fungsi ini nampak dalam skema sebagai berikut:
ANALISIS DATA
MENYIAPKAN
LAPORAN BAGI
PENGGUNA
Laporan Keuangan
PEMILIHAN dan
PENCATATAN DATA
Untuk menyediakan
sekumpulan data
perusahaan di masa
lalu dari operasi
perusahaan yang telah
dilakukan dan
lingkungannya
7
Ilustrasi 1.4: Tiga Fungsi dalam Akuntansi Manajemen
4. Akuntansi pemeriksaan (Auditing).
Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan
dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan
Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian atas kelayakan Laporan
Keuangan secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan obyektif.
5. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting).
Bidang Akuntansi Perpajakan berhubungan dengan penentuan
obyek pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta
perhitungannya. Kegiatan akuntansi Perpajakan adalah membantu
manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan
dilakukan sehubungan dengan pertimbangan perpajakan.
6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting).
Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan
pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah
terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk
kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan
(anggaran) dalam suatu periode tertentu.
7. Akuntansi Pemeriksaan (Governmental Accounting).
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya
berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara lazim
disebut Administrasi Keuangan Negara.
PEMILIHAN dan
PENCATATAN
DATA
Untuk menyediakan
sekumpulan data
perusahaan di masa
lalu dari operasi
perusahaan yang
telah dilakukan dan
lingkungannya
ANALISIS DATA
MENYIAPKAN
LAPORAN BAGI
MANAJEMEN
Untuk perencanaan
jangka panjang
MENYIAPKAN
LAPORAN BAGI
MANAJEMEN
Untuk perencanaan
dan pengendalian
operasi perusahaan
8
E. Jenis-jenis Perusahaan
Dalam praktik dan kehidupan sehari-hari, banyak jenis
perusahaan yang ada di Indonesia. Secara umum, perusahaan adalah
suatu organisasi yang memanfaatkan sumberdaya (input) seperti bahan
baku, tenaga kerja untuk diproses dalam menghasilkan barang atau jasa
(output) bagi pelanggan. Ukuran perusahaanpun juga sangat bervariasi,
ada yang kecil hingga perusahaan raksasa.
Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk
memaksimumkan laba. Laba adalah selisih antara jumlah yang diterima
dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah
yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya dalam menghasilkan
barang atau jasa tersebut. Namun ada juga perusahaan yang bertujuan
tidak semata-mata karena laba yang disebut sebagai perusahaan nirlaba.
Terdapat 3 (tiga) jenis perusahaan yang
beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu
perusahaan manufaktur, perusahaan dagang,
dan perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan
memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur
Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan
dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang
tergolong dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam
dengan produk utamanya adalah rokok, PT Unilever yang
menghasilkan barang-barang konsumsi, seperti pasata gigi, sabun
mandi, dan sebagainya.
2. Perusahaan dagang
Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan
ini tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan
membeli dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh
perusahaan dagang adalah Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.
3. Perusahaan jasa
Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang
kasat mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro
Perjalanan Shafira, dan sebagainya.
F. Jenis-jenis Organisasi Perusahaan
Hampir semua organisasi memerlukan akuntansi. Dalam hal
tertentu, prosedur akuntansi dapat tergantung pada bentuk organisasi.
Jenis perusahaan ada
3 (tiga), yaitu
perusahaan
manufaktur,
perusahaan dagang,
dan perusahaan jasa
9
Oleh karena itu, sebelum membahas tentang materi akuntansi yang lebih
jauh, perlu bagi kita untuk mengenal bentuk organisasi atau perusahaan.
Umumnya terdapat 3 (tiga) bentuk
perusahaan yang berbeda, yaitu perusahaan
perorangan, perusahaan persekutuan, dan
perusahaan perseroan. Masing-masing bentuk
perusahaan ini memiliki kelemahan dan
keunggulan masing-masing. Jenis-jenis
perusahaan meliputi:
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal.
Bentuk ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal.
Kelemahan utama bentuk perusahaan ini adalah sumberdaya
keuangan yang terbatas pada harta milik pribadi.
2. Perusahaan persekutuan
Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu, masingmasing
pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja
secara bersama-sama. Sumberdaya keuangan tidak hanya berasal
pada satu orang saja, tetapi berasal dari beberapa pemilik
perusahaan.
3. Perusahaan perseroan
Perusahaan perseroan Sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini
dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai suatu badan
hukum. Biasanya modalnya terdiri dari saham-saham, yang
diterbitkan oleh korporasi tersebut dan dijual kepada masyarakat yang
berminat. Keunggulan utama bentuk perusahaan korporasi adalah
kemampuan untuk mendapat sejumlah sumberdaya keuangan
dengan cara menerbitkan saham tersebut. Sehingga pemegang
saham perusahaan ini bisa perorangan, atau individu yang membeli
saham perusahaan ini.
Bentuk perusahaan
meliputi perusahaan
perseorangan,
perusahaan persekutuan,
dan perusahaan
perseroan
10
1. (a) Sebutkan pengertian akuntansi ditinjau dari sudut penggunanya!
(b) Sebutkan pengertian akuntansi ditinjau dari sudut proses
kegiatannya!
2. Siapa sajakah pengguna akuntansi itu dan untuk apakah akuntansi itu
bagi setiap penggunanya?
3. (a) Jelaskan tentang akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen!
(b) Jelaskan perbedaan keduanya!
4. Apa sajakah bidang-bidang akuntansi itu? Jelaskan untuk setiap
bidang akuntansi!
5. Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang menghasilkan
informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan. Siapa sajakah
pengguna dari informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan
tersebut?
6. Tiga fungsi apa sajakah yang ada dalam akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen? Jelaskan!
7. Jelaskan perbedaan antara akuntansi internal dengan akuntansi
publik!
8. Dapatkah pekerjaan akuntan digantikan dengan komputer? Jelaskan!
9. Suatu organisasi akan selalu berkaitan dengan kegiatan
keuangannya. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perusahaan dan
jenis-jenis organisasi perusahaan yang biasa terjadi dalam praktik
serta jelaskan pula perbedaan antara masing-masing bentuk
organisasi tersebut!
10. Untuk setiap bisnis yang terdaftar di bawah ini, kelompokkan kedalam
jenis perusahaannya! Apakah perusahaan jasa, perusahaan dagang,
atau perusahaan manufaktur?
a. Hotel
b. Toko gudang rabat
c. Dokter gigi
d. Bank
e. Perusahaan Rokok
11
1. Memahami transaksi bisnis
2. Memahami persamaan dasar akuntansi
3. Menganalisis pengaruh transaksi bisnis terhadap
persamaan dasar akuntansi
4. Menyiapkan laporan keuangan, laporan laba rugi, laporan
ekuitas pemilik, neraca, dan laporan arus kas
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
TRANSAKSI BISNIS
PERUSAHAAN dan
PERSAMAAN DASAR
AKUNTANSI
12
Sebuah sistem akuntansi akan terdiri dari 3 (tiga) bagian penting,
yang meliputi sebagaimana dalam ilustrasi 2.1.
Ilustrasi 2.1: Bagian dalam Sistem Akuntansi
A. Pengertian Transaksi Bisnis Perusahaan
Sebagai suatu organisasi yang
berorientasi pada perolehan laba, perusahaan
akan berusaha untuk menghasilkan barang atau
jasa untuk dijual ke konsumen dengan harga
tertentu hingga perusahaan mendapatkan
keuntungan. Untuk melaksanakan kegiatannya,
tentunya perusahaan memerlukan dana. Dana
ini akan digunakan untuk pembayaran tagihan
telpon, pembayaran gaji karyawan, dan sebagainya.
Kejadian ekonomis dari suatu perusahaan yang secara langsung
mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi dan harus dicatat
oleh perusahaan yang bersangkutan itulah yang disebut transaksi bisnis
(business transaction).
Transaksi bisnis dikelompokkan menjadi
2 (dua), yaitu transaksi eksternal dan transaksi
internal. Transaksi eksternal merupakan kejadian
dengan pihak luar perusahaan.
(2)
Menganalisis
pengaruh transaksi
bisnis ini terhadap aset
dan ekuitas
perusahaan
(1)
Menyelenggarakan
pencatatan
transaksi bisnis
perusahaan
(3)
Menyiapkan laporan
untuk pengambilan
keputusan
Transaksi bisnis
merupakan kejadian
ekonomis yang
menyebabkan
perubahan dalam aset
dan/atau kewajiban,
dan/ atau ekuitas
Transaksi bisnis
dikelompokkan menadi
2 (dua), yaitu transaksi
eksternal dan transaksi
internal
BAB 2
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN
dan
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
13
Contoh: pembelian perlengkapan kepada pemasok, pembayaran
uang muka sewa gedung, pembelian mesin. Sedangkan, transaksi
internal adalah kejadian ekonomis yang terjadi dalam perusahaan itu
sendiri. Contoh transaksi internal adalah penggunaan perlengkapan,
pemanfaatan gedung beberapa waktu, penggunaan mesin, dan lain-lain.
Semua transaksi bisnis perusahaan akan senantiasa berpengaruh
pada perubahan pada ketiga unsur persamaan dasar akuntansi, yaitu
aset dan/ atau kewajiban dan/ atau ekuitas. Transaksi bisnis perusahaan
ini paling tidak akan mempengaruhi 2 (dua) diantara 3 (tiga) komponen
atau unsur dalam persamaan dasar akuntansi. Sebagai contoh: jika
dalam perusahaan itu terdapat kenaikan aset, maka kejadian ini akan
bisa berpengaruh pada:
1. Penurunan aset yang lain, atau
2. Kenaikan kewajiban tertentu, atau
3. Kenaikan ekuitas
Marilah kita lihat bersama, bagaimana adanya penambahan aset
dapat berpengaruh kepada 3 (tiga) hal di atas? Berbagai transaksi bisnis
baik transaksi internal maupun transaksi eksternal yang terjadi di
perusahaan akan berpengaruh terhadap unsur-unsur persamaan dasar
akuntansi.
Perhatikan transaksi bisnis sederhana tentang pembelian
perlengkapan secara kredit. Transaksi sederhana ini akan
mengakibatkan perubahan atau berpengaruh pada kenaikan kewajiban
tertentu, yaitu utang usaha dan kenaikan aset tertentu yaitu
perlengkapan. Ilustrasi 2.2 adalah contoh sederhana suatu transaksi dan
pengaruhnya.
Ilustrasi 2.2: Pengaruh adanya Transaksi
Transaksi Akibat Transaksi dan Pengaruhnya
kepada
Pembelian perlengkapan secara
tunai
Perlengkapan (aset) bertambah,
kas (aset yang lain) berkurang
Pembelian perlengkapan secara
kredit
Perlengkapan (aset) bertambah,
utang usaha (kewajiban)
bertambah
Pemilik menyetorkan modal berupa
uang tunai ke perusahaan
Kas (aset) bertambah, modal
pemilik (ekuitas) bertambah
14
B. Persamaan Dasar Akuntansi
Sumberdaya yang dimiliki oleh suatu organisasi
atau perusahaan disebut dengan aset.
Sedangkan hak atau klaim atas aset perusahaan
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: (1) hak kreditor, (2)
hak pemilik.
Hak kreditor menunjukkan kewajiban perusahaan, sedangkan hak
pemilik disebut dengan ekuitas. Hubungan antara keduanya, dapat
dinyatakan dalam suatu persamaan yang disebut dengan persamaan
dasar akuntasi dan ditulis sebagai berikut:
Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, yang
dapat digunakan oleh perusahaan dalam kelancaran aktivitas produksi,
konsumsi dan pertukaran. Dengan demikian, aset merupakan kapasitas
yang dimiliki perusahaan yang memberikan manfaat ekonomis di masa
yang akan datang dan menghasilkan bagi perusahaan yang
bersangkutan.
Kewajiban adalah klaim atas aset tertentu. Bentuk sederhana
kewajiban perusahaan adalah utang. Utang ini bisa timbul dari
peminjaman uang, pembelian barang dagangan atau perlengkapan
secara kredit yang digunakan untuk membantu kegiatan perusahaan.
Ekuitas pemilik merupakan klaim pemilik atas semua aset yang ada
di perusahaan, yang dihitung dengan cara total aset dikurangi dengan
total kewajiban. Dengan demikian, total aset yang dimiliki perusahaan
akan menjadi klaim dari para kreditor dan klaim pemilik. Klaim dari
pemilik merupakan sisa dari klaim kreditor.
C. Analisis Transaksi
Setelah kita memahami bersama tentang transaksi bisnis
perusahaan, jenis transaksi dan persamaan dasar akuntansi, marilah kita
sekarang mencoba untuk menganalisis pengaruh adanya transaksi bisnis
terhadap ketiga unsur dalam persamaan dasar akuntansi.
Pada pembahasan berikut, akan diuraikan beberapa tipe transaksi
yang akan berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansi. Untuk
menggambarkan pengaruh transaksi bisnis ini, kita gunakan transaksi
dari Perusahaan Widya Jasa Karya yang bergerak di bidang jasa
konsultan. Pemilik perusahaan ini adalah Tn Airlangga, yang baru
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Persamaan Dasar
Akuntansi adalah
Asset sama dengan
Kewajiban ditambah
dengan Ekuitas
15
mengopersikan perusahaannya pada tanggal 1 Oktober 2006. Beberapa
transaksi yang terjadi pada awal pendirian perusahaan ini sebagai
berikut:
Pada saat pendirian perusahaannya, Tn
Airlangga menyerahkan uang tunai ke
perusahaan sebesar Rp. 300.000.000-, sebagai
setoran modalnya. Dengan adanya setoran
modal dari Tn Airlangga ini, maka aset
perusahaan berupa kas akan bertambah sebesar
Rp. 300.000.000,-, dan di pihak lain hak Tn
Airlangga sebagai pemilik bertambah juga
sebesar Rp. 300.000.000,-. Bagaimana transaksi
ini berpengaruh terhadap persamaan dasar
akuntansi?
(dalam Rp. 000,-)
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas = + Modal,
Tn Airlangga
(1) Tn Airlangga
menginvestasikan
uang tunai ke
perusahaan sebesar
Rp. 300.000.000,-
300.000 = -0- + 300.000
Tn Airlangga merasa bahwa uang tunai
yang sudah diinvestasikan ke perusahaan tidaklah
cukup, sehingga dia mengajukan permohonan
pinjaman ke Bank BCA. Pinjaman yang disetujui
oleh Bank BCA untuk Tn Airlangga adalah sebesar
Rp. 150.000.000,-. Perjanjian menyatakan bahwa
Tn Airlangga berjanji harus mengangsur selama
30x angsuran dengan setiap kali angsuran sebesar
Rp. 5.000.000,- ditambah bunga sebesar Rp.
600.000,- per angsuran. Bagaimana transaksi ini
berpengaruh terhadap persamaan dasar
akuntansi?
(dalam Rp. 000,-)
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas = Utang Wesel + Modal,
Tn Airlangga
Saldo sebelumnya 300.000 = -0- + 300.000
2) Perusahaan
meminjam uang dari
Bank BCA sebesar
Rp. 150.000.000,-
+
150.000
= +
150.000
+ -0-
Saldo baru 450.000 = Rp. 150.000.000 + 300.000
Transaksi 1
Pengaruh transaksi
investasi modal
pemilik terhadap
persamaan dasar
akuntansi
Transaksi 2
Pengaruh transaksi
perolehan aset dari
kredito terhadap
persamaan dasar
akuntansi
16
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan,
Tn Airlangga memerlukan perlengkapan yang
dibelinya secara kredit, senilai Rp. 5.000.000,- ke
UD Dua Empat dengan jangka waktu 1 (satu)
bulan. Beberapa beban yang dikeluarkan selama
bulan Oktober 2006 dalam pelaksanaan kegiatan
perusahaan, meliputi:
a. Pemeliharaan kendaraan Rp. 8.000.000,-
b. Sewa kendaraan “ 15.000.000,-
c. Sewa kantor “ 2.000.000,-
d. Gaji karyawan “ 16.000.000,-
e. Macam-macam beban “ 1.000.000,-
Jumlah Rp. 42.000.000,-
Transaksi-transaksi di atas, akan berpengaruh pada persamaan
dasar akuntansi sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-)
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengka
pan
= Utang
Wesel
+ Utang
Usaha
+ Modal,
Tn Airlangga
Saldo
sebelumnya
450.000
+
-0-
=
150.000
+
-0-
+
300.000
(3) Pembelian
perlengkapan
secara kredit
-0-
+
5.000
=
-0-
+
5.000
+
-0-
(4)
Perusahaan
membayar
beban-beban
sbb.:
Pemeliharaan
kendaraan
Sewa
kendaraan
Sewa kantor
Gaji karyawan
Macammacam
beban
- 8.000
- 15.000
- 2.000
- 16.000
- 1.000
-
-
-
-
-
-
8.000
15.000
2.000
16.000
1.000
Saldo baru 408.000 + 5.000 = 150.000 + 5.000 + 258.000
Transaksi 3 dan 4
Pengaruh transaksi
pembelian
perlengkapan dan
pengeluaran beban
terhadap persamaan
dasar akuntansi
17
Coba kita amati bersama tabel di atas.
Sebelum transaksi-transaksi pengeluaran
beban terjadi, saldo kas menunjukkan jumlah
Rp. 450.000.000,-. Pembayaran beban sebesar
Rp. 42.000.000,- akan mempengaruhi jumlah
kas menurun dari Rp. 450.000.000,- menjadi
Rp. 408.000.000,-.
Pengeluaran beban ini, tidaklah menyebabkan penambahan
aset baru bagi perusahaan, juga tidak mengakibatkan perubahan pada
kewajiban perusahaan, tetapi berpengaruh langsung pada penurunan
ekuitas, yaitu penurunan modal pemilik. Saldo ekuitas yang semula,
sebelum terjadinya pengeluaran beban, sejumlah Rp. 300.000.000,-,
dengan adanya beban-beban ini menurun menjadi Rp 258.000.000,-.
Dengan demikian, pengertian beban merupakan penurunan
ekuitas perusahaan atau penurunan modal pemilik perusahaan yang
biasanya disebabkan adanya penggunaan aset untuk membantu dalam
menghasilkan pendapatan perusahaan.
Coba kita lihat transaksi ke 4 (empat), yakni perusahaan
membayar berbagai beban dengan menggunakan aset kas perusahaan.
Selain kas, perusahaan masih memiliki aset yang lain, yaitu
perlengkapan yang dibeli perusahaan sebagaimana pada transaksi ke 3
(tiga) senilai Rp.5.000.000,-. Perlengkapan ini juga digunakan untuk
membantu perusahaan dalam memperoleh pendapatannya. Sehingga,
penggunaan perlengkapan ini juga harus diakui sebagai beban pada
periode penggunaannya.
Pada akhir bulan, Tn Airlangga
menghitung besarnya penggunaan perlengkapan,
yakni senilai Rp. 3.000.000,-, yang harus diakui
sebagai beban perusahaan pada bulan Oktober
2006 itu juga dan sisanya senilai Rp. 2.000.000,-
masih sebagai aset perusahaan. Transaksi
penggunaan perlengkapan inilah yang disebut
dengan transaksi internal.
Adanya transaksi internal ini, akan berpengaruh pada penurunan
aset perlengkapan dan penurunan ekuitas perusahaan. Pengaruh
tersebut akan nampak sebagai berikut:
Beban adalah penurunan
ekuitas perusahaan yang
biasanya disebabkan
adanya penggunaan
aktiva untuk membantu
menghasilkan
pendapatanperusahaan
Transaksi 5
Pengaruh Penggunaan
perlengkapan terhadap
persamaan dasar
akuntansi
18
(dalam Rp. 000,-)
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang
Wesel
+ Utang
Usaha
+ Modal,
Tn Airlangga
Saldo
sebelumnya
408.000
+
5.000
=
150.000
+
5.000
+
220.000
(5) Pemakaian
perlengkapan
-0-
-
3.000
=
-0-
+
-0-
-
3.000
Saldo baru 408.000 + 2.000 = 150.000 + 5.000 + 255.000
Perusahaan telah melayani
pelanggannya selama bulan Oktober 2006. Kas
yang terkumpul dari penjualan jasa yang
dilakukan perusahaan senilai Rp. 100.000.000,-
Ketika perusahaan menerima sumberdaya
berupa kas yang berasal dari pelanggan,
perusahaan dikatakan telah menghasilkan
pendapatan.
Pengaruh perolehan pendapatan ini terhadap persamaan dasar
akuntansi nampak sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-)
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang
Wesel
+ Utang
Usaha
+ Modal,
Tn Airlangga
Saldo
sebelumnya
408.000
+
2.000
=
150.000
+
5.000
+
255.000
(6) Menerima
kas dari
pelanggan
+
100.000
+
-0-
=
-0-
+
-0-
+
100.000
Saldo baru 508.000 + 2.000 = 150.000 + 5.000 + 355.000
Sebagaimana kita lihat bersama pada pencatatan terhadap
transaksi 6 (enam) di atas, pendapatan yang diterima perusahaan akan
menaikkan aset perusahaan di satu pihak, dan di pihak lain pemilik
perusahaan juga merasakan manfaat pertumbuhan aset ini, yakni modal
pemilik juga ikut bertambah.
Dari transaksi 4, 5, 6, kita dapat mempelajarinya bahwa beban
perusahaan akan menurunkan nilai aset perusahaan dan sekaligus
ekuitas pemilik, sedangkan pendapatan perusahaan akan menambah
aset perusahaan dan juga ekuitas pemilik. Dengan demikian, jika
pendapatan perusahaan di atas beban perusahaan pada suatu periode
akuntansi, maka dikatakan bahwa perusahaan mendapatkan laba pada
periode tersebut, dan sebaliknya, jika pendapatan yang diperoleh
Transaksi 6
Pengaruh penjualan jasa
terhadap persamaan
dasar akuntansi
19
perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan bebannya, maka
perusahaan menderita rugi pada periode tersebut.
Perusahaan memiliki utang ke Bank
BCA sebesar Rp. 150.000.000,- sebagaimana
pada transaksi (2). Perusahaan harus
mengangsur ke Bank BCA beserta pembayaran
bunganya. Untuk setiap kali angsuran sudah
ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000,- dan
bunganya sebesar Rp. 600.000,-.
Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan dasar akuntansi
akan menurunkan aset kas sebesar Rp. 5.600.000,-, menurunkan
kewajiban perusahaan sebesar Rp. 5.000.000,-, serta menurunkan
ekuitas sebesar Rp. 600.000,-. Penurunan ini akan nampak sebagai
berikut:
(dalam Rp. 000,-)
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang
Wesel
+ Utang
Usaha
+ Modal,
Tn Airlangga
Saldo
sebelumnya
508.000
+
2.000
=
150.000
+
5.000
+
355.000
(7)
Pembayran
utang ke
Bank BCA
beserta
bunganya
- 5.600
+
-0-
=
- 5.000
+
-0-
-
600
Saldo baru 502.400 + 2.000 = 145.000 5.000 + 354.400
Transaksi di atas, disebut dengan transaksi majemuk, karena
transaksi ini melibatkan lebih dari 2 (dua) akun, yaitu akun aset, akun
kewajiban, dan akun ekuitas. Pertama, akun aset, kas, berkurang
sejumlah Rp. 5.600.000,-, yaitu untuk pembayaran pokok pinjaman dan
bunga, kedua, akun utang kepada Bank BCA berkurang yakni sebesar
Rp. 5.000.000,-, yaitu pengurangan terhadap angsuran pokok pinjaman,
dan ketiga akun ekuitas, yakni modal Tn Airlangga berkurang sebesar,
beban bunganya, yaitu senilai Rp. 600.000,-.
Tn Airlangga memerlukan uang untuk
membayar uang pangkal anaknya masuk ke
perguruan tinggi sebesar Rp. 20.000.000,-.
Pengambilan untuk keperluan pribadi ini disebut
dengan prive. Pengaruh transaksi prive ini dalam
Transaksi 7
Pengaruh Pembayaran
utang ke Bank BCA
terhadap persamaan
dasar akuntansi
Transaksi 8
Pengaruh
pengambilan untuk
keperluan pribadi
terhadap persamaan
dasar akuntansi
20
persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-)
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang
Wesel
+ Utang
Usaha
+ Modal,
Tn
Airlangga
Saldo
sebelumnya
502.400
+
2.000
=
145.000
+
5.000
+
354.400
(8)
Pengambilan
untuk
keperluan
pribadi
- 20.000
+
-0-
=
-0-
+
-0-
-
20.000
Saldo baru 482.400 + 2.000 = 145.000 + 5.000 + 334.400
Pengambilan sumberdaya perusahaan untuk keperluan pribadi,
seperti halnya Tn Airlangga mengambil uang tunai perusahaan untuk
pembayaran uang pangkal sekolah anaknya, berpengaruh pada
penurunan aset kas perusahaan sekaligus penurunan ekuitas pemilik.
Kita telah mempelajari 8 (delapan) transaksi yang terjadi pada
perusahaan Widya Jasa Karya selama bulan Oktober 2006. Jika ke
delapan transaksi di atas kita ikhtisarkan, maka transaksi-transaksi bisnis
perusahaan yang berpengaruh terhadap ekuitas pemilik sebagai berikut:
(a). Setoran pemilik
(b). Beban pemeliharaan kendaraan
(c). Beban sewa kendaraan
(d). Beban sewa kantor
(e). Beban gaji karyawan
(f). Macam-macam beban
(g). Beban perlengkapan
(h). Pendapatan jasa
(i). Beban bunga
(j). Prive, Tn Airlangga
Ilustrasi 2.3 menunjukkan ikhtisar dari transaksi-transaksi bisnis
perusahaan Widya Jasa Karya yang terjadi selama bulan Oktober 2006.
Marilah kita telaah bersama ikhtisar tersebut dan perhatikan
beberapa poin di bawah ini, yang berlaku bagi setiap jenis transaksi
bisnis.
1. Dampak dari setiap transaksi adalah peningkatan atau penurunan
satu atau lebih unsur dalam persamaan dasar akuntansi
2. Kedua sisi persamaan dasar akuntansi harus selalu sama
jumlahnya
21
Ilustrasi 2.3: Ikhtisar Pengaruh Transaksi terhadap Persamaan Dasar
Akuntansi
(dalam Rp. 000,-)
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang
Wesel
+ Utang
Usaha
+ Modal, Tn
Airlangga
(1)TnAirlangga
menginvestasikan
uang tunai
sebesar Rp.
262.000.000,-
+ 300.000
+
-0-
=
-0-
+
-0-
+
(a) 300.000
(2)
Perusahaan
meminjam
uang di Bank
BCA Rp.
150.000.000
+ 150.000
+
-0-
=
+
150.000
+
-0-
+
-0-
(3) Membeli
perlengkapan
secara kredit
senilai Rp.
5.000.000
-0-
+
5.000
=
-0-
+
5.000
+
-0-
(4)
Pembayaran
beban
sejumlah Rp.
42.000.000
- 42.000
+
-0-
=
-0-
+
-0-
-
-
-
-
-
(b) 8.000
(c) 15.000
(d) 2.000
(e) 6.000
(f) 1.000
(5)
Penggunaan
perlengkapan
-0-
-
3.000
=
-0-
+
-0-
-
(g) 3.000
(6)
Penerimaan
uang tunai dari
pelanggan
+ 100.000
+
-0-
=
-0-
+
-0-
+
(h) 100.000
(7)
Pembayaran
angsuran I ke
Bank BCA
beserta
bunganya
- 5.600
+
-0-
=
- 5.000
+
-0-
-
(i) 600
(8)
Pengambilan
uang tunai
untuk
kepentingan
pribadi pemilik
- 20.000
+
-0-
=
-0-
+
-0-
-
(j) 20.000
Saldo akhir
bulan
482.000
+
2.000
=
145.000
+
5.000
+
334.400
JUMLAH ASET
Rp. 484.400,-
=
JUMLAH EKUITAS
Rp. 484.400,-
22
3. Ekuitas pemilik bertambah sebesar investasi dari pemilik dan
adanya pendapatan. Sebaliknya, ekuitas pemilik akan berkurang
sebesar penarikan oleh pemilik dan karena adanya beban.
Hubungan antara investasi, pendapatan, beban dan prive dengan
ekuitas pemilik sebagaimana dalam ilustrasi 2.4.
Investasi pemilik merupakan aset yang disetorkan oleh pemilik
kedalam perusahaannya yang digunakan perusahaan dalam
menjalankan aktivitas perusahaan. Aset yang disetor ini akan menambah
ekuitas pemilik.
Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan menghasilkan
pendapatan dalam satu periode akuntansi. Pendapatan ini biasanya
berasal dari penjualan jasa, penjualan barang dagangan, menyewakan
aset dan meminjamkan uang. Pendapatan yang berasal dari aktivitas
tersebut biasanya akan menaikkan aset perusahaan.
Ilustrasi 2.4: Hubungan antara investasi pemiliki, pendapatan, beban
dan prive dengan ekuitas pemilik
Pendapatan yang muncul dari sumberdaya yang berbeda juga
akan diidentifikasikan dengan berbagai nama pula, tergantung pada
karakteristik bisnisnya. Sebagai contoh, sebuah hotel berbintang lima
bisa mengkategorikan pendapatannya menjadi pendapatan atas
penjualan kamar dan pendapatan dari restauran.
Selama perusahaan beraktivitas, pemilik juga bisa mengambil
aset perusahaan untuk keperluan pribadinya, bisa berupa uang tunai atau
aset yang lain. Pengambilan aset untuk keperluan pribadi ini harus
EKUITAS PEMILIK
Penarikan Pemilik
Beban -
Investasi Pemilik
Pendapatan +
23
langsung dicatat sebagai pengurang ekuitas pemilik. Dan pengambilan
pribadi ini harus dicatat dalam suatu rekening prive (drawing) dan
rekening ini sebagai pengurang ekuitas pemilik.
Hal lain sebagai pengurang ekuitas pemilik adalah adanya beban.
Beban adalah penurunan ekuitas pemilik yang ditimbulkan dari
pelaksanaan aktivitas perusahaan. Beban adalah biaya (cost) dari aset
yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan dalam proses menghasilkan
pendapatan. Beban menunjukkan pembayaran atau pengeluaran uang
tunai yang sesungguhnya ataupun yang diestimasikan.
Seperti halnya pendapatan, beban juga memiliki bentuk dan bisa
diidentifikasikan dengan berbagai nama tergantung jenis aset yang
dikonsumsi atau jasa yang digunakan. Contoh: beban perlengkapan yang
muncul akibat pemakaian aset perlengkapan, beban utilitas yang muncul
pada perusahaan akibat penggunaan aset daya listrik telpon, air, dan
sebagainya.
Jika dalam satu periode akuntansi, perusahaan memiliki
pendapatan yang lebih besar dari beban, maka dikatakan perusahaan
memperoleh laba bersih (net income) dan sebaliknya, jika beban yang
terjadi lebih besar dari pada pendapatannya, maka perusahaan
menderita rugi bersih (net losses).
Dari ilustrasi 2.3 di atas, marilah kita mencoba membantu Tn
Airlangga untuk menyiapkan Laporan Keuangan perusahaan, yang
meliputi Neraca per 31Oktober 2006, Laporan Laba Rugi untuk bulan
Oktober 2006, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk bulan Oktober
tahun 2006.
Apakah Tn Airlangga dalam menjalankan perusahaannya mendapatkan
laba? Bagaimanakah posisi aset perusahaan Citra Jasakarya pada akhir
Oktober 2006, dan bagaimana posisi atau perubahan ekuitas pemilik
pada perusahaan tersebut?
D. Laporan Keuangan
Setelah transaksi bisnis dicatat dan diikhtisarkan, maka laporan
bagi pengguna bisa disiapkan. Laporan akuntansi yang menghasilkan
informasi keuangan disebut laporan keuangan. Laporan keuangan utama
yang dihasilkan perusahaan perorangan meliputi laporan laba rugi,
laporan ekuitas pemilik, neraca, dan laporan arus kas.
Laporan Laba Rugi. Laporan ini
melaporkan pendapatan dan beban selama
periode waktu tertentu berdasarkan konsep
penandingan (matching concept). Konsep
Laba bersih – selisih
lebih pendapatan
terhadap beban –
meningkatkan ekuitas
pemilik
24
penandingan digunakan untuk menandingkan
atau mengaitkan antara pendapatan dan beban
selama periode terjadinya.
Selain itu, laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan
pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi, yang disebut laba bersih
(net income), dan sebaliknya jika beban melebihi pendapatan disebut rugi
bersih (net losses)
Dampak dari pendapatan yang dihasilkan
dari beban yang terjadi selama sebulan
beroperasi ditunjukkan dalam persamaan dasar
akuntansi sebagai kenaikan dan penurunan
ekuitas pemilik. Pengaruh adanya laba bersih
suatu periode akan meningkatkan ekuitas pada
periode tersebut, sebaliknya, jika terjadi rugi bersih akan menurunkan
ekuitas pemilik dalam periode yang bersangkutan.
Laporan Ekuitas Pemilik. Laporan ekuitas
pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik
selama jangka waktu tertentu. Laporan ini
merupakan penghubung antara laporan laba rugi
dengan neraca. Laporan ini dipersiapkan setelah
laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi
bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Laporan ini
dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik
pada akhir periode harus dilaporkan di neraca.
Neraca. Neraca perusahaan merupakan
laporan keuangan yang menunjukkan aset,
kewajiban, dan ekuitas pemilik per tanggal
tertentu. Bentuk neraca ada 2 (dua), yaitu
bentuk akun (account form) dan bentuk laporan (report form).
Pada neraca bentuk akun, aset ditempatkan di sebelah kiri,
sedangkan kewajiban dan ekuitas ada di sebelah kanan. Pada neraca
dengan bentuk laporan, neraca diletakkan di atas, sebelum kewajiban
dan ekuitas.
Bagian aset dalam neraca biasanya
disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya
aset tersebut dikonversikan menjadi kas atau
digunakan dalam operasi.
Laba bersih akan
meningkatkan ekuitas
pemilik, rugi bersih
akan menurunkan
ekuitas pemilik
Laporan ekuitas
pemilik merupakan
penghubung antara
laporan laba rugi
dengan neraca pemilik
Neraca menunjukkan
aset, kewajiban dan
ekuitas pemilik
Dua bentuk neraca
adalah bentuk akun
dan bentuk laporan
25
Pada bagian kewajiban, semua jenis kewajiban harus disajikan
berdasarkan urutan waktu pembayarannya. Kewajiban yang harus
segera diselesaikan disajikan pada urutan yang paling atas. Sedangkan
pada bagian ekuitas pemilik, karena jenis perusahaannya adalah
perorangan, maka hanya ada satu modal pemilik.
Laporan arus kas. Laporan arus kas
terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu: (1) arus kas dari
aktivitas operasi, (2) aktivitas investasi, (3)
aktivitas pendanaan.
Arus kas dari aktivitas operasi. Bagian ini
melaporkan ikhtisar penerimaan dan
pembayaran kas yang menyangkut operasi
perusahaan. Arus kas bersih dari aktivitas operasi biasanya berbeda dari
jumlah laba bersih periode berjalan. Perbedaan ini terjadi karena
pendapatan dan beban tidak selalu diterima atau dibayar secara tunai.
Arus kas dari aktivitas investasi. Bagian ini melaporkan transaksi kas
untuk pembelian atau penjualan aset tetap atau aset permanen.
Arus kas dari aktivitas pendanaan. Bagian ini melaporkan transaksi kas
yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan
pengambilan uang oleh pemilik.
Ilustrasi 2.5 menunjukkan laporan keuangan perusahaan Widya
Jasa Karya pada bulan Oktober 2006 yang terdiri dari: (1) laporan laba
rugi, (2) laporan ekuitas pemilik, (3) neraca, (4) laporan arus kas.
Ilustrasi 2.5: Laporan Keuangan Perusahaan Widya Jasa Karya
Perusahaan Widya Jasa Karya
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Oktober 2006
(dalam Rp. 000,-)
Pendapatan Jasa 1 0 0 0 0 0
Beban Operasi
Beban pemeliharaan kendaraan 8 0 0 0
Beban sewa kendaraan 1 5 0 0 0
Beban sewa kantor 2 0 0 0
Beban gaji karyawan 1 6 0 0 0
Beban perlengkapan 3 0 0 0
Beban bunga 6 0 0
Macam-macam beban 1 0 0 0
Jumlah Beban Operasi 4 5 6 0 0
Laba bersih 5 4 4 0 0
Laporan kas terdiri dari
3 (tiga) bagian, yaitu:
(1) arus kas dari
aktivitas operasi, (2)
arus kas dari aktivitas
investasi, (3) arus kas
dari aktivitas
pendanaan
26
Perusahaan Widya Jasa Karya
Laporan Ekuitas Pemilik
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Oktober 2006
(dalam Rp. 000,-)
Modal Tn Airlangga, 1 Oktober2006
Investasi pada 1 Oktober 2006 3 0 0 0 0 0
Laba bersih bulan Oktober 2006 5 4 4 0 0
Dikurangi Penarikan 2 0 0 0 0
Kenaikan ekuitas pemilik 3 4 4 0 0
Modal Tn Airlangga, 31 Oktober 2006 3 3 4 4 0 0
Perusahaan Widya Jasa Karya
Neraca
Per 31 Oktober 2006
(dalam Rp. 000,-)
Aset Kewajiban
Kas 4 8 2 4 0 0 Utang Wesel 1 4 5 0 0 0
Perlengkapan 2 0 0 0 Utang Usaha 5 0 0 0
Jumlah Kewajiban 1 5 0 0 0 0
Ekuitas Pemilik
Modal, Tn Airlangga 3 3 4 4 0 0
Jumlah Kewajiban
Jumlah aset 4 8 4 4 0 0 dan ekuitas pemilik 4 8 4 4 0 0
Perusahaan Widya Jasa Karya
Laporan Arus Kas
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Oktober 2006
(dalam Rp. 000,-)
Aliran Kas dari Aktivitas Operasi
a. Penerimaan Kas dari Pendapatran 1 0 0 0 0 0
b. Pengeluaran Kas untuk Beban 4 2 6 0 0
c. Pembayaran untuk kreditor 5 0 0 0 4 7 6 0 0
Kas Bersih yang berasal dari Aktivitas Operasi 5 2 4 0 0
Aliran Kas dari Aktivitas Investasi 0
Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan
a. Investasi dari pemilik 3 0 0 0 0 0
b. Pinjaman dari bank BCA 1 5 0 0 0 0
c. Pengambilan Prive 2 0 0 0 0
Kenaikan Bersih terhadap Kas 4 3 0 0 0 0
Saldo Kas 1 Oktober 2006 0
Saldo Kas 31 Oktober 2006 4 8 2 4 0 0
2
3
1
27
Marilah kita pelajari bersama ilustrasi 2.5. Setiap jenis laporan
keuangan menyediakan data keuangan yang relevan bagi manajemen ,
pemilik perusahaan dan para pengguna lainnya. Setiap jenis laporan
keuangan yang satu berkaitan dengan jenis laporan keuangan yang lain.
Keterkaitan antara laporan keuangan yang satu dengan lainnya
dijelaskan sebagai berikut: (1) laba bersih sebesar Rp. 54.400.000,-
sebagaimana ditunjukkan dalam laporan laba rugi akan ditambahkan ke
saldo modal Tn Airlangga awal, 1 Oktober 2006 yang ada pada laporan
ekuitas pemilik, hingga menghasilkan saldo modal Tn Airlangga pada
akhir periode, 31 Oktober 2006. (2) Modal Tn Airlangga pada akhir
periode, 31 Oktober 2006 sebagaimana dalam laporan ekuitas pemilik
sebesar Rp. 34.400.000,- dilaporkan dalam Neraca per 31 Oktober 2006.
(3) Posisi kas sebesar Rp. 482.400.000,- sebagaimana dalam Neraca per
31 Oktober 2006 didapatkan sebagaimana disajikan pada laporan arus
kas untuk bulan yang berakhir 31 Oktober 2006.
Untuk melengkapi laporan yang ada di perusahaan, biasanya
seperangkat laporan keuangan dilengkapi dan didukung dengan catatan
atas laporan keuangan yang menjadi satu bagian dari laporan keuangan
tersebut.
CONTOH SOAL dan PENYELESAIANNYA
Pada tanggal 1 Agustus 2007, Karina, S.Psi. membuka sebuah kantor
konsultan pendidikan. Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi
selama bulan pertama operasi perusahaan tersebut.
1. Menyerahkan kas sebesar Rp. 20.000.000,- sebagai setoran modal.
2. Membayar sewa kantor bulan Juli Rp. 1.600.000,-.
3. Membeli peralatan kantor secara kredit seharga Rp. 6.000.000,-.
4. Memberikan jasa kepada klien secara tunai, Rp. 3.000.000,-
5. Meminjam uang dari bank BCA sebesar Rp. 1.400.000,- dengan
menandatangani sebuah wesel.
6. Memberikan jasa kepada klien secara kredit Rp. 4.000.000,-.
7. Membayar biaya-biaya sebagai berikut: gaji pegawai Rp. 1.000.000,-;
biaya listrik Rp. 600.000,-; biaya telepon Rp. 200.000,-.
28
Pertanyaan:
a. Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam persamaan dasar
akuntansi.
b. Susunlah laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan neraca
per 31 Agustus 2007 untuk kantor konsultan milik Karina, S.Psi.
Penyelesaian
(a). Pencatatan transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2007
kedalam persamaan dasar akuntansi
(dalam Rp. 000,-)
= + Ekuitas
+ Piutang
Usaha
+ Peralatan = + Utang
Usaha
+ Modal,
Marina
1) + 20.000 + + 20.000
2) - 1.600 - 1.600
18.400 18.400
3) + 6.000 + 6.000
18.400 6.000 6.000 18.400
4) + 3.000 + 3.000
21.400 6.000 6.000 21.400
5) + 1.400 + 1.400
22.800 6.000 1.400 6.000 21.400
6) + 4.000 + 4.000
22.800 + 4.000 6.000 1.400 6.000 25.400
7) - 1.800 - 1.000
- 600
- 200
21.000 + 4.000 + 6.000 = 1.400 + 6.000 + 23.600
Transaksi
Utang
Wesel
Kas
Aset Kewajiban
29
(b). Laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, dan laporan
perubahan ekuitas, dan necara dari kantor konsultan Karina, S.Psi.
pada bulan Agustus 2006.
Pendapatan Jasa 7 0 0 0
Beban:
Beban Sewa 1 6 0 0
Beban Gaji 1 0 0 0
Beban Listrik 6 0 0
Beban Telepon 2 0 0
Jumlah Beban 3 4 0 0
Laba Bersih 3 6 0 0
Modal, 1 Agustus 2006 2 0 0 0 0
Tambah: Laba Bulan Agustus 2006 3 6 0 0
Modal, 31 Agustus 2006 2 3 6 0 0
Kantor Konsultan Karina S.Psi.
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir 31 agustus 2006
(dalam Rp. 000,-)
Kantor Konsultan Karina S.Psi.
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang Berakhir 31 agustus 2006
(dalam Rp. 000,-)
Aset Kewajiban
Kas 2 1 0 0 0 Kewajiban:
Piutang Usaha 4 0 0 0 Utang Wesel 1 4 0 0
Peralatan 6 0 0 0 Utang Usaha 6 0 0 0
Jumlah Kewajiban 7 4 0 0
Modal:
Modal, Marina 2 3 6 0 0
Total Aset 3 1 0 0 0 Total 3 1 0 0 0
(dalam Rp. 000,-)
Kantor Konsultan Karina S.Psi.
Neraca
per 31 Agustus 2006
30
I. PERTANYAAN
1. (a) Jelaskan pengertian transaksi bisnis!
(b) Jelaskan transaksi bisnis internal dan transaksi bisnis eksternal,
serta berikan masing-masing 3 contoh transaksi tersebut!
(c) Jelaskan yang dimaksud dengan transaksi majemuk dan berikan
contohnya!
2. Jelaskan persamaan dasar akuntansi dan pengertian dari unsur yang
membentuk persamaan tersebut! Sebutkan persamaan dasar
terasebut!
3. Jelaskan secara singkat hubungan antara aset perusahaan dengan
sumber-sumber aset tersebut!
4. Kelompok transaksi-transaksi bisnis apa sajakah yang berpengaruh
terhadap besarnya ekuitas pemilik?
5. Sebutkan kelompok transaksi apa sajakah yang berpengaruh
terhadap penambahan jumlah kas dan penurunan jumlah kas!
6. Bagaimana pengaruh adanya pembayaran perusahaan atas
angsuran pokok pinjaman ke bank beserta bunganya?
7. Bagaimanakah dampak dari setiap transaksi yang terjadi di
perusahaan terhadap persamaan dasar akuntansi?
8. Apabila suatu aset bertambah, jelaskan tiga kemungkinan pengaruh
yang terjadi pada persamaan dasar akuntansi!
9. Ada berapa jenis laporan keuangan yang harus dibuat oleh setiap
perusahaan pada akhir periode akuntansinya? Jelaskan pengertian
dan jelaskan informasi keuangan yang terdapat pada masing-masing
jenis laporan keuangan!
10. Jelaskan bahwa laporan keuangan berhubungan satu sama lainnya!
11. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan :
(a) Aset
(b) Kewajiban
(c) Modal
(d) Pendapatan
(e) Beban
12. Bilamana perusahaan dikatakan mendapatkan laba dan sebaliknya,
perusahaan menderita rugi? Jelaskan!
31
II. LATIHAN
Latihan 2.1
Berikut ini adalah sebagian transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa
“Bahtera” yang terjadi selama bulan September 2006.
2006
September
2 Pemilik menanamkan tambahan investasi berupa
uang tunai.
5 Perusahaan membeli perlengkapan kantor secara
kredit ke UD Norma
9 Dikirimkan faktur kepada Nn Sari atas pemakaian
jasa perusahaan secara kredit
10 Perusahaan mengembalikan perlengkapan kantor
yang telah dibelinya ke UD Norma
15 Membayar utang usaha kepada UD Bintang
17 Diterima uang dari Nn Sari
20 Membayar beban listrik dan telepon
24 Membayar sewa gedung kantor untuk 6 bulan ke
depan
25 Penentuan jumlah perlengkapan kantor yang
dipakai selama bulan September 2006
30 Diterima pengembalian kas karena beban sewa
yang yang telah dibayarkan terlalu besar
30 Pemilik perusahaan mengambil uang tunai untuk
keperluan pribadinya
Pertanyaan:
Tentukanlah pengaruh setiap transaksi tersebut di atas dengan
memberikan tanda bertambah (+) dan/ atau berkurang (-) sesuai dengan
kolom yang ada di bawah ini:
Transaksi Aset Kewajiban Ekuitas (Modal)
32
Latihan 2.2
Perusahaan “Dakota” adalah perusahaan jasa angkutan yang beroperasi
sejak bulan Juni 2007. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi selama
bulan Juni 2007.
2007
Juni
2 Perusahaan menerima uang tunai dari pemilik, Tn Goro,
sebagai tambahan modalnya sebesar Rp. 80.000.000,-.
4 Membeli perlengkapan berupa bahan bakar dan olie
kepada SPBU “Jaya Raya” senilai Rp. 6.800.000,-. Dari
jumlah tersebut sebesar Rp. 2.800.00,- dibayar tunai,
selebihnya secara kredit.
7 Dikirimkan tagihan kepada konsumen yang telah
menggunakan jasa angkutan secara kredit senilai Rp.
10.800.000,-.
10 Diterima uang dari pelanggan yang telah menggunakan
jasa angkutan secara tunai senilai Rp. 21.000.000,-.
14 Membayar beban iklan sebesar Rp. 5.600.000,-.
18 Membayar sewa kantor selama bulan Juni 2007 sebesar
Rp. 10.000.000,-.
21 Membayar utang atas pembelian perlengkapan kepada
SPBU “Jaya Raya” sebesar Rp. 2.800.000,-
25 Diterima kas dari Tn Adam atas jasa yang telah diberikan
perusahaan sebesar Rp. 3.600.000,-.
28 Tn Goro mengambil uang tunai senilai Rp. 12.000.000,-
untuk membayar keperluan anak dan istrinya.
28 Perhitungan secara fisik di gudang telah dilakukan atas
pemakaian perlengkapan, ternyata perlengkapan yang
tersisa senilai Rp. 3.700.000,-
Pertanyaan:
A. Tunjukkan pengaruh setiap transaksi di atas terhadap persamaan
dasar akuntansi untuk setiap tanggal transaksi. Pengaruh yang
dimaksud terdiri atas lima kemungkinan, yaitu:
a. Aset bertambah, aset lain berkurang
b. Aset bertambah, kewajiban bertambah
c. Aset bertambah, ekuitas (modal) bertambah
d. Aset berkurang, kewajiban berkurang
e. Aset berkurang, ekuitas (modal) berkurang
33
B. Tunjukkan pengaruh setiap transaksi di atas terhadap persamaan
dasar akuntansi untuk setiap tanggal transaksi dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Transaksi Aset = Kewajiban + Ekuitas
Kas + Piutang
Usaha
+ Perlengkapan = Utang
Usaha
+ Modal,
Tn Goro
.
Latihan 2.3
Berikut ini adalah ringkasan data keuangan perusahaan servis komputer
“Cemerlang” selama bulan Mei tahun 2007dalam bentuk tabel persamaan
dasar akuntansi. Setiap baris menunjukkan pengaruh transaksi terhadap
persamaan dasar akuntansi. Dan setiap penambahan dan pengurangan
terhadap ekuitas (modal), kecuali transaksi nomor (6) berpengaruh
terhadap laba bersih.
(dalam Rp. 000,-)
+ Perlengkapan + Tanah = + Modal
Saldo 45.000 + 4.500 + 60.000 = 22.500 + 87.000
1) + 54.000 = + 54.000
2) - 16.500 = - 16.500
3) - 19.800 = - 19.800
4) + 5.400 = + 5.400
5) - 30.000 + 30.000 =
6) - 5.700 = - 5.700
7) - 5.880 = - 5.880
Saldo 27.000 + 4.020 + 90.000 = 11.400 + 109.620
Kas Kewajiban
Pertanyaan:
Atas dasar informasi di atas:
1. Jelaskan transaksi yang telah terjadi!
2. Berapakah penurunan kas bersih yang terjadi selama bulan Mei
2007?
3. Berpakah pertambahan bersih atas modal yang terjadi selama
bulan Mei 2007?
4. Berapakah jumlah laba bersih selama bulan Mei 2007?
5. Berapakah laba bersih yang disimpan dalam perusahaan?
34
Latihan 2.4
Dari setiap ikhtisar data yang ada di neraca dan laporan laba rugi empat
perusahaan perorangan di bawah ini, terdapat satu angka yang
dihilangkan.
(dalam Rp. 000,-)
Abadi Bakti Ceria Damai
Awal tahun:
Aktiva 720.000 125.000 160.000 (d)
Kewajiban 432.000 65.000 121.600 150.000
Akhir tahun:
Aktiva 894.000 175.000 144.000 310.000
Kewajiban 390.000 55.000 128.000 170.000
Selama tahun berjalan:
Tambahan investasi ke
dalam perusahaan (a) 25.000 16.000 50.000
Penarikan dana dari
perusahaan 48.000 8.000 (c) 75.000
Pendapatan 237.300 (b) 184.000 140.000
Beban 129.600 32.000 196.000 160.000
Pertanyaan:
Tentukan nilai dari setiap angka yang hilang. (Petunjuk: Tentukan terlebih
dahulu kenaikan atau penurunan ekuitas pemilik sepanjang tahun
tersebut.)
Latihan 2.5
Informasi keuangan yang berkaitan dengan perusahaan perorangan
Dona Interior untuk bulan Oktober dan Nopember 2006 adalah sebagai
berikut:
(dalam Rp. 000,-)
31 Oktober 2006 30 November 2006
Utang Usaha 12.320 13.280
Piutang Usaha 27.200 31.300
Ekuitas Pemilik, Asri ? ?
Kas 48.000 81.600
Perlengkapan Kantor 2.400 2.000
35
Pertanyaan:
a. Siapkan neraca untuk Dona Interior per 31 Oktober dan 30 Nopember
2006
b. Tentukan jumlah laba bersih untuk bulan Nopember, dengan asumsi
pemilik tidak melakukan tambahan investasi atau penarikan selama
bulan berjalan.
c. Tentukan jumlah laba bersih bulan Nopember dengan asumsi pemilik
tidak melakukan tambahan investasi tetapi melakukan penarikan
sebesar Rp. 10.000.000,- selama bulan berjalan.
III. SOAL
Soal 2.1
Tuan Budianto mendirikan perusahaan perorangan pada tanggal 1 Maret
2007. Berikut adalah transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2007.
2007
Maret
2
Tuan Budianto membuka rekening di bank BCA untuk
perusahaannya dan menyetorkan uang tunai sebesar
Rp.150.000.000,- sebagai setoran modalnya.
3 Meminjam uang kepada Tuan Agus sebesar Rp.
40.000.000,-.
5 Membayar biaya sewa gedung untuk bulan Maret 2007
sebesar Rp. 18.000.000,-
8 Membeli perlengkapan kantor secara kredit senilai Rp.
30.000.000,-.
10 Membayar utang kepada Tuan Agus sebesar Rp.
25.000.000,-.
18 Menerima kas dari penjualan jasa secara tunai sebesar
Rp. 30.000.000,-.
21 Membayar beban pemeliharaan kendaraan bulan Maret
2007 sebesar Rp. 27.000.000,- dan macam-macam beban
sebesar Rp. 2.000.000,-.
23 Membayar gaji karyawan kantor sebesar Rp. 10.000.000,-.
26 Menghitung secara fisik atas perlengkapan yang ada di
gudang. Nilai perlengkapan yang tersisa adalah Rp.
24.000.000,-.
28 Dikirimkan tagihan kepada Nona Ratna secara kredit
senilai Rp. 13.000.000,-
30 Tuan Budianto mengambil uang tunai untuk keperluan
pribadi sebesar Rp. 5.000.000,-.
36
Pertanyaan:
Tunjukkanlah pengaruh masing-masing transaksi di atas terhadap
persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan tabel berikut:
Transaksi Aset = Kewajiban + Ekuitas
Kas + Piutang
Usaha
+ Perlengkapan = Utang
Usaha
+ Modal,
Tn
Budianto
Soal 2.2
Pada tanggal 1Juli 2007, Tuan Sutrisno mendirikan sebuah perusahaan
yang diberi nama “Sutrisno Service”. Pengaruh tiap transaksi dan saldo
setelah terjadi transaksi pada bulan Juli 2007, sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-)
= Kewajiban + Ekuitas
+ Piutang
Usaha
+ Perlengkapan = Utang
Usaha
+ Modal,
Sutiono
(a) + 9.000 + 9.000
(b) - 6.000 - 6.000
Saldo 3.000 3.000
(c) + 1.650 + 1.650
Saldo 3.000 1.650 1.650 3.000
(d) + 13.500 + 13.500
Saldo 16.500 1.650 1.650 16.500
(e) - 750 - 750
Saldo 15.750 1.650 900 16.500
(f) + 3.750 + 3.750
Saldo 15.750 3.750 1.650 900 20.250
(g) - 1.965 - 1.140
- 825
Saldo 13.785 3.750 1.650 900 18.285
(h) - 3.000 - 3.000
Saldo 10.785 3.750 1.650 900 15.285
(i) - 375 - 375
Saldo 10.785 3.750 1.275 900 14.910
(j) - 3.600 - 3.600
Saldo 7.185 + 3.750 + 1.275 = 900 + 11.310
Kas
Aset
37
Pertanyaan:
Atas dasar informasi tersebut, Saudara diminta mengerjakan hal-hal
sebagai berikut:
1. Buatlah laporan laba rugi untuk bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2007!
2. Buatlah laporan perubahan ekuitas pemilik untuk bulan yang
berakhir tanggal 31 Juli 2007!
3. Buatlah neraca per 31 Juli 2007!
Soal 2.3
Perusahaan jasa kebersihan “So Klir” adalah sebuah perusahaan
perorangan milik Tuan Gunadi. Saat ini perusahaan belum memiliki
gedung dan peralatan sendiri tetapi telah memiliki sebidang tanah yang
kelak akan digunakan tempat pembangunan gedung. Aset dan kewajiban
perusahaan per 1 Juli 2007 sebagai berikut:
Kas Rp. 40.000.000,-
Piutang Usaha Rp. 20.000.000,-
Perlengkapan Rp. 2.500.000,-
Tanah Rp. 130.000.000,-
Utang Usaha Rp. 12.500.000,-
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Juli 2007 sebagai berikut:
2007
Juli
4
Membayar sewa gedung bulan Juli sebesar Rp.
4.000.000,-.
6 Mengirimkan tagihan kepada konsumen yang telah
menggunakan jasa kebersihan secara kredit senilai Rp.
25.000.000,-.
10 Membayar utang usaha senilai Rp. 6.000.000,-.
15 Membeli perlengkapan secara kredit Rp. 1.000.000,-.
18 Menerima pembayaran dari konsumen yang telah
menggunakan jasa secara tunai senilai Rp. 15.000.000,-.
23 Menerima pembayaran dari konsumen yang telah
menggunakan jasa secara kredit senilai Rp. 16.000.000,-.
26 Membayar beban-beban yang meliputi beban gaji
karyawan Rp. 4.500.000,-; beban pengangkutan Rp.
2.500.000,-; beban listrik Rp. 2.500.000,-; dan macammacam
beban Rp. 1.000.000,-.
30 Ditetapkan bahwa pemakaian perlengkapan selama bulan
Juli 2007 sebesar Rp. 2.700.000,-.
38
Pertanyaan
1. Berapakah besarnya modal Tuan Gunadi per 1 Juli 2007?
2. Tentukan besarnya aset, kewajiban, dan modal per Juli 2007 dalam
bentuk persamaan dasar akuntansi. Selanjutnya tunjukkan
pertambahan dan pengurangan yang disebabkan oleh transaksi dan
tetapkan saldo yang baru sesudah terjadi satu transaksi.
3. Susunlah:
a. Laporan laba-rugi untuk periode yang berakhir tanggal 31 Juli
2007.
b. Laporan perubahan ekuitas untuk periode yang berakhir tanggal
31 Juli 2007.
c. Neraca per 31 Juli 2007.
Soal berikut ini merupakan soal berkelanjutan yang akan digunakan
juga untuk beberapa bab berikutnya.
Soal Kasus Perusahaan Romance
Sarry senang mendengarkan dan memainkan berbagai jenis musik dan
memiliki CD serta kaset yang tak terhitung banyaknya. Selama beberapa
tahun, Sarry telah dikenal masyarakat setempat sebagai seseorang yang
mempunyai pengetahuan luas mengenai musik mulai dari musik klasik
hingga musik rap dan mempunyai kemampuan memadukan jenis-jenis
rekaman tersebut untuk segala jenis umur.
Selama beberapa bulan terakhir, Sarry menjadi seorang pengarah musik
(disc jockey) atau DJ tamu pada salah satu stasiun radio lokal. Dia juga
telah menyelenggarakan acara hiburan pada beberapa pesta temannya
sebagai seorang pengarah musik atau DJ.
Sarry juga pandai main piano dan olah vokal. Tidak jarang pula, Sarry
diminta untuk mengisi acara di sekolahnya, dilingkungan keluarganya
dalam segala acara, juga di lingkungan tetanggaserta kantor
orangtuanya.
Pada tanggal 1 April 2006, ayah Sarry, yang bernama Jacko mendirikan
perusahaan pribadi dengan nama Romance. Dengan menggunakan
koleksi CD dan kasetnya, Sarry diminta ayahnya untuk memberikan jasa
sebagai pengarah musik pada pesta-pesta pernikahan, pesta kampus,
maupun pesta lainnya. Selama bulan April 2006, perusahaan Sarry telah
melakukan transaksi berikut ini:
SOAL BERLANJUT
39
2006
April
1 Membuka rekening giro di bank BCA atas nama
Romance dengan setoran sebesar Rp. 70.000.000,-.
2 Diterima Rp. 20.000.000,- dari stasiun radio lokal atas
jasanya sebagai DJ selama bulan April 2006
3 Manajemen Romance menyetujui penggunaan ruangan
kantor bersama dengan agen real estate lokal yang
bernama Ridho. Romance akan membayar ¼ dari
beban sewa. Selain itu, Romance setuju membayar gaji
resepsionis dan ¼ beban utilitas. Romance membayar
Rp. 10.000.000,- untuk sewa kantor tersebut.
4 Dibeli perlengkapan (kaset kosong, papan poster, dan
sebagainya) dari toko Gita senilai Rp. 3.500.000,-. Saat
ini, Sarry akan membayar Rp. 1.000.000,- dalam jangka
waktu 10 hari dan sisanya pada tanggal 3 Mei 2006.
6 Membayar Rp. 6.000.000,- kepada stasiun radio lokal
atas jasa pemasangan iklan Romance selama dua
minggu.
8 Membayar Rp. 6.500.000,- kepada toko elektronik lokal
atas sewa CD Player, radio kaset, dan speaker.
12 Membayar Rp. 2.000.000,- kepada toko musik atas
penggunaan alat demo CD dan kaset untuk membuat
kaset dari berbagai jenis musik.
13 Membayar utang usaha kepada toko Gita Purnama
sebesar Rp. 1.000.000,-.
16 Menerima uang tunai Rp. 1.500.000,- dari pelanggan
seorang dokter gigi atas penyediaan dua set musik
untuk diperdengarkan kepada para pasien dokter
tersebut
22 Menjadi DJ pada pesta pernikahan. Orang tua
pengantin wanita setuju untuk membayar sebesar Rp.
1.200.000,- pada tanggal 1 Mei.
25 Menerima Rp. 5.000.000,- dari seorang teman atas jasa
sebagai DJ pada pesta acara amal untuk penderita
kanker di rumah sakit lokal.
29 Membayar Rp. 2.400.000,- (beban musik) kepada Rosa
Music atas penggunaan perpustakaan demo CD dan
kasetnya.
30 Menerima Rp. 9.000.000,- untuk jasanya sebagai DJ
acara dansa bulanan sebuah klub lokal.
30 Membayar kepada Ridho sebesar Rp. 4.000.000,-
sebagai bagian yang harus ditanggung Romance untuk
gaji resepsionis selama bulan April 2006.
30 Membayar kepada Ridho sebesar Rp. 3.000.000,-
sebagai bagian yang harus ditanggung Romance untuk
pengunaan utilitas (listrik, air, dan telepon) selama
bulan April 2006.
40
30 Menentukan bahwa saldo akhir perlengkapan adalah
Rp. 1.700.000,-.
30 Membayar beban rupa-rupa sebesar Rp. 1.500.000,-.
30 Membayar royalti sebesar Rp. 5.000.000,- ke Funky &
Co atas penggunaan bermacam-macam musik selama
bulan itu.
30 Menarik uang tunai Rp. 2.500.000,- untuk keperluan
pribadi.
Pertanyaan:
1. Tentukan dampak dari setiap transaksi dan saldo setelah setiap
transaksi dengan menggunakan tabel berikut:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Pemilik
Kas + Piutang
Usaha
+ Perlengkapan = Utang
Usaha
+ Modal , Jacko
Jelaskan sifat dari setiap kenaikan dan penurunan ekuitas pemilik
dengan memberikan keterangan yang sesuai di samping kanan
jumlah ekuitas.
2. Susunlah laporan laba rugi Romance untuk bulan yang berakhir 30
April 2006.
3. Susunlah laporan ekuitas pemilik Romance untuk bulan yang berakhir
30 April 2006.
4. Susunlah neraca Romance per 30 April 2006.
41
1. Menjelaskan pengertian akun, buku besar dan jenisjenis
akun dalam perusahaan
2. Menjelaskan bentuk-bentuk akun
3. Menjelaskan sifat-sifat akun dan aturan pencatatannya
4. Menjelaskan hubungan antara akun dalam buku besar
dengan persamaan dasar akuntansi
5. Menjelaskan saldo normal akun
6. Cara pencatatan transaksi dalam akun
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
AKUN (REKENING)
dan
PENGGUNAANNYA
42
Dalam bab 2 telah dijelaskan bagaimana kita menganalisis
transaksi bisnis dan pengaruhnya kedalam persamaan dasar akuntansi
yang disajikan dalam bentuk tabel, sebagaimana dalam ilustrasi 2.3. Jika
dalam suatu perusahaan menggunakan cara seperti itu untuk mencatat
semua transaksi yang terjadi, maka cara ini akan menjadi tidak praktis,
mahal dan menyulitkan banyak pihak.
Untuk menyederhanakan dan mempermudah cara pencatatan
transaksi yang terjadi di perusahaan, maka diperlukan seperangkat
prosedur pencatatan. Pada bab ini akan dibahas dasar prosedur
pencatatan yang akan digunakan dalam perusahaan untuk mencatat
semua transaksi bisnisnya. Untuk tujuan pencatatan transaksi ini,
diperlukanlah sebuah akun untuk mencatat peningkatan dan penurunan
setiap akun yang ada di perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan, proses pencatatan suatu transaksi
bisa dijelaskan sebagaimana dalam ilustrasi 3.1.
Ilustrasi 3.1: Proses Pencatatan Transaksi
BAB 3
AKUN (REKENING) dan
PENGGUNAANNYA
43
A. Pengertian Akun, Buku Besar dan Jenis-jenis Akun dalam
Perusahaan
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai persamaan
dasar akuntansi dan pengaruh transaksi terhadap unsur-unsur
persamaan dasar akuntansi. Dalam praktiknya, pencatatan transaksi
bisnis atau transaksi keuangan tidaklah dilakukan dalam bentuk seperti
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, karena hal ini tidak praktis
dan tidak akan memadai bagi perusahaan yang transaksi bisnisnya
menjadi sangat kompleks.
Dalam pencatatan transaksi bisnis perusahaan diperlukan catatan
akuntansi. Dalam catatan akuntansi ini diperlukan suatu alat pencatatan
yang merupakan bagian dari suatu sistem akuntansi. Untuk menciptakan
suatu sistem akuntansi yang dapat dicatat secara tepat dan lengkap yang
disebut dengan akun atau sering juga disebut dengan rekening.
Akun atau rekening adalah suatu alat
untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan
yang bersangkutan dengan aset, kewajiban,
ekuitas, pendapatan, dan beban perusahaan.
Contoh: (1) yang tergolong dalam aset adalah akun kas, akun
perlengkapan, akun piutang usaha, akun tanah, (2) yang tergolong dalam
akun kewajiban adalah akun utang usaha, utang wesel, utang gaji, (3)
yang termasuk kelompok ekuitas adalah akun modal pemilik.
Tujuan penggunaan akun adalah untuk mencatat data yang akan
menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Akun memberikan
informasi tentang operasi perusahaan dari waktu ke waktu. Misalnya, dari
akun, kita dapat mengetahui jumlah tagihan perusahaan kepada
pelanggannya, jumlah kewajiban perusahaan kepada krediturnya, harga
beli Aset tetap perusahaan, besarnya pendapatan perusahaan, dan lainlain.
Dengan menggunakan akun, maka transaksi-transaksi yang terjadi
dalam perusahaan dapat dicatat secara tepat dan lengkap.
Kumpulan akun yang digunakan dalam
catatan akuntansi perusahaan disebut buku
besar atau ledger. Buku besar dapat berupa
sebuah buku yang halamannya berfungsi sebagai akun atau berupa
kumpulan kartu. Akun akan disusun berdasarkan urutan tertentu, yakni
akun untuk neraca disusun paling depan, kemudian akun dalam laporan
laba rugi.
Akun atau rekening
adalah suatu alat untuk
mencatat transaksitransaksi
keuangan
Kumpulan akun disebut
buku besar atau ledger
44
Secara garis besar, akun dibagi atas 2 (dua) golongan yaitu:
1. Akun neraca atau disebut juga akun riil, yakni akun yang pada
akhir periode akan dilaporkan di dalam neraca. Yang termasuk
dalam akun neraca ini adalah akun-akun Aset, akun-akun
kewajiban, dan akun ekuitas
2. Akun laba rugi, disebut juga akun nominal, yakni akun yang
pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan laba rugi.
Akun-akun ini meliputi akun pendapatan dan akun-akun beban.
Ilustrasi 3.2 menjelaskan penggolongan akun yang biasa terjadi
di perusahaan.
Ilustrasi 3.2: Penggolongan Akun
B. Bentuk-bentuk Akun
Dalam praktik dikenal berbagai macam bentuk akun, namun
bentuk yang paling banyak digunakan dan paling sederhana adalah
bentuk akun huruf T. Akun ini terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu judul atau
nama akun dan 2 (dua) sisi, yaitu sisi kiri yang disebut sisi debit dan sisi
kanan yang disebut sisi kredit. Kedua ruang (sisi) ini untuk mencatat
peningkatan jumlah pos atau item yang bersangkutan serta untuk
mencatat penurunan jumlah pos bersangkutan. Ilustrasi 3.3 menunjukkan
bentuk akun dengan huruf T secara sederhana.
Akun-akun riil
Akun asset
Akun kewajiban
Akun ekuitas
Akun Pendapatan
Akun Beban
Akun-akun
nominal
Akun dalam
Buku Besar
45
Ilustrasi 3.3: Bentuk Akun Huruf T secara Sederhana
Nama Akun
(sisi kiri/ sisi debit) (sisi kanan/ sisi kredit)
Nilai transaksi yang dicatat di sisi kiri
sebuah akun, tanpa melihat nama akunnya,
disebut mendebit akun, sedangkan apabila nilai
transaksi dicatat di sebelah kanan disebut
mengkredit akun.
Secara lebih lengkap bentuk akun T dapat ditunjukkan pada
ilustrasi 3.4.
Ilustrasi 3.4: Bentuk Akun Huruf T yang Lengkap
Nama Akun No. :
Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jumlah
Sisi debit
Sisi kredit
Nama akun diletakkan di atas dan dituliskan di tengah-tengah.
Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal transaksi terjadi,
sedangkan kolom keterangan digunakan untuk mencatat keterangan
yang berhubungan dengan transaksi yang dicatat. Penggunaan kolom F,
berkaitan dengan penggunaan buku jurnal, diisi dengan halaman jurnal,
pada saat melakukan posting ke buku besar atas pencatatan transaksi di
buku jurnal. Dengan kata lain, kolom F diisi untuk melakukan cek silang
dengan halaman buku jurnal untuk melihat keabsahan pencatatan suatu
transaksi atau terjadinya suatu akun.
Ilustrasi 3.5 adalah contoh akun kas yang digunakan oleh
perusahaan Widya Jasa Karya untuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan kas pada bulan Oktober 2006.
Jumlah yang dicatat
pada sisi kiri dari akun
adalah debit dan
jumlah yang dicatat
pada sisi kanan dari
akun adalah kredit
46
Ilustrasi 3.5: Contoh Pencatatan Transaksi dalam Akun Kas
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2006
Okt.
1 Setoran
Modal
300.000
2006
Okt.
4 Pembayaran
Pemeliharaan
Kendaraan
8.000
2 Utang ke
Bank BCA
150.000
Pembayaran
sewa
kendaraan
15.000
6 Penerimaan
dari
pelanggan
100.000
Pembayaran
sewa kantor
2.000
Pembayaran
gaji karyawan
16.000
Pembayaran
macammacam
beban
1.000
7 Pembayaran
angsuran ke
BCA
5000
Pembayaran
beban bunga
600
8 Prive 20.000
Saldo Debit 482.400
C. Sifat-sifat Akun dan Aturan Pencatatan Akun
Di bagian terdahulu sudah dijelaskan bahwa akun dikelompokkan
menjadi 2 (dua) bagian, yaitu akun riil dan akun nominal. Dalam akun riil
terdiri dari akun aset, yang sifatnya berbalik arah dengan akun kewajiban
dan akun ekuitas.
Pada akun aset, sisi kiri/ atau sisi debit
akun bentuk T akan digunakan untuk mencatat
penambahan aset. Sedangkan, untuk pencatatan
Sifat-sifat akun aset
K a s
550.000
67.600
47
penurunan jumlah aset akan dicatat di sebelah sisi kanan atau sisi kredit.
Dengan demikian jika kita mengatakan mendebit akun kas, maka kas
akan bertambah dan dicatat di sebelah sisi kiri/ debit pada akun kas dan
jika dikatakan mengkredit akun kas, maka kas akan berkurang dan
dicatat di sebelah kanan/ kerdit akun kas.
Sebaliknya, pada akun kewajiban dan ekuitas, sisi debit atau sisi
kiri akun T untuk mencatat penurunan akun tersebut. Sedangkan
peningkatan jumlah kewajiban dan ekuitas akan dicatat di sebelah kanan/
kredit akun tersebut. Sehingga, jika kita mengatakan mendebit akun
utang atau modal pemilik yang dicatat di sebelah kiri/ sisi debitnya, maka
akan terjadi penurunan jumlah utang dan modal pemilik dan jika kita
katakan mengkredit akun utang dan ekuitas berarti ada penambahan
jumlah utang dan modal pemilik.
Aturan pencatatan atau pendebitan dan pengkreditan akun
dinyatakan dalam ilustrasi 3.6.
Ilustrasi 3.6: Aturan Pencatatan Suatu Akun
DEBIT KREDIT
Penambahan dalam akun-akun
Aset
Pengurangan dalam akun-akun
utang
Pengurangan dalam akun-akun
ekuitas pemilik
Pengurangan dalam akun-akun
Aset
Penambahan dalam akun-akun
kewajiban
Penambahan dalam akun-akun
ekuitas pemilik
Aturan pencatatan sebuah akun atau sering disebut sebagai
aturan pendebitan dan pengkreditan sebuah akun juga dapat dinyatakan
sebagaimana dalam ilustrasi 3.7.
Ilustrasi 3.7: Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Akun-akun Aset
Akun-akun Aset
Debit (+) Kredit (-)
Sisi debit untuk mencatat Sisi kredit untuk mencatat
peningkatan jumlah aset penurunan jumlah aset
48
Ilustrasi 3.8: Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Akun-akun
Kewajiban
Ilustrasi 3.9: Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Akun-akun
Ekuitas
Aturan pendebitan dan pengkreditan yang ada pada ilustrasi 3.7,
3.8 dan 3.9 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Akun-akun Aset (Asset Accounts)
Akun-akun aset digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
mempengaruhi perubahan (peningkatan atau penurunan aset) dalam
aset. Pengaruh transaksi terhadap akun-akun ini adalah bila terjadi
peningkatan nilai aset (+) maka akun ini didebit, bila terjadi
penurunan aset, akun ini dikredit (-) sejumlah peningkatan atau
penurunan akun aset. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa pada
sisi kiri (debit) akun aset digunakan untuk mencatat peningkatan aset
dan sisi kanan (kredit) digunakan untuk mencatat penurunan nilai
aset.
2. Akun-akun Kewajiban (Liability Accounts)
Akun-akun kewajban adalah akun yang digunakan untuk mencatat
semua transaski yang mempengaruhi perubahan (peningkatan atau
penurunan aset) dalam kewajiban. Pengaruh transaksi terhadap
akun-akun ini adalah bila terjadi peningkatan (+) akun-akun kewajiban
maka akun ini akan dikredit, sebaliknya bila terjadi penurunan (-)
akun-akun kewajiban ini, akun ini akan didebit. Secara singkat dapat
Akun-akun Kewajiban
Debit (-) Kredit (+)
Sisi debit untuk mencatat Sisi kredit untuk mencatat
penurunan jumlah kewajiban peningkatan jumlah kewajiban
Akun-akun Ekuitas
Debit (-) Kredit (+)
Sisi debit untuk mencatat Sisi kredit untuk mencatat
penurunan jumlah kewajiban peningkatan jumlah kewajiban
49
dijelaskan bahwa sisi kanan (kredit) akun kewajiban digunakan untuk
mencatat peningkatan dan sisi kiri (debit) akun kewajiban digunakan
untuk mencatat penurunan nilai kewajiban.
3. Akun-akun Ekuitas (Equity Accounts)
Akun-akun ekuitas adalah akun yang digunakan untuk mencatat
semua transaski yang mempengaruhi perubahan (peningkatan atau
penurunan) dalam ekuitas. Pengaruh transaksi terhadap akun-akun
modal ini adalah jika terjadi peningkatan (+) modal sebagai akibat
suatu transaski, maka akun ini akan dikredit. Sedangkan jika terjadi
penurunan (-) akun modal, maka akun ini akan didebit. Secara singkat
dapat dijelaskan bahwa sisi kanan (kredit) akun modal digunakan
untuk mencatat peningkatan dan sisi kiri (debit) akun modal
digunakan untuk mencatat penurunan nilai modal.
Akun-akun modal bisa dijabarkan menjadi 4 jenis akun yang
meliputi:
a. Akun modal pemilik (Owner’s Equity Account)
b. Akun penarikan modal pemilik (Owner’s Withdrawals)
c. Akun pendapatan (Revenue Account)
d. Akun beban (Expense Account).
Akun modal pemilik adalah akun yang digunakan untuk
mencatat akun investasi atau transaksi pemilik pada perusahaan.
Transaksi ini meliputi penyetoran investasi oleh pemilik sebagai modal
awal bagi perusahaan dan penarikan modal pemilik (pengambilan modal
perusahaan) oleh pemilik untuk keperluan pribadi pemilik. Bila pemilik
menyetorkan kekayaannnya pada perusahaan sebagai modal awal maka
transaksi ini akan dicatat di sebelah kredit.
Sedangkan akun penarikan modal pemilik, merupakan akun
yang digunakan untuk mencatat transaksi penarikan modal untuk
keperluan pribadi dan bukan keperluan perusahaan. Transaksi akun jenis
ini dicatat sebelah debit.
Akun pendapatan dan akun beban disebut juga sebagai akun
laporan laba rugi atau akun nominal. Akun pendapatan merupakan akun
yang digunakan unuk mencatat transaksi yang menghasilkan pendapatan
atau penghasilan. Transaksi ini akan dicatat sebelah kredit. Dan akun
beban merupakan akun yang digunakan untuk mencatat transaski yang
berhubungan dengan beban dan dicatat sebelah debit.
Aturan umum untuk pendebitan dan pengkreditan akun
pendapatan dan beban ditunjukkan dalam ilustrasi 3.8. Aturan pendebitan
dan pengkreditan untuk akun riil dapat juga dinyatakan dalam
hubungannya dengan neraca (ilustrasi 3.11) dan persamaan dasar
akuntansi (ilustrasi 3.12) dalam bentuk akun. Sedangkan aturan
pendebitan dan pengkreditan akun nominal dapat dinyatakan dalam
hubungannya dengan akun ekuitas.
50
Ilustrasi 3.10: Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Akun
Pendapatan dan Beban
Ilustrasi 3.11: Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Akun Riil dalam
Neraca
Ilustrasi 3.12: Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Akun Riil dalam
Persamaan Dasar Akuntansi
Akun-Akun Aset = Akun Kewajiban + Akun-Akun Ekuitas
Debit
-
Akun Beban Akun Pendapatan
Kredit untuk
penurunan
(-)
Debit untuk
kenaikan
(+)
Debit untuk
Penurunan
(-)
Kredit untuk
kenaikan
(+)
NERACA
Aset
Akun-akun aset
Debit Kredit
+ -
Saldo
Normal
Kewajiban
Akun-akun Kewajiban
Debit Kredit
- +
Saldo
Normal
Ekuitas
Akun-akun Ekuitas
Debit Kredit
- +
Saldo
Normal
Debit
-
Kredit
+
Debit
+
Kredit
-
Kredit
+
51
Ilustrasi 3.13: Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Akun Nominal
dalam Akun Ekuitas
Sisi kiri (debit) akun beban digunakan untuk mencatat kenaikan
beban dan sisi kanan (kredit) akun beban akan digunakan untuk
mencatat penurunan nilai beban. Sedangkan sisi kanan (kredit) akun
pendapatan akan digunakan untuk mencatat penambahan pendapatan
dan sisi kiri (debit) akun pendapatan akan digunakan untuk mencatat
penurunan nilai pendapatan.
Aturan pendebitan dan pengkreditan untuk akun-akun pendapatan
dan beban, didasarkan pada hubungan antara akun-akun tersebut
terhadap ekuitas. Laba bersih atau rugi bersih dalam suatu periode
seperti yang nampak dalam laporan laba rugi merupakan penambahan
atau pengurangan bersih atas ekuitas. Aturan pendebitan dan
pengkreditan untuk akun pendapatan dan beban jika dihubungkan
dengan akun ekuitas akan nampak sebagaimana dalam ilustrasi 3.13.
D. Akun dan Persamaan Dasar Akuntansi
Dari ilustrasi 2.3 pada bab I2, kita melihat bagaimana suatu
transaksi berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansi yang
disajikan dalam bentuk tabel. Dari ilustrasi ini, selanjutnya kita dapat
menghubungkan dengan pengguanaan akun yang terkait untuk mencatat
setiap transaksi yang terjadi selama bulan Oktober 2006 di perusahaan
Widya Jasa Karya.
Ilustrasi 3.14 menjelaskan penggunaan akun untuk mencatat
transaksi dalam kaitannya dengan persamaan dasar akuntansi. Transaksi
(1), (2) dan (6) akan mempengaruhi sisi debit pada akun kas, yang berarti
AKUN EKUITAS
Debit
Akun Beban
Debit Kredit
+ -
Saldo
Normal
Kredit
Akun Pendapatan
Debit Kredit
- +
Saldo
Normal
52
ada peningkatan jumlah pada akun kas yang ditimbulkan dari transaksitransaksi
tersebut. Sedangkan transaksi nomor (4), (7) dan (8)
berpengaruh pada sisi kredit dari akun kas. Hal ini berarti terdapat
penurunan jumlah kas yang ditimbulkan dari transaksi-transaksi tersebut.
Pada akhir periode, terdapat jumlah kas positip Rp. 482.400.000,-.
Jumlah ini merupakan saldo debit kas pada akhir periode, yang jika dilihat
dari akun kas akan menunjukkan jumlah sisi debit sebesar Rp.
550.000.000,- dan jumlah sisi kreditnya sebesar Rp. 67.600.000,-.
Dengan cara yang sama, kita bisa menelusuri transaksi-transaksi yang
lain untuk kita masukkan kedalam setiap akun yang sesuai. Sebagai
catatan adalah, ketika kita menelusuri transaksi tersebut, kita harus selalu
ingat pada sifat akun dan aturan pendebitan dan pengkreditan dari setiap
akun.
E. Saldo Normal Akun
Sisi kiri dari semua akun baik akun
aset, kewajiban maupun ekuitas merupakan
sisi debit sedangkan sisi kanan merupakan
sisi kredit.
Transaksi debit dapat berupa peningkatan maupun penurunan,
tergantung dari jenis akun yang dipengaruhi. Demikian pula transaksi
kredit dapat berupa peningkatan maupun penurunan tergantung jenis
akun yang dipengaruhi pula.
Dalam setiap akun, jumlah saldo yang terjadi pada setiap akhir
periode akuntansi akan selalu dihitung. Pada kondisi yang normal, akun
aset akan memiliki jumlah sisi debit lebih besar dari pada jumlah sisi
kredit. Dengan demikian, dikatakan bahwa akun aset memiliki saldo
normal debit.
Sedangkan pada akun kewajiban dan ekuitas, pada kondisi
normal jumlah sisi kreditnya akan lebih besar dari pada sisi debitnya di
akhir periode akuntansi. Sehingga kita dapat mengatakan bahwa akun
kewajiban dan ekuitas memiliki saldo normal kredit.
Pada akhir periode, saldo akun pendapatan dan akun beban
dilaporkan dalam laporan laba rugi. Saldo akun nominal dalam buku
besar kemudian dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi, yang
selanjutnya akun ikhtisar laba rugi ini akan dipindahkan ke akun ekuitas.
Sedangkan saldo akun riil pada akhir periode akan dilaporkan di neraca,
dan saldo rekening riil akan dibawa ke periode berikutnya.
Jumlah kenaikan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama
atau lebih besar dari jumlah penurunan akun tersebut. Karena itu, jika
secara normal pada suatu akhir periode akuntansi saldo dari suatu akun
memiliki total debit lebih besar dari pada total kreditnya, seperti pada
Dalam setiap akun jumlah
saldo akan dihitung pada
akhir periode akuntansi
53
akun aset dan beban, dikatakan bahwa akun tersebut memiliki saldo
normal debit. Jadi akun aset dan beban umumnya mempunyai saldo
debit. Sedangkan, jika pada keaadaan normal suatu akun memiliki total
kredit umumnya lebih besar dari pada total debit, seperti pada akun
kewajiban, ekuitas dan pendapatan, maka akun-akun tersebut memiliki
saldo normal kredit. Jadi, akun kewajiban, ekuitas dan pendapatan
umumnya bersaldo normal kredit.
Jika suatu akun yang umumnya bersaldo normal debit mempunyai
saldo kredit atau sebaliknya, maka mungkin telah terjadi kesalahan atau
kondisi yang tidak normal. Misalnya, saldo kredit pada akun Kas bisa
terjadi karena adanya kesalahan dalam mencatat. Namun sebaliknya
pada akun kewajiban bisa terjadi memiliki saldo debit, karena mungkin
telah terjadi kelebihan pembayaran kewajiban.
Aturan pendebitan dan pengkreditan serta saldo normal dari
berbagai jenis akun diikhtisarkan pada ilustrasi 3.15
Ilustrasi 3.15: Aturan Pendebitan dan Pengkreditan dan Saldo
Normal setiap Kelompok Akun
F. Cara Pencatatan Transaksi dalam Akun
Agar kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan lengkap
atas penerapan aturan pendebitan dan pengkreditan, maka di bawah ini
akan dijelaskan cara pencatatan beberapa transaksi dalam akun-akun
yang ada dalam buku besar pada perusahaan travel “Indah Permai”
dalam bulan Januari 2007. Untuk menyederhanakan pencatatan,
digunakan bentuk akun T secara sederhana.
Transaksi 1
Awal Januari 2007, Nn Indah mendirikan perusahaan travel Malang-
Surabaya. Nama perusahaan itu adalah Biro Perjalanan “Indah Permai”
Nn Indah menanamkan modalnya ke perusahaan berupa: Uang sebesar
Rp. 1.000.000.000,- dan peralatan kantor senilai Rp. 15.000.000,-.
Jenis Akun Penambahan Pengurangan Saldo
Asset
Kewajiban
Ekuitas Pemilik
Pendapatan
Beban
Debit
Kredit
Kredit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Debit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Kredit
Kredit
Debit
54
Analisis Transaksi:
a. Akun aset dan akun ekuitas (modal) bertambah
b. Nama akun aset yang muncul adalah kas dan peralatan kantor,
sedangkan untuk ekuitas adalah modal, Nn Indah.
c. Debit : Kas sebesar Rp. 1.000.000.000,-, karena aset bertambah
Debit : Peralatan Kantor sebesar Rp. 15.000.000,-, aset bertambah
Kredit: Modal. Nn Indah sebesar Rp. 1.015.000.000,-, karena ekuitas
bertambah
Pencatatan dalam akun: (dalam Rp. 000,-)
Kas Modal, Nn Indah
1) 1.000.000 1) 1.015.000
Peralatan Kantor
1) 15.000
Transaksi 2
Membeli dua buah kendaraan yang harganya masing-masing Rp.
200.000.000,- dan Rp. 250.000.000,- secara tunai.
Analisis Transaksi:
a. Transaksi ini akan mengubah dari satu aset menjadi aset yang lain
b. Nama akun yang terpengaruh adanya transaksi ini adalah kendaraan
dan kas
c. Debit : Kendaraan sebesar Rp. 450.000.000,-, karena aset bertambah
Kredit: Kas sebesar Rp. 450.000.000,-, karena aset berkurang
Pencatatan dalam akun: (dalam Rp. 000,-)
Kas Kendaraan
1) 1.000.000 2) 450.000 2) 450.000
Transaksi 3
Membayar sewa gedung bulan Januari 2007 sebesar Rp. 14.000.000,-
Analisis Transaksi:
a. Transaksi ini akan menyebabkan beban bertambah dan aset
berkurang
55
b. Nama akun yang terpengaruh adanya transaksi ini adalah beban
sewa dan kas
c. Debit : Beban sewa sebesar Rp. 14.000.000,-, karena beban
bertambah
Kredit: Kas sebesar Rp. 14.000.000,-, karena aset berkurang
Pencatatan dalam akun: (dalam Rp. 000,-)
Kas Beban Sewa
1) 1.000.000 2) 450.000 2) 14.000
3) 14.000
Transaksi 4
Membeli sebidang tanah kepada Tn Joko untuk keperluan garasi
kendaraan seharga Rp. 350.000.000. Dari harga tanah tersebut sejumlah
Rp. 200.000.000,- dibayar tunai dan sisanya akan dibayar dalam waktu
dua bulan
Analisis Transaksi:
a. Adanya transaksi ini akan menyebabkan bertambahnya aset, di lain
pihak akan menurunkan aset serta munculnya kewajiban
b. Nama akun aset yang timbul adalah tanah, kas, sedang untuk
kewajiban adalah utang usaha
c. Debit : Tanah sebesar Rp. 350.000.000,-, karena aset bertambah
Kredit : Kas sebesar Rp. 200.000.000,-, aset berkurang
Kredit: Utang Usaha sebesar Rp. 150.000.000,-, karena kewajiban
bertambah
Pencatatan dalam akun: (dalam Rp. 000,-)
Kas Utang Usaha
1) 1.000.000 2) 450.000 4) 150.000
3) 14.000
4) 200.000
Tanah
4) 350.000
56
CONTOH SOAL dan PENYELESAIANNYA
Pada tanggal 1 Nopember 2007, Nova mendirikan sebuah perusahaan
servis komputer yang diberi nama Nova Servis Komputer. Berikut ini
adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Nopember 2007
(1) Nova menyetorkan uang pribadinya sebagai setoran modal awal
sebesar Rp. 45.000.000,-
(2) Membeli sebidang tanah secara tunai seharga Rp. 30.000.000,-
(3) Dibeli perlengkapan komputer secara kredit seharga Rp. 4.150.000,-
(4) Menerima uang tunai atas jasa perbaikan komputer dari para
pelanggan sebesar Rp. 12.000.000,-.
(5) Dibayar beban-beban sebagai berikut: Gaji Rp. 6.725.000,-; sewa Rp.
2.400.000,-; listrik Rp1.350.000,00; macam-macam beban sebesar
Rp. 875.000,-.
(6) Menyelesaikan perbaikan komputer untuk beberapa pelanggannya
yang pembayaran atas jasa yang telah diberikan tadi dilakukan
secara kredit seharga Rp. 10.500.000,-.
(7) Dibayar utang usaha sebesar Rp. 2.850.000,-.
(8) Untuk kepentingan pribadinya, Nova mengambil uang tunai sebesar
Rp. 2.500.000,-.
Pertanyaan:
Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam akun yang sesuai dengan
memperhatikan aturan pendebitan dan pengkreditan yang benar pada
setiap jenis akun yang ada.
PENYELESAIAN
Pencatatan transaksi ke dalam akun-akun di Buku Besar.
No. 1
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
1 45.000.000 2 30.000.000
4 12.000.000 5 11.350.000
7 2.850.000
8 2.500.000
Kas
Tanggal Tanggal
57
No:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2 30.000.000
Modal, Nova
Tanggal Tanggal
No.:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2 30.000.000
Tanah
Tanggal Tanggal
NO.:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
3 4.150.000
Perlengkapan Kantor
Tanggal Tanggal
NO.:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
7 2.850.000 3 4.150.000
Utang Usaha
Tanggal Tanggal
NO.:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
4 12.000.000
6 10.500.000
Pendapatan Jasa
Tanggal Tanggal
NO.:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
5 6.725.000
Beban Gaji
Tanggal Tanggal
58
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
5 2.400.000
Beban Sewa
Tanggal Tanggal
NO.:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
5 1.350.000
Beban Listrik
Tanggal Tanggal
NO.:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
5 875.000
Beban Macam-macam
Tanggal Tanggal
NO.:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
6 10.500.000
Piutang Usaha
Tanggal Tanggal
NO.:
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
8 2.500.000
Prive, Nova
Tanggal Tanggal
59
I. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan akun dan apa tujuan penyelenggaraan
akun dalam suatu pencatatan transaksi?
2. Didalam akuntansi dikenal dua kelompok akun. Sebutkan setiap
kelompok akun tersebut dan jelaskan pula pengertian dari keduanya!
Berikan pula masing-masing 5 contoh akun untuk setiap kelompok
akun tersebut!
3. Apa yang anda ketahui tentang:
a. akun terbuka
b. akun tertutup
4. Jelaskan hubungan antara akun riil dengan neraca!
5. Jelaskan pengertian buku besar dan apa tujuan serta manfaat
diselenggarakannya buku besar dalam proses pencatatan transaksi!
Dan apa perbedaan antara akun dengan buku besar!
6. Apakah istilah debit dan kredit menyatakan kenaikan atau penurunan,
ataukah dapat menyatakan keduanya. Jelaskan!
7. Dalam suatu perusahaan kelompok akun bisa dibagi menjadi akun
aset, akun kewajiban, akun ekuitas pemilik, akun prive, akun
pendapatan dan akun beban. Setiap akun memiliki aturan pendebitan
dan pengkreditan. Coba jelaskan, bagaimana aturan pendebitan dan
pengkreditan untuk setiap kelompok akun tersebut?
8. Mengapa akun kewajiban dan ekuitas pemilik memiliki kaidah
pendebitan dan pengkreditan yang sama? Jelaskan!
9. Bagimana pengaruh kenaikan atau penurunan dari pendebitan akun
beban: (a) terhadap ekuitas pemilik, dan (b) terhadap beban?
10. Apa pengaruh kenaikan atau penurunan dari pengkreditan akun
pendapatan: (a) terhadap ekuitas pemiliki, dan (b) terhadap
pendapatan?
11. Pada setiap akhir periode akuntansi, setiap akun haruslah ditentukan
besaran saldo akhirnya, untuk melakukan proses akuntansi
selanjutnya. Pada kondisi yang normal, bagaimana posisi saldo dari
setiap kelompok akun yang ada pada perusahaan?
60
12. Jelaskan bagian-bagian akun pada akun bentuk T!
13. Dalam kaitannya dengan akun bentuk T, jelaskan istilah-istilah berikut
ini:
a. Sisi debit
b. Sisi kredit
c. Didebit
d. Dikredit
14. Di sisi manakah kenaikan terhadap kelompok akun di bawah ini akan
dicatat?
a. Aset
b. Kewajiban
c. Ekuitas Pemilik
d. Pendapatan
e. Beban
15. Tunjukkan saldo normal dari akun-akun di bawah ini:
a. Peralatan e. Prive
b. Perlengkapan f. Ekuitas Pemilik
c. Piutang Usaha g. Porsekot Sewa
d. Utang Usaha h. Beban Gaji
II. LATIHAN
Latihan 3.1
Berikut adalah sebagian transaksi yang terjadi pada sebuah perusahaan
perorangan yang bergerak di bidang servis peralatan elektronik pada
bulan Agustus 2007:
2007
Agustus
1 Membayar sewa kantor untuk bulan Agustus 2007
sebesar Rp. 5.000.000,-
4 Menerima pelunasan piutang dari para pelanggan senilai
Rp. 27.000.000,-
8 Mengirim faktur kepada Tn Joko yang telah menggunakan
jasa perusahaan secara kredit senilai Rp. 6.600.000,-
12 Membeli peralatan kantor yang akan digunakan untuk
operasional secara kredit seharga Rp. 3.400.000,-
19 Menerima uang tunai atas penjualan jasa perusahaan
senilai Rp. 35.000.000,-
21 Dibeli ruko dengan harga Rp. 150.000.000,-. Dari harga
61
tersebut, sebesar Rp. 50.000.000,- dibayar tunai, sisanya
dengan menyerahkan selembar wesel 3 bulan.
24 Diterima uang tunai sebesar Rp. 56.000.000,-. Dari jumlah
tersebut, Rp. 30.000.000,- berasal dari penagihan piutang
usaha, selebihnya dari penjualan jasa secara tunai.
29 Membayar utang yang timbul dari transaksi tanggal 12
Agustus 2007
Pertanyaan:
1. Analisislah transaksi-transaksi di bawah ini, yang menjelaskan
tentang pengaruh transaksi terhadap kenaikan atau penurunan
kelompok akun tertentu, akun apa yang timbul karena terjadinya
suatu transaksi, serta akun apa saja yang harus didebit atau dikredit!
2. Buatlah akun bentuk T untuk mencatat setiap transaksi di atas!
Latihan 3.2
Berikut ini adalah beberapa akun bentuk T yang diambilkan dari catatan
akuntansi perusahaan Cahaya Megah untuk bulan Maret 2007: (dalam
Rp. 000,-)
Kas Piutang Usaha
1) 50.000 2) 30.000 9) 750 28) 950
8) 1.500 4) 5.000 20) 800
20) 1.300 9) 5.000
22) 6.800 14) 7.000
28) 950 29) 2.500
30) 750
Peralatan Utang Usaha
2) 30.000 14) 7.000 6) 2.500
9) 15.000 9) 10.000
10) 3.000
Perlengkapan Kantor Ekuitas Pemilik, Wati
4) 5.000 1) 50.000
6) 2.500
62
Gaji Prive, Wati
29) 2.500 30) 750
Beban Sewa Pendapatan Jasa
10) 3.000 8) 1.500
9) 750
20) 2.100
22) 6.800
Pertanyaan:
1. Analisislah transaksi apa saja dan berapa banyaknya transaksi yang
telah terjadi selama bulan Maret 2007!
2. Tetapkanlah saldo dari setiap akun yang ada!
Latihan 3.3
Untuk setiap akun di bawah ini, bagaimana kita harus mencatat adanya
penambahan atau pengurangan, apakah di debit atau di kredit dengan
memberikan tanda () untuk penambahan dan tanda (×) untuk
pengurangan di sisi debit ataukah sisi kredit.
Nama Akun Debit Kredit
Kas ×
Truk
Utang Usaha
Prive
Ekuitas Pemilik
Piutang Usaha
Pendapatan
Beban Telepon
Peralatan Gudang
Beban Gaji
Beban Pemeliharaan
Porsekot Asuransi
Gedung
Utang Wesel
Perlengkapan Kantor
63
III. SOAL
Soal 3.1
Widyasari diminta orangtuanya mendirikan perusahaan taksi, yang diberi
nama “Sari Taxi”. Sebagian transaksi yang terjadi selama bulan Oktober
2007 pada bulan pertama beroperasi sebagai berikut:
2007
Oktober
2 Sari memulai usahanya dengan menyerahkan uang
tunai ke perusahaan sebesar Rp. 180.000.000,-, dan
sebuah mobil sedan yang bernilai Rp. 160.000.000,-
sebagai setoran modal awalnya
5 Membayar sewa kantor untuk bulan Oktober 2007
senilai Rp. 4.000.000,-
6 Membeli bensin dan olie sebesar Rp. 1.600.000,-
8 Menerima pendapatan jasa sebagai hasil operasi
sepuluh hari pertama senilai Rp. 2.800.000,-
10 Membeli peralatan kantor secara kredit dari Toko
Galarama senilai Rp. 6.000.000,-
15 Membayar premi asuransi sebesar Rp. 12.000.000,-.
Premi ini berlaku sampai dengan akhir tahun 2007.
17 Membayar iklan untuk bulan Oktober 2007 pada koran
Sindo sebesar Rp. 1.500.000,-
20 Mneyewakan taxi kepada PT Erlangga selama
beberapa hari, dan dikirimkan tagihan kepada
perusahaan tersebut senilai Rp. 2.600.000,-
22 Menerima pendapatan jasa sebagai hasil operasi
sepuluh hari kedua senilai Rp. 4.200.000,-
23 Membayar Utang kepada Toko Galarama sebesar Rp.
4.000.000,-
25 Membayar bensin dan olie sebesar Rp. 2.200.000,-
26 Menerima pembayaran dari PT Erlangga
28 Diterima pendapatan jasa taxi untuk sepuluh hari ke
tiga sebesar Rp. 5.200.000,-
30 Membayar gaji sopir sebesar Rp. 1.800.000,-
31 Nn Sari mengambil uang perusahaan untuk membeli
perhiasan senilai Rp. 3.000.000,-.
64
Pertanyaan:
1. Coba buatlah akun bentuk T untuk setiap akun yang terkait
dengan transaksi di atas
2. Catatlah setiap transaksi di atas kedalam akun yang sesuai
3. Tentukan saldo untuk setiap akun yang ada.
Soal 3.2
Puspita mendirikan sebuah perusahaan jasa yang diberi nama Biro
Konsultasi “Sejati”. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan April
2007, bulan pertama beroperasi, telah dicatat langsung ke dalam akunakun
T. Pada tanggal 30 April 2007, akun-akun T tersebut menunjukkan
informasi sebagai berikut:
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007 1 40.000.000 2007 1 800.000
Okt 3 1.600.000 Okt 10 400.000
5 1.200.000 12 600.000
16 1.600.000 15 2.000.000
17 2.200.000 15 20.000.000
21 1.800.000 17 1.000.000
30 10.000.000 17 400.000
30 70.000 23 600.000
27 300.000
29 800.000
30 3.400.000
30 2.000.000
Kas
Tanggal Tanggal
65
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007 17 400.000 2007 7 400.000
Okt Okt 15 6.000.000
Utang Usaha
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 1 40.000.000
Modal, Puspita
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 30 2.000.000
Prive, Puspita
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007 2007
Okt 15 20.000.000 Okt 30 10.000.000
Piutang Wesel
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007 5 1.600.000 2007
Okt 11 2.400.000 Okt 16 1.600.000
Piutang Usaha
Tanggal Tanggal
66
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 7 400.000
Perlengkapan Kantor
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 12 600.000
Asuransi Dibayar di Muka
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 15 8.000.000
Peralatan Kantor
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007 3 1.600.000
Okt 5 2.800.000
11 2.400.000
17 2.200.000
21 1.800.000
Pendapatan Jasa
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 30 70.000
Pendapatan Bunga
Tanggal Tanggal
67
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 30 3.400.000
Beban Gaji
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 1 800.000
Beban Sewa
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007 17 1.000.000
Okt 29 800.000
Beban Perjalanan Dinas
Tanggal Tanggal
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 10 400.000
Beban Iklan
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 23 600.000
Beban Listrik
Tanggal Tanggal
No:
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2007
Okt 27 300.000
Beban Telepon
Tanggal Tanggal
68
Pertanyaan:
1. Jelaskan penyebab yang bisa dilakukan untuk pendebitan dan
pengkreditan pada setiap akun-akun di atas, dengan cara
menjelaskan transaksi yang mungkin terjadi pada tanggal yang
tertulis pada setiap akun-akun yang bersangkutan
2. Hitunglah saldo setiap akun per 30 April 2007
Soal 3.3
Suatu pemeriksaan terhadap akun-akun yang ada di buku besar
menunjukkan bahwa terdapat ketidak sesuaian saldo untuk beberapa
akun yang disebabkan oleh kesalahan pencatatan dalam akun sebagai
berikut:
1. Gaji karyawan kantor sebesar Rp. 3.600.000,- dibukukan ke akun Gaji
karyawan bagian penjualan
2. Pendapatan bunga sebesar Rp. 120.000,- telah diterima dan akun
kas telah didebit sebesar Rp. 120.000,- dan akun pendapatan bunga
telah dikredit sebesar Rp. 1.200.000,-
3. Pembelian peralatan kantor secara tunai senilai Rp. 1.060.000,-
dicatat dengan mendebit perlengkapan kantor dan mengkredit utang
usaha
4. Kas yang diterima dari penaghian piutang dari para pelanggan
sebesar Rp. 3.850.000,- telah dicatat benar pada sisi debitnya, yaitu
kas sebesar Rp. 3.850.000,-, namun pada sisi kredit telah dicatat
piutang usaha sebesar Rp. 3.580.000,-
5. Beban sewa gedung sebesar Rp. 5.600.000,- telah dicatat dengan
mendebit porsekot sewa sebesar Rp. 6.500.000,-. Untuk pencatatan
terhadap akun kas sudah benar.
Pertanyaan:
Dari informasi di atas, cobalah buatkan setiap akun yang diperlukan
dengan akun bentuk T sederhana, untuk mencatat transaksi yang salah,
sekaligus membenarkan pencatatannya, sehingga menghasilkan saldo
yang benar untuk setiap akun yang bersangkutan.
69
Dari soal Kasus Perusahaan Romance pada bab 2, perusahaan
Romance memiliki bagan akun yang ada di buku besar sebagaimana
nampak berikut ini:
11 Kas 41 Pendapatan Jasa
12 Piutang Usaha 50 Beban Gaji
14 Perlengkapan 51 Beban Sewa Kantor
15 Asuransi Dibayar di Muka 52 Beban Sewa Peralatan
17 Peralatan Kantor 53 Beban Utilitas
21 Utang Usaha 54 Beban Musik
23 Pendapatan Diterima di Muka 55 Beban Iklan
31 Modal, Tn Jacko 56 Beban Perlengkapan
32 Prive, Tn Jacko 59 Beban Rupa-rupa
Pertanyaan:
1. Anda diminta membantu Tn Jacko untuk melakukan pencatatan
semua transaksi sebagaimana yang ada pada soal berlanjut bab 2 ke
setiap akun yang sesuai.
2. Tentukan besarnya saldo dari setiap akun yang ada di perusahaan
Romance per 30 April 2006.
SOAL BERLANJUT
70
71
1. Memahami langkah-langkah dalam proses pencatatan
2. Menganalisis pengaruh transaksi bisnis terhadap
akun
3. Memahami Pengertian Jurnal dan Fungsinya
4. Memahami bentuk-bentuk buku Harian
5. Menyiapkan ayat-ayat jurnal dalam buku harian
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
PENCATATAN
TRANSAKSI BISNIS
72
C. Memahami langkah-langkah dalam proses pencatatan
Pada bagian sebelumnya telah
dipelajari tentang transaksi bisnis yang
memberikan informasi awal sebagai dasar
untuk menyiapkan laporan keuangan. Pada
bagian ini akan dipelajari langkah-langkah
yang diperlukan dalam proses akuntansi
secara manual. Langkah-langkah ini disebut
dengan siklus akuntansi (the accounting cycle).
Jadi siklus akuntansi adalah siklus yang menunjukkan langkah-langkah
yang diperlukan dalam penyelesaian proses akuntansi secara manual.
Siklus akuntansi yang tergambar pada ilustrasi 4.1 dapat
dijelaskan sesuai dengan urutan kejadiannya sebagai berikut:
1. Transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam dokumen
sumber (a source document). Contoh dokumen sumber atau bukti
transaksi diantaranya adalah kuitansi pembayaran atau penerimaan
kas, faktur pembelian, faktur penjualan, kartu jam kerja, dan lain-lain.
2. Transaksi yang terjadi dalam suatu periode dicatat menurut urutan
kejadiannya dalam sebuah buku. Pencatatan ini lazimnya disebut
dengan membuat jurnal. Dengan demikian mencatat transaksi sama
artinya dengan menjurnal transaksi Buku yang digunakan untuk
mencatat transaksi atau membuat jurnal ini disebut dengan buku
harian. Disebut buku harian karena pencatatan dalam buku ini harus
dilakukan menurut urutan kejadiannya (kronologisnya) yang umumnya
dilakukan setiap hari.
Dengan demikian jurnal dalam buku harian merupakan catatan
permanen atas semua transaski bisnis perusahaan. Jurnal ini
dilakukan atas dasar dokumen sumber yang disebut dengan bukti
transaksi menurut aturan debit kredit sebagaimana telah dibahas
pada bab sebelumnya.
3. Langkah berikutnya setelah membuat jurnal adalah memindahkan
catatan di buku harian ke kelompok akun-akun yang disebut dengan
buku besar (the ledger). Proses memindahkan dan mengelompokkan
catatan dari buku harian ini ke dalam buku besar (the ledger) disebut
Siklus Akuntansi
adalah siklus yang
menunjukkan
langkah-langkah
yang diperlukan
dalam penyelesaian
proses akuntansi
PENCATATAN
TRANSAKSI BISNIS
73
dengan proses posting. Pada akhir periode- setelah semua
transaksi dicatat dalam buku harian (jurnal) dan diposting ke akun
seluruhnya dalam buku besar- saldo untuk masing-masing akun
dihitung. Saldo adalah perbedaan antara sisi debit dengan sisi kredit
untuk setiap jenis akun.
4. Langkah terakhir adalah menyiapkan daftar semua akun dan
saldonya. Daftar ini disebut dengan neraca saldo (the trial balance).
Neraca saldo dipersiapkan untuk melihat kesamaan debit dan kredit
akun-akun yang ada di buku besar (the ledger). Ringkasan akun
beserta saldonya yang terdaftar dalam neraca saldo (the trial
balance) ini digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan laporan
keuangan.
Siklus akuntansi yang dijelaskan di atas bisa diringkas dalam
bagan proses sebagaimana dalam ilustrasi 4.1.
Ilustrasi 4.1: Siklus Akuntansi
Ilustrasi 4.1 menunjukkan ringkasan siklus akuntansi yang
dikerjakan secara manual. Siklus tersebut bermula dari bukti transaksi,
dicacat dalam buku harian (buku jurnal), dipindahkan ke buku besar,
kemudian diringkas dan diakhiri dengan penyajian laporan keuangan.
Bukti
Transaksi
Buku
Harian /
Jurnal
Buku
Besar
Neraca
Saldo
Laporan Keuangan:
Laporan Laba rugi
Laporan Neraca
Laporan Ekuitas
Lapora arus kas
Catatan atas Laporan
Keuangan
74
D. Menganalisis Pengaruh Transaksi Bisnis terhadap Akun
Semua transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam
buku harian. Untuk mencatat transaksi ke dalam buku harian ini
diperlukan analisis setiap transaksi yang terjadi secara cermat. Analisis
transaksi ini merupakan langkah yang paling kritis dalam siklus akuntansi
karena langkah ini akan mempengaruhi langkah berikutnya. Analisis
diperlukan untuk memahami pengaruh transaksi terhadap akun-akun
yang ada dalam persamaan dasar akuntansi.
Setiap transaksi bisnis yang terjadi
disuatu perusahaan, mempengaruhi minimal
dua akun. Berapapun jumlah akun yang
terlibat dalam sebuah transaksi, jumlah debit
dan kredit akan selalu sama dalam setiap
transaksi. Hal ini memenuhi kaidah
persamaan dasar akuntansi dimana Aset = Kewajiban + Ekuitas.
Karena persamaan ganda ini dan pengaruh transaksi terhadap minimal
dua akun ini, sistem akuntansi yang demikian disebut dengan sistem
akuntansi berpasangan (double entry system).
Sistem akuntansi berpasangan (double entry sistem) merupakan
alat yang dapat digunakan untuk menganalisis transaksi. Langkahlangkah
dalam menganalisis transaksi bisnis bisa dilakukan dalam urutan
sebagai berikut:
1. Tentukan pengaruh suatu transaksi pada akun aset, kewajiban,
ekuitas pemilik, (termasuk akun pendapatan maupun akun
beban).
2. Tentukan pengaruh transaksi tersebut pada setiap akun, apakah
akun tersebut mengalami kenaikan atau penurunan.
3. Tentukan apakah kenaikan atau penurunan akun tersebut harus
dicatat disebelah kredit atau sebelah debet.
Untuk menganalisis pengaruh suatu transaksi terhadap akun-akun
aset, kewajiban maupun ekuitas pemilik, perlu diingat kembali persamaan
dasar akuntansi dan aturan pendebitan dan pengkreditan sebagaimana
dalam bab sebelumnya.
Ada tiga jenis akun pada persamaan
dasar akuntansi yaitu aset (Assets), kewajiban
(liabilities) dan ekuitas (capital). Pencatatan
transaksi ke dalam tiga akun ini diperlukan
aturan pendebitan dan pengkreditan seperti
yang dijelaskan pada bab sebelumnya.
Setiap transaksi bisnis yang
terjadi disuatu perusahaan,
mempengaruhi minimal dua
akun
Analisis transaksi
didasarkan pada aturan
pendebitan dan
pengkreditan dalam
persamaan dasar
akuntansi
75
C. Pengertian Jurnal dan Fungsinya
Jurnal merupakan catatan akuntansi
pertama setelah bukti transaksi. Fungsi jurnal
adalah menyediakan catatan yang lengkap
dan permanen dari semua transaksi
perusahaan yang disusun dalam urutan kronologis kejadiannya sebagai
referensi di masa mendatang. Tujuan mencatat transaksi ke dalam jurnal
adalah untuk menunjukkan pengaruh setiap transaksi ke dalam akun
perusahaan.
Dalam siklus akuntansi perusahaan,
jurnal merupakan kegiatan pencatatan dasar
sebelum posting akun di buku besar. Dengan
demikian, bila terjadi kesalahan dalam
membuat jurnal, mengakibatkan akun di buku
besar juga salah, sehingga laporan keuanganpun pada akhirnya juga
salah.
Jurnal juga merupakan permulaan
pencatatan secara kronologis berupa
pendebitan dan pengkreditan dari transaksi
keuangan yang telah terjadi serta
penjelasannya. Pendebitan dan pengkreditan
transaksi dilakukan menurut kaidah
pencatatan debit dan pencatatan kredit, dimana pencatatan debit harus
dilakukan lebih dulu baru kemudian pencatatan kredit. Pencatatan debit
dan pencatatan kredit ini merupakan kegiatan dalam jurnal yang biasanya
juga disebut sebagai pencatatan ayat-ayat jurnal.
D. Bentuk-bentuk Buku Jurnal (Harian)
Terdapat beberapa macam bentuk
jurnal, diantaranya meliputi jurnal umum,
jurnal khusus, jurnal penyesuaian
(adjustment journal), jurnal penutup dan
jurnal pembalik. Setiap bentuk jurnal ini
memiliki fungsinya masing-masing.
Jurnal merupakan catatan
akuntansi pertama setelah
bukti transaksi
Jurnal digunakan sebagai
dasar untuk melakukan
posting ke akun di buku
besar.
Ayat-ayat jurnal merupakan
pendebitan dan
pengkreditan akun yang
terlibat dalam suatu
transaksi
Bentuk jurnal meliputi jurnal
umum, jurnal khusus, jurnal
penyesuaian (adjustment
journal), jurnal penutup dan
jurnal pembalik.
76
Jurnal umum merupakan jurnal
standar yang berbentuk secara umum. Jurnal
ini biasanya juga disebut sebagai jurnal
memorial. Umumnya buku jurnal atau
buku harian menggunakan bentuk jurnal umum dua kolom. Kolom-kolom
dalam jurnal ini meliputi:
1. Kolom Tanggal (A).
Kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal kejadian transaksi yang
dicatat berdasar urutan kronologi kejadiaannya.
2. Kolom Keterangan (B).
Kolom ini digunakan untuk mencatat ayat-ayat jurnal transaksi sesuai
dengan urutan debet kredit dalam setiap transaksi. Ayat jurnal debit
harus dicatat dahulu kemudian baru diikuti ayat jurnal kredit. Cara
penulisan ayat jurnal kredit dilakukan dengan agak masuk ke dalam.
Hal ini dilakukan untuk setiap transaksi.
3. Kolom Referensi (C).
Kolom ini digunakan untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah
diposting ke buku besar.
4. Kolom Debit (D).
Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah yang harus didebit dari
suatu transaksi.
5. Kolom Kredit (E).
Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah yang harus di kredit dari
suatu transaksi.
Selain kolom-kolom tersebut dalam setiap halaman buku jurnal
harus diberi halaman jurnal (G) di pojok kanan atas serta judul jurnal (F)
yang dibuat di tengah atas. Ilustrasi 4.2 menjelaskan jurnal umum dua
kolom dengan ayat jurnal yang sudah dicatat (dijurnal).
Ilustrasi 4.2: Jurnal Umum Dua Kolom
B Keterangan Ref
A C
Jurnal Umum F G Halaman _____
Tanggal Debit D Kredit E
Jurnal umum adalah jurnal
standar untuk transaksi
secara umum
77
Jurnal khusus adalah jurnal yang
dibuat khusus untuk transaksi yang sering
terjadi. Jurnal khusus meliputi jurnal khusus
penerimaan kas, jurnal khusus pengeluaran
kas, jurnal khusus penjualan, dan jurnal
khusus pembelian. Contoh jurnal khusus
pengeluaran kas dan penerimaan kas
nampak dalam ilustrasi 4.3 dan 4.4 berikut:
Ilustrasi 4.3 : Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Halaman __
Tanggal Keterangan Ref. Kredit
Akun Jumlah Kas
Debit
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Ilustrasi 4.4 : Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Halaman
Tanggal Keterangan Ref. Debit
Kas Akun Jumlah
Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Kredit
Sebagaimana jurnal umum, jurnal khusus ini juga terdiri dari
beberapa kolom. Penjelasan untuk masing-masing kolom diberikan
sebagai berikut:
1. Kolom tanggal berisi tanggal terjadinya transaksi yang dicatat secara
kronologis.
2. Kolom keterangan berisi penjelasan bukti transaksi pengeluaran
maupun penerimaan kas.
3. Kolom Referensi digunakan untuk menandai ayat-ayat jurnal yang
sudah diposting ke buku besar
4. Kolom Debit di jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat
akun yang terpengaruh oleh transaksi pengeluaran kas yang
dilakukan beserta junlahnya, sementara itu kolom debit di jurnal
penerimaan kas berisi jumlah kas yang masuk dalam transaksi.
Jurnal khusus adalah jurnal
yang dibuat khusus untuk
transaksi yang sering
terjadi
78
5. Kolom Kredit dalam jurnal pengeluaran kas digunakan untuk
mencatat jumlah yang dikeluarkan dalam transaksi, sedangkan kolom
kredit di jurnal penerimaan kas berisi nama akun yang terpengaruh
transaksi penerimaan kas beserta jumlahnya.
Seperti pada jurnal umum, di jurnal khusus inipun untuk setiap
halaman jurnal harus dilengkapi dengan nomor halaman serta judul
jurnal.
Jurnal penyesuaian (adjustment)
adalah jurnal yang dibuat pada akhir
periode untuk menyesuaikan saldo akun
yang belum tepat, seperti saldo pos akrual
dan deferal.
Jurnal penutup adalah jurnal yang
dibuat pada akhir periode untuk menutup
atau membuat saldo menjadi nol atas akun
pendapatan, akun beban akun laba/rugi,
prive dan sebagainya. Akun-akun yang
memerlukan jurnal penutup adalah akunakun
yang termasuk dalam kelompok akun
laba/rugi.
Sedangkan jurnal pembalik adalah
jurnal yang dibuat pada awal periode untuk
membalik jurnal penyesuaian tertentu.
Ilustrasi jurnal-jurnal ini akan disampaikan
pada bab-bab berikutnya dalam buku ini.
E. Menyiapkan Ayat-ayat Jurnal di Buku Harian
Sebagaimana telah dijelaskan dalam bagian sebelumnya, sebelum
transaksi dijurnal, terlebih dahulu transaksi dianalisis untuk menyusun
ayat-ayat jurnal yang akan dimasukkan dalam buku harian. Ilustrasi 4.5
menunjukkan transaksi perusahaan jasa Konsultan Cipta Jasa Karya
yang didirikan oleh Tn Bagus pada tanggal 1 Agustus 2006 dan
beroperasi secara full time. Transaksi berikut ini akan digunakan sebagai
untuk menyiapkan ayat-ayat jurnal dalam buku harian.
Jurnal penyesuaian untuk
menyesuaikan ayat-ayat
jurnal yang belum tepat
Jurnal penutup untuk
menutup akun-akun
pendapatan, beban dan
prive
Jurnal pembalik untuk
membalik ayat-ayat
penyesuaian
79
Ilustrasi 4.5: Transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2006
Tanggal Transaksi
1 Tuan Bagus menginvestasikan hartanya ke perusahaan berupa kas
Rp 26.200.000 ; Perlengkapan Rp 2.800.000 dan peralatan kantor Rp
25.000.000
1 Membayar sewa gedung untuk masa 6 bulan sebesar Rp 19.200.000
2 Membeli peralatan kantor secara kredit dari Toko Cahaya sebesar Rp
4.000.000
3 Menerima uang tunai dari klien sebagai uang muka jasa yang
diberikan oleh Cipta Jasa Karya sebesar Rp 10.000.000
4 Membayar premi asuransi untuk properti dan kecelakaan sebesar Rp
3.600.000
7 Membayar iklan untuk surat kabar Jawa Pos sebesar Rp 240.000
9 Membayar utang kepada Toko Cahaya sebesar Rp 2.400.000
13 Mencatat penyediaan jasa secara kredit periode 1-13 Agustus
sebesar Rp 4.800.000
15 Membayar gaji resepsionis untuk setengah bulan pertama Rp
1.500.000
16 Menerima pembayaran dari klien atas jasa yang telah diberikan
periode 1-13 Agustus sebesar Rp 4.800.000
18 Mencatat penyediaan jasa secara kredit periode 14-18 Agustus
sebesar Rp 8.400.000
20 Membeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp 1.600.000
23 Mencatat penerimaan kas dari klien atas tagihan jasa yang telah
diberikan periode 1-13 Agustus sebesar Rp 3.600.000
29 Membayar rekening telepon bulan Agustus sebesar Rp 260.000
30 Membayar rekening listrik bulan Agustus sebesar Rp 150.000
30 Membayar gaji resepsionis setengah bulan kedua sebesar Rp
1.500.000
30 Mencatat penerimaan kas dari klien atas tagihan jasa yang telah
diberikan periode 14-18 Agustus sebesar Rp 4.000.000
30 Mencatat penyediaan jasa secara kredit pada akhir bulan Agustus
sebesar Rp 3.000.000
30 Tuan Bagus menarik kas dari perusahaan untuk kepentingan pribadi
sebesar Rp 1.500.000
Berdasar pada transaksi dalam ilustrasi 4.5, sebelum menyusun
ayat-ayat jurnal, kita harus lebih dahulu menganalisis pengaruh transaksi
terhadap akun-akun baik akun Neraca maupun akun Laba Rugi.
Berikut analisis sesuai urutan transaksi yang terjadi di atas:
1. Pemilik melakukan investasi ke dalam perusahaan berupa uang
tunai, perlengkapan dan peralatan
80
Berikut analisis sesuai urutan transaksi yang terjadi selama bulan
Agustus 2006:
a. Transaksi ini berpengaruh pada akun kas, akun perlengkapan dan
akun peralatan serta akun modal pemilik karena investasi yang
dilakukannya ke dalam perusahaan
b. Pengaruh transaksinya adalah akun kas, akun perlengkapan dan
akun peralatan mengalami peningkatan akibat investasi dan akun
modal pemilik juga mengalami peningkatan akibat setoran
investasi oleh pemilik.
c. Oleh karena akun kas, akun perlengkapan dan akun peralatan
mengalami peningkatan maka sesuai kaidah, akun-akun ini akan
didebit, demikian juga akun modal pemilik juga mengalami
peningkatan sehingga akun ini harus dikredit.
Dengan demikian ayat-ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi tersebut sebagai berikut:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 1 Kas 26.200.000
Perlengkapan 2.800.000
Peralatan Kantor 25.000.000
Modal, Tn Bagus 54.000.000
Investasi pemilik dalam
bentuk kas, perlengkapan, dan
peralatan kantor
Tanggal
2. Perusahaan membayar sewa gedung untuk 6 bulan
Analisis atas transaksi ini adalah:
a. Transaksi ini berpengaruh pada akun sewa dibayar dimuka
dan akun kas.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun sewa dibayar dimuka
mengalami peningkatan karena dilakukan pembayaran
terhadap sewa gedung, sementara akun kas mengalami
penurunan akibat melakukan pembayaran sewa gedung.
c. Oleh karena akun sewa dibayar dimuka mengalami
peningkatan maka akun ini akan didebit karena akun ini
merupakan kelompok akun aset, sedangkan akun kas akan
dikredit karena mengalami penurunan.
81
Dengan demikian ayat-ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 1 Sewa Dibayar Dimuka 19.200.000,00
Kas 19.200.000,00
Pembayaran secara tunai
sewa gedung utnuk 6 bulan
Tanggal
3. Pembelian peralatan kantor secara Kredit
Analisis atas transaksi ini sebagai berikut:
a. Transaksi ini berpengaruh pada akun peralatan kantor yang
merupakan kelompok akun aset serta berpengaruh pada
akun kewajiban yaitu utang lancar.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun peralatan mengalami
peningkatan sebagai akibat pembelian, sementara itu akun
kewajiban yaitu utang lancar juga mengalami peningkatan
sebagai akibat pembelian berupa kredit.
c. Akun peralatan kantor mengalami peningkatan, maka akun
peralatan akan didebit dan akun utang usaha akan dikredit.
Dengan demikian ayat jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat
transaksi tersebut adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 2 Peralatan Kantor 4.000.000,00
Utang Usaha 4.000.000,00
pembelian secara kredit
peralatan kantor
Tanggal
82
4. Menerima uang muka jasa yang dibayarkan oleh pelanggan
Analisis atas transaksi ini adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun Kas dan akun
kewajiban berupa uang muka pendapatan.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun Kas mengalami
peningkatan dan akun kewajiban berupa pendapatan dimuka
juga mengalami penngkatan.
c. Akun kas mengalami peningkatan, maka akun kas akan
didebit dan akun kewajiban berupa utang lancar akan dikredit.
Dengan demikian ayat jurnal yang dibutuhkan adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 3 Kas 10.000.000,00
Pendapatan Dimuka 10.000.000,00
Penerimaan secara tunai
uang jasa yang belum diberikan
Tanggal
5. Pembayaran premi asuransi
Analisis atas transaksi ini sebagai berikut:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun aset berupa
asuransi yang telah dibayar dimuka dan kas yang digunakan
untuk membayar premi.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun asuransi dibayar di muka
mengalami peningkatan dan akun kas mengalami penurunan.
c. Dengan peningkatan akun aset untuk Asuransi, maka akun
asuransi dibayar di muka akan didebit dan akun kas akan
dikredit karena mengalami penurunan.
Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai
berikut:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 4 Asuransi Dibayar Dimuka 3.600.000,00
Kas 3.600.000,00
Pembayaran secara tunai
premi asuransi properti
Tanggal
83
6. Pembayaran beban iklan
Analisis atas transaksi ini adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun beban iklan dan
kas sebagai akibat pembayaran beban iklan.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun beban iklan mengalami
peningkatan karena dilakukan pembayaran dan akun kas
mengalami penurunan.
c. Oleh karena mengalami peningkatan pada akun beban untuk
iklan, maka akun beban iklan akan didebit dan akun kas
dikredit.
Maka ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi ini
adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 7 Beban Iklan 240.000,00
Kas 240.000,00
Pembayaran secara tunai
beban iklan di Jawa Pos
Tanggal
7. Pembayaran kewajiban
Analisis atas transaksi ini adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun Utang Usaha
yang merupakan kelompok akun kewajiban dan akun kas
karena melakukan pembayaran tunai.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun utang usaha mengalami
penurunan karena dilakukan pembayaran tunai dan akun kas
mengalami penurunan juga.
c. Oleh karena mengalami penurunan pada akun kewajiban
untuk utang usaha maka akun utang usaha akan didebit dan
akun kas akan dikredit.
84
Maka ayat jurnal yang dibutuhkan adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 9 Utang Usaha 2.400.000,00
Kas 2.400.000,00
Pembayaran kewajiban pada
toko Cahaya raya
Tanggal
8. Mencatat penyediaan jasa pengauditan tetapi pembayaran fee
pengauditan akan dilakukan paling lambat 1 bulan ke depan
Analisis atas transaksi tersebut sebagai berikut:
a. Transaksi ini akan terpengaruh pada akun piutang usaha dan
pendapatan jasa sebagai akibat telah melaksanakan jasa
tetapi belum diterima pembayarannya.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun piutang usaha
mengalami peningkatan dan akun pendapatan jasa juga
mengalami peningkatan.
c. Dikarenakan mengalami peningkatan, maka akun piutang
usaha akan didebit dan akun pendapatan jasa dikredit karena
merupakan pendapatan yang masih harus diterima.
Maka ayat jurnal yang digunakan dalam mencatat transaksi ini
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
6
Agust 13 Piutang Usaha 4.800.000,00
Pendapatan Jasa 4.800.000,00
Pencatatan penyelesaian pekerjaan
pengauditan dengan
penundaan pembayaran fee
Tanggal
9. Pembayaran gaji karyawan
Analisis terhadap transaksi ini adalah:
a. Transasksi ini akan berpengaruh pada akun beban gaji yang
dibayar serta akun kas sebagai akibat pemabayaran beban
gaji.
85
b. Pengaruh transaksinya adalah akun beban gaji mengalami
peningkatan karena dilakukan pembayaran dan akun kas
mengalami penurunan sebagai akibat dilakukannya
pembayaran.
c. Dengan adanya peningkatan pada akun beban gaji, maka
beban gaji akan didebit sedangkan Kas akan dikredit karena
mengalami penurunan sebesar jumlah yang dibayarkan.
Maka ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi in
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 15 Beban Gaji 1.500.000,00
Kas 1.500.000,00
Pembayaran secara tunai
beban gaji pegawai
Tanggal
10. Penerimaan pembayaran piutang fee dari klien
Analisis terhadap transaksi ini sebagai berikut:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada Kas dan Piutang
Usaha sebagai akibat masuknya pembayaran piutang fee.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun kas akan meningkat dan
akun piutang usaha mengalami penurunan.
c. Akun kas mengalami peningkatan, sehingga peningkatan
pada akun kas menyebabkan akun kas akan didebit dan akun
piutang usaha akan dikredit.
Maka ayat jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi ini
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 16 Kas 4.800.000,00
Piutang Usaha 4.800.000,00
Penerimaan pembayaran fee
dari klien
Tanggal
86
11. Menyelesaikan pekerjaan Penyusunan sistem klien
Analisis atas transaksi ini adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun Piutang sebagai
akibat penundaan pembayaran fee dari klien dan pengakuan
Pendapatan Jasa sebagai akibat penyelessaian pekerjaan.
b. Pengaruh transaksinya adalan akun Piutang mengalami
peningkatan dan Pendapatan Jasa juga mengalami
peningkatan.
c. Dengan adanya peningkatan pada akun piutang, maka akun
ini akan didebit dan akun pendapatan jasa akan dikredit.
Maka ayat jurnal yang digunakan dalam mencatat transaksi ini
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 18 Piutang Usaha 8.400.000,00
Pendapatan Jasa 8.400.000,00
Pencatatan penyelesaian pekerjaan
pengauditan dengan
penundaan pembayaran fee
Tanggal
12. Pembelian perlengkapan secara tunai
Analisis atas transaksi ini adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun Perlengkapan dan
Kas sebagai akibat pembelian perlengkapan secara tunai.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun perelangkapan
mengalami peningkatan dan akun kas mengalami penurunan.
c. Oleh karena akun perlengkapan mengalami peningkatan
maka akun ini akan didebit. Sementara itu akun kas akan
dikredit karena akun kas mengalami penurunan.
87
Maka ayat jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi ini
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 20 Perlengkapan 1.600.000,00
Kas 1.600.000,00
Pembelian secara btunai
Tanggal
13. Penerimaan pembayaran piutang fee dari klien
Analisis atas transaksi ini adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun Kas dan akun
piutang usaha sebagai akibat pembayaran piutang oleh pihak
ketiga.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun kas mengalami
peningkatan sebagai akibat penerimaan pembayaran piutang
dan akun piutang usaha mengalami penurunan karena
dilakukan pembayaran oleh pihak lain.
c. Dikarenakan akun pembayaran kas mengalami peningkatan
maka akun kas akan didebit dan akun piutang usaha akan
dikredit karena mengalami penurunan.
Maka ayat jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi ini
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 23 Kas 3.600.000,00
Piutang Usaha 3.600.000,00
Penerimaan pembayaran fee
dari klien
Tanggal
88
14. Pembayaran rekening telepon
Analisis atas transaksi tersebut adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada beban telepon yang
dibayar dan kas sebagai akibat pembayaran telepon secara
tunai.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun beban telepon akan
mengalami peningkatan dan akun kas akan mengalami
penurunan.
c. Oleh karena akun beban telepon mengalami peningkatan
maka akun ini akan didebit dan akun kas akan dikredit karena
akun kas mengalami penurunan.
Maka ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi in
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 29 Beban Telepon 260.000,00
Kas 260.000,00
Pembayaran secara tunai
beban telepon pegawai
Tanggal
15. Pembayaran rekening listrik
Analisis atas transaksi di atas adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada beban listrik yang
dibayar dan kas sebagai akibat pembayaran listrik secara
tunai.
b. Pengaruh transaksinya adalah beban listrik akan mengalami
peningkatan dan kas akan mengalami penurunan sebagai
akibat pembayaran rekening listrik.
c. Dengan demikian akun Beban listrik didebit untuk pencatatan
pembayaran listrik dan Kas dikredit untuk menunjukkan
penurunan kas sebagai akibat pembayaran Beban listrik.
89
Maka ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi in
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 30 Beban Listrik 150.000,00
Kas 150.000,00
Pembayaran secara tunai
beban listrik
Tanggal
16. Pembayaran gaji karyawan
Analisis atas transaksi tersebut sebagai berikut:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun beban gaji yang
dibayar serta akun kas sebagai akibat pemabayaran beban
gaji.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun beban gaji mengalami
peningkatan karena dilakukan pembayaran dan akun kas
mengalami penurunan sebagai akibat dilakukannya
pembayaran.
c. Oleh karena akun beban gaji mengalami peningkatan, maka
beban gaji akan didebit sedangkan Kas akan dikredit karena
mengalami penurunan sebesar jumlah yang dibayarkan.
Maka ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi in
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 30 Beban Gaji 1.500.000,00
Kas 1.500.000,00
Pembayaran secara tunai
beban gaji pegawai
Tanggal
90
17. Penerimaan pembayaran piutang fee dari klien
Analisis terhadap transaksi ini adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun Kas dan akun
piutang usaha sebagai akibat pembayaran piutang oleh pihak
ketiga.
b. Pengaruh transaksinya adalah akun kas mengalami
peningkatan sebagai akibat penerimaan pembayaran piutang
dan akun piutang usaha mengalami penurunan karena
dilakukan pembayaran oleh pihak lain.
c. Oleh karena akun kas mengalami peningkatan maka akun
kas akan didebit dan akun piutang usaha akan dikredit karena
mengalami penurunan.
Maka ayat jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi ini
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 30 Kas 4.000.000,00
Piutang Usaha 4.000.000,00
Penerimaan pembayaran fee
dari klien
Tanggal
18. Mencatat penyediaan jasa pengauditan secara kredit
Analisis atas transaksi ini adalah:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun Piutang sebagai
akibat penundaan pembayaran fee dari klien dan pengakuan
Pendapatan Jasa sebagai akibat penyelesaian pekerjaan.
b. Pengaruh transaksinya adalan akun Piutang mengalami
peningkatan dan Pendapatan Jasa juga mengalami
peningkatan.
c. Oleh karena mengalami peningkatan maka akun piutang
akan didebit dan akun pendapatan jasa akan dikredit.
91
Maka ayat jurnal yang digunakan dalam mencatat transaksi ini
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 30 Piutang Usaha 3.000.000,00
Pendapatan Jasa 3.000.000,00
Pencatatan penyelesaian pekerjaan
pengauditan dengan
penundaan pembayaran fee
Tanggal
19. Penarikan kas untuk keperluan pribadi pemilik
Analisis terhadap transaksi ini sebagai berikut:
a. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun prive dan kas
sebagai akibat penarikan dana untuk keperluan pribadi
pemilik.
b. Pengaruh transaksinya adalah prive mengalami peningkatan
dan kas mengalami penurunan sebagai akibat penarikan
dana perusahaan untuk keperluan pribadi.
c. Dengan demikian Prive di Debit untuk pengambilan dana
keperluan pribadi dan Kas dikredit untuk penarikan dana
keperluan pribadi.
Maka ayat jurnal yang digunakan dalam mencatat transaksi ini
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal.
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 30 Prive 1.500.000,00
Kas 1.500.000,00
penarikan tunai untuk
Kepentingan pribadi
Tanggal
92
CONTOH SOAL dan PENYELESAIANNYA
Tn Harry Sutrisno membuka usaha baru yang bergerak di bidang laundry
pada tanggal 1 Desember 2006. Perusahaan tersebut diberi nama
“Trisno Laundry”. Selama bulan Desember 2006, transaksi yang terjadi
pada “Trisno Laundry” sebagai berikut:
2006
Desember
1 Tn Harry mengivestasikan uang tunai ke perusahaan
sebesar Rp. 200.000.000,-
2 Membayar sewa toko untuk bulan Desember 2006
sebesar Rp. 10.000.000,-
3 Membeli mesin cuci senilai Rp. 25.000.000,-. Dari
jumlah tersebut, Rp. 10.000.000,- dibayar tunai,
sisanya dengan menerbitkan wesel bayar dengan
jangka waktu 6 bulan, bunga 12% per tahun
4 Membayar premi asuransi untuk satu tahun sebesar
Rp. 12.000.000,-
10 Menerima taguhan dari koran Sinar Pos atas
pemasangan iklan perusahaan di koran tersebut
sebesar Rp. 2.000.000,-
20 Tn Harry mengambil uang untuk keperluan pribadinya
sebesar Rp. 7.000.000,-
30 Menerima kas dari penjualan jasa laundry selama
bulan Desember 2006 sebesar Rp. 62.000.000,-
Berikut adalah kode akun yang digunakan Perusahaan “Trisno Laundry”
untuk mencatat setiap transaksi perusahannya:
Kode Akun Nama Akun
11 Kas
14 Asuransi Dibayar di Muka
15 Mesin Cuci
25 Utang Wesel
26 Utang Usaha
30 Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Harry)
31 Prive, Tn Harry
40 Pendapatan Jasa
51 Beban Iklan
52 Beban Sewa
Pertanyaan:
Catatlah transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2006 tersebut
dalam buku jurnal dalam format yang lengkap!
93
PENYELESAIAN
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Des 1 Kas 11 200.000
Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Harry) 30 200.000
Investasi pemilik dalam bentuk kas
2 Beban Sewa 52 10.000
Kas 11 10.000
Pembayaran sewa untuk bulan
Desember 2006
3 Mesin Cuci 15 25.000
Kas 11 10.000
Utang Wesel 25 15.000
Pembelian mesin cuci, dibayar tunai dan
dengan wesel 6 bulan, 12%
4 Asuransi Dibayar di Muka 14 12.000
Kas 11 12.000
Pembayaran premi asuransi
untuk satu tahun
10 Beban Iklan 51 3.600
Kas 11 3.600
Pembayaran pemasangan iklan di
harian Sinar Pos
20 Prive, Tn Harry 31 7.000
Kas 11 7.000
Pengambilan Prive Tn Harry
30 Kas 11 62.000
Pendapatan Jasa 40 62.000
Penerimaan pendapatan jasa laundry
secara tunai
Tanggal
(dalam Rp. 000,-) Jurnal Umum Halaman 1
94
I. PERTANYAAN
1. Jelaskan pengertian jurnal dan apa manfaat penggunaan jurnal dalam
pencatatan transaksi pada suatu perusahaan?
2. Jika suatu perusahaan tidak menggunakan jurnal dalam pencatatan
transaksinya, kesulitan apa sajakah yang kemungkinan timbul di
perusahan tersebut?
3. Buku jurnal digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan secara
kronologis, mengapa buku jurnal sering juga disebut sebagai “buku
catatan pertama” (book of original entry)?
4. Sebutkan keuntungan apa sajakah yang dapat diambil dari
penyelenggaraan buku jurnal!
5. Sebutkan, informasi-informasi apa sajakah yang dapat diperoleh dari
setiap transaksi yang dicatat dalam buku jurnal!
6. Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan penjurnalan suatu
transaksi!
7. Apa tujuan pemakaian kolom referensi yang disingkat dengan “Ref”
dalam jurnal?
8. Sebutkan beberapa jenis jurnal yang biasa dibuat oleh perusahaan
dalam praktik sehari-hari dan jelaskan pengertiannya untuk setiap
jenis jurnal!
II. LATIHAN
Latihan 4.1
Tn Arief memulai mengoperasikan perusahaannya sejak bulan Februari
2007. Perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Konsultan Desain
Interior ini diberi nama “Orchid Interior”. Transaksi yang terjadi pada
bulan pertama berdirinya perusahaan ini sebagai berikut:
2007
Februari
1 Tn Arief menyetorkan asetnya ke perusahaan
berupa uang tunai sebesar Rp. 360.000.000,- dan
peralatan kantor senilai Rp. 320.000.000,-
5 Membayar sewa kantor bulan Februari 2007 sebesar
Rp. 8.000.000,-
8 Membayar beban iklan sebesar Rp. 3.000.000,-
12 Penerimaan pendapatan atas jasa konsultannya
untuk sepuluh hari pertama pada bulan Februari
95
2007 sebesar Rp. 56.000.000,-
14 Membayar premi asuransi sebesar Rp. 18.000.000,-
15 Membeli seperangkat komputer seharga Rp.
16.000.000,-
17 Membeli perlengkapan kantor senilai Rp. 1.600.000,-
18 Dikeluarkan uang tunai untuk membayar perjalanan
Tn Arief menjenguk orangtuanya ke kampung
sebesar Rp. 5.500.000,-
21 Menerima uang tunai atas penjualan jasa yang
diberikan kepada pelanggan untuk sepuluh hari
kedua bulan Februari 2007 sebesar Rp. 11.000.000,-
23 Membayar utang kepada Toko Dua Lima sebesar
Rp. 10.000.000,-
25 Membeli perlengkapan kantor secara kredit seharga
Rp. 9.000.000,-
26 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 3.000.000,-
28 Menerima uang tunai atas penjualan jasa yang
diberikan kepada pelanggan selama sepuluh hari
ketiga bulan Februari 2007 sebesar Rp. 13.500.000,-
28 Tagihan kepada pelanggan yang telah menikmati
jasa konsultan untuk bulan Februari 2007 sebesar
Rp. 17.000.000,-
Pertanyaan:
Catatlah transaksi-transaksi di atas kedalam sebuah jurnal lengkap!
Latihan 4.2
Catatlah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan September 2007
dari salon “Gloria” berikut ini kedalam sebuah jurnal:
2007
September
1 Membeli peralatan salon seharga Rp. 30.000.000,- ,
sewa gedung Rp. 7.500.000,- dan premi asuransi
untuk 6 bulan sebesar Rp. 18.000.000,-
2 Diterima pembayaran dari seorang pelanggan atas
jasa tata rias pengantin sebesar Rp. 13.600.000,-
5 Membayar beban telepon dan listrik masing-masing
sebesar Rp 150.000,- dan Rp. 280.000,-
8 Mengirimkan surat tagihan kepada pelanggan atas
jasa tata rias, hiburan dan pembawa acara acara
seminar senilai Rp. 10.750.000,-
12 Membeli perlengkapan salon di toko Raya seharga
Rp. 2.500.000,-
15 Menerima sebagian tagihan kepada pelanggan
sebesar Rp. 5.000.000,- yang berasal dari transaksi
96
8 September 2007
17 Membayar Iklan di radio sebesar Rp. 600.000,-
18 Dikeluarkan uang tunai untuk keperluan pribadi
pemilik sebesar Rp. 2.000.000,-
21 Menjual jasa kursus tata rias pengantin adat senilai
Rp. 25.000.000,-. Dari sejumlah itu, sebesar Rp.
12.000.000,- diterima tunai, selebihnya akan diterima
bulan depan
23 Membeli meja rias secara kredit ke toko Tunggal
Makmur seharga Rp. 5.000.000,-
25 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 2.100.000,-
28 Menerima uang tunai berasal dari sisa tagihan
tanggal 8 September 2007
30 Mengirimkan tagihan kepada keluarga Hariadi yang
telah menikahkan putrinya senilai Rp. 23.000.000,-
III. SOAL
Soal 4.1
Pada tanggal 1 Juli 2007, Hario mendirikan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang pelayanan hantaran, yang diberi nama “Happy
Family”. Selama bulan tersebut, Nn Widyasari melakukan transaksi untuk
perusahaannya sebagai berikut:
2007
Juli
1 Hario mentransfer uang dari rekening bank pribadinya
ke rekening bank BCA yang digunakan untuk operasi
perusahaan Happy Family sebesar Rp. 36.000.000,-
5 Membayar sewa kantor untuk bulan Juli 2007 sebesar
Rp. 3.000.000,-
10 Membeli mobil pick up seharga Rp. 30.000.000,-,
dibayar tunai Rp. 10.000.000,- sisanya dibayar dengan
wesel bayar
13 Membeli peralatan secara kredit ke Toko Lancar
sebesar Rp. 9.000.000,-
14 Membeli perlengkapan seharga Rp. 1.950.000,-
15 Membayar premi asuransi untuk aktiva tetap yang
dimiliki sebesar Rp. 6.000.000,-
15 Menerima uang tunai dari keluarga Brojo atas pekerjaan
97
yang telah dilakukan senilai Rp. 8.200.000,-
21 Mmembaya Membayar kepada Toko Lancar sebagian
utangnya atas pembelian perlatan tanggal 13 juli sebesar
Rp. 4.800.000,-
24 Mencatat pekerjaan yang telah selesai dan mengirimkan
tagihan kepada keluarga Sanusi senilai Rp. 12.200.000,-
26 Menerima faktur untuk beban mobil pick up yang akan
dibayar pada bulan Agustus 2007 senilai Rp. 1.160.000.-
27 Membayar beban listrik dan telpon Rp. 1.900.000,-
27 Membayar beban rupa-rupa sebesar Rp. 630.000,-
29 Menerima uang dari pelanggan atas penagihan
piutangnya sebesar Rp. 6.840.000,-
30 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 5.000.000,-
31 Mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi sebesar
Rp. 4.000.000,-
Pertanyaan:
Catatlah semua transaksi di atas kedalam jurnal dua kolom lengkap
beserta penjelasannya dengan mengacu kepada daftar akun berikut
dalam pemilihan akun-akun yang akan didebit atau dikredit.
11 Kas 31 Modal, Hario
12 Piutang Usaha 32 Prive, Hario
13 Perlengkapan 41 Pendapatan Jasa
14 Asuransi Dibayar di Muka 51 Beban Upah
16 Peralatan 53 Beban Sewa
18 Mobil Pick up 54 Beban Utilitas
21 Wesel Bayar 55 Beban Pemeliharaan Pick up
22 Utang Usaha 59 Beban Rupa-rupa
Kasus Perusahaan Romance
Pada bulan kedua operasinya, yakni bulan Mei 2006, perusahaan
Romance melakukan transaksi sebagai berikut:
SOAL BERLANJUT
98
2006
Mei
1 Tn Jacko melakukan investasi tambahan dengan
menyetorkan uang tunai ke rekening Bank BCA atas nama
perusahan Romance sebesar Rp. 30.000.000,-
1 Tn Jacko memutuskan untuk menyewa ruangan kantor
sendiri dan jumlah uang yang dibayarkan untuk sewa
bulan Mei 2006 sebesar Rp. 16.000.000,-
1 Membayar premi asuransi sebesar Rp. 33.600.000,- untuk
periode dua tahun
2 Menerima uang tagihan dari pelanggan atas nama Ny
Meity sebesar Rp. 12.000.000,-
3 Menandatangani kontrak untuk mengisi di stasiun radio
lokal dalam acara “anda meminta, kami melayani” untuk
jangka waktu 3 bulan, Mei, Juni, Juli 2006. Atas kontrak
tersebut perusahaan Romance mendapatkan uang
sebesar Rp. 48.000.000,-
3 Membayar utang usaha sebesar Rp. 2.500.000,-
4 Membayar beban pemasangan iklan di stasiun radio
Kencana Ria sebesar Rp. 2.000.000,-
5 Membeli peralatan kantor secara kredit ke Toko Matahari
seharga Rp. 50.000.000,-
8 Membayar pengacara untuk mempelajari isi kontrak
tanggal 3 Mei 2006, yang diakui sebagai beban rupa-rupa
senilai Rp. 1.500.000,-
11 Membayar sewa speaker, CD player, dll kepada Gairah
Audio sebesar Rp. 5.000.000,-
13 Menerima uang Rp. 6.000.000,- untuk pelayanan sebagai
DJ pada acara temu alumni di kampus Kilisuci
14 Membayar gaji karyawan untuk dua minggu pertama
sebesar Rp. 12.000.000,-
16 Menerima uang Rp. 11.000.000,- untuk jasa sebagai DJ
pada acara pelepasan siswa kelas III SMK Bhakti Pratama
18 Membayar kepada Surya Musik sebesar Rp. 2.400.000,-
untuk menyewa peralatan pembuatan CD berbagai setting
musik
21 Membayar pemasangan iklan di buletin yang diterbitkan
siswa SMK Bhakti Pratama sebesar Rp. 5.000.000,-
22 Membeli perlengkapan secara kredit ke UD Miraco Sakti
seharga Rp. 7.500.000
23 Mengisi acara peringatan Hardiknas sebagai DJ di SMK
Patra Widya Cendekia. Atas acara tersebut, perusahaan
menerima fee sebesar Rp. 15.600.000,-. Dari sejumlah
tersebut sebesar Rp. 4.000.000,- diterima tunai,
sedangkan sisanya akan diterima bulan depan
27 Membayar beban listrik sebesar Rp. 5.600.000,-
28 Membayar gaji karyawan untuk dua minggu terakhir
sebesar Rp. 12.000.000,-
99
29 Membayar beban rupa-rupa sebesar Rp. 1.700.000,-
30 Memberikan pelayanan sebagai pembawa acara, penata
ruangan dan suara pada acara malam amal bakti
Direktorat Pembinaan SMK. Atas layanan yang diberikan,
Romance menerima honor sebesar Rp. 12.000.000,-. Dari
jumlah tersebut, sebesar Rp. 6.800.000,- diterima tunai,
selebihnya akan diterimakan pada tanggal 15 bulan
berikutnya
31 Mengirimkan tagihan kepada keluarga Indriantono atas
jasa DJ yang telah diberikan pada acara HUT kawin perak
senilai Rp. 2.850.000,-
31 Tn Jacko menarik uang untuk mengunjungi kerabatnya ke
Singapura sebesar Rp. 20.000.000,-
Pertanyaan:
Dari soal berlanjut pada bab 2, saudara diminta untuk:
1. Mencatat semua transaksi yang terjadi di perusahaan pada bulan
April 2006 dalam satu jurnal!
2. Mencatat semua transaksi yang terjadi di perusahaan pada bulan Mei
2006 dalam jurnal yang lain!
100
101
1. Memahami dan mempraktikkan buku besar dan
kegunaannya
2. Memahami dan menyusun daftar akun (rekening)
3. Memahami dan mampu melakukan posting
(pemindahan) ayat jurnal dari buku harian ke buku
besar.
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
POSTING dan BUKU
BESAR
102
A. Buku Besar dan Kegunaannya
Sebagaimana dijelaskan pada bab
terdahulu bahwa buku besar (General
Ledger) merupakan buku yang berisi
kumpulan akun-akun perusahaan.
Akun sering pula disebut sebagai
rekening atau perkiraan. Akun-akun yang terdapat dalam neraca disebut
sebagai akun terbuka atau akun riill, dan akun ini memiliki saldo yang
dilaporkan dalam neraca. Contohnya adalah akun kas, akun piutang,
akun perlengkapan dan sebagainya.
Sedangkan akun-akun yang terdapat dalam rugi laba disebut
sebagai akun nominal atau akun tertutup. Dikatakan demikian karena
akun-akun ini harus dinolkan pada akhir periode dengan membuat jurnal
penutup. Contoh akun yang terdapat dalam laporan laba rugi diantaranya
beban operasi, beban pemasaran, beban gaji, pendapatan jasa,
pendapatan sewa dan sebagainya.
Bentuk buku besar meliputi bentuk skontro
dan bentuk stafel. Bentuk skontro disebut
juga dengan bentuk horizontal atau bentuk
akun T.
Contoh bentuk akun dengan bentuk horizontal atau bentuk akun T
telah dijelaskan pada bab terdahulu, yakni pada ilustrasi 3.3 dan ilustrasi
3.4. Karena buku besar merupakan kumpulan dari akun-akun yang ada di
perusahaan, maka bentuk buku besarpun sama dengan bentuk akun.
Buku besar dalam bentuk T ini dalam praktik jarang digunakan
karena saldo setiap akun tidak bisa diketahui setiap saat. Saldo akun
dapat diketahui hanya saat terjadi penutupan buku pada akhir periode.
Buku besar merupakan
buku yang berisi kumpulan
akun-akun neraca dan
akun-akun laba rugi
Bentuk skontro disebut juga
bentuk akun T
POSTING dan BUKU BESAR
103
Bentuk buku besar lain adalah bentuk
stafel atau biasa juga disebut dengan bentuk
vertikal atau disebut juga balance-column
account. Bentuk ini terdiri dari kolom-kolom
yang meliputi kolom untuk pemindahan
(posting) debit, satu kolom untuk
pemindahan (posting) kredit, satu kolom
untuk menunjukkan saldo akun jika yang terjadi adalah saldo debit, dan
satu kolom untuk menunjukkan saldo akun jika yang terjadi adalah saldo
kredit. Bentuk ini yang sering digunakan dalam praktik karena saldo untuk
setiap akun bisa diketahui setiap saat. Contoh bentuk akun stafel
(balance-column account) dalam bentuk formulir adalah sebagai berikut:
Ilustrasi 5.1: Formulir akun buku besar bentuk stafel
Debit (Rp) Kredit (Rp)
Nama Akun: No:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Buku besar berbentuk stafel (balance-column account ) tersebut
sedikit berbeda dengan rekening T. Perbedaannya terutama pada:
1. Letak kolom debit dan kredit tidak berlawanan tetapi berdampingan,
2. Kolom jumlah rupiah bertambah untuk mencatat saldo setiap akun.
dengan kolom tambahan ini saldo akun ditentukan setiap kali terjadi
transaksi. Dengan demikian saldo setiap akun akan dengan mudah
diketahui setiap saat.
Seperti telah dibahas di bagian
sebelumnya bahwa transaksi pertama-tama
dicatat dalam jurnal. Kemudian secara
periodik, ayat jurnal dipindahkan ke akunakun
di buku besar. Proses pemindahan
debit dan kredit dari ayat jurnal ke akun di buku besar disebut dengan
proses posting.
Posting merupakan pemindah bukuan informasi akuntansi dari
buku jurnal ke buku besar. Prosedur ini dilakukan dalam rangka untuk
mendapatkan gambaran pengaruh transaksi terhadap setiap akun aset,
kewajiban maupun ekuitas. Pada setiap akhir periode, jumlah saldo
Bentuk stafel sering
digunakan ddalam praktik,
karena saldo setiap akun
bisa diketahui setiap saat,
tidak harus menunggu
penutupan buku
Posting adalah
pemindahan informasi
akuntansi dari jurnal ke
buku besar
104
setiap akun ini akan diringkas untuk penyusunan neraca saldo dan
laporan keuangan.
Berikut ini contoh proses posting satu ayat jurnal di buku jurnal
(buku harian) ke akun di buku besar yang berbentuk stafel.
Ilustrasi 5.2: Proses Posting dari Jurnal Umum ke Akun
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Juli 1 Perlengkapan Kantor 16 19.200.000,00
Utang Usaha 21 19.200.000,00
Pembayaran secara tunai
sewa gedung utnuk 6 bulan
Tanggal
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal : 2
I IV II III
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006 1 Pembelian 2 19.200.000 19.200.000
Juli
(dalam rupiah) Perlengkapan Kantor No: 16
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006 1 Pembelian 2 19.200.000 19.200.000
Juli
(dalam rupiah) Utang Usaha No: 21
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Posting dari satu ayat jurnal dengan satu ayat debit dan satu ayat kredit
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama : Pindahkan tanggal ayat jurnal di buku jurnal ke dalam
tanggal akun di buku besar sesuai dengan akun
masing-masing.
Kedua : pindahkan jumlah debit dan kredit masing-masing ayat
jurnal ke masing-masing akun sesuai dengan debit –
kreditnya.
Ketiga : pindahkan halaman buku jurnal (di pojok kanan atas)
ke kolom referensi pada setiap akun di buku besar
Keempat : Masukkan nomor masing-masing akun di buku besar
(pojok kanan atas) ke kolom referensi di buku jurnal
II
105
B. Daftar Akun (Rekening)
Di bab terdahulu telah dijelaskan bahwa kelompok akun utama
suatu perusahaan menurut persamaan dasar akuntansi meliputi
kelompok aset, kelompok kewajiban dan kelompok ekuitas, dimana
kelompok ekuitas sendiri masih dijabarkan menjadi kelompok beban dan
kelompok pendapatan. Masing-masing kelompok ini terdiri dari akun-akun
yang jenis akunnya tidak sama antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
Jumlah akun setiap perusahaan akan
sangat tergantung pada beberapa hal
diantaranya:
1. Sifat operasi perusahaan. perusahaan
dagang jumlah akunnya lebih banyak
dibanding dengan perusahaan jasa, dan perusahaan manufaktur
jumlah akunnya lebih banyak dibanding perusahaan dagang.
2. Volume kegiatan perusahaan. Perusahaan dengan kegiatan yang
kompleks dan rumit membutuhkan jumlah akun yang lebih banyak.
3. Seberapa rinci informasi yang dibutuhkan. Semakin rinci informasi
yang dibutuhkan, semakin banyak jumlah akun yang diperlukan.
Setiap perusahaan dalam proses
akuntansinya harus memiliki daftar akun
beserta nomor kodenya. Nomor akun, nama
akun dan kelompok akun harus dipahami
oleh pemegang buku perusahaan. Namanama
akun beserta nomor kode akun
disusun dalam suatu bagan akun yang
disebut dengan chart of account. Pemberian
nomor akun dapat dilakukan dengan
didasarkan pada pengelompokan akun dalam lima kelompok yaitu
kelompok aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Berbagai
kode akun dapat dibuat oleh perusahaan, satu perusahaan belum tentu
sama dengan perusahaan walaupun dalam satu industri yang sama.
Pada ilustrasi 5.3 adalah contoh daftar akun beserta kode akun pada
suatu perusahaan Laundry.
Daftar akun (chart of
account) untuk setiap
perusahaan tidak sama
tergantung karakteristik
perusahaan
Pemberian nomor akun
dapat dilakukan dengan
didasarkan pada
pengelompokan akun
dalam lima kelompok yaitu
kelompok aset, kewajiban,
ekuitas, pendapatan dan
beban
106
Ilustrasi 5.3: Daftar Nama Akun dan Kode Akun
KodeAkun Nama Akun
1 Aset
10 Aset Lancar
101 Kas
102 Perlengkapan
103 Piutang Usaha
12 Aset Tidak Lancar
120 Peralatan Kantor
121 Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor
122 Mesin Cuci
123 Akumulasi Depresiasi Mesin cuci
2 Kewajiban
20 Kewajiban Lancar
201 Utang Usaha
202 Utang Gaji
203 Utang bunga
22 Kewajiban Tidak Lancar
221 Utang Bank
222 Utang Obligasi
3 Ekuitas
301 Modal Pemilik
302 Prive
4 Pendapatan
410 Pendapatan Cuci Baju
402 Pendapatan Cuci Karpet
403 Pendapatan Cuci Gordyn
5 Beban
501 Beban Gaji
502 Beban Telepon
503 Beban Asuransi
504 Beban Iklan
Perusahaan Daiklin
Daftar Nama Akun dan Kodenya
107
C. Posting (Pemindahan) Ayat Jurnal Ke buku Besar.
Berikut ini proses posting dari buku harian ke buku besar. Kasus
yang sama dengan bab sebelumnya digunakan dalam bab ini untuk
ilustrasi lengkap. Ilustrasi untuk pemindahan ayat jurnal ke buku besar
diawali dengan bagian jurnal umum yang digunakan untuk mencatat
transaksi selama bulan Agustus 2006. Untuk tujuan posting pada kasus
ini digunakan kode akun sebagaimana dalam ilustrasi 5.4.
Ilustrasi 5.4: Daftar Nama dan Kode Akun Perusahaan Cipta Jasa
Karya
Perusahaan Cipta Jasa Karya
Daftar Nama Akun dan Kodenya
Kode Akun Nama Akun
11 Kas
12 Piutang Usaha
13 Perlengkapan
14 Sewa Dibayar Dimuka
16 Peralatan Kantor
21 Utang Usaha
23 Pendapatan Diterima Dimuka
31 Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Bagus)
32 Prive, Tn Bagus
41 Pendapatan Jasa
51 Beban Gaji
56 Beban Iklan
57 Beban Telepon
58 Beban Listrik
108
Jurnal Umum Perusahaan Cipta Jasa Karya
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 1 Kas 11 26.200.000,00
Perlengkapan 13 2.800.000,00
Peralatan Kantor 16 25.000.000,00
Modal, Tn Bagus 31 54.000.000,00
Investasi pemilik dalam bentuk kas
perlengkapan, dan peralatan kantor
1 Sewa Dibayar dimuka 14 19.200.000,00
Kas 11 19.200.000,00
Pembayaran secara tunai
sewa gedung utnuk 6 bulan
2 Peralatan Kantor 16 4.000.000,00
Utang Usaha 21 4.000.000,00
pembelian secara kredit
peralatan kantor
3 Kas 11 10.000.000,00
Pendapatan diterima dimuka 23 10.000.000,00
Penerimaan secara tunai
uang jasa yang belum diberikan
4 Asuransi Dibayar dimuka 15 3.600.000,00
Kas 11 3.600.000,00
Pembayaran secara tunai
premi asuransi properti
7 Beban iklan 56 240.000,00
Kas 11 240.000,00
Pembayaran secara tunai
beban iklan di Jawa Pos
Tanggal
(dalam rupiah) Jurnal Umum Halaman 1
109
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 9 Utang Usaha 21 2.400.000,00
Kas 11 2.400.000,00
Pembayaran kewajiban pada
toko Cahaya Raya
13 Piutang Usaha 12 4.800.000,00
Pendapatan Jasa 41 4.800.000,00
Pencatatan penyelesaian pekerjaan
pengauditan dengan
penundaan pembayaran fee
15 Beban gaji 51 1.500.000,00
Kas 11 1.500.000,00
Pembayaran secara tunai
beban gaji pegawai
16 Kas 11 4.800.000,00
Piutang Usaha 12 4.800.000,00
Penerimaan pembayaran fee
dari klien
18 Piutang Usaha 12 8.400.000,00
Pendapatan Jasa 41 8.400.000,00
Pencatatan penyelesaian pekerjaan
pengauditan dengan
penundaan pembayaran fee
20 Perlengkapan 13 1.600.000,00
Kas 11 1.600.000,00
pembelian secara tunai
perlengkapan
Tanggal
(dalam rupiah) Jurnal Umum Halaman 2
110
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 23 Kas 11 3.600.000,00
Piutang Usaha 12 3.600.000,00
Penerimaan pembayaran fee
dari klien
29 Beban Telepon 57 260.000,00
Kas 11 260.000,00
Pembayaran secara tunai
beban telepon pegawai
30 Beban Listrik 58 150.000,00
Kas 11 150.000,00
Pembayaran secara tunai
beban listrik
30 Beban gaji 51 1.500.000,00
Kas 11 1.500.000,00
Pembayaran secara tunai
beban gaji pegawai
30 Kas 11 4.000.000,00
Piutang Usaha 12 4.000.000,00
Penerimaan pembayaran fee
dari klien
30 Piutang Usaha 12 3.000.000,00
Pendapatan Jasa 41 3.000.000,00
Pencatatan penyelesaian pekerjaan
pengauditan dengan
penundaan pembayaran fee
30 Prive, Tn Bagus 32 1.500.000,00
Kas 11 1.500.000,00
penarikan tunai untuk
Kepentingan pribadi
(dalam rupiah) Jurnal Umum halaman 3
Tanggal
111
Ayat-ayat jurnal tersebut kemudian dipindahkan ke dalam akun-akun di
buku besar berikut ini. Dalam kasus ini bentuk buku besar yang
digunakan adalah bentuk stafel atau (balance-column account ).
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Agust 1 Investasi Awal 1 26.200.000 26.200.000
1 Sewa Gedung 1 19.200.000 7.000.000
3 Pendapatan di Muka 1 10.000.000 17.000.000
4 Persekot Asuransi 1 3.600.000 13.400.000
7 Beban Iklan 1 240.000 13.160.000
9 Utang Usaha 1 2.400.000 10.760.000
15 Beban Gaji 1 1.500.000 9.260.000
16 Terima Piutang 1 4.800.000 14.060.000
20 Beli Perlengkapan 1 1.600.000 12.460.000
23 Terima Piutang 2 3.600.000 16.060.000
29 Bayar Telepon 3 260.000 15.800.000
30 Bayar listrik 3 150.000 15.650.000
30 Terima Piutang 3 4.000.000 19.650.000
30 Beban Gaji 3 1.500.000 18.150.000
30 Prive, Tuan Bagus 3 1.500.000 16.650.000
(dalam rupiah) Kas No.: 11
Kredit (Rp)
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Agust 13 Pendapatan Jasa 2 4.800.000 4.800.000
16 Per kas 2 4.800.000 0
18 Pendapatan Jasa 2 8.400.000 8.400.000
23 Per kas 2 3.600.000 4.800.000
30 Pendapatan Jasa 3 3.000.000 7.800.000
30 Per kas 3 4.000.000 3.800.000
(dalam rupiah) Piutang Usaha No: 12
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
112
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006 1 Setoran Pemilik 1 2.800.000 2.800.000
Agust 20 Per kas 2 1.600.000 4.400.000
(dalam rupiah) Perlengkapan Kantor No: 13
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
(dalam rupiah) Sewa Dibayar Dimuka No. 14
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006
Agust 1 Sewa Gedung
selama 6 bulan
1
19.200.000 19.200.000
Tanggal Keterangan
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006
Agust 4 Per kas 1 3.600.000 3.600.000
(dalam rupiah) Asuransi Dibayar Dimuka No: 15
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006 1 Per kas 1 25.000.000 25.000.000
Agust 2 Per kas 1 4.000.000 29.000.000
(dalam rupiah) Peralatan Kantor No: 16
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006 2 Pembelian Kredit 1 4.000.000
Agust 9 Pembayaran 2 2.400.000 1.600.000
(dalam rupiah) Utang Usaha No: 21
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
113
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006
Agust 3 Penerimaan Uang
Muka Jasa
1
10.000.000 10.000.000
(dalam rupiah) Pendapatan Diterima dimuka No: 23
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006
Agust 1 Setoran Pemilik 1 54.000.000 54.000.000
(dalam rupiah) Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Bagus) No: 31
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006
Agust 30 Per kas 3 1.500.000 1.500.000
(dalam rupiah) Prive, Tn Bagus No: 32
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006 13 Piutang 2 4.800.000 4.800.000
Agust 18 Piutang 2 8.400.000 13.200.000
30 Piutang 3 3.000.000 16.200.000
(dalam rupiah) Pendapatan Jasa No: 41
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006 15 Per kas 2 1.500.000 1.500.000
Agust 30 Per kas 3 1.500.000 3.000.000
(dalam rupiah) Beban Gaji No: 51
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
114
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006
Agust 7 Per kas 1 240.000 240.000
(dalam rupiah) Beban iklan No: 56
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006
Agust 29 Per kas 3 260.000 260.000
(dalam rupiah) Beban Telepon No: 57
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.006
Agust 30 Per kas 3 150.000 150.000
(dalam rupiah) Beban Listrik No: 58
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
CONTOH SOAL dan PENYELESAIANNYA
Dengan kasus yang sama pada bab 4, setelah perusahaan “Trisno
Laundry” mencatat semua transaksi kedalam buku jurnal, maka proses
akuntansi selanjutnya adalah posting (pemindah bukuan) ke buku besar.
Untuk memperjelas gambaran proses pemindah bukuan dari jurnal ke
buku besar berikut disajikan jurnal umum yang telah dibuat oleh
perusahaan. Kode akun yang digunakan untuk posting sebagai berikut:
Kode
Akun
Nama Akun Kode
Akun
Nama Akun
11 Kas 30 Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Harry)
14 Asuransi Dibayar di Muka 31 Prive, Tn Harry
15 Mesin Cuci 40 Pendapatan Jasa
25 Utang Wesel 51 Beban Iklan
26 Utang Usaha 52 Beban Sewa
115
Jurnal Umum Perusahaan “Trisno Laundry”
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Des 1 Kas 11 200.000
Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Harry) 30 200.000
Investasi pemilik dalam bentuk kas
2 Beban Sewa 52 10.000
Kas 11 10.000
Pembayaran sewa untuk bulan
Desember 2006
3 Mesin Cuci 15 25.000
Kas 11 10.000
Utang Wesel 25 15.000
Pembelian mesin cuci, dibayar tunai dan
dengan wesel 6 bulan, 12%
4 Asuransi Dibayar di Muka 14 12.000
Kas 11 12.000
Pembayaran premi asuransi
untuk satu tahun
10 Beban Iklan 51 3.600
Kas 11 3.600
Pembayaran pemasangan iklan di
harian Sinar Pos
20 Prive, Tn Harry 31 7.000
Kas 11 7.000
Pengambilan Prive Tn Harry
30 Kas 11 62.000
Pendapatan Jasa 40 62.000
Penerimaan pendapatan jasa laundry
secara tunai
Tanggal
(dalam Rp. 000,-) Jurnal Umum Halaman 1
116
PENYELESAIAN
Akun-akun yang ada di buku besar perusahaan nampak sebagai berikut:
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006 1 Setotan Pemilik 1 200.000 200.000
Des 2 Beban Sewa 1 10.000 190.000
3 Mesin Cuci 1 10.000 180.000
4 Porsekot Asuransi 1 12.000 168.000
10 Beban Iklan 1 3.600 164.400
20 Prive, Tn Harry 1 7.000 157.400
30 Pendapatan Jasa 1 62.000 219.400
(dalam Rp. 000,-) Kas No: 11
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Des 4 Per kas 1 12.000 12.000
(dalam rupiah) Asuransi Dibayar Dimuka No: 14
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
(dalam rupiah) Mesin Cuci No. 15
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Des 3 Per Kas 1 10.000 10.000
3 Wesel Bayar 1 15.000 15.000
Tanggal Keterangan
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Des 3 Mesin Cuci 1 10.000 10.000
(dalam rupiah) Utang Wesel No: 25
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
117
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Des 1 Per Kas 1 200.000 200.000
(dalam rupiah) Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Harry) No:30
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Des 20 Per Kas 1 7.000 7.000
(dalam rupiah) Prive, Tn Harry No:31
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Des 30 Per Kas 1 62.000 62.000
(dalam rupiah) Pendapatan Jasa No:40
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Des 10 Per Kas 1 3.600 3.600
(dalam rupiah) Beban Iklan No:51
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Des 2 Per Kas 1 10.000 10.000
(dalam rupiah) Beban Sewa No:52
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
118
I. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan ‘posting’?
2. Sebut dan jelaskan langkah-langkah dalam mengerjakan posting!
3. Apa yang dimaksud dengan kode akun dan apa tujuan dilakukan
pengkodean terhadap akun-akun di buku besar?
4. Apa yang dimaksud dengan “daftar akun (chart of accounts)”?
5. Apa perbedaan antara akun dan buku besar?
6. Sebut dan jelaskan cara-cara menemukan kesalahan pencatatan di
buku besar!
7. Jelaskan mengapa untuk akun kewajiban dan ekuitas pemilik terdapat
kaidah debit dan kredit yang sama!
8. Bagaimana cara melakukan koreksi kesalahan, baik kesalahan pada
waktu menjurnal maupun kesalahan pada waktu melakukan posting
ke buku besar?
9. PT Citra Perkasa memiliki kebijakan untuk menyetor semua
penerimaan kas ke bank BCA dan melakukan semua pembayaran
dengan cek. Pada tanggal 31 Mei 2006, akun kas menunjukkan saldo
kredit sebesar Rp. 30.000.000,-, dan tidak ada uang tunai yang belum
disetor ke bank BCA. (a) Misalkan tidak ada kesalahan dalam
penjurnalan atau posting, apa yang menyebabkan saldo kredit pada
akun kas tersebut? (b) Apakah saldo kredit sebesar Rp. 30.000.000,-
tersebut merupakan aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan,
atau beban?
10. PT Dana Pratama pada bulan Maret 2007 memberikan jasa untuk
pelanggan khususnya, untuk pembayaran sebesar Rp. 15.000.000,-.
Pembayaran diterima pada bulan selanjutnya yaitu bulan April 2007.
(a) Kapan perusahaan mengakui pendapatannya, pada bulan Maret
2007 ataukah April 2007? Akun apa yang harus didebit dan dikredit
pada bulan (1) Maret 2007 dan (2) April 2007?
II. LATIHAN
Latihan 5.1
Akun-akun yang ada di buku besar perusahaan “Sari Makmur” meliputi:
Kas, Piutang Usaha, Perlengkapan, Peralatan Kantor, Utang Usaha,
119
Ekuitas Pemilik (Modal, Sutrisno), Pendapatan Jasa, Beban Sewa,
Beban Iklan, Beban Listrik, Beban Rupa-rupa. Transaksi yang terjadi
selama bulan Juni 2006 sebagai berikut:
2006
Juni
1
Membayar sewa bulan Juni 2007 sebesar Rp. 30.000.000,-.
2 Membayar beban iklan sebesar Rp. 7.000.000,-.
5 Membeli perlengkapan ke Toko Siswi secara tunai seharga
Rp. 2.500.000,-.
7 Membeli peralatan kantor secara kredit ke UD Tunggal
Dewa sebesar Rp. 75.000.000,-.
10 Menerima pelunasan piutang dari para pelanggan sebesar
Rp. 112.000.000,-.
12 Membayar utang usaha kepada seorang kreditur sebesar
Rp. 43.000.000,-.
14 Tn Sutrisno mengambil uang untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 24.000.000,-.
15 Membayar beban perbaikan peralatan kantor sebesar Rp.
1.500.000,-.
27 Membayar beban pemakaian telepon bulan Juni 2007
sebesar Rp. 3.800.000,-.
29 Mengirim tagihan kepada pelanggan yang telah
menggunakan jasa secara kredit senilai Rp. 183.000.000,-.
30 Membayar beban listrik bulan Juni sebesar Rp. 8.600.000,-.
Pertanyaan:
1. Dengan menggunakan akun-akun tersebut, catatlah transaksitransaksi
yang terjadi selama bulan Juni berikut ini dalam jurnal
2. Selanjutnya, postinglah setiap ayat jurnal yang ada ke akun-akun
yang sesuai dalam buku besar perusahaan.
Latihan 5.2
Buku besar perusahaan Semeru Jaya memuat akun-akun sebagai
berikut: Kas, Piutang Usaha, Perlengkapan, Peralatan Kantor, Utang
Usaha, Ekuitas Pemilik (Modal, Suhadi), Prive, Suhadi, Pendapatan Jasa,
Beban Gaji, Beban Sewa, Beban Iklan, Beban Listrikl dan Beban Ruparupa.
Dengan menggunakan akun-akun tersebut, catatlah transaksitransaksi
yang terjadi selama bulan April berikut ini dalam jurnal:
120
2006
April
1
Membayar beban iklan sebesar Rp. 25.000.000,-.
2 Membayar beban sewa untuk bulan April 2006 sebesar
Rp. 30.000.000,-.
5 Membeli peralatan kantor seharga Rp. 3.500.000,-.
7 Membeli peralatan kantor secara kredit ke UD Megah
Jaya sebesar Rp. 100.000.000,-.
10 Menerima pembayaran dari Nn Herdiani sebesar Rp.
110.000.000,-
11 Membayar perbaikan peralatan kantor ke UD Cahaya
Elektrik sebesar Rp. 2.000.000,-.
12 Membayar utang kepada Tn Bimo, salah satu kreditur
perusahaan sebesar Rp. 75.000.000,-.
14 Pengambilan uang oleh Tn Suhadi untuk keperluan
pribadi sebesar Rp. 20.000.000,-.
20 Menerima uang atas jasa yang diberikan kepada CV
Jacky Martindo sebesar Rp. 278.000.000,-
24 Membayar beban pemakaian telepon untuk bulan April
sebesar Rp. 5.000.000,-
27 Mengirimkan tagihan kepada CV Bakti Karya yang telah
menggunakan jasa secara kredit senilai Rp.
285.000.000,-.
28 Membayar beban listrik bulan April sebesar Rp.
10.000.000,-.
30 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 50.000.000,-.
Pertanyaan:
1. Dengan menggunakan akun-akun tersebut, catatlah transaksitransaksi
yang terjadi selama bulan Juni berikut ini dalam jurnal
2. Selanjutnya, postinglah setiap ayat jurnal yang ada ke akun-akun
yang sesuai dalam buku besar perusahaan.
III. SOAL
Soal 5.1
Pada tanggal 1 Nopember 2006, Tn Amin mendirikan perusahaan jasa
Cipta Rama. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan pertama
operasinya adalah sebagai berikut:
121
2005
Nopember
1
Untuk memulai usahanya, Tn Amin menginvestasikan
kekayaannya berupa uang tunai Rp. 385.000.000,-
dan sebuah kendaraan senilai Rp. 95.000.000,-.
1 Membayar sewa kantor untuk bulan Nopember 2006
sebesar Rp. 6.500.000,-.
2 Membayar beban iklan untuk bulan Nopember
sebesar Rp. 4.000.000,-
4 Membeli peralatan kantor dari Toko Bina Siswa
seharga Rp. 24.000.000,-. Dari jumlah tersebut,
perusahaan membayar 20% secara tunai, dan
sisanya akan dibayar bulan depan.
5 Penerimaan pendapatan atas jasa yang diberikan ke
pelanggan sebesar Rp. 93.000.000,-.
8 Membeli perlengkapan kantor ke Toko Paling Mutu
sebesar Rp. 5.000.000,-.
9 Penerimaan pendapatan atas jasa yang telah
diberikan kepada Ny Susiana pada bulan Nopember
2007 sebesar Rp. 56.000.000,-.
10 Membeli peralatan kantor dari Toko Cemerlang
seharga Rp. 24.500.000,- secara kredit.
12 Memberikan jasa kepada Tn. Hasan senilai Rp.
25.000.000,-, namun uangnya belum diterima.
16 Membayar beban perjalanan untuk urusan
perusahaan sebesar Rp. 26.000.000,-
19 Membayar seluruh utang kepada Toko Bina Siswa
20 Menerima pendapatan dr Tn Abdi sebesar Rp.
97.500..000,-.
23 Menerima sebagian piutang dari Tn Hasan sebesar
Rp. 25.000.000,-.
24 Menyelesaikan pesanan senilai Rp. 25.000.000,-
untuk UD Indah, namun uangnya belum diterima.
26 Membayar beban perjalanan untuk urusan
perusahaan sebesar Rp. 23.000.000,-.
29 Tn Amin mengambil uang untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 47.000.000,-.
30 Membayar gaji karyawan bulan Nopember sebesar
Rp. 92.500.000,-.
Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas!
2. Dengan menggunakan akun bentuk T bukukanlah jurnal tersebut ke
dalam akun-akun yang sesuai dalam buku besar!
3. Hitunglah saldo masing-masing akun!
122
Soal 5.2
Tn Mansyur mendirikan sebuah perusahaan perseorangan yang diberi
nama Perusahaan “Harapan Indah” pada tanggal 17 Maret 2007. Berikut
ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2007:
2007
Maret
17 Tn Mansyur memindahkan uang dari rekening pribadinya
di bank BCA ke rekening atas nama perusahaan “Harapan
Indah” yang baru didirikannya sebesar Rp. 250.000.000,-.
17 Membeli peralatan kantor ke UD Mulia secara kredit
seharga Rp. 15.000.000,-.
17 Membeli perlengkapan secara tunai ke Toko Granada
seharga Rp. 3.500.000,-.
18 Membayar sewa kantor untuk bulan Maret 2007 sebesar
Rp. 7.000.000,-.
19 Membeli sebuah truk seharga Rp. 180.000.000,-; dari
jumlah tersebut perusahaan membayar Rp. 30.000.000,-
secara tunai, sisanya sebesar Rp. 150.000.000,- dibayar
dengan selembar wesel.
22 Membeli perlengkapan secara kredit ke Toko Tugu Mas
seharga Rp. 2.500.000,-.
23 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 12.000.000,-.
24 Membayar premi asuransi kebakaran sebesar Rp.
8.300.000,-.
26 Membayar utang atas pembelian peralatan kantor tanggal
17 Maret 2007
26 Mengirim tagihan kepada pelanggan untuk pesanan yang
telah diselesaikan senilai Rp. 75.000.000,-.
29 Menerima uang untuk pesanan yang telah diselesaikan
sebesar Rp. 8.200.000,.
29 Menerima tagihan atas beban pemeliharaan truk sebesar
Rp. 1.840.000,-. Tagihan ini akan dibayar pada bulan April
2007.
30 Membayar beban listrik sebesar Rp. 2.100.000,-.
30 Membayar beban rupa-rupa sebeear Rp. 900.000,-.
31 Menerima pembayaran dari konsumen pengguna jasa
perusahaan secara kredit sebesar Rp. 45.000.000,-.
Pertanyaan:
1. Bukalah akun-akun buku besar Perusahaan “Harapan Indah” yang
meliputi akun di bawah ini:
123
11 Kas 31 Modal, Tn Mansyur
12 Piutang Usaha 32 Prive, Tn Mansyur
13 Perlengkapan 41 Pendapatan Jasa
14 Asuransi Dibayar di Muka 51 Beban Gaji
16 Peralatan 53 Beban Sewa
18 Truk 54 Beban Listrik
21 Wesel Bayar 55 Beban Pemeliharaan Truk
22 Utang Usaha 59 Beban Rupa-rupa
2. Catatlah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2007
dalam jurnal dengan menggunakan akun-akun di atas!
3. Postinglah ayat jurnal yang telah anda buat akun yang bersangkutan.
4. Hitunglah saldo setiap akun yang terdapat dalam buku besar!
Soal 5.3
Graha Camelia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
perantara jual-beli dan sewa menyewa rumah. Saldo akun-akun (tiga
kolom) yang terdapat dalam buku besar perusahaan tersebut pada akhir
bulan Juli 2006 adalah sebagai berikut:
11 Kas Rp. 171.500.000,-
12 Piutang Usaha Rp. 338.000.000,-
13 Asuransi Dibayar di Muka Rp. 15.000.000,-
14 Perlengkapan Kantor Rp. 4.500.000,-
16 Tanah Rp. 0,-
21 Utang Usaha Rp. 25.000.000,-
22 Utang Wesel Rp. 0,-
31 Modal, Tn Winardi Rp. 355.000.000,-
32 Prive, Tn Winardi Rp. 50.000.000,-
41 Pendapatan Jasa Rp. 1.311.500.000,-
51 Beban Gaji Rp. 855.000.000,-
52 Beban Sewa Rp. 90.000.000,-
53 Beban Iklan Rp. 68.000.000,-
54 Beban Kendaraan Rp. 65.000.000,-
59 Beban Rupa-rupa 34.500.000,-
Transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan tersebut selama bulan
Agustus 2006 adalah sebagai berikut:
124
2006
Agustus
1 Membayar sewa kantor untuk bulan Agustus 2006
sebesar Rp. 18.000.000,-.
2 Membeli perlengkapan kantor secara kredit dengan
harga Rp. 3.000.000,-.
4 Membeli sebidang tanah yang akan digunakan untuk
pembangunan gedung kantor di masa yang akan datang
seharga Rp. 250.000.000,-. Dari jumlah tersebut,
sejumlah Rp. 50.000.000,- dibayar secara tunai
sedangkan untuk sisanya sebesar Rp. 200.000.000,-
dibayar dengan menyerahkan selembar wesel bayar.
8 Menerima pembayaran dari seorang pelanggan yang
telah menggunakan jasa perusahaan secara kredit
sebesar Rp. 244.000.000,-.
11 Perusahaan membayar premi asuransi kebakaran
dengan nilai Rp. 19.200.000,-.
15 Membayar beban gaji dan komisi bulan Agustus 2006
sebesar Rp. 74.000.000,-.
15 Mengirimkan tagihan kepada pelanggan yang telah
menggunakan jasa perusahaan secara kredit sebesar
Rp. 110.000.000,-.
18 Membayar utang kepada seorang kreditur dengan nilai
Rp. 22.000.000,-.
19 Mengembalikan sebagian dari perlengkapan yang dibeli
secara kredit pada tanggal 2 Agustus lalu. Harga
perlengkapan yang dikembalikan senilai Rp. 1.500.000,-.
20 Menerima pembayaran dari seorang pelanggan yang
telah menggunakan jasa perusahaan secara kredit
sebesar Rp. 110.000.000,-.
23 Membayar beban iklan sebesar Rp. 12.200.000,-.
25 Membayar atas pembelian perlengkapan kantor tanggal
2 Agustus 2006
29 Membayar sewa kendaraan sebesar Rp. 14.800.000,-.
30 Membayar beban rupa-rupa sebesar Rp. 3.100.000,-.
31 Mengirimkan tagihan kepada pelanggan yang telah
menggunakan jasa perusahaan secara kredit senilai Rp.
159.500.000,-.
31 Membayar gaji dan komisi sebesar Rp. 102.500.000,-.
31 Pemilik mengambil uang untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 50.000.000,-.
Pertanyaan:
1. Bukalah akun-akun yang terdapat pada buku besar, dan
cantumkanlah saldo per tanggal 1 Agustus 2001 (akhir Juli 2006)
pada masing-masing akun!
125
2. Catatlah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2006
ke dalam jurnal!
3. Bukukan ayat-ayat jurnal yang telah anda kerjakan pada butir (2) di
atas ke dalam akun-akun yang bersangkutan!
Kasus Perusahaan Romance
Dari soal Kasus Perusahaan Romance pada bab sebelumnya, setelah
anda mencatat transaksi yang terjadi di perusahan Romance pada bulan
April dan Mei 2006 kedalam jurnal, anda diminta untuk:
1. Melakukan posting dari ayat-ayat jurnal transaksi bulan April 2006 ke
akun-akun buku besar bentuk T yang sesuai.
2. Menghitung saldo setiap akun pada tanggal 30 April 2006.
3. Membuat akun bentuk T yang baru, dengan mencantumkan saldo
setiap akun pada awal bulan Mei 2006, dengan memperhatikan saldo
normal setiap kelompok akun.
4. Melakukan posting dari ayat-ayat jurnal transaksi bulan Mei 2006 ke
akun-akun yang telah dibuat sebagaimana dalam jawaban nomor 3 di
atas.
5. Menetapkan saldo setiap akun pada tanggal 31 Mei 2006.
SOAL BERLANJUT
126
127
1. Memberikan pengertian dan kegunaan neraca saldo
2. Menjabarkan prosedur menyiapkan neraca saldo
3. Menjelaskan keterbatasan neraca saldo
4. Menyiapkan neraca saldo
5. Mendeteksi neraca saldo yang tidak seimbang
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
NERACA SALDO
128
A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo
Setelah proses transaksi dipindahkan
dari buku harian ke akun – akun yang
bersangkutan di buku besar maka saldo
setiap akun dapat dihitung. Saldo adalah
selisih antara jumlah sisi debit dengan jumlah
sisi kredit. Jika jumlah sisi debit lebih besar, maka saldo akun tersebut
dinamakan saldo debit. Sebaliknya apabila jumlah kredit lebih besar
dibanding jumlah debit, maka saldo akun dinamakan bersaldo kredit.
Berarti saldo selalu menunjukkan jumlah sisa dari setiap akun yang ada
di buku besar. Dengan demikian, saldo merupakan jumlah sisa dari akun
yang ada di buku besar.
Dengan demikian neraca saldo
merupakan daftar dari saldo-saldo akun di
buku besar. Neraca saldo yang biasanya
juga disebut dengan trial balance disiapkan
pada akhir setiap periode.
Formulir neraca saldo berbentuk kolom-kolom yang terdiri dari
kolom nomor akun, kolom nama akun, kolom debit dan kolom kredit.
Neraca saldo dalam bentuk formulir dapat dilihat dalam ilustrasi 6.1.
Ilustrasi 6.1: Contoh Formulir Neraca Saldo
Debit Kredit
Saldo
Cipta Jasa Arta
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2006
Kode Akun Nama Rekening
Neraca saldo merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui
dalam proses akuntansi (siklus akuntansi). Penyusunan Neraca Saldo
bermanfaat untuk :
Saldo adalah selisih antara
jumlah sisi debit dengan
jumlah sisi kredit dari suatu
akun buku besar
Neraca saldo merupakan
daftar saldo-saldo akun di
buku besar yang dibuat
akhir periode
BAB 6
NERACA SALDO
129
1. Menunjukkan ringkasan akun – akun
buku besar, sehingga dapat menjadi
sumber informasi yang benar untuk
menyusun laporan laba rugi, perubahan
ekuitas dan neraca.
1. Melakukan pengujian keseimbangan jumlah debit dan kredit dalam
buku besar dan ketepatan perhitungannya dalam pembukuan selama
tahun berjalan.
B. Prosedur Menyiapkan Neraca Saldo
Setelah melakukan pemindahan dari buku harian ke buku besar
langkah berikutnya adalah membuat neraca saldo. Sesuai dengan siklus
akuntansi, neraca saldo disiapkan setelah proses posting selesai pada
akhir periode.
Sebagai pengingat kembali, proses akuntansi (siklus akuntansi)
pada halaman berikut menunjukkan tahapan yang harus dilakukan dalam
proses penyiapan laporan keuangan. Ilustrasi 6.2 menunjukkan bahwa
neraca saldo disiapkan setelah proses posting selesai dilakukan yang
akan digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
Prosedur penyiapan neraca saldo akun-akun buku besar
tergantung pada bentuk akun di buku besar. Jika akun buku besar
menggunakan bentuk stafel, saldo setiap akun bisa diketahui setiap saat
sehingga neraca saldo dapat disusun dengan mengutip jumlah saldo
yang telah tersedia pada setiap akun.
Jika akun buku besar menggunakan bentuk skontro atau bentuk
akun T, maka saldo setiap akun harus dihitung terlebih dahulu. Langkah
pertama yang dilakukan adalah menjumlahkan kolom debit atau kolom
kredit yang mempunyai dua atau lebih pendebitan atau pengkreditan.
Untuk akun yang hanya memiliki satu pengkreditan atau pendebitan tidak
perlu dilakukan penjumlahan. Langkah kedua adalah menghitung selisih
antara jumlah debit dengan jumlah kredit untuk menghitung terjadinya
saldo debit atau saldo kredit. Langkah ketiga adalah memindahkan
masing-masing saldo debit atau saldo kredit ke kolom debit atau kredit
yang ada di neraca saldo.
Prosedur penyiapan neraca saldo dengan menggunakan bentuk
skontro yang diuraikan di atas bisa dijelaskan dalam ilustrasi 6.3.
Manfaat neraca saldo
diantaranya adalah untuk
menguji keseimbangan
jumlah debit kredit
130
Ilustrasi 6.2: Siklus Akuntansi
Transaksi terjadi dan
informasi dibukukan pada
dokumen sumber
Informasi transaksi
dipindahbukukan dari buku
harian (jurnal ke buku
besar (Posting)
Neraca saldo dibuat
pada akhir periode
Laporan keuangan:
Laba Rugi
Perubahan Equitas
Neraca
Arus Kas
Catatan atas laporan
keuangan
Informasi pada dokumen
sumber dibukukan pada
buku harian (Jurnal)
131
Ilustrasi 6.3: Prosedur Penyiapan Neraca Saldo (Bentuk Skontro)
2006
Agust 13 Pendapatan 4.800.000 16 perkas 4.800.000
18 Pendapatan 8.400.000 23 perkas 3.600.000
30 Pendapatan 3.000.000 30 perkas 4.000.000
Jumlah 16.200.000 jumlah 12.400.000
Saldo Debit 3.800.000
jumlah 16.200.000 jumlah 16.200.000
Tanggal Keterangan
(dalam rupiah) Piutang Usaha No: 12
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit Kredit
…….
12 Piutang Usaha 3.800.000
…..
Saldo
Perusahaan Kaya Hati
Neraca Saldo
(dalam rupiah)
Kode Akun Nama Rekening
Per 31 Desember 2006
Jika perusahaan menggunakan akun buku besar berbentuk stafel,
maka saldo yang ada di akun bisa langsung dipindah ke neraca saldo
sesuai dengan debit kreditnya. Ilustrasi 6.4 menunjukkan prosedur
penyiapan neraca saldo dari akun buku besar berbentuk stafel.
132
Ilustrasi 6.4: Prosedur Penyiapan Neraca Saldo (Bentuk Stafel)
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
Agust 13 pendapatan jasa 4.800.000 4.800.000
16 Per kas 4.800.000 0
18 pendapatan jasa 8.400.000 8.400.000
23 Per kas 3.600.000 4.800.000
30 pendapatan jasa 3.000.000 7.800.000
30 Per kas 4.000.000 3.800.000
(dalam rupiah) Piutang Usaha No: 12
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debit Kredit
…….
12 Piutang Usaha 3.800.000
…..
Saldo
PT. Kaya Hati
Neraca Saldo
(dalam rupiah)
Kode Akun Nama Rekening
Per 31 Desember 2006
C. Keterbatasan Neraca Saldo.
Seperti yang telah diilustrasikan pada siklus akuntansi di atas,
setelah neraca saldo disusun maka laporan keuangan perusahaan bisa
dibuat. Laporan keuangan yang dibuat pada akhir periode harus
menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Bila neraca saldo sudah
menunjukkan kondisi yang sebenarnya, maka laporan keuanganpun siap
untuk dikerjakan. Namun pada kenyataannya, neraca saldo sering tidak
menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa
keterbatasan yang melekat dalam neraca saldo.
Keterbatasan Neraca Saldo tersebut meliputi :
1. Neraca saldo hanya menunjukkan saldosaldo
akun yang sudah dicatat,
sedangkan pada akhir periode ada
beberapa transaksi yang belum dicatat
dan harus diakui seperti, gaji yang belum
dibayar, penyusutan, suplies yang
digunakan dan sebagainya. Transaksi yang bersifat akrual ini perlu
Neraca saldo belum siap
sebagai dasar untuk
penyusunan laporan
keuangan bila terdapat
transaksi akrual
133
penyesuaian. Dengan demikian neraca saldo belum dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan laporan keuangan karena perlu
penyesuaian.
2. Jumlah debit dan kredit di neraca saldo
yang diharuskan sama tidak selalu
menunjukkan kebenaran. Hal ini
disebabkan oleh :
a) Suatu transaksi tidak dicatat sama
sekali, sehingga tidak mempengaruhi
jumlah debit dan kredit.
Contoh: Perusahaan membeli perlengkapan secara tunai sebesar
Rp. 100.000,- tidak dicatat dalam buku harian. Angka ini tidak
mempengaruhi kesamaan jumlah debit dan kredit pada neraca saldo.
b) Mencatat transaksi dengan jumlah yang salah pada akun yang benar.
Contoh : Perusahaan membayar gaji sebesar Rp 3.000.000,-
dicatat Rp. 300.000,-. Jumlah ini setelah di posting tidak akan
mempengaruhi kesamaan jumlah debit dan kredit di neraca saldo.
c) Mencatat suatu transaksi lebih dari satu kali
Contoh : membayar polis asuransi gedung Rp. 3.000.000,- dicatat
sebanyak dua kali. Jumlah ini tidak mempengaruhi kesamaan jumlah
debit dan kredit di neraca saldo.
d) Kesalahan pencatatan satu akun yang diimbangi dengan kesalahan
akun yang lain.
Contoh: Perusahaan membeli peralatan secara kredit dengan nilai
Rp. 2.000.000,- dicatat ke perlengkapan. Akun yang salah tidak akan
mempengaruhi keseimbangan jumlah debit dan kredit.
Kesalahan-kesalahan tersebut sebagaimana dicontohkan di atas
bisa terjadi karena beberapa kemungkinan diantaranya adalah adanya
kecurangan yang dilakukan oleh petugas perusahaan atau bisa terjadi
karena kesalahan dalam pencatatan
D. Menyiapkan Neraca Saldo
Neraca saldo disiapkan berdasar pada informasi saldo akun di buku
besar. Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa informasi saldo untuk
setiap akun bisa dilihat pada saldo masing-masing akun di buku besar.
Jika buku besar berbentuk stafel, maka informasi saldo bisa diketahui
Neraca saldo jumlahnya
harus seimbang (balance).
Namun keseimbangan
antara debit dan kredit
belum tentu menunjukkan
kebenaran
134
secara langsung. Namun bila akun buku besar berbentuk T atau skontro,
maka informasi saldo bisa diketahui setelah dilakukan perhitungan saldo
untuk setiap akun.
Berikut adalah akun-akun yang ada di buku besar Konsultan Cipta
Jasa Karya yang dipakai dasar untuk menyusun Neraca Saldo
perusahaan.
(dalam rupiah) Kas No: 11
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
1 Setoran Agus 1 26.200.000 1 Sewa gedung 1 19.200.000
3 Pendapatan
diterima di
muka
1 10.000.000 4 Persekot Asuransi 1 3.600.000
16 Piutang 1 4.800.000 7 Beban rupa-rupa 1 240.000
23 Piutang 1 3.600.000 9 Utang usaha 2.400.000
30 Piutang 2 4.000.000 15 Beban Gaji 1 1.500.000
20 Perlengkapan 1 1.600.000
29 Beban Telepon 1 260.000
30 Beban Listrik 2 150.000
30 Beban Gaji 2 1.500.000
30 Prive 2 1.500.000
Saldo Debit 16.650.000
48.600.000 48.600.000
(dalam rupiah) Piutang Usaha No: 12
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
13 Pendapatan jasa 4.800.000 16 Per kas 4.800.000
18 Pendapatan jasa 8.400.000 23 Per kas 3.600.000
30 Pendapatan jasa 3.000.000 30 Per kas 4.000.000
31 Saldo Debit 3.800.000
16.200.000 16.200.000
(dalam rupiah) Perlengkapan No: 13
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
1 Setoran 2.800.000
20 Per kas 1.600.000
31 Saldo Debit 4.400.000
4.400.000 4.400.000
(dalam rupiah) Sewa Dibayar Dimuka No: 14
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
1 Per kas 19.200.000
31 Saldo Debit 19.200.000
19.200.000 19.200.000
135
(dalam rupiah) Asuransi Dibayar Dimuka No: 15
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
4 Per kas 3.600.000
31 Saldo Debit 3.600.000
3.600.000 3.600.000
(dalam rupiah) Peralatan Kantor No: 16
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
1 Per kas 25.000.000
2 Per kas 4.000.000
31 Saldo Debit 29.000.000
29.000.000 29.000.000
(dalam rupiah) Utang Usaha No: 21
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
9 Pemby. utang 2.400.000 2 Pembl.
Perlt
4.000.000
31 Saldo Kredit 1.600.000
4.000.000 4.000.000
(dalam rupiah) Pendapatan Diterima Dimuka No: 23
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
3 Terima pendp 10.000.000
31 Saldo Kredit 10.000.000
10.000.000 10.000.000
(dalam rupiah) Ekuitas Pemilik No: 31
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
1 Modal Agus 54.000.000
31 Saldo Kredit 54.000.000
54.000.000 54.000.000
(dalam rupiah) Prive No: 32
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
30 Per kas 1.500.000
31 Saldo Debit 1.500.000
1.500.000 1.500.000
136
(dalam rupiah) Pendapatan Jasa No: 41
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
13 Piutang 4.800.000
18 Piutang 8.400.000
30 Piutang 3.000.000
31 Saldo Kredit 16.200.000
16.200.000 16.200.000
(dalam rupiah) Beban Gaji No: 51
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
1 Per kas 1.500.000
2 Per kas 1.500.000
31 Saldo Debit 3.000.000
3.000.000 3.000.000
(dalam rupiah) Beban Iklan No: 56
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
7 Per kas 240.000
31 Saldo Debit 240.000
240.000 240.000
(dalam rupiah) Beban Telepon No: 57
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
29 Per kas 260.000
31 Saldo Debit 260.000
260.000 260.000
(dalam rupiah) Beban Listrik No: 58
Tgl Ref Debit Tgl Ref Kredit
30 Per kas 150.00
31 Saldo Debit 150.000
150.000 150.000
Berdasarkan informasi saldo akun di buku besar tersebut
selanjutnya disusun neraca saldo. Informasi saldo di buku besar bentuk T
ini, sama dengan informasi saldo bentuk stafel di bagian sebelumnya.
Ilustrasi 6.5 menunjukkan neraca saldo perusahaan Cipta Jasa Karya per
31 Agustus 2006.
137
Ilustrasi 6.5: Neraca Saldo Perusahaan Cipta Jasa Karya
Cipta Jasa Karya
Neraca Saldo
Per 31 AGUSTUS 2006
(dalam rupiah)
Kode Akun AKUN DEBIT KREDIT
11 Kas 16.650.000
12 Piutang Usaha 3.800.000
13 Perlengkaan 4.400.000
14 Sewa Dibayar di Muka 19.200.000
15 Asuransi Dibayar di Muka 3.600.000
16 Peralatan Kantor 29.000.000
17 Akumulasi Peny. Peralatan Kantor
21 Utang Usaha 1.600.000
22 Utang Gaji
23 Pendapatan diterima di muka 10.000.000
31 Ekuitas (Modal),Agus 54.000.000
32 Prive 1.500.000
41 Pendapatan Jasa 16.200.000
51 Beban Gaji 3.000.000
52 Beban Sewa
53 Beban Perlengkapan
54 Beban Peny.Perl. Kantor
55 Beban Asuransi
56 Beban Iklan 240.000
57 Beban Telepon 260.000
58 Beban Listrik 150.000
81.800.000 81.800.000
E. Mendeteksi Neraca Saldo yang Tidak Seimbang
Secara normal neraca saldo harus seimbang (balance). Namun
ada kalanya neraca saldo yang dibuat perusahaan tidak seimbang (tidak
ballance). Oleh karena itu dalam mencatat transaksi dan memindah
(posting) ke buku besar serta menghitung saldo membutuhkan ketelitian
yang tinggi.
Ilustrasi 6.6 menunjukkan kesalahan-kesalahan yang sering
terjadi yang menyebabkan jumlah neraca saldo menjadi tidak seimbang
Mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan neraca
saldo menjadi tidak seimbang mutlak diakukan, karena apabila neraca
saldo tidak seimbang, maka proses akuntansi berikutnya menjadi tidak
138
dapat dilakukan, sampai ditemukannya kesalahan dan dilakukan
penyesuaian ataupun pembetulan (koreksi) kesalahan.
Ilustrasi 6.6: Kesalahan pada Neraca Saldo
Kesalahan- Kesalahan yang Menyebabkan
Jumlah Neraca Saldo tidak Seimbang
Bagaimana mendeteksi kesalahan yang biasanya terjadi?
Terdapat beberapa langkah yang diperlukan untuk menelusuri kesalahan
dalam proses penyusunan neraca saldo sehingga menyebabkan neraca
saldo menjadi tidak seimbang.
1. Periksa kebenaran penjumlahan kolom-kolom debit kredit neraca
saldo dengan cara melakukan penjumlahan ulang.
2. Bandingkan nama-nama akun di neraca saldo dengan akun yang
ada di buku besar, untuk memeriksa apakah tidak ada akun yang
terlewat dimasukkan dalam neraca saldo.
3. Periksa kebenaran penjumlahan debit kredit dan selisihnya untuk
setiap akun buku besar.
4. Bandingkan angka yang ada di akun dan di neraca saldo dengan
hati-hati.
5. Bila semua langkah di atas sudah dilakukan, dan hasilnya
menunjukkan kebenaran, maka langkah terakhir adalah
memeriksa jumlah debit dan kredit pada ayat-ayat jurnal yang
telah dibuat.
Kesalahan Posting :
1. Jumlah yang dimasukkan kesuatu akun salah.
2. Debit diposting sebagai kredit dan sebaliknya.
3. Posting debit atau kredit diabaikan
Kesalahan Saldo Akun
1. Kesalahan menghitung saldo.
2. Saldo dimasukkan ke dalam akun yang salah
Kesalahan Menyiapkan Neraca Saldo
1. Kesalahan penjumlahan kolom.
2. Kesalahan dalam mencatat angka-angka ke
neraca saldo.
3. Saldo dimasukkan ke kolom yang salah atau
lupa dicatat
139
CONTOH SOAL dan PENYELESAIAN
dr. Sarwono telah berpraktik selama tiga tahun di polikliniknya yang diberi
nama Poli Sarwono. Selama bulan April 2006, transaksi-transaksi yang
terjadi sebagai berikut:
2006
April
1 Membayar beban sewa untuk bulan April 2006 sebesar
Rp. 800.000,-
3 Membeli peralatan praktik ke UD Medisa secara kredit
senilai Rp. 2.100.000,-
5 Menerima pembayaran dari pasien yang telah
beroperasi bulan lalu sebesar Rp. 3.150.000,-
8 Membeli perlengkapan medis yang pembayaran bulan
Mei 2006 seharga Rp. 245.000,-
9 Mengembalikan peralatan yang telah dibeli di UD
Medisa, karena peralatan tersebut rusak. Atas
pengembalian tersebut, dr. Sarwono menerima
potongan harga sebesar Rp. 325.000,-
12 Membayar utang kepada UD. Medisa Rp. 1.250.000,-
17 Membayar polis asuransi untuk jangka waktu enam
bulan sebesar Rp. 370.000,-
20 Ditemukan bahwa saldo per 1 April 2006 dalam akun
kas dan utang usaha terlalu besar Rp. 200.000,-. Hal ini
disebabkan adanya pembayaran ke kreditor pada bulan
Maret 2006 belum dicatat
24 Mengeluarkan uang untuk analisis hasil laboratorium
sebesar Rp. 545.000,-
27 dr. Sarwono mengambil uang dari rekening praktik
dokternya sebesar Rp. 1.250.000,- untuk keperluan
pribadi
30 Menerima uang atas pemberian jasa pemeriksaan
kepada pasien sebesar Rp. 1.720.000,- untuk bulan
April 2006
30 Membayar gaji perawat sebesar Rp. 1.725.000,-
30 Membayar berbagai beban utilitas Rp. 360.000,-
30 Mencatat pendapatan dari jasa pemeriksaan pasien
selama bulan April 2006 sebesar Rp. 5.145.000,-
30 Membayar beban rupa-rupa Rp. 132.000,-
Kode, nama, dan saldo (seluruhnya memiliki saldo normal) dari setiap
akun per 1 April 2006 yang digunakan oleh poli Sarwono sebagai berikut:
140
(dalam Rp. 000,-)
Kode Akun Nama Akun Saldo
11 Kas 4.123
12 Piutang Usaha 6.725
13 Peralatan 290
14 Asuransi Dibayar di Muka 465
18 Peralatan 19.745
22 Utang Usaha 765
31 Modal, Sarwono 30.583
32 Prive, Sarwono 0
41 Pendapatan Jasa 0
51 Beban Gaji 0
53 Beban Sewa 0
55 Beban Laboratorium 0
56 Beban Utilitas 0
59 Beban Rupa-rupa 0
Pertanyaan:
1. Buatlah buku besar dengan akun empat kolom untuk dr. Sarwono
pada tanggal 1 April 2006!
2. Masukkan setiap saldo dari akun yang ada untuk tanggal 1 April 2006
dan berikan tanda () pada kolom referensi (Ref) pada posting. Dan
periksa ulang serta pastikan bahwa jumlah debit dan kredit pada buku
besar mempunyai jumlah yang sama!
3. Siapkan ayat jurnal untuk setiap transaksi yang terjadi selama bulan
April 2006 pada jurnal dua kolom!
4. Lakukan posting dari jurnal ke buku besar
5. Hitunglah saldo akhir bulan April 2006 dan tuliskan besaran saldo
akhir di setiap akun yang ada!
6. Susunlah neraca saldo dari dr. Sarwono per 30 April 2006!
141
PENYELESAIAN
(dalam Rp. 000,-)
Keterangan Reff.
2006
April 1 Beban Sewa 53 8 0 0
Kas 11 8 0 0
Membayar sewa kantor untuk
bulan April
3 Peralatan 18 2 1 0 0
Utang Usaha 22 2 1 0 0
Membeli peralatan secara kredit
5 Kas 11 3 1 5 0
Piutang Usaha 12 3 1 5 0
Menerima kas atas penagihan
piutang usaha
8 Perlengkapan 13 2 4 5
Utang Usaha 22 2 4 5
Membeli perlengkapan
9 Utang Usaha 22 3 2 5
Peralatan 18 3 2 5
Mengembalikan peralatan yang
rusak
12 Utang Usaha 22 1 2 5 0
Kas 11 1 2 5 0
Membayar utang usaha kepada
UD. Medisa
Tanggal
Jurnal Umum Hal. 27
142
(dalam Rp. 000,-) Jurnal Umum Hal. 27
Tanggal Keterangan Reff.
17 Asuransi Dibayar di Muka 14 3 7 0
Kas 11 3 7 0
Memperpanjang polis atas
bangunan selama enam bulan
20 Utang Usaha 22 2 0 0
Kas 11 2 0 0
Mencatat pembayaran kepada
kreditor dalam bulan Maret
(dalam Rp. 000,-)
Keterangan Reff.
2006
April 24 Beban Laboratorium 53 5 4 5
Kas 11 5 4 5
Membayar hasil analisa
laboratorium
27 Penarikan dr. Sarwono 32 1 2 5 0
Kas 11 1 2 5 0
dr. Sarwono menarik kas untuk
keperluan pribadi
30 Kas 11 1 7 2 0
Pendapatan Jasa 41 1 7 2 0
Menerima pembayaran jasa dari
pasien
30 Beban Gaji 51 1 7 2 5
Kas 11 1 7 2 5
Membayar gaji
Jurnal Umum Hal. 28
Tanggal
143
(dalam Rp. 000,-)
Keterangan Reff.
2006
April 30 Beban Utilitas 56 3 6 0
Kas 11 3 6 0
Membayar Utilitas
30 Piutang Usaha 12 5 1 4 5
Pendapatan Jasa 41 5 1 4 5
Mencatat pendapatan jasa
dihasilkan secara kredit
30 Beban Rupa-rupa 59 1 3 2
Kas 11 1 3 2
Membayar beban-beban
Jurnal Umum Hal. 28
Tanggal
No. 11
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 1 Saldo 4.123
1 27 800 3.323
5 27 3.150 6.473
12 27 1.250 5.223
17 27 370 4.853
20 27 200 4.653
24 28 545 4.108
27 28 1.250 2.858
30 28 1.720 4.578
30 28 1.725 2.853
30 28 360 2.493
30 28 132 2.361
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Kas
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
144
No. 12
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 1 Saldo 6.725
5 27 3.150 3.575
30 28 5.145 8.720
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
(dalam Rp. 000,-) Piutang Usaha
No. 13
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 1 Saldo 290
8 27 245 535
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
(dalam Rp. 000,-) Perlengkapan
No. 14
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 1 Saldo 465
17 27 370 835
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Asuransi Dibayar di Muka
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
No. 18
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 1 Saldo 19.745
3 27 2.100 21.845
9 27 325 21.520
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Peralatan
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
145
No. 22
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 1 Saldo 765
3 27 2.100 2.865
8 27 245 3.110
9 27 325 2.785
12 27 1.250 1.535
20 27 200 1.335
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
(dalam Rp. 000,-) Utang Usaha
No. 31
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 1 Saldo 30.583
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Modal, Sarwono
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
No. 32
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 27 28 1.250 1.250
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
(dalam Rp. 000,-) Prive, Sarwono
No. 41
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 30 28 1.720 1.720
30 28 5.145 6.865
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Pendapatan Jasa
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
146
No. 51
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 30 28 1.725 1.725
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Beban Gaji
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
No. 53
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 1 27 800 800
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Beban Sewa
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
No. 55
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 24 28 545 545
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Beban Laboratorium
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
No. 56
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 30 28 360 360
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Beban Utilitas
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
59
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2006
April 30 28 132 132
Tanggal Keterangan
(dalam Rp. 000,-) Beban Rupa-rupa
Saldo
Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
147
(dalam Rp. 000,-)
Kode Akun Nama Akun
11 Kas 2 3 6 1
12 Piutang Usaha 8 7 2 0
13 Perlengkapan 5 3 5
14 Asuransi Dibayar di Muka 8 3 5
18 Peralatan 2 1 5 2 0
22 Utang Usaha 1 3 3 5
31 Modal, Sarwono 3 0 5 8 3
32 Prive, Sarwono 1 2 5 0
41 Pendapatan Jasa 6 8 6 5
51 Beban Gaji 1 7 2 5
53 Beban Sewa 8 0 0
55 Beban Laboratorium 5 4 5
56 Beban Utilitas 3 6 0
59 Beban Rupa-rupa 1 3 2
3 8 7 8 3 3 8 7 8 3
Debit Kredit
Poli Sarwono
Neraca Saldo
per 31 April 2005
148
I. PERTANYAAN
1. Jelaskan pengertian neraca saldo!
2. Bagaimana prosedur penyusunan neraca saldo? Jelaskan!
3. Bukti apa yang diperoleh dengan penyusunan neraca saldo!
4. Jika jumlah sisi debit dan sisi kredit dalam neraca saldo sudah
seimbang, apakah dapat dipastikan bahwa neraca saldo tersebut
telah benar dalam arti sudah tidak ada lagi kesalahan dalam
pencatatan transaksi? Jelaskan!
5. Ada berapa macam kesalahan dalam penyusunan neraca saldo?
Jelaskan!
6. Jika aturan pada pembukuan berpasangan tidak normal, yakni pada
saat saldo akhir setiap akun telah dihitung dan neraca saldo telah
disiapkan, ternyata menunjukkan hasil yang terbalik (misal: aset
bersaldo kredit, utang bersaldo debit, dan seterusnya), apakah
laporan keuangan dapat disusun seperti biasanya? Jelaskan!
7. Neraca saldo suatu perusahaan harus memiliki kesamaan jumlah
antara sisi debit dengan sisi kreditnya, kecuali jika terjadi kesalahan
angka-angka. Mengapa demikian!
8. Misalkan telah dibuat neraca saldo yang menunjukkan saldo sebuah
akun yang seharusnya Rp. 37.900.000,- dicatat salah yaitu sebesar
Rp. 39.700.00,-, dan saldo akun lainnya yang seharusnya besarnya
Rp. 14.400.000,- dicatat sebesar Rp. 1.440.000,-. Tentukan
kesalahan mana yang disebut transposisi dan mana yang disebut
slide dalam kasus ini. Jelaskan!
9. Pada saat pembelian perlengkapan secara tunai sebesar Rp.
12.500.000,- dicatat, ternyata petugas pembukuan telah melakukan
pencatatan di sisi debit dan kredit sebesar Rp. 15.200.000,-, maka:
a. Apakah kesalahan ini menyebabkan neraca saldo tidak
seimbang?
b. Bagimana pula jawaban anda jika terjadi pencatatan terhada ayat
jurnal sudah benar sebesar Rp. 12.500.000,-, tetapi diposting ke
akun kas (sisi kredit) dengan angka Rp. 15.200.000,-?
10. Dalam melakukan pencatatan dan posting terhadap ayat jurnal untuk
mencatat pembelian prlengkapan secara kredit, ternyata keliru dicatat
149
dengan mengkrdeit akun piutang usaha. Apa prosedur yang lebih baik
digunakan untuk mengoreksi kesalahan tersebut?
11. Misalkan perusahaan jasa konsultan Lestari telah salah mencatat
pengambilan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 7.500.000,- dicatat
dengan mendebit akun beban gaji karyawan.
a. Bagaimana kesalahan ini akan berpengaruh terhadap
keseimbangan neraca saldo?
b. Bagaimana kesalahan ini akan mempengaruhi laporan laba rugi,
elaporan perubahan ekuitas, dan neraca perusahaan?
12. Misalkan perusahaan Biro Travel Perwira mendapat pinjaman
sebesar Rp. 250.000.000,- dari bank BCA. Dalam mencatat transaksi
tersebut, perusahaan telah mendebit akun dan besaran yang sudah
benar, yakni akun kas sebesar Rp. 25.000.000,-, namun sisi kreditnya
dalah akun pendapatan jasa sebesar Rp. 250.000.000,-.
a. Bagaimana kesalahan ini dapat berpengaruh terhadap
keseimbangan neraca saldo?
b. Bagaimana kesalahan ini akan mempengaruhi laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan neraca?
II. LATIHAN
Latihan 6.1
Berikut adalah neraca saldo awal “Harum Travel”, sebuah agen tiket
perjalanan, yang jumlahnya tidak seimbang. Ketika menerima buku besar
dan catatan-catatan lainnya, anda menemukan hal-hal berikut:
1. Jumlah debit dan kredit kas berturut-turut adalah Rp. 47.350.000,-
dan Rp. 33.975.000,-
2. Tagihan sebesar Rp. 2.500.000,- kepada pelanggan tidak diposting ke
akun piutang usaha
3. Pembayaran yang telah dilakukan kepada kreditor sebesr Rp.
1.800.000,- tidak diposting ke akun utang usaha
4. Saldo sewa diterima di muka yang sebenarnya Rp. 4.250.000,-
5. Saldo akun peralatan yang benar Rp. 75.000.000,-
6. Masing-masing akun memiliki saldo normal.
Pertanyaan:
Buatlah neraca saldo yang benar!
150
Kas 4 7 3 5 0
Piutang Usaha 2 2 1 0 0
Asuransi Dibayar di Muka 8 0 0 0
Peralatan 5 7 0 0 0
Utang Usaha 1 2 9 8 0
Sewa Diterima di Muka 4 5 2 0
Ekuitas, Erin 8 2 4 2 0
Prive, Erin 1 0 0 0 0
Pendapatan Jasa 8 3 7 5 0
Beban Gaji 4 2 0 0 0
Beban Iklan 7 2 0 0
Beban Rupa-rupa 1 4 2 5
2 2 6 0 7 0 1 5 2 6 7 5
Harum Travel
Neraca
per 31 Desember 2006
(dalam Rp. 000,-)
Latihan 6.2
Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam posting
dari jurnal dua kolom:
1. Debit ke Perlengkapan sebesar Rp. 2.500.000,- diposting dua kali.
2. Pendebitan akun Beban Gaji sebesar Rp. 5.375.000,- telah diposting
sebesar Rp. 3.557.000,-.
3. Pencatatan kredit ke Utang Usaha sebesar Rp. 9.175.000,- tidak
diposting.
4. Mendebit ke Utang Usaha sebesar Rp. 4.000.000,- diposting ke kredit
Utang Usaha.
5. Ayat jurnal yang menunjukkan debit Piutang Usaha dan kredit
Pendapatan Jasa sebesar Rp. 36.000.000,- tidak diposting.
6. Pengkreditan akun Kas sebesar Rp. 350.000,- telah diposting sebesar
Rp. 530.000,-.
7. Debit ke Kas sebesar Rp. 1.000.000,- diposting ke Beban Rupa-rupa.
Pertanyaan:
Dengan mempertimbangkan bahwa setiap kasus kesalahan di atas
masing-masing terpisah (asumsikan jika terjadi satu kesalahan maka
tidak terjadi kesalahan yang lainnya), tunjukkan:
1. Dengan memberikan jawaban “ya” atau “tidak” neraca saldo akan
menjadi seimbang
151
2. Jika jawaban pada poin (1) adalah “ya,” berapa jumlah neraca saldo
yang berbeda
3. Sisi debit ataukah kredit dari neraca saldo yang akan bertambah
jumlahnya.
Sajikanlah jawaban anda dengan bentuk berikut, dengan kesalahan
nomor (1) sebagai contoh:
(a) (b) (c)
Kesalahan Tidak
Seimbang
Perbedaan Total Lebih
Besar
1 Ya Rp. 1.250.000,- Debit
III. SOAL
Soal 6.1
“Intan Permai Property” merupakan agen dalam membeli, menjual,
menyewakan, dan mengelola real estate. Saldo-saldo akun pada akhir
bulan Juli tahun 2006 nampak pada halaman berikut dan transaksi yang
terjadi selama bulan Agustus 2006 sebagai berikut:
2006
Agustus
1 Membeli perlengkapan kantor secara kredit dengan
harga Rp. 1.760.000,-
2 Membayar sewa kantor untuk bulan berjalan sebesar
Rp. 2.500.000,-
3 Menerima kas atas pembayaran utang pelanggannya
Rp. 38.720.000,-
5 Membayar premi asuransi tahunan Rp. 3.600.000,-
9 Mengembalikan sebagian dari perlengkapan kantor
yang dibeli 1 Agustus dengan menerima pengembalian
penuh atas biayanya sebesar Rp. 240.000,-.
17 Membayar beban iklan Rp. 3.450.000,-
23 Membayar utang kepada kreditor Rp. 2.670.000,-
29 Membayar beban rupa-rupa Rp. 350.000,-
30 Membayar beban perbaikan mobil Rp. 1.360.000,-
31 Membayar gaji dan komisi untuk bulan berjalan Rp.
17.400.000,-
31 Membukukan pendapatan yang dihasilkan dan dikirim
tagihan kepada klien dalam bulan berjalan Rp.
41.900.000,-
31 Membeli tanah untuk lokasi bangunan di masa
mendatang seharga Rp. 75.000.000,-. Dari jumlah
tersebut dibayar tunai Rp. 10.000.000,- dan sisanya
152
dengan wesel bayar
31 Menarik kas untuk keperluan pribadi Rp. 2.500.000,-.
31 Menyewakan tanah yang dibeli pada 31 Agustus 2006
kepada SMK Pertiwi untuk digunakan sebagai lahan
parkir selama musim pertandingan sepak bola
(September, Oktober, dan November) dan menerima
pembayaran sewa di muka sebesar Rp. 1.500.000,-.
Kode Akun Keterangan Ref Debit Kredit
11 Kas 31.200
12 Piutang Usaha 45.750
13 Asuransi Dibayar di Muka 2.800
14 Perlengkapan Kantor 1.000
16 Tanah 0
21 Utang Usaha 5.200
22 Sewa Dibayar di Muka 0
23 Wesel Bayar 0
31 Ekuitas, Lukman 39.700
32 Prive, Lukman 16.000
41 Pendapatan Jasa 224.000
51 Beban Gaji dan Komisi 113.000
52 Beban Sewa 17.500
53 Beban Iklan 14.300
54 Beban Perbaikan Mobil 6.400
59 Beban Rupa-rupa 950
268.900 268.900
(dalam Rp. 000,-)
Pertanyaan:
1. Bukukan saldo setiap akun pada tanggal 1 Agustus 2006 dalam
kolom saldo yang tepat dari akun empat kolom, cantumkan Saldo
pada bagian uraian dan bubuhkan tanda (√) pada kolom referensi
posting
2. Buatlah ayat jurnal untuk setiap transaksi yang terjadi pada bulan
Agustus 2006 dengan jurnal dua kolom dengan penjelasannya
3. Lakukan posting ke buku besar dengan meneruskan saldo akun yang
telah ada pada awal bulan Agustus 2006 ke kolom saldo yang tepat
setiap kali posting dilakukan
4. Siapkan neraca saldo dari buku besar pada tanggal 31 Agustus 2006.
153
Soal 6.2
Pada tanggal 2 Nopember 2006 Natasya mendirikan perusahaan yang
bergerak di bidang dekorasi interior, yakni “Tulip Interior”. Selama sisa
bulan tersebut, Natasya melakukan transaksi berikut untuk perusahaan:
2006
Nopember
2 Natasya mentransfer kas dari akun bank pribadi ke
akun bank perusahaan “Tuli Interior” yang akan
digunakan oleh perusahaan Rp. 15.000.000,-
5 Membayar sewa untuk periode 5 Nopember hingga
akhir bulan Nopember 2006 sebesar Rp. 1.750.000,-
6 Membeli peralatan kantor secara kredit Rp. 8.500.000,-.
8 Membeli truk bekas seharga Rp. 18.000.000,- dibayar
tunai Rp. 10.000.000,- dan sisanya dibayar dengan
wesel bayar
10 Membeli perlengkapan secara tunai Rp. 1.115.000,-
12 Menerima kas untuk pekerjaan yang dilakukan sebesar
Rp. 7.500.000,-
15 Membayar premi atas properti dan asuransi
kecelakaan sebesar Rp. 2.400.000,-
23 Mencatat pekerjaan yang telah diselesaikan dan
mengirimkan tagihan kepada pelanggan yang
bersangkutan sebesar Rp. 3.950.000,-
24 Menerima faktur untuk beban truk yang akan dibayar
untuk bulan Desember 2006 senilai Rp. 600.000,-
29 Membayar beban utilitas Rp. 750.000,-
29 Membayar beban rupa-rupa Rp. 310.000,-
30 Menerima kas untuk pembayaran utang pelanggan
sebesar Rp. 2.200.000,-
30 Membayar gaji para karyawan Rp. 2.700.000,-.
30 Membayar kepada kreditor sebagian utang atas
peralatan yang dibeli pada tanggal 6 Nopember
sebesar Rp. 2.125.000,-
30 Menarik kas untuk keperluan pribadi Rp. 1.400.000,-.
Pertanyaan:
1. Buatlah ayat jurnal untuk setiap transaksi pada jurnal dua kolom,
dengan mengacu kepada bagan akun berikut dalam memilih akunakun
yang didebit dan dikredit
154
11 Kas 31 Ekuitas (Modal, Natasya)
12 Piutang Usaha 32 Prive Natasya
13 Perlengkapan 41 Pendapatan Jasa
14 Asuransi Dibayar di Muka 51 Beban Upah
16 Peralatan 53 Beban Sewa
18 Truk 54 Beban Utilitas
21 Wesel Bayar 55 Beban Truk
22 Utang Usaha 59 Beban Rupa-rupa
2. Posting ayat jurnal tersebut ke akun buku besar empat kolom dengan
mencantumkan referensi posting yang tepat setiap kali dilakukan
posting. Pindahkan saldo yang ada ke kolom saldo yang tepat setelah
setiap transaksi diposting.
3. Siapkan neraca saldo untuk “Tulip Interior” per 30 Nopember 2006.
Soal 6.3
Studi Foto Panorama sebuah perusahaan perorangan yang bergerak di
bidang studio foto, yang melayani masyarakat secara individu maupun
organisasi dalam berbagai peristiwa, seperti wisuda, pesta pernikahan,
dan sebagainya.
Pada halaman selanjutnya adalah neraca saldo Studio Foto Panorama
per 31 Agustus 2007.
Berikut adalah beberapa informasi yang menyebabkan ketidak
seimbangan jumlah antara sisi debit dan kredit neraca saldo perusahaan.
1. Saldo kas dilaporkan terlalu besar Rp. 7.000.000,-
2. Penerimaan kas sebesar Rp. 4.200.000,- dilaporkan di sebelah kredit
ke akun kas sebesar Rp. 2.400.000,-
3. Debit untuk akun piutang usaha sebesar Rp. 3.500.000,- tidak
diposting
4. Pengembalian perlengkapan yang rusak senilai Rp. 230.000,- telah
keliru diposting sebagai kredit ke perlengkapan sebesar Rp. 302.000,-
5. Pembayaran premi asuransi sebesar Rp. 1.000.000,- telah dicatat
dengan mengkredit akun asuransi dibayar di muka
6. Saldo akun utang wesel dilaporkan terlalu besar Rp. 9.000.000,-
7. Pengkreditan atas akun utang usaha senilai Rp. 500.000,- belum
dibukukan
8. Pendebitan sebesar Rp. 3.600.000,- untuk pengamblilan prive telah
dibukukan dengan mengkredit akun ekuitas (modal) pemilik
155
9. Saldo beban iklan yang seharusnya berjumlah Rp. 12.600.000,- telah
dicantumkan di neraca saldo sebesar Rp. 1.260.000,-
10. Saldo beban rupa-rupa sebesar Rp. 3.360.000,- tidak dicantumkan
dalam neraca saldo.
Studio Foto Panorama
Neraca Saldo
Per 31 Agustus 2007
(dalam Rp. 000,-)
Kode Akun Keterangan Ref Debit Kredit
11 Kas 9.400
12 Piutang Usaha 16.900
13 Asuransi Dibayar di Muka 280
14 Perlengkapan Kantor 2.928
15 Peralatan 72.000
21 Utang Wesel 33.000
22 Utang Usaha 6.940
31 Ekuitas Pemilik (Modal, Watie) 39.600
32 Prive, Watie 14.400
41 Pendapatan Jasa 237.360
51 Beban Gaji 136.000
52 Beban Sewa 27.800
53 Beban Iklan 1.260
54 Beban Listrik dan Air 7.560
288.528 316.900
(dalam Rp. 000,-)
Pertanyaan:
1. Susunlah neraca saldo Studio Foto Panorama yang telah dikoreksi
per 31 Agustus 2007
2. Apakah dengan seimbangnya neraca saldo yang telah anda kerjakan
untuk pertanyaan nomor (1) di atas, berarti bahwa tidak ada
kesalahan dalam akun-akun? Jelaskan!
156
Kasus Perusahaan Romance
Dengan mengacu pada soal Kasus Perusahaan Romance pada bab
terdahulu, dengan urut-urutan kegiatan yang telah dilaksanakan
sebelumnya meliputi:
a. Pencatatan transaksi selama bulan April 2006 dan Mei 2006 didalam
buku jurnal (pada bab 4)
b. Melakukan posting ke akun-akun yang sesuai dalam buku besar pada
akhir April 2006 dan Mei 2006 (bab 5)
Pertanyaan:
1. Susunlah neraca saldo perusahaan Romance per 30 April 2006
2. Siapkan pula neraca saldo perusahaan Romance per 31 Mei 2006
dengan memperhatikan saldo akun pada awal bulan Mei 2006 atau
akhir bulan April 2006 dan transaksi yang terjadi selama bulan Mei
tahun 2006.
SOAL BERLANJUT
157
1. Menjelaskan kebutuhan terhadap penyesuaian
2. Menjelaskan jenis-jenis penyesuaian
3. Memberikan contoh jurnal penyesuaian yang ada di
perusahaan dan menyusun neraca saldo setelah
penyesuaian
4. Melakukan koreksi atas kesalahan pencatatan
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
PENYESUAIAN dan
KOREKSI AKUN
(REKENING)
158
A. Kebutuhan Penyesuaian
Penentuan besarnya pendapatan dan beban yang harus
dilaporkan pada akhir periode akuntansi bisa mengalami kesulitan. Hal ini
disebabkan para akuntan harus tahu dengan jelas beban apa saja dan
berapa besarnya yang ditanggung perusahaan untuk memperoleh
pendapatan yang dapat diakui pada periode akuntansi tertentu. Oleh
karena itu para akuntan mengembangkan dua prinsip sebagai bagian dari
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum, yaitu prinsip pengakuan
pendapatan dan prinsip penandingan (matching concept).
Pada akhir periode akuntansi beberapa saldo akun bisa langsung
digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Namun
terdapat beberapa saldo akun yang memerlukan pemutakhiran. Hal ini
didasarkan pada kedua prinsip yang telah disebut di atas bahwa dalam
dasar akuntansi akrual beban dan pendapatan yang saling berhubungan
harus dilaporkan pada periode yang sama. Contohnya beban gaji harus
dilaporkan sebagai beban pada periode dimana karyawan memberikan
jasa, bukan pada saat upah/gaji dibayarkan. Demikian juga pendapatan
harus dilaporkan pada saat jasa selesai diberikan pada pelanggan bukan
pada saat perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan.
Konsep penandingan (matching
concept) yang berhubungan dengan dasar
akuntansi akrual konsep yang menandingkan
beban dengan pendapatan pada laporan
laba rugi pada periode yang sama. Dengan
kata lain konsep ini mendukung pelaporan
pendapatan dan beban terkait pada periode
yang sama. Ketika sebuah asumsi yang menyatakan bahwa seluruh
umur ekonomis suatu perusahaan dapat dibagi kedalam beberapa
periode akuntansi, maka prinsip pengakuan pendapatan dan
penandingan dapat diaplikasikan. Satu asumsi dan dua prinsip ini akan
memberikan arah kepada perusahaan untuk dapat melaporkan
pendapatan dan beban yang sesuai berdasarkan waktu terjadinya.
Hubungan diantara asumsi dan prinsip-prinsip tersebut dinyatakan
sebagaimana dalam ilustrasi 7.1.
Konsep penandingan
merupakan konsep yang
mendukung pelaporan
pendapatan dan beban
terkait pada periode yang
sama
PENYESUAIAN dan KOREKSI AKUN
159
Ilustrasi 7.1: Hubungan antara Asumsi periode Akuntansi dengan
Prinsip Pengakuan Pendapatan dan Prinsip Penandingan
Dasar akrual dan konsep
penandingan ini mengharuskan dilakukannya
analisis terhadap akun dan mengharuskan
pemutakhiran atas saldo akun dalam rangka
penyiapan laporan keuangan. Proses
pemutakhiran ini disebut dengan proses penyesuaian.
Jadi proses pemutakhiran saldo-saldo akun ini dimaksudkan
untuk menyesuaikan dan memutakhirkan akun pada akhir periode
akuntansi sehingga dapat mencerminkan kondisi yang sebenarnya pada
aset, hutang, pendapatan dan beban. Contohnya, beban dibayar dimuka
biasanya dilaporkan terlalu besar (overstated) karena penggunaan aset
ini tidak dicatat dari hari ke hari (day-to-day).
Ayat jurnal yang memutakhirkan akun
pada akhir periode disebut dengan ayat
jurnal penyesuaian. Semua ayat jurnal
Umur Ekonomis dari Suatu Bisnis
dapat Dibagi dalam Beberapa Periode
Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatan yang Diakui adalah
Pendapatan yang diperoleh dalam
Periode Akuntansi
Konsep Penandingan
Beban Diakui Sejumlah Pengeluaran
yang Memberikan Kontribusi dalam
Perolehan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Reognition
Harus Sesuai dengan Prinsipprinsip
yang Diterima Umum
Asumsi Periode Waktu
Penyesuaian adalah proses
memutakhirkan saldo akun
yang sebenarnya pada
suatu periode
Ayat jurnal penyesuaian
paling sedikit
mempengaruhi satu akun
laporan laba rugi dan satu
akun pada laporan neraca
160
penyesuaian paling sedikit mempengaruhi satu akun laporan laba rugi
dan satu akun pada laporan neraca. Dengan demikian, suatu ayat jurnal
penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan atau beban dan
akun aset atau kewajiban.
B. Jenis-jenis Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian apa sajakah yang diperlukan untuk
memutakhirkan saldo akun di buku besar? Pada umumnya terdapat
beberapa pos penyesuaian yaitu pos penangguhan (defferal)s dan pos
akrual. Yang termasuk penangguhan adalah beban yang ditangguhkan
atau beban dibayar dimuka dan pendapatan yang ditangguhkan atau
pendapatan diterima dimuka. Sedangkan pos akrual meliputi beban
akrual (yaitu beban yang sudah terjadi tetapi belum dicatat) dan
pendapatan akrual (yaitu pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum
dicatat). Selain pos-pos tersebut terdapat dua pos lainnya yang meliputi
beban depresiasi/ amortisasi serta kerugian piutang yang memerlukan
penyesuaian untuk setiap periode.
Beberapa pos tersebut dapat
dijabarkan dalam beberapa contoh berikut:
1. Beban yang masih harus dibayar (utang
beban), yaitu beban yang sudah menjadi
kewajiban tetapi perusahaan belum
mencatat.
2. Piutang pendapatan, yaitu pendapatan
yang sudah menjadi hak perusahaan
tetapi belum dicatat.
3. Beban dibayar di muka (persekot), yaitu
beban-beban yang sudah dibayar tetapi
sebagian beban sebenarnya harus
dibebankan pada periode yang akan datang. Pencatatan bisa diakui
sebagai beban dan juga bisa diakui sebagai aset.
4. Pendapatan diterima di muka (utang), yaitu pendapatan yang sudah
di terima tetapi sebenarnya sebagian pendapatan itu untuk periode
berikutnya.
5. Penyusutan (depresiasi), yaitu penggunaan aset tetap berwujud yang
harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.
6. Perlengkapan yang digunakan yaitu sebagian dari harga beli
perlengkapan yang sudah digunakan selama satu periode.
Perlengkapan yang di gunakan menjadi beban perlengkapan.
Jenis-jenis Penyesuaian:
1. Beban yang masih
harus dibayar
2. Pendapatan yang
masih harus
diterima
3. Beban ddibayar di
muka (persekot)
4. Pendapatan
diterima di muka
(utang)
5. Penyesuaian
(depresiasi)
6. Perlengkapan
yang digunakan
7. Kerugian piutang
161
7. Kerugian piutang, yaitu taksiran dari piutang usaha yang
kemungkinan tidak bisa ditagih.
C. Jurnal Penyesuaian
Bagaimana ayat jurnal dibuat untuk memutakhirkan saldo akun?
Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi. Proses
penyusunan ayat jurnal penyesuaian dilakukan sesuai dengan
penyusunan ayat jurnal umum. Proses ini diawali dengan analisis
transaksi atau informasi untuk melihat pengaruh suatu transasksi ke
akun-akun baik ke akun neraca maupun akun laba rugi. Langkah
berikutnya adalah menyusun ayat jurnal penyesuaian dengan melakukan
pendebitan atau pengkreditan jumlah akun yang disesuaikan.
Analisis dilakukan terhadap informasi yang terjadi pada akhir
periode. Setiap informasi (baik berupa catatan manajemen maupun
transaksi) dianalisis dan kemudian ayat-ayat jurnal penyesuaian dibuat.
Untuk menunjukkan bagaimana ayat-ayat jurnal penyesuaian disusun,
berikut disampaikan kembali neraca saldo Konsultan Cipta Jasa Karya,
sebagaimana dalam ilustrasi 7.2.
Data dalam neraca saldo Konsultan Cipta Jasa Karya belum
sepenuhnya siap untuk digunakan dalam menyusun laporan keuangan.
Hal ini disebabkan karena adanya informasi-informasi berikut ini:
1. Gaji resepsionis yang belum dibayar dan dicatat sampai dengan
tanggal 31 Agustus 2006 sebesar Rp. 240.000,-.
2. Pendapatan jasa yang masih harus diterima atas jasa yang diberikan
tetapi belum dicatat sebesar Rp. 550.000,-.
3. a. Premi asuransi yang tersisa sampai dengan tanggal 31 Agustus
2006 sebesar Rp. 3.000.000,-.
b. Sewa gedung yang digunakan selama bulan Agustus 2006 sebesar
Rp. 3.200.000,-.
4. Pendapatan jasa yang diterima di muka per 31 Agustus 2006 sebesar
Rp. 7.400.000,-.
5. Penyusutan peralatan kantor untuk bulan Agustus 2006 adalah
sebesar Rp. 1.400.000,-.
6. Perlengkapan yang tersisa sampai tanggal 31 Agustus 2006 sebesar
Rp. 2.700.000,-.
Ilustrasi 7.2: Neraca Saldo Konsultan Cipta Jasa Karya
162
Cipta Jasa Karya
Neraca Saldo
Per 31 Agustus 2006
(dalam rupiah)
Kode Akun Nama Akun Debit Kredit
11 Kas 16.650.000
12 Piutang Usaha 3.800.000
13 Perlengkaan 4.400.000
14 Sewa Dibayar di Muka 19.200.000
15 Asuransi Dibayar di Muka 3.600.000
16 Peralatan Kantor 29.000.000
17 Akumulasi Peny. Perl.Kantor
21 Utang Usaha 1.600.000
22 Utang Gaji
23 Pendapatan diterima di muka 10.000.000
31 Modal, Tn Bagus 54.000.000
32 Prive, Tn Bagus 1.500.000
41 Pendapatan Jasa 16.200.000
51 Beban Gaji 3.000.000
52 Beban Sewa
53 Beban Perlengkapan
54 Beban Peny.Perl. Kantor
55 Beban Asuransi
56 Beban Iklan 240.000
57 Beban Telepon 260.000
58 Beban Listrik 150.000
81.800.000 81.800.000
Ilustrasi 7.3 menjelaskan tentang jurnal penyesuaian untuk
pembayaran yang dibayar di muka, seperti asuransi yang dibayar
dimuka, sewa gedung dibayar dimuka, perlengkapan. Untuk kelompok ini,
pencatatan awal terjadinya transaksi akan mendebit beban yang dibayar
dimuka, untuk jurnal penyesuaiannya akan mendebit akun beban dan
mengkredit akun aktiva.
163
Ilustrasi 7.3: Jurnal Penyesuaian untuk Pembayaran Dimuka
Dengan adanya informasi di atas, maka neraca saldo harus
disesuaikan sehingga bisa menunjukkan kondisi yangt sebenarnya.
Penyesuaian dilakukan dengan menyusun ayat jurnal penyesuaian.
Untuk informasi yang terkait dengan Konsultan Cipta Jasa Karya bisa
dijelaskan sebagai berikut:
1. Gaji resepsionis yang belum di bayar dan dicatat
Biaya-biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode tetapi
sampai akhir suatu periode belum di bayar dan dicatat, harus
dicantumkan dalam neraca sebagai Utang beban serta harus sudah
termasuk dalam beban pada periode tersebut dengan kata lain sudah
termasuk dalam neraca saldo.
Jurnal Penyesuaian
Beban dibayar
dimuka
Pendapatan
diterima dimuka
Aset
Saldo yang
belum
disesuaikan
Mengkredit
Aset dalam
Jurnal
Penyesuaian
(-)
Beban
Mendebit
Akun Beban
dalam Jurnal
Penyesuaian
(+)
Kewajiban
Mendebit
Kewajiban
dalam Jurnal
Penyesuaian
(-)
Saldo yang
belum
disesuaikan
Pendapatan
Mengkredit
Pendapatan
dalam Jurnal
Penyesuaian
(+)
164
Dalam contoh di atas, gaji resepsionis yang belum dibayar dan
dicatat adalah sebesar Rp. 240.000,-. informasi ini menunjukkan bahwa
beban gaji di neraca sebesar Rp. 3.000.000,- masih harus ditambah
dengan Rp. 240.000,-, yaitu gaji yang belum terbayar sampai akhir
periode. Sehingga gaji bulan Agustus 2006 yang sebenarnya adalah
sebesar Rp. 3.000.000,- ditambah penyesuaian sebesar Rp. 240.000,-
menjadi Rp. 3.240.000.
Maka ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah:
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 31 adj Beban Gaji 240.000
Utang Gaji 240.000
2. Pendapatan jasa yang masih harus
diterima (piutang pendapatan)
Apabila suatu pendapatan telah
menjadi hak perusahaan tetapi belum
diterima pada akhir suatu periode yang
bersangkutan, maka hak tersebut harus
dilaporkan sebagai pendapatan pada
periode tersebut dan dilakukan penyesuaian
terhadap pendapatan perusahaan.
Pada kasus di atas, pendapatan
yang masih harus diterima karena
perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan
adalah sebesar Rp. 550.000,-. Jumlah ini
belum termasuk dalam saldo yang
dilaporkan oleh perusahaan (di neraca
saldo) sebesar Rp. 15.600.000,-, oleh
karena itu diperlukan penyesuaian untuk
mengakui munculnya piutang pendapatan
(pendapatan yang masih harus diterima)
serta mengakui tambahan pendapatan jasa
pada periode tersebut. Dengan demikian
saldo pendapatan jasa di bulan Agustus
2006 akan bertambah menjadi sebesar
Rp. 16.150.000,-.
Pendapatan yang
masih harus diterima
Okt. 31
Pendapatan dan piutang
dicatat untuk jasa yang telah
diberikan
Nov.
Kas yang diterima
mengurangi piutang
165
Maka ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah sebagai
berikut:
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 31 adj Piutang Pendapatan 550.000
Pendapatan Jasa 550.000
3a. Premi asuransi yang tersisa
Seringkali perusahaan melakukan
pembayaran beban untuk beberapa periode
mendatang. Dalam akuntansi ini diakui
sebagai beban dibayar dimuka. Apabila
pada akhir suatu periode dijumpai bebanbeban
yang seharusnya dilaporkan pada
periode mendatang, maka harus dilakukan
penyesuaian untuk menetapkan mana
beban yang menjadi bagian yang dilaporkan
pada periode mendatang dan mana yang
harus dilaporkan pada periode yang
bersangkutan.
Pada contoh kasus di atas, saldo
akun asuransi dibayar dimuka menunjukkan
saldo sejumlah Rp. 3.600.000,- dan
informasi menunjukkan bahwa saldo akun
ini pada akhir Agustus 2006 adalah sebesar
Rp. 3.000.000,-. Hal ini berarti bahwa premi
asuransi yang belum menjadi beban adalah
sebesar Rp. 3.000.000,- dan premi asuransi
yang sudah menjadi beban pada Agustus
2006 adalah sebesar Rp. 3.600.000,-
dikurangi dengan Rp. 3.000.000,- sebesar
Rp. 600.000,- yang harus diakui sebagai
beban asuransi pada periode tersebut.
Dengan demikian ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan
adalah:
Asuransi
Okt. 4
Premi asuransi dicatat
sebagai aset
Okt. 31
Asuransi yang jatuh tempo
sebagai beban asuransi
Oct
50
Nov
50
Des
50
Jan
50
Feb
50
Mar
50
Apr
50
Mei
50
Juni
50
Juli
50
Agst
50
Sep
50
Polis Asuransi
1 Tahun 600
166
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 31 adj Beban asuransi 600.000
Asuransi Dibayar Dimuka 600.000
3b. Sewa gedung yang digunakan (terpakai)
Penjelasan kasus ini sama dengan kasus (3a) di atas. Saldo akun
sewa dibayar dimuka sebesar Rp. 19.200.000,- tidak menunjukkan saldo
akun yang sebenarnya, karena sewa yang telah digunakan selama
Agustus 2006 sebesar Rp. 3.200.000,- masih termasuk dalam jumlah
saldo ini. Sehingga diperlukan penyesuaian untuk mengakui beban sewa
gedung dan mengurangi saldo sewa gedung dibayar dimuka yaitu
sebesar Rp. 3.200.000,-.
Maka ayat ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 31 adj Beban sewa 3.200.000
Sewa Dibayar Dimuka 3.200.000
4. Pendapatan jasa diterima di muka
Pendapatan diterima dimuka
tidak boleh diperlakukan sebagai
pendapatan, melainkan harus diakui
sebagai utang, sebab pada hakekatnya
perusahaan belum memiliki hak atas
pendapatan tersebut.
Pada kasus di atas saldo
pendapatan diterima di muka sebesar
Rp. 10.000.000,- dan dari jumlah ini
yang boleh diakui sebagai pendapatan
pada periode Agustus 2006 adalah
sebesar Rp. 10.000.000 dikurangi
dengan Rp. 7.400.000,- atau sebesar
Rp. 2.600.000,-. Sementara itu, sebesar
Rp. 7.400.000,- masih merupakan
Pendapatan diterima dimuka. Dengan
demikian ayat jurnal penyesuaian yang
diperlukan adalah:
Pendapatan diterima di
muka
Okt. 2
Kas diterima di depan dicatat
sebagai kewajiban
Okt. 31
Jasa diberikan dicatat
sebagai pendapatan
167
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 31 adj Pendapatan Diterima Dimuka 2.600.000
Pendapatan Sewa 2.600.000
5. Penyusutan peralatan kantor
Pada setiap akhir periode,
perusahaan biasanya harus mencatat
pengakuan beban depresiasi atau
beban penyusutan. Informasi yang
tersedia menunjukkan bahwa beban
depresiasi/ penyusutan untuk periode
bulan Agustus 2006 adalah sebesar Rp.
1.400.000,-.
Ayat jurnal untuk mencatat
beban depresiasi (beban penyusutan)
adalah:
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 31 adj Beban Penyusutan Peralatan 1.400.000
Akumulasi Penyusutan
Peralatan
1.400.000
Penyusutan
Okt. 1
Peralatan kantor dicatat
sebagai aset
Okt. 31
Pengakuan penyusutan
sebagai beban penyusutan
Oct
40
Nov
40
Des
40
Jan
40
Feb
40
Mar
40
Apr
40
Mei
40
Juni
40
Juli
40
Agst
40
Sep
40
Peralatan Kantor
Penyusutan = 480/ thn
168
6. Perlengkapan yang tersisa
Perlengkapan adalah bahanbahan
yang dibeli dengan maksud untuk
digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
untuk dijual kembali. Perlengkapan akan
dicatat dan dilaporkan sebesar harga
belinya. Apabila selama periode akuntansi,
perusahaan tidak melakukan pencatatan
pemakaian perlengkapan, maka pada akhir
periode perlu dilakukan perhitungan fisik
atas perlengkapan yang masih tersisa
sehingga dapat ditentukan jumlah
perlengkapan yang terpakai pada periode
yang bersangkutan. Jumlah pemakaian
perlengkapan tersebut kemudian dicatat
dalam buku melalui ayat jurnal
penyesuaian.
Untuk kasus di atas, saldo akun
perlengkapan di neraca saldo adalah
sebesar Rp. 4.400.000,-. Pada akhir
periode terdapat informasi bahwa
perlengkapan yang masih tersisa adalah
sebesar Ro. 2.700.000,-. Dari sini dapat
diketahui bahwa jumlah pemakaian
perlengkapan selama periode tersebut
adalah sebesar:
Rp. 4.400.000,- – Rp. 2.700.000,- = Rp. 1.700.000,-
Dengan demikian ayat jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat
pemakaian perlengkapan ini adalah:
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agust 31 adj Beban Perlengkapan 1.700.000
Perlengkapan 1.700.000
Dari berbagai macam penjelasan yang disampaikan di atas, bila
ayat jurnal yang telah tersusun digabung menjadi satu, maka akan
nampak buku harian sebagai berikut:
Perlengkapan
Okt. 5
Pembelian perlengkapan
dicatat sebagai aset
Okt. 31
Pemakaian perlengkapan dicatat
sebagai beban perlengkapan
169
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:10
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Jurnal Penyesuaian
2006 31 Beban gaji 51 240.000
Agustus Utang Gaji 21 240.000
31 Piutang Usaha 12 550.000
Pendapatan Jasa 41 550.000
31 Beban Asuransi 55 600.000
Asuransi Dibayar Dimuka 15 600.000
31 Beban Sewa 52 3.200.000
Sewa Dibayar Dimuka 14 3.200.000
31 Pendapatan Diterima Dimuka 23 2.600.000
Pendapatan Jasa 41 2.600.000
31 Beban Penyusutan Peralatan 54 1.400.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan 17 1.400.000
31 Beban Perlengkapan 53 1.700.000
Perlengkapan 13 1.700.000
Telah dijelaskan di bagian sebelumnya bahwa dalam siklus
akuntansi, setelah ayat-ayat jurnal dibuat di buku harian langkah
berikutnya adalah memindahkan (memposting) ayat jurnal ke akun-akun
akun di buku besar. Demikian juga setelah ayat jurnal penyesuaian
dibuat, tahapan berikutnya adalah memposting ayat jurnal penyesuaian
ke akun di buku besar.
Selanjutnya saldo untuk setiap akun diposting ke buku besar
untuk menghitung jumlah akun yang sebenarnya. Saldo akun-akun yang
disesuaikan kemudian disusun dalam neraca yang disebut neraca saldo
setelah disesuaikan.
Informasi ayat-ayat jurnal penyesuaian kemudian digunakan untuk
menyusun neraca saldo yang telah disesuaikan. Proses penyusunan
neraca saldo setelah penyesuaian dilakukan dengan menggabungkan
(menambah atau mengurangi) saldo yang ada di neraca saldo dengan
ayat penyesuaian yang ada. Ilustrasi 7.4 merupakan neraca saldo
170
setelah penyesuaian dari Konsultan Cipta Jasa Karya per 31 Agustus
2006.
Setelah ayat jurnal penyesuaian dimasukkan dalam buku besar,
maka dalam buku besar nampak sebagai berikut:
(dalam rupiah) No: 12
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus 13 Pendapatan Jasa 4.800.000 Agustus 16 Per Kas 4.800.000
18 Pendapatan Jasa 8.400.000 23 Per Kas 3.600.000
30 3.000.000 30 Per Kas 4.000.000
31 Saldo 3.800.000
16.200.000 16.200.000
Penyesuaian JP 550.000 Saldo Debit 4.350.000
Piutang Usaha
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 13
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus 1 Setoran Tn Bagus 2.800.000 Agustus 31 Per Kas JP-1 1.700.000
20 Per Kas 1.600.000
31 Saldo 2.700.000
4.400.000 4.400.000
Tanggal Tanggal
Perlengkapan
(dalam rupiah) No: 14
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus 1 Per Kas JU- 19.200.000 Agustus 31 Beban JP-1 3.200.000
31 Saldo 16.000.000
19.200.000 19.200.000
Sewa Dibayar di Muka
Tanggal Tanggal
171
(dalam rupiah) No: 15
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus 1 Per Kas JU- 3.600.000 Agustus 31 Beban JP-1 600.000
31 Saldo 3.000.000
3.600.000 3.600.000
Tanggal Tanggal
Asuransi Dibayar di Muka
(dalam rupiah) No: 16
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus 1 Per Kas JU- 25.000.000 Agustus
2 Per Kas JU- 4.000.000
31 Saldo 29.000.000
29.000.000 29.000.000
Peralatan Kantor
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 17
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus Agustus 31 Penyusutan JP-1 1.400.000
31 Saldo 1.400.000
1.400.000 1.400.000
Tanggal Tanggal
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor
No: 17
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus Agustus 31 Penyusutan JP-1 1.400.000
31 Saldo 1.400.000
1.400.000 1.400.000
Tanggal Tanggal
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor
172
(dalam rupiah) No: 22
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus Agustus 31 Beban gaji JP-1 240.000
31 Saldo 240.000
240.000 240.000
Utang Gaji
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 23
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Pendapatan JP-1 2.600.000 Agustus 3 Terima Pend JU- 10.000.000
31 Saldo 7.400.000
10.000.000 10.000.000
Tanggal Tanggal
Pendapatan Diterima di Muka
No: 31
Keterangan Ref Debit Keterangan Ref Kredit
2006 2006
Agustus Agustus 1 Investasi Pemilik JU- 54.000.000
31 Saldo 54.000.000
54.000.000 54.000.000
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Bagus)
(dalam rupiah) No: 32
Keterangan Reff. Debit Keterangan Ref. Kredit
2006 2006
Agustus 30 Per Kas JU- 1.500.000 Agustus
31 Saldo 1.500.000
1.500.000 1.500.000
Tanggal Tanggal
Prive, Tn Bagus
173
(dalam rupiah) No: 41
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 30 Agustus 13 Piutang JU- 4.800.000
18 Piutang 8.400.000
30 Piutang 3.000.000
31 Piutang JP-1 550.000
31 Pend dimuka JP-1 2.600.000
31 Saldo 19.350.000
19.350.000 19.350.000
Pendapatan Jasa
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 51
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 1 Per Kas 1.500.000 Agustus
2 Per Kas 1.500.000
31 Utang JP-1 240.000 31 Saldo 3.240.000
3.240.000 3.240.000
Beban Gaji
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 52
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Sewa digunakan JP-1 3.200.000 Agustus
31 Saldo 3.200.000
3.200.000 3.200.000
Tanggal Tanggal
Beban Sewa
174
(dalam rupiah) No: 53
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Perlk digunakan JP-1 1.700.000 Agustus
31 Saldo 1.700.000
1.700.000 1.700.000
Beban Perlengkapan
Tanggal Tanggal
No: 54
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Perlt digunakan JP-1 1.400.000 Agustus
31 Saldo 1.400.000
1.400.000 1.400.000
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) Beban Penyusutan Peralatan
(dalam rupiah) No: 55
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Asrs yg digunakan JP-1 600.000 Agustus
31 Saldo 600.000
600.000 600.000
Tanggal Tanggal
Beban Asuransi
175
Ilustrasi 7.4: Neraca Saldo setelah Disesuaikan
Cipta Jasa Karya
Neraca Saldo stelah Disesuaikan
Per 31 Agustus 2006
(dalam rupiah)
Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo setelah
Penyesuaian
No Akun Debit Kredit Debit Kredir Debit Kredit
11 Kas 16.650.000 16.650.000
12 Piutang Usaha 3.800.000 550.000 4.350.000
13 Perlengkaan 4.400.000 1.700.000 2.700.000
14 Sewa Dibayar di
Muka
19.200.000 3.200.000 16.000.000
15 Asuransi Dibayar
di Muka
3.600.000 600.000
3.000.000
16 Peralatan Kantor 29.000.000 29.000.000
Akumulasi
Penyus
1.400.000 1.400.000
21 Utang Usaha 1.600.000 1.600.000
Utang Gaji 240.000 240.000
23 Pendptn diterima
di muka
10.000.000 2.600.000 7.400.000
31 Modal, Tn Bagus 54.000.000 54.000.000
32 Prive, Tn Bagus 1.500.000 1500.000
41 Pendapatan Jasa 16.200.000 550.000
2.600.000
19.350.000
51 Beban Gaji 3.000.000 240.000 3.240.000
Beban
perlengkapa
1.700.000 1.700.000
Beban Asuransi 600.000 600.000
Beban Sewa 3.200.000 3.200.000
Beban Depresiasi 1.400.000 1.400.000
56 Beban Iklan 240.000 240.000
57 Beban Telepon 260.000 260.000
58 Beban Listrik 150.000 150.000
81.800.000 81.800.000 83.990.000 83.990.000
D. Koreksi dan Ayat Jurnal Koreksi
Koreksi diperlukan karena kesalahankesalahan
yang terjadi. Kesalahan terjadi
bisa pada waktu menjurnal atau pada waktu
memposting. Kesalahan demikian tidak boleh
dikoreksi dengan cara menghapus, sebab bekas-bekas menghapus akan
menimbulkan kecurigaan seakan-akan telah terjadi ketidakbenaran atau
kecurangan.
Koreksi kesalahan hanya
dilakukan dengan jurnal
koreksi
176
Koreksi diperlukan karena kesalahan-kesalahan yang terjadi.
Kesalahan terjadi bisa pada waktu menjurnal atau pada waktu
memposting. Kesalahan demikian tidak boleh dikoreksi dengan cara
menghapus, sebab bekas-bekas menghapus akan menimbulkan
kecurigaan seakan-akan telah terjadi ketidakbenaran atau kecurangan.
Terdapat dua jenis kesalahan dan prosedur koreksi untuk setiap
jenis kesalahan, yaitu:
1. Kesalahan ditemukan sebelum jurnal di posting ke buku besar.
Prosedur koreksi adalah mencoret akun. Buat garis lurus dengan tinta
merah pada akun atau angka yang salah, kemudian ditulis yang
benar dan diberi paraf.
2. Kesalahan ditemukan setelah jurnal di posting ke buku besar, maka
prosedur koreksi adalah membuat jurnal koreksi. Jurnal koreksi di
buat dengan memperhatikan jurnal yang salah (yang telah dibuat) dan
jurnal yang benar ( yang seharusnya).
Dalam kasus ini pembelian peralatan terlanjur telah dicatat atau
dijurnal ke akun perlengkapan sebagaimana tampak dalam jurnal
berikut ini:
(dalam rupiah) Jurnal umum Hal:
Keterangan Ref. Debit Kredit
2006
Agustus 5 Perlengkapan 4.000.000,00
Kas 4.000.000,00
Tanggal
Sebagai akibatnya akun perlengkapan serta akun kas akan nampak
sebagai berikut:
Contoh :
5 Agustus 2006 membeli peralatan sebesar Rp 4.000.000,-
tunai. Tetapi dalam jurnal dicatat ke akun perlengkapan.
Contoh : membayar gaji Rp 650.000 ditulis Rp 65.000
Koreksi:
650.000
Beban Gaji 65.000 650.000
Kas 65.000
f
f
177
(dalam rupiah) Perlengkapan No: 13
Ref.
Positif Debit Kredit
2006
Agst 5 JU 4.000.000 4.000.000
-
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
(dalam rupiah) Kas No: 11
Ref.
Positif Debit Kredit
2006
Agst 5 JU 4.000.000 4.000.000
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
Sementara itu Jurnal yang benar atau yang seharusnya dibuat adalah
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Keterangan Ref Debit Kredit
2006
Agust 5 Peralatan 4.000.000,00
Kas 4.000.000,00
Tanggal
Dan akun peralatan seharusnya akan menunjukkan kondisi seperti
berikut ini:
(dalam rupiah) Peralatan No: 16
Ref.
Positif Debit Kredit
2006
Agst 5 4.000.000 4.000.000
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
Berdasarkan pada jurnal yang telah dibuat dan jurnal yang
seharusnya dibuat tersebut, maka ayat jurnal koreksi disusun sebagai
berikut:
178
Keterangan Ref Debit Kredit
2006 Jurnal Koreksi
Agust 31 Peralatan 4.000.000 -
Perlengkapan - 4.000.000
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal: 20
Tanggal
Jika Jurnal koreksi diposting kebuku besar maka akan nampak dalam
buku besar akun perlengkapan bersaldo nol (hapus) dan akun
peralatan bersaldo Rp. 4.000.000 (saldo yang benar).
(dalam rupiah) Perlengkapan No: 13
Ref.
Positif Debit Kredit
2006
Agst 5 JU 4.000.000 4.000.000
31 Koreksi JK 4.000.000 -
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
(dalam rupiah) Peralatan No: 16
Ref.
Positif Debit Kredit
2006
Agst 31 Koreksi 4.000.000 4.000.000
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
179
CONTOH SOAL dan PENYELESAIAN
Pada tanggal 1 April 2006, Rihaldy mendirikan sebuah perusahaan
reparasi peralatan elektronik. Berikut adalah saldo-saldo akun
perusahaan milik Rihaldy per 30 April (hanya sebagian akun-akun yang
ada di buku besar):
Asuransi Dibayar di Muka Rp. 7.200.000,-
Peralatan “ 56.000.000,-
Utang Wesel “ 40.000.000,-
Pendapatan Diterima di Muka “ 8.400.000,-
Pendapatan Jasa “ 3.600.000,-
Informasi untuk penyesuaian per 30 April 2006 adalah sebagai berikut:
1. Asuransi dibayar di muka adalah pembayaran premi asuransi untuk 2
tahun, terhitung mulai tanggal 1 April 2006.
2. Depresiasi peralatan Rp. 475.000,- perbulan.
3. Surat wesel bertanggal 1 April dengan jangka waktu 6 bulan, dan
bunga 12%.
4. Pada tanggal 1 April 2006 perusahaan menerima pembayaran di
muka dari sejumlah pelanggan sebesar Rp. 8.400.000,-, dari jumlah
tersebut Rp. 1.400.000,- telah menjadi penghasilan bulan April 2006.
5. Jasa reparasi yang telah diselesaikan tapi belum diterima
pembayarannya per 30 April 2006 berjumlah Rp. 3.000.000,-.
Pertanyaan:
Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan per 30 April 2006. Tunjukkan
perhitungan yang diperlukan.
180
PENYELESAIAN
Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006 Jurnal Penyesuaian
April 30 Beban Asuransi 300.000
Asuransi Dibayar di Muka 300.000
(Untuk mencatat biaya asuransi:
Rp. 7.200.000,-:24 = Rp. 300.000,-
/bulan)
30 Beban Depresiasi Peralatan 475.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan 475.000
(Untuk mencatat depresiasi
bulanan)
30 Beban Bunga 400.000
Utang Bunga 400.000
(Untuk mencatat bunga atas Utang
Wesel: Rp. 40.000.000,-x12%x1/12
= Rp. 400.000,-)
30 Pendapatan Diterma di Muka 1.400.000
Pendapatan Jasa 1.400.000
(Untuk mencatat pendapatan
diterima di muka yang menjadi
pendapatan bulan ini)
30 Piutang Usaha 3.000.000
Pendapatan Jasa 3.000.000
(untuk mencatat pendapatan yang
belum diterima pembayarannya)
Jurnal Umum
Tanggal
(dalam rupiah)
181
I. PERTANYAAN
1. Data yang tercantum dalam neraca saldo kadang-kadang perlu
diadakan penyesuaian terlebih dahulu sebelum data tersebut
dicantumkan dalam laporan keuangan. Mengapa demikian? Jelaskan!
2. Sebutkan dan jelaskan 6 (enam) akun pokok yang ada di dalam
neraca saldo yang memerlukan penyesuaian setiap akhir periode!
3. Jelaskan mengapa, enam akun tersebut dalam soal nomor dua
memerlukan penyesuaian?
4. Di dalam proses penyesuaian dapat timbul akun-akun baru. Sebutkan
dan jelaskan akun-akun baru yang muncul dari proses penyesuaian
sebagai berikut:
a. Depresiasi/ penyusutan aktiva tetap
b. Pengakuan kerugian piutang
c. Penyerapan beban yang dibayar di muka
d. Pengakuan terhadap utang pendapatan
e. Pengakuan terhadap utang biaya
f. Pengakuan terhadap piutang pendapatan
5. Jelaskan, bagaimana perusahaan menentukan/ menghitung laba
bersih, jika:
a. Digunakan dasar tunai (cash basis)
b. Digunakan dasar akrual (accrual basis)
6. Perusahaan menerima sebuah mesin sebagai pembayaran atas jasa
yang telah diselesaikan. Mesin tersebut mempunyai nilai buku
sebesar Rp. 250.000,- dan nilai wajarnya sebesar Rp. 280.000,-.
Berapa besar pendapatan yang harus dicatat oleh perusahaan?
7. Pengambilan uang perusahaan oleh pemilik bukan merupakan
beban? Mengapa, jelaskan!
8. Jelaskan pengertian:
a. Beban dibayar di muka
b. Pendapatan diterima di muka
9. Jelaskan perbedaan antara sewa dibayar di muka dengan beban
sewa!
182
10. Jelaskan mengapa pembelian perlengkapan dicatat dalam akun aset,
bukan dalam akun beban!
11. Jika perusahaan mendebit akun beban perlengkapan pada saat
perlengkapan tersebut dibeli, akun apa yang harus didebit dan
dikredit pada akhir periode untuk menggambarkan jumlah
perlengkapan yang masih dimiliki perusahaan?
12. Apa yang dimaksud dengan akun lawan (akun pengurang atau akun
kontra)? Berikan contoh akun lawan apa saja yang digunakan dalam
proses penyesuaian!
13. Pada awal tahun perusahaan menerima uang tunai dari pelanggan
untuk pembayaran langganan majalah selama 3 (tiga) tahun. Atas
transaksi tersebut perusahaan mengkredit akun pendapatan diterima
di muka.
a. Perlukah dibuat penyesuaian setiap akhir periode akuntansi?
b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh oleh jurnal penyesuaian
tersebut?
14. Jika perusahaan tidak melakukan penyesuaian untuk mencatat
pendapatan yang diperoleh, meskipun uang belum diterima,
bagaimana pengaruhnya terhadap laporan keuangan?
15. Jika kita menggunakan “akuntansi dasar tunai”:
a. Bagaimana pendapatan dicatat?
b. Bagaimana beban dicatat?
16. Bagaimana kaitan antara prinsip “menandingkan” dengan pencatatan
pendapatan dan beban?
17. Bagaimana pengaruhnya terhadap laporan keuangan (neraca dan
laporan laba-rugi) jika penyesuaian untuk beban dibayar di muka
yang dikonsumsi pada periode tersebut tidak dibuat?
18. Apa yang dimaksud dengan depresiasi?
19. Mengapa perlu dbuat jurnal penyesuaian untuk beban yang telah
terjadi tapi belum dicatat?
20. Sebutkan 2 (dua) manfaat yang dapat diberikan oleh neraca saldo
setelah penyesuaian!
183
II. LATIHAN
Latihan 7.1
Buku besar Perusahaan Gunung Emas per tanggal 31 Maret 2006,
antara lain memuat akun-akun beserta saldonya (sebelum disesuaikan)
sebagai berikut:
Piutang Usaha Rp. 24.000.000,-
Perlengkapan “ 12.000.000,-
Utang Gaji “ - 0 -
Pendapatan Diterima di Muka “ 8.000.000,-
Pendapatan “ 102.000.000,-
Beban Gaji “ 24.000.000,-
Beban Perlengkapan “ - 0 -
Data untuk penyesuaian per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut:
a. Persediaan perlengkapan pada akhir Maret berjumlah Rp. 4.000.000,-
b. Masih harus dibayar gaji pegawai untuk bulan Maret 2006 sebesar
Rp. 2.000.000,-.
c. Masih harus diterima pendapatan jasa dari seorang pelanggan
sebesar Rp. 7.000.000,-.
d. Pendapatan jasa diterima di muka yang telah menjadi pendapatan
periode ini berjumlah Rp. 5.000.000,-.
Pertanyaan:
Bukalah akun-akun bentuk T dan catatlah penyesuaian yang diperlukan
langsung ke dalam akun-akun bentuk T yang bersangkutan (cantumkan
kode huruf transaksinya). Tentukan saldo akun setelah disesuaikan.
Latihan 7.2
Buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2006, sebelum
laporan keuangan tahunan disusun, untuk hal-hal berikut ini:
a. Pada tanggal 1 Januari 2006, akun Perlengkapan mempunyai saldo
debit sebesar Rp. 7.000.000,-. Selama tahun 2003, dibeli
perlengkapan toko seharga Rp. 12.500.000,-, dan pada akhir tahun
perlengkapan toko yang masih tersisa berjumlah Rp. 3.600.000,-.
184
b. Akun Asuransi Dibayar di Muka pada akhir tahun (sebelum
disesuaikan) mempunyai saldo sebesar Rp. 19.000.000,-. Setelah
dilakukan perhitungan, ternyata bahwa Rp. 11.200.000,- diantaranya
merupakan beban asuransi untuk tahun yang bersangkutan.
c. Akun Sewa Dibayar di Muka pada akhir tahun (sebelum disesuaikan)
mempunyai saldo debit sebesar Rp. 15.600.000,-. Setelah dilakukan
penghitungan, ternyata bahwa sisa sewa dibayar di muka tinggal
sebesar Rp. 7.500.000,-.
d. Depresiasi peralatan toko untuk tahun ini diperkirakan berjumlah
sebesar Rp. 27.000.000,-.
e. Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun ini sebesar Rp. 16.960.000.-
sampai dengan akhir tahun belum dicatat dan belum dibayar.
Latihan 7.3
Tentukan jumlah-jumlah yang seharusnya dicantumkan pada ruang yang
diberi tanda-tanya (?). Data pada masing-masing kolom terpisah satu
sama lain.
(dalam rupiah) Situasi
(a) (b) (c) (d)
Perlengkapan kantor per 1
Januari
350.000 210.000 560.000 ?
Pembelian selama tahun ini 675.000 795.000 ? 945.000
? ? ? ?
Saldo Rekening per 31
Desember
250.000 ? 325.000 360.000
Biaya perlengkapan tahun
ini
? 720.000 905.000 840.000
III. SOAL
Soal 7-1
Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 30 Juni 2007,
untuk setiap informasi berikut ini:
a. Beban gaji untuk bulan Juni 2007 sebesar Rp. 13.200.000,- belum
dicatat dan dibayar.
b. Pada tanggal 1 Juni 2007 diterima sebuah wesel dengan nilai nominal
Rp. 72.000.000,- dan berbunga 15% per tahun. Pinjaman beserta
bunganya akan dibayar pada tanggal 1 Desember 2007.
185
c. Pada tanggal 1 Juni 2007 diterima pendapatan jasa untuk jangka
waktu 3 bulan yaitu untuk bulan Juni, Juli , dan Agustus 2007. Pada
saat diterimanya pendapatan ini, perusahaan mencatatnya dengan
mendebit akun kas dan mengkredit akun pendapatan diterima di
muka sebesar Rp. 3.600.000,-.
d. Pada tanggal 30 Juni 2007 terdapat saldo akun perlengkapan
sebesar Rp. 2.760.000,-. Setelah dilakukan perhitungan secara fisik,
ternyata persediaan perlengkapan pada akhir bulan Juni 2007 hanya
tinggal Rp. 1.020.000,-.
e. Pada tanggal 1 April 2007 dibeli peralatan seharga Rp. 60.000.000,-.
Peralatan ini mempunyai umur ekonomis 5 tahun, sehingga peralatan
tersebut disusutkan pertahunnya sebesar Rp. 12.000.000,-.
f. Pembayaran premi asuransi telah dicatat dengan mendebit akun
asuransi dibayar di muka dan mengkredit akun kas. Pada tanggal 30
Juni 2007, premi asuransi yang terpakai berjumlah Rp. 4.920.000,-.
g. Mulai 1 Mei tahun ini, disewa sebuah ruang toko untuk jangka 6 bulan
dengan tarif sewa sebesar Rp. 3.600.000,- dan sewa ini telah dibayar
di muka. Pada saat dilakukan pembayaran sewa tersebut,
perusahaan mencatatnya dengan mendebit akun sewa dibayar di
muka dan mengkredit akun kas.
h. Sebuah Gedung dengan harga perolehan sebesar Rp. 288.000.000,-
disusutkan dengan tarif 5% per tahun.
i. Beban bunga untuk bulan Juni 2007 yang belum dibayar berjumlah
Rp. 750.000,-.
j. Pendapatan bunga atas investasi berjumlah Rp. 3.240.000,- per
tahun. Bunga ini diterima setiap tanggal 1 April, 1 Juni, dan 1 Oktober.
Soal 7-2
Perusahaan Jasa Airlangga pada tanggal 30 April 2007, mempunyai
neraca saldo yang nampak pada halaman berikut.
Perusahaan mulai beroperasi pada tanggal 1 April 2007, dan membuat
jurnal penyesuaian setiap akhir bulan. Informasi untuk pembuatan jurnal
penyesuaian pada tanggal 30 April 2007 adalah sebagai berikut:
a. Harga perolehan perlengkapan yang ada pada akhir bulan berjumlah
Rp. 3.200.000,-.
b. Pada tanggal 1 April 2007, perusahaan memperoleh pinjaman dari
sebuah bank sebesar Rp. 60.000.000,- dengan bunga 10% per tahun.
Tanggal jatuh tempo pinjaman tersebut adalah tanggal 1 Nopember
2009 sedangkan bunga dibayar setiap tanggal 1 April.
c. Beban gaji karyawan untuk bulan April 2007 yang belum dibayar
berjumlah Rp. 6.300.000,-.
186
d. Tarif sewa kantor per bulan adalah Rp. 6.000.000,-. Perusahaan
melakukan pembayaran sewa tersebut 3 bulan sekaligus pada
tanggal 1 April yaitu sebesar Rp. 18.000.000,-.
e. Peralatan kantor dibeli pada tanggal 1 April 2007. Peralatan ini
diperkirakan akan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dan tidak
mempunyai nilai residu (nilai sisa).
Kode Akun Keterangan Reff. Debit Kredit
Kas 124.000
Piutang Usaha 44.800
Bunga Dibayar di Muka 1.000
Sewa Dibayar di Muka 18.000
Perlengkapan Kantor 5.300
Peralatan Kantor 132.000
Utang Wesel 60.000
Utang Usaha 36.000
Modal, Ny Wilma 200.000
Pendapatan Komisi 114.000
Pendapatan Sewa 3.600
Beban Perlengkapan 78.000
Beban Pemeliharaan 1.600
Beban Iklan 7.900
Beban Telepon 1.000
413.600 413.600
(dalam Rp. 000,-)
Perusahaan Jasa Airlangga
Neraca Saldo
per 30 April 2007
Pertanyaan:
1. Buatlah Jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 30 April
2001!
2. Hitung jumlah laba bersih yang diperoleh pada bulan November!
Soal 7-3
Perusahaan Trisno Perkasa pada tanggal 30 Nopember 2007
mempunyai neraca saldo nampak pada halaman berikut.
187
Informasi tambahan:
a. Pada tanggal 1 Nopember 2007 dibayar premi asuransi untuk jangka
waktu tiga tahun sebesar Rp. 18.000.000,-
b. Honor konsultan yang diperoleh dan telah menjadi hak perusahaan
berjumlah Rp. 184.400.000,-.
Kode Akun Keterangan Reff. Debit Kredit
Kas 84.000
Piutang Usaha 78.000
Surat Berharga 60.000
Perlengkapan Kantor 12.000
Asuransi Dibayar di Muka 18.000
Tanah 370.000
Utang Usaha 31.400
Pendapatan Komisi Diterima di Muka 46.400
Pendapatan Konsultasi Diterima di
Muka 189.200
Utang Hipotik 200.000
Modal Tn Subianto 300.000
Beban Gaji 116.000
Beban Perlengkapan 8.000
Beban Telepon 5.000
Beban Perjalanan 12.400
Beban Rupa-rupa 3.600
767.000 767.000
(dalam Rp. 000,-)
Perusahaan Trisno Perkasa
Neraca Saldo
per 30 Nopember 2007
c. Berdasarkan perhitungan fisik terhadap persediaan perlengkapan
diperoleh informasi bahwa persediaan perlengkapan yang ada pada
akhir bulan berjumlah Rp. 8.800.000,-.
d. Pendapatan komisi untuk bulan tersebut adalah Rp. 30.000.000,-.
e. Bunga utang hipotik (utang kepada Bank Mulia) di bayar setiap empat
bulan sekali mulai bulan Januari 2008 dengan tarif bunga sebesar
15% per tahun.
f. Perusahaan melakukan investasi pada surat-surat berharga mulai
tanggal 1 Nopember, dengan tingkat bunga 12% per tahun. Bunga
dibayarkan setiap tanggal 1 April dan tanggal 1 Oktober.
188
Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 30
November 2005.
2. Buatlah rekening T dan cantumkan saldo yang ada di Neraca Saldo.
Selanjutnya bukukanlah jurnal penyesuaian yang telah dibuat.
3. Susunlah Neraca Saldo yang telah disesuaikan per 1 Nopember
2007.
4. Buatlah Laporan Laba-Rugi untuk bulan Nopember 2007.
189
1. Menjelaskan pengertian dan kegunaan neraca lajur
2. Menjelaskan bentuk neraca lajur dua belas kolom
3. Menyiapkan neraca lajur untuk dasar pembuatan
laporan keuangan
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
NERACA LAJUR
190
A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur
Neraca lajur disebut juga kertas kerja
(worksheet) adalah kertas kerja yang berisi
semua data akuntansi yang akan digunakan
untuk membuat laporan keuangan.
Neraca lajur bukan merupakan
laporan keungan, tetapi merupakan alat
bantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan. Karena
bukan laporan keuangan, neraca lajur merupakan suatu pilihan (option),
artinya perusahaan boleh membuat neraca lajur, dan boleh tidak. Apabila
membuat, tidak perlu diberikan kepada pihak luar.
Untuk perusahaan dengan skala kecil dan akun buku besar tidak
begitu banyak maka dalam membuat laporan keuangan bisa dilakukan
secara langsung dari neraca saldo yang telah disesuaikan, akan tetapi
untuk perusahaan yang mempunyai akun buku besar dalam jumlah yang
banyak untuk tujuan ketelitian bisa menggunakan alat bantu yaitu neraca
lajur.
Neraca lajur berguna untuk memahami arus data informasi dari
neraca saldo sampai dengan laporan keuangan termasuk didalamnya
adalah jurnal penyesuaian. Disamping itu neraca lajur juga bermanfaat
dalam hal kemudahan menemukan kesalahan dalam penyusunan jurnal
penyesuaian.
B. Bentuk dan Isi Neraca Lajur
Bentuk neraca lajur ada 2 (dua) yaitu neraca lajur 10 kolom dan
neraca lajur 12 kolom. Neraca lajur 12 kolom merupakan neraca lajur
yang lengkap. Disebut dua belas kolom karena neraca lajur ini memiliki
12 kolom debit dan kredit. Yang sebenarnya di neraca ini terdapat satu
kolom lagi berisi nama akun. Ke 12 kolom yang dimaksud meliputi:
1. Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldosaldo
akun yang belum disesuaikan.
2. Kolom ke 3 dan ke 4 merupakan kolom yang berisi data penyesuaian.
Kolom debit dan kredit dalam data penyesuaian bermanfaat untuk
Neraca lajur merupakan
kertas kerja bantu
penyusunan laporan
keuangan dan bukan
merupakan laporan
keuangan
NERACA LAJUR
191
mengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus untuk mengidentifikasi
ayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatan ddalam jurnal.
3. Kolom ke 5 dan ke 6 merupakan kolom yang neraca saldo akun
setelah disesuaikan. Kolom ini berasal dari penjumlahan
(pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan angka-angka
penyesuaian.
4. Kolom ke 7 dan ke 8 merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi.
Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban yang
dipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan.
5. Kolom 9 dan ke 10 merupakan kolom yang berisi laporan perubahan
equitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan penarikan prive
dimasukkan untuk menghitung perubahan ekuitas yang terjadi pada
periode tersebut.
6. Kolom ke 11 dan ke 12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolom
ini berisi pindahan jumlah aset dan kewajiban yang berasal dari
neraca saldo setelah disesuaikan termasuk pindahan ekuitas dari
kolom laporan perubahan ekuitas.
Neraca lajur juga harus dilengkapi informasi mengenai nama
perusahaan, neraca lajur dan periode pembuatan neraca lajur, yang
diletakkan di bagian atas tengah. Bentuk umum neraca lajur nampak
pada ilustrasi 8.1.
C. Menyiapkan Neraca Lajur
Langkah-langkah membuat Neraca Lajur :
1. Nama perusahaan, Neraca Lajur dan Periode penyusunan ditulis di
tengah atas.
2. Mengisi kolom keterangan untuk nama akun-akun.
3. Menyiapkan neraca saldo pada kertas kerja dengan memasukkan
angka-angka dari setiap saldo akun yang ada di buku besar dan
dijumlahkan dari akun pada neraca saldo ke kolom 1 sebelah debit
dan ke 2 sebelah kredit.
4. Menyiapkan penyesuaian dalam kolom penyesuaian dengan
memasukkan angka-angka dari jurnal penyesuaian pada kolom
penyesuaian. Kolom ke 3 sebelah debit, ke 4 sebelah kredit dan
setiap kolom dijumlahkan. Kita perlu mengingat bahwa penyesuaian
tidaklah dijurnal hingga kertas kerja selesai diselesaikan dan laporan
keuangan telah disiapkan.
5. Memasukkan saldo-saldo yang telah disesuaikan dalam kolom neraca
saldo setelah penyesuaian dengan cara menjumlahkan atau
mengurangkan kolom neraca saldo dan kolom penyesuaian
192
(penjumlahan atau pengurangan dari kolom 1,2,3 dan 4) dari masigmasing
akun dan hasilnya dimasukkan ke kolom 5 dan ke 6 (neraca
saldo setelah disesuaikan) kolom ke 5 harus dijumlah begitu juga
kolom ke 6.
Ilustrasi 8.1: Bentuk Umum dan Prosedur Neraca Lajur
6. Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan (kolom 5
dan 6) dipilih akun pendapatan dan beban dan dimasukkan ke kolom
laporan laba rugi yaitu kolom ke 7 debit dan kolom 8 kredit. Kolom ke
7 dijumlah dan juga kolom 8, jika kolom 8 lebih besar dari pada kolom
7 maka laba, angka selisih dimasukkan pada kolom 7 dan sebaliknya.
7. Masih berdasarkan angka dari kolom neraca saldo setelah
disesuaikan, maka dipilih akun modal, laba (kolom ke 7) atau rugi
(kolom 8) dan prive dimasukkan ke kolom perubahan modal yaitu
kolom 9 debit dan kolom 10 kredit. Pada perusahaan yang mengalami
laba, maka angka laba dari kolom 7 dimasukkan ke kolom 10, jika rugi
dari angka kolom 8 dimasukkan ke kolom 9. Kolom 8 dijumlahkan dan
juga kolom 9, selisih yang terjadi merupakan modal akhir yang
dimasukkan ke kolom 9
Perusahaan Kencanasari
Neraca Lajur
Periode 1 Januari – 31 Desember 2006
D K D K D K D K D K D K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Neraca Saldo
Akun Penyesuaian Neraca Saldo Neraca
Stlh penyesuaian Laba Rugi Perubahan
Modal
1.
Menyiapkan
Neraca Saldo
pada Neraca
Lajur
2.
Memasukkan
data
penyesuaian
3.
Memasukkan
saldo-saldo
setelah
penyesuaian
4.
Menempatkan saldo-saldo ke dalam
kolom laporan keuangan yang sesuai
5.
Menjumlahkan saldo yang ada pada
laporan keuangan, menghitung laba/rugi
bersih, dan melengkapi Neraca Lajur
193
Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan, maka
akun tersisa dipindahkan ke kolom neraca yaitu kolom 11 sebelah debit
dan kolom 12 di kredit. Kolom ini berisi aset, utang dan modal akhir
(angka dari kolom 9) dimasukkan ke kolom 12. kolom 11 dijumlahkan dan
juga kolom 12.
Berikut adalah neraca lajur Konsultan Cipta Jasa Karya untuk periode
yang berakhir 31 Agustus 2006 sebagaimana dalam ilustrasi 8.2.
194
Ilustrasi 8.2: Neraca Lajur Cipta Jasa Karya
Cipta Jasa Karya
Neraca Lajur
(dalam Rp. 000,-) Periode 1 Agustus – 31 Agustus 2006
Neraca Saldo
Neraca saldo Penyesuaian
Setelah Penyesuaian
Laporan Laba Rugi Perubahan Modal Neraca
D K D K D K D K D K D K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11 Kas 16,650 16,650 16,650
12 Piutang usaha 3,800 550 4.350 4.350
13 Perlengkapan 4,400 1,700 2,700 2,700
14 Sewa dibayar dimuka
19,200
3,200
16,000
16,000
15 Asuransi dibayar dimuka 3,600 600 3,000 3,000
16 Peralatan kantor 29,000 29,000 29,000
17 Akumulasi penyusutan
peralatan 1,400 1,400 1,400
21 Utang usaha 1,600 1,600 1,600
22 Utang gaji 240 240 240
23 Pendapatan diterima dimuka 10,000 2,600 7,400 7,400
31 Modal,, Tn Bagus 54,000 54,000 54,000
32 Prive, Tn Bagus 1,500 1,500 - 1,500
41 Pendapatan jasa 16.200 550 19.350 19.350
2,600 -
51 Beban gaji 3,000 240 3,240 3,240
52 Beban sewa 3,200 3,200 3,200
53 Beban perlengkapan 1,700 1,700 1,700
54 Beban penyusutan peralatan 1,400 1,400 1,400
55 Beban Asuransi 600, 600 600
56 Beban Rupa-rupa 650 650 650
81,800 81,800 10,290 10,290 83,990 83,990
Laba Bersih 8.560 8.560
Modal Akhir 61.060 61.060
19.350 19.350 62.560 62.560 71.700 71.700
195
CONTOH SOAL dan PENYELESAIAN
Berikut ini adalah neraca saldo sebelum disesuaikan Salon Aster Indah
yang disusun tepat satu bulan sejak perusahaan ini dimulai.
Kode Akun Keterangan Reff. Debit Kredit
Kas 10.800
Piutang Usaha 5.600
Asuransi Dibayar di Muka 4.800
Perlengkapan Kantor 2.600
Peralatan 120.000
Utang Wesel 80.000
Utang Usaha 4.800
Modal, Ny Susi 60.000
Prive, Ny Susi 2.000
Pendapatan Salon 9.800
Beban Gaji 6.400
Beban Listrik 1.600
Beban Iklan 800
154.600 154.600
(dalam Rp. 000,-)
Salon Aster Indah
Neraca Saldo
per 31 Maret 2006
Informasi tambahan:
1. Tarif premi asuransi adalah Rp. 400.000,- per bulan.
2. Perlengkapan yang tersisa di gudang pada tanggal 31 Maret 2006,
Rp. 2.000.000,-.
3. Penyusutan peralatan per bulan Rp. 1.800.000,-.
4. Bunga yang masih harus dibayar atas utang wesel per 31 Maret 2006
adalah Rp. 1.000.000,-.
Pertanyaan:
1. Buatlah neraca lajur.
2. Buatlah laporan keuangan.
196
PENYELESAIAN
(a) Neraca Lajur
(dalam Rp. 000,-)
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas 10.800 - 10.800 - - - 10.800 -
Piutang Usaha 5.600 - 5.600 - - - 5.600 -
Asuransi Dibayar di
Muka 4.800 - (a) 400 4.400 - - - 4.400 -
Perlengkapan 2.600 - (b) 600 2.000 - - - 2.000 -
Peralatan 120.000 - 120.000 - - - 120.000 -
Utang Wesel - 80.000 - 80.000 - - - 80.000
Utang Usaha - 4.800 - 4.800 - - - 4.800
Modal, Ny Susi - 60.000 - 60.000 - - - 60.000
Prive, Ny Susi 2.000 - 2.000 - - - 2.000 -
Pendapatan Jasa - 9.800 - 9.800 - 9.800 - -
Beban Gaji 6.400 - 6.400 - 6.400 - - -
Beban Listrik 1.600 - 1.600 - 1.600 - - -
Beban Iklan 800 - 800 - 800 - - -
154.600 154.600 - - - -
Beban Asuransi - - (a) 400 400 - 400 - - -
Beban Perlengkapan - - (b) 600 600 - 600 - - -
Depresiasi Peralatan - - (c) 1.800 1.800 - 1.800 - - -
Akumulasi Depr.
Peralatan - - (c) 1.800 - 1.800 - - - 1.800
Beban Bunga - - (d) 1.000 1.000 - 1.000 - - -
Utang Bunga - - (d) 1.000 - 1.000 - - - 1.000
- - 3.800 3.800 157.400 157400 12.600 9.800 144.800 147.600
Rugi Bersih 2.800 2.800
12.600 12.600 147.600 147.600
--
--
--
-----
-
-
-
- - -
- - - - - - -
Debit Kredit
- -
- -
--
Neraca Saldo
Setelah Disesuaikan
Laporan Laba-
Rugi
Salon Aster Indah
Neraca Lajur
31-Mar-06
Neraca S Kode aldo Penyesuaian Neraca
Akun Nama Akun
(b) Laporan Keuangan
197
(dalam Rp. 000,-)
Pendapatan Jasa 9 8 0 0
Beban-beban:
Beban Gaji 6 4 0 0
Beban Listrik 1 6 0 0
Beban Iklan 8 0 0
Beban Asuransi 4 0 0
Beban Perlengkapan 6 0 0
Depresiasi Peralatan 1 8 0 0
Beban Bunga 1 0 0 0 (1 2 6 0 0)
Rugi Bersih (2 8 0 0)
Salon Aster Indah
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang berakhir 31 Maret 2006
(dalam Rp. 000,-)
Modal, 1 Maret 2003 6 0 0 0 0
Dikursngi: Rugi Bersih (2 8 0 0)
Prive (2 0 0 0)
Kenaikan atau penurunan modal (4 8 0 0)
Modal, 31 Maret 2003 5 5 2 0 0
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Bulan yang berakhir 31 Maret 2006
Salon Aster Indah
(dalam Rp. 000,-)
Aset: Kewajiban dan Ekuitas
Kas 1 0 8 0 0 Utang Wesel 1 0 0 0 0
Piutang Dagang 5 6 0 0 Utang Usaha 4 8 0 0
Asuransi Dibayar di Muka 4 4 0 0 Utang Bunga 1 0 0 0
Perlengkapan 2 0 0 0 Utang Hipotik 7 0 0 0 0
Peralatan 1 2 0 0 0 0 Jumlah Utang 8 5 8 0 0
Ekuitas
Akumulasi Depresiasi (1 8 0 0) Modal, Ny Susi 5 5 2 0 0
Jumlah Kewajiban dan
Jumlah Aset 1 4 1 0 0 0 Ekuitas 1 4 1 0 0 0
Salon Aster Indah
Neraca
PER 31/03/2006
198
I. PERTANYAAN
1. Mengapa dalam siklus akuntansi digunakan neraca lajur?
2. Kolom apa sajakah yang harus disediakan dalam suatu neraca lajur?
3. Sebutkan 3 (tiga) informasi yang tercantum dalam judul suatu neraca
lajur! Jelaskan!
4. Mengapa jurnal di dalam kolom penyesuaian pada neraca lajur harus
diberi tanda penunjuk dengan angka atau huruf?
5. Pada kolom mana dalam neraca lajur, laba bersih periode berjalan
dicantumkan?
6. Dapatkah kolom-kolom dalam neraca lajur seimbang apabila ada
suatu beban yang tidak dimasukkan ke kolom laba-rugi tetapi
dimasukkan ke kolom neraca?
7. Apakah akibat dari kejadian sebagaimana soal nomor (6) tersebut
terhadap laba bersih yang dilaporkan?
8. Sebutkan 3 (tiga) kesalahan yang mungkin terjadi jika kolom neraca
dalam neraca lajur tidak seimbang setelah laba bersih atau rugi bersih
dihitung dan dimasukkan dalam kolom neraca!
9. Laporan keuangan apa saja yang dapat disusun berdasarkan neraca
lajur yang sudah lengkap?
10. Informasi apa saja yang dapat ditemukan dengan melakukan
pemeriksaan terhadap neraca lajur?
11. Mengapa penyesuaian harus dicatat dalam jurnal dan dibukukan ke
akun buku besar setelah pembuatan neraca lajur dan penyusunan
laporan keuangan selesai dibuat?
12. Manakah di antara tahap-tahap dalam siklus akuntansi berikut ini
yang dapat dihilangkan?
a. Posting dari jurnal ke buku besar
b. Penyusunan neraca lajur
c. Pembuatan jurnal penyesuaian
d. Posting dari jurnal penyesuaian ke buku besar.
199
II. LATIHAN
Latihan 8.1
Pada tanggal 31 Oktober 2006, Bengkel Servis Mandala memiliki
sebagian yang ada pada neraca saldo sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-)
Debit Kredit
Kas 27.000 -
Asuransi Dibayar di Muka 9.000 -
Perlengkapan Reparasi 14.400 -
Peralatan Reparasi 108.000 -
Akumulasi Depr. Peralatan Reparasi - 7.200
Modal, Tn Andi - 82.800
Pendapatan Reparasi - 288.000
Beban Gaji 154.800 -
Beban Sewa 64.800 -
Jumlah 378.000 378.000
Bengkel Servis Mandala
Neraca Saldo
31-Okt-06
Kode
Akun Nama Akun Jurnal Penyesuaian
Pertanyaan:
1. Buatlah neraca lajur dan masukkan informasi tersebut dalam kolom
neraca saldo.
2. Selesaikan neraca lajur tersebut dengan menggunakan informasi
berikut:
a. Asuransi dibayar di muka yang telah terpakai selama periode ini
sebesar Rp. 5.400.000,-.
b. Perlengkapan reparasi yang tersisa ada akhir periode berjumlah
Rp. 2.400.000,-.
c. Biaya depresiasi peralatan reparasi diperkirakan berjumlah Rp.
15.000.000,-.
d. Gaji yang belum dibayar pada akhir periode berjumlah Rp.
3.600.000,-.
200
Latihan 8.2
Berikut ini sebagian informasi yang diambil dari neraca lajur perusahaan
jasa Puntadewa.
(dalam Rp. 000,-)
Debit Kredit Debit Kredit
Kas 1.240.000 - - -
Perlengkapan 960.000 - - -
Sewa Dibayar di Muka 440.000 - - -
Peralatan Kantor 14.720.000 - - -
Akumulasi Depresiasi 2.760.000 - -
Utang Usaha - 4.240.000 - -
Pendapatan Diterima di Muka - 1.760.000 - -
Modal, Tn Ratarjo - 5.920.000 - -
Prive, Tn Ratarjo 400.000 - - -
Pendapatan Jasa - 5.080.000 - 6.400.000
Beban Gaji 1.200.000 - 1.520.000 -
Beban Sewa 480.000 - 560.000 -
Beban Depresiasi - - 160.000 -
Beban Perlengkapan - - 680.000 -
Beban Rupa-rupa 320.000 - 320.000 -
19.760.000 19.760.000 2.240.000 6.400.000
Perusahaan Jasa Puntadewa
Neraca Lajur
31 Maret 2006
Kode Laporan Laba-Rugi
Akun Nama Akun Neraca Saldo
Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan dalam jurnal umum.
2. Susunlah laporan laba-rugi dan neraca dalam susunan yang baik.
Latihan 8.3
Berdasarkan informasi berikut ini, susunlah laporan perubahan modal
untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007:
201
(dalam Rp. 000,-) No: 31
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2007 2007
Desember 31 680.000 Januari 1 700.000
Maret 31 560.000
Desember 31 860.000
Tanggal Tanggal
Modal, Tn Resna
(dalam Rp. 000,-) No: 32
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2007 2007
Maret 31 160.000 Desember 31 680.000
Juni 31 160.000
September 30 160.000
Desember 31 200.000
Prive, Tn Resna
Tanggal Tanggal
(dalam Rp. 000,-) No: 33
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2007 2007
Desember 31 1.700.000 Desember 31 2.560.000
Desember 31 860.000
Tanggal Tanggal
Ikhtisar Rugi-Laba
III. SOAL
Soal 8.1
Pada halaman berikut adalah neraca saldo yang disusun oleh Bengkel
Utama pada tanggal 30 September 2006:
Informasi yang tersedia pada tanggal 30 September 2006:
1. Asuransi dibayar di muka yang telah terpakai berjumlah Rp.
48.000.000,-.
2. Depresiasi kendaraan untuk tahun 2006 sebesar Rp. 140.000.000,-.
3. Depresiasi peralatan kantor untuk tahun 2006 adalah Rp. 7.800.000,-.
4. Bunga wesel yang berutang berjumlah Rp. 66.800.000,-.
5. Dari seluruh pendapatan diterima di muka, sejumlah Rp. 2.500.000,-
diantaranya telah diakui sebagai pendapatan untuk tahun 2006.
202
6. Gaji sopir bulan September yang belum dibayar berjumlah Rp.
16.800.000,-.
7. Pekerjaan servis kendaraan yang diselesaikan pada bulan September
senilai Rp. 5.400.000,- belum diterima secara tunai.
8. Tagihan telepon untuk bulan September sebesar Rp. 5.600.000,-
belum dicatat dan belum dibayar.
(dalam Rp. 000,-)
Kas 206.000
Piutang Usaha 92.200
Asuransi Dibayar di Muka 75.800
Kendaraan Bermotor 1.820.000
Akumulasi Depr. Kendaraan 840.000
Peralatan Kantor 42.000
Akumulasi Depr. Peralatan Kantor 17.800
Utang Usaha 218.600
Utang Wesel 500.000
Pendapatan Diterima di Muka 16.800
Modal, Tn Sugondo 643.200
Prive, Tn Sugondo 186.000
Pendapatan 745.400
Beban Gaji 304.000
Beban Sewa 32.600
Beban Reparasi & Pemeliharaan 59.200
Beban Bensin dan Oli 136.000
Beban Telepon 24.000
2.981.800 2.981.800
Debit Kredit
Bengkel Utama
Neraca Saldo
30-Sep-06
Kode
Akun Nama Akun
Pertanyaan:
Susunlah neraca lajur untuk tahun yang berakhir 30 September 2006,
dengan menambahkan akun-akun berikut: Beban Depresiasi Kendaraan,
Beban Depresiasi Peralatan Kantor, Utang Telepon, Utang Bunga, Beban
Asuransi, dan Utang Gaji.
203
Soal 8.2
Pada tanggal 31 Januari 2007, perusahaan jasa Keluarga Sehati memiliki
neraca saldo sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-)
Kas 334.000
Piutang Wesel 2.068.000
Piutang Bunga
Perlengkapan 112.000
Asuransi Dibayar di Muka 358.000
Peralatan Kantor 5.482.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor 2.296.000
Gedung 11.180.000
Akumulasi Depresiasi Gedung 6.712.000
Tanah 2.740.000
Utang Usaha 2.946.000
Utang Bunga -
Utang Gaji -
Utang Beban Iklan -
Pendapatan Jasa Diterima di Muka 1.360.000
Utang Wesel 3.740.000
Modal, Tn Basuki 4.858.000
Prive, Tn Basuki 760.000
Pendapatan Jasa 1.994.000
Beban Depresiasi Peralatan Kantor -
Beban Depresiasi Gedung -
Beban Gaji 434.000
Beban Asuransi -
Beban Iklan 212.000
Beban Perlengkapan -
Beban Rupa-rupa 226.000
23.906.000 23.906.000
Debit Kredit
Perusahaan Jasa Keluarga Sehati
Neraca Saldo
31 Januari 2007
Kode
Akun
Nama Akun
204
Informasi yang tersedia pada tangal 31 Januari 2007:
1. Gaji yang belum dibayar sampai tanggal 31 Januari 2007 sebesar Rp.
120.000.000,-.
2. Perlengkapan yang tersisa pada akhir periode di perusahaan senilai
Rp. 82.000.00,-.
3. Asuransi dibayar di muka yang telah terpakai Rp. 78.000.000,-.
4. Beban bunga yang belum dibayar sebesar Rp. 44.000.000,-.
5. Beban iklan yang belum dibayar berjumlah Rp. 12.000.000,-.
6. Pendapatan bunga yang belum diterima sejumlah Rp. 34.000.000,-.
7. Depresiasi peralatan kantor untuk periode Januari 2007 berjumlah
Rp. 760.000.000,- dan untuk gedung berjumlah Rp. 320.000.00,-.
Pertanyaan:
1. Buatlah neraca lajur!
2. Susunlah laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas dan neraca!
3. Catatlah penyesuaian dalam jurnal umum.
Soal 8.3
Pada halaman berikut adalah neraca saldo (sebelum penyesuaian)
perusahaan jasa Citarum 31 Agustus 2006:
Informasi tambahan pada tanggal 31 Agustus 2006:
1. Pendapatan bunga yang belum diterima berjumlah Rp. 7.000.000,-.
2. Saldo asuransi dibayar di muka pada tanggal 31 Agustus 2006
menunjukkan jumlah Rp. 6.200.000,-.
3. Beban depresiasi tahun 2006 adalah Rp. 40.000.000,-.
4. Pendapatan diterima di muka pada akhir tahun 2006 tinggal sebesar
Rp. 38.000.000,-.
5. Gaji Bulan Agustus 2006 yang belum dibayar Rp. 32.800.000,-.
6. Komisi penjualan yang masih harus dibayar Rp. 28.600.000,- dan
dicatat dalam rekening utang lain-lain.
Pertanyaan:
1. Buatlah neraca lajur 10 kolom!
2. Atas dasar neraca lajur tersebut, susunlah laporan keuangan yang
terdiri atas:
a. Laporan laba-rugi
b. Laporan perubahan modal
205
c. Neraca.
(dalam Rp. 000,-)
Kas 62.400
Piutang Wesel Jangka Pendek 2.138.000
Piutang Bunga 80.000
Asuransi Dibayar di Muka 58.200
Piutang Wesel Jangka Panjang 386.000
Peralatan 320.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan 240.000
Utang Usaha 287.200
Utang Gahi
Utang Rupa-rupa
Pendapatan Diterima di Muka 81.800
Modal, Fernando 1.955.800
Prive, Fernando 1.180.000
Pendapatan Jasa 6.758.800
Pendapatan Bunga 38.200
Beban Gaji 3.264.000
Bebab Perhalanan 222.000
Beban Telepon 780.600
Beban Komisi 630.000
Beban Sewa 200.000
Beban Depresiasi
Beban Asuransi
Beban Rupa-rupa 42.600
9.361.800 9.361.800
Debit Kredit
Perusahaan Jasa Citarum
Neraca Saldo
31-Agust-06
Kode
Akun Nama Akun
206
1. Menjelaskan jenis-jenis laporan keuangan
2. Menjelaskan bentuk laporan keuangan dan
menyiapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan
dan bentuk rekening (bentuk akun T)
3. Menyusun laporan keuangan
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
LAPORAN
KEUANGAN
207
A. Jenis-jenis Laporan Keuangan
Pada bab 8 sudah dijelaskan bahwa neraca lajur merupakan alat
bantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan yang
meliputi:
1. Laporan laba rugi (Income Statement)
2. Laporan perubahan ekuitas (Owner’s Equity Statement)
3. Neraca (Balance Sheet)
4. Laporan arus kas (Statement of Cash Flows)
5. Catatan atas laporan keuangan (Notes of Financial Statement)
1. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan
keuangan yang melaporkan mengenai
aktivitas operasional perusahaan dengan
memperhitungkan pendapatan dan bebanbeban
selama satu periode yang kemudian
dapat ditentukan laba atau rugi. Laporan keuangan dari neraca lajur
dapat disusun dari data kolom ke 7 dan kolom ke 8 yang dibuat dalam
bentuk laporan.
Ada dua pendekatan dalam mencatat dan menggolongkan serta
mengikhtisarkan transaksi-transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.
Pendekatan itu adalah dasar tunai (cash basis) dan dasar waktu
(accrual basis).
Akuntansi dengan dasar tunai adalah
suatu sistem yang mengakui penghasilan
pada saat uang tunai diterima dan mengakui
beban saat mengeluarkan uang tunai.
Metode ini cocok untuk perusahaan dengan
skala kecil karena metode ini kurang tepat
untuk mengakui laba atau rugi pada periode
tertentu.
Sedangkan akuntansi dengan dasar
waktu adalah suatu sistem yang mengakui
pendapatan pada saat terjadinya transaksi,
walaupun sudah atau belum menerima uang
Laporan Laba Rugi
memberikan gambaran
mengenai kegiatan
perusahaan
Dasar tunai (cash
Basis)adalah suatu sistem
yang mengakui
penghasilan atau beban
saat kas diterima atau
dikeluarkan
Dasar waktu (accrual
basis) adalah suatu sistem
yang mengakui pendapatan
atau beban pada saat
terjadinya
LAPORAN KEUANGAN
208
tunai dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun
sudah atau belum mengeluarkan uang tunai.
Metode ini sangat tepat untuk perusahaan yang melakukan
transaksi secara kredit, karena laporan laba rugi akan mencerminkan
kondisi yang benar selama satu periode tertentu. Dalam buku ini
pembahasan ditekankan pada metode dasar waktu (accrual basis).
Dalam menyusun laporan laba rugi, terdapat tiga akun yang perlu
dipahami dengan jelas yaitu:
a. Pendapatan
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan
aktivitas perusahaan yang biasa (reguler) dan dikenal dengan sebutan
yang berbeda-beda, seperti penjualan, penghasilan jasa (fee), bunga,
deviden, royalti dan sewa.
b. Beban
Beban adalah pengorbanan yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas yang biasa (reguler), seperti beban pokok penjualan, beban gaji,
beban sewa, beban penyusutan aset tetap, beban asuransi, beban pajak,
beban kerugian piutang, beban perlengkapan.
c. Laba atau Rugi
Laba terjadi jika pendapatan lebih besar dari beban-beban yang
terjadi, sebaliknya rugi terjadi jika pendapatan lebih kecil dari pada
beban-beban yang terjadi.
Akun-akun yang ada dalam laporan laba rugi (biasanya disebut
dengan akun nominal) untuk perusahaan jasa meliputi pendapatan atau
penghasilan, beban operasi, laba operasi, pendapatan lain-lain, beban
lain-lain, laba bersih, pajak penghasilan, laba bersih setelah pajak.
Pendapatan adalah hasil dari pemberian jasa yang diberikan
kepada pelanggan yang merupakan mata usaha pokok dan normal
perusahaan. Misalnya untuk perusahaan konsultan, maka
pendapatannya berassal dari fee yang diberikan oleh pelanggan,
pendapatan Salon Kecantikan adalah ongkos pelayanan salon kepada
pelanggannya, pendapatan rental komputer adalah sewa komputer yang
dibayar oleh pelanggan.
Beban Operasi adalah semua beban yang dikeluarkan atau
terjadi dalam hubungannya dengan aktifitas operasi perusahaan.
Misalnya beban telepon, beban listrik dan telepon, beban rapat, beban
suplies, beban penyusutan dan sebagainya.
209
Laba operasi merupakan selisih antara pendapatan dan beban
operasi, sedangkan pendapatan dan beban lain-lain merupakan
pendapatan di luar pendapatan pokok perusahaan, seperti pendapatan
bunga. Beban lain-lain adalah beban yang tidak berkaitan dengan
kegiatan operasi pokok perusahaan, seperti rugi penjualan aset tetap dan
beban bunga.
Laba bersih sebelum pajak merupakan hasil pengurangan laba
operasi dengan pendapatan dan beban lain-lain di luar operasi dan laba
bersih setelah pajak yaitu pendapatan bersih perusahaan baik yang
berasal dari kegiatan operasional perusahaan maupun non operasional,
setelah dikurangi pajak penghasilan. Bila hasilnya positif dapat
menambah modal pemilik, apabila hasilnya negatif maka disebut dengan
rugi bersih yang akan mengurangi modal pemilik.
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Yaitu laporan keuangan yang menunjukan perubahan ekuitas
selama satu periode. Laporan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada
neraca saldo setelah disesuaikan di tambah laba bersih selama satu
periode dikurangi dengan pengambilan prive. Laporan perubahan ekuitas
dari neraca lajur diperoleh dari data kolom 9 dan 10.
Komponen laporan perubahan ekuitas adalah:
a. Modal awal
Diperoleh dari investasi awal ataupun penambahan investasi.
b. Laba atau rugi
Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan, sedangkan
rugi akan mengurangi modal perusahaan.
c. Penarikan (prive)
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingannya
sendiri di luar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan
mengurangi modal pemilik. Jika bentuk perusahaan adalah
perseorangan atau firma maka penarikan disebut Prive dan jika
berbentuk perseroan (PT) penarikan disebut Dividen.
Apabila laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada
kenaikan modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari penarikan maka
akan terjadi penurunan modal.
d. Modal akhir
Modal akhir adalah saldo modal awal ditambah laba rugi dikurangi
penarikan.
210
3. Neraca
Yaitu laporan keuangan yang menunjukan posisi aset, kewajiban
dan ekuitas pada periode tertentu. Neraca merupakan perluasan dari
persamaan dasar akuntansi. Data untuk menyusun laporan neraca
diambil dari neraca lajur kolom ke 11 dan ke 12.
Isi dari neraca secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Kelompok Aset, yang terdiri dari:
Aset Lancar.
Investasi jangka panjang.
Aset tetap
Aset yang tidak berwujud.
Aset lain-lain
b. Kewajiban
Kewajiban lancar
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lain-lain
c. Ekuitas
Modal saham
Agio/Disagio saham
Cadangan-cadangan
Saldo laba
Aset adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki
perusahaan dan diharapkan akan memberi manfaat di masa yang akan
datang. Aset terdiri dari:
a. Aset Lancar (Current Assets)
Aset lancar adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank
serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan
menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai
habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek. Yang dimaksud
jangka pendek di sini adalah satu tahun atau satu siklus operasi normal
perusahaan, dipilih mana yang lebih panjang.
Yang termasuk aset lancar adalah:
Kas, yaitu saldo uang tunai pada tanggal neraca.
Bank, yaitu saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca.
Surat berharga jangka pendek
211
Piutang
Persediaan, yaitu barang berwujud yang tersedia untuk dijual,
diproduksi atau masih dalam proses.
Beban yang dibayar di muka.
b. Investasi jangka panjang (Long-term Investments)
Kelompok ini terdiri dari aset berjangka panjang (tidak utuk
dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan
untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan.
Yang termasuk kelompok investasi jangka panjang antara lain:
penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau
surat berharga lainnya.
dana untuk tujuan-tujuan khusus, seperti dana untuk pelunasan
hutang jangka panjang.
tanah yang tidak dipakai untuk lokasi usaha.
c. Aset Tetap (Fixed Assets)
Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan untuk operasi
normal perusahaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun
atau satu siklus operasi normal, dan tidak dimaksudkan untuk dijual
sebagai barang dagangan.
Yang tergolong aset ini adalah:
tanah untuk lokasi usaha
gedung
mesin-mesin dan peralatan produksi
peralatan kantor
kendaraan.
d. Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)
Aset tak berwujud terdiri dari hak-hak istimewa atau posisi yang
menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan. Contohnya
adalah hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan
goodwill.
212
e. Aset Lain-lain (Other Assets)
Aset ini digunakan untuk menampung aset yang tidak bisa
digolongkan sebagai aset lancar , investasi jangka panjang, aset tetap
dan aset tetap tak berwujud. Contoh dari kategori ini adalah mesin yang
tidak dipakai dalam operasi.
Kewajiban dapat digolongkan menjadi:
a. Kewajiban lancar (Current Liabilities)
Kewajiban lancar meliputi kewajiban yang harus diselesaikan
dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus
operasi normal perusahaan.
Yang tergolong kewajiban lancar adalah:
hutang usaha
beban yang masih harus dibayar
pendapatan yang diterima di muka
utang pajak
utang bunga
b. Kewajiban Jangka Panjang (Long-term Debts)
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya
melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Yang termasuk utang jangka panjang adalah:
1. utang hipotik
2. utang obligasi
c. Kewajiban Lain-lain (Other Liabilities)
Kewajiban lain-lain adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan
ke kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
Ekuitas menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan
yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara
aset dan kewajiban.
213
Jenis ekuitas berdasar bentuk perusahaan:
Bentuk Perussahaan Jenis ekuitas
1. Perusahaan Perseorangan Modal Pemilik
2. Perusahaan Persekutuan Modal sekutu
3. Perusahaan Perseroan Modal Saham
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menunjukan sumber dan penggunaan kas
selama satu periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca,
laporan arus kas membutuhkan data/informasi dari neraca periode
sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada
periode yang kebersangkutan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan penjelasan naratif
atau rincian jumlah yang tertera dalam dalam neraca, laporan laba rugi,
laporan erubahan equitas dan laporan arus kas serta informasi tambahan
yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam
rangka penyajian secara wajar, seperti kewajiban kontinjensi dan
komitmen.
B. Bentuk Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu:
a. Bentuk Multiple Step
b. Bentuk Single Step
Dalam bentuk multiple step, laporan laba rugi disusun bertahap,
sehingga dikenal beberapa jenis laba seperti laba kotor, laba bersih
operasi, laba bersih sebelum pajak dan laba bersih setelah pajak.
Laporan laba rugi dalam bentuk single step hanya dikenal laba
bersih karena dalam bentuk ini semua penghasilan dikurangi bebanbeban
termasuk pajak dilaporkan sekaligus tanpa dipisah-pisahkan
seperti dalam multiple step.
Ilustrasi 9.1 dan 9.2 menunjukkan contoh format laporan laba rugi
dengan bentuk multiple step dan single step.
214
Ilustrasi 9.1 : Contoh Format Laporan Laba Rugi Bentuk Multiple
Step
Pendapatan x x
Beban Operasi:
Beban Iklan x x
Beban gaji administrasi kantor x x
Beban asuransi x x
Beban penyusutan x x ( x x )
Laba Operasi x x
Pendapatan dan Beban di luar operasi
Pendapatan Bunga x x
Beban Bunga x x ± x x
Laba Bersih sebelum Pajak x x
Pajak ( x x )
Laba Bersih setelah Pajak x x
Perusahaan Kartika Jaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun (Bulan)* yang Berakhir 31 Desember 2006
Catatan: * bila laporan dibuat per bulan.
Ilustrasi 9.2: Contoh Format Laporan Laba Rugi Bentuk Single Step
Pendapatan:
Pendapatan Operasi x x
Penghasilan di luar Operasi x x
Jumlah x x
Beban-beban:
Beban Operasi x x
Beban di luar Operasi x x
Pajak x x ( x x )
Laba Bersih x x
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun (Bulan) yang Berakhir 31 Desember 2006
Perusahaan Kartika Jaya
215
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas mencerminkan berubahnya modal
dari awal sampai dengan menjadi modal akhir. Laporan perubahan
ekuitas untuk perusahaan perseorangan seperti nampak pada ilustrasi
9.3 dan ilustrasi 9.4 untuk Laporan Saldo Laba pada perusahaan
perseroan.
Ilustrasi 9.3: Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Perseorangan
Modal, 1 Januari 2006 x x
Laba Bersih x x
Prive ( x x )
Kenaikan atau Penurunan Modal ± x x
Modal Akhir x x
Untuk Tahun (Bulan) yang berakhir 31 Desember 2006
Perusahaan Kartika Jaya
Laporan Perubahan Ekuitas
Ilustrasi 9.3: Laporan Saldo Laba Perusahaan Perseorangan
Saldo Laba, 1 Januari 2006 x x
Laba Bersih x x
Dividen ( x x )
Kenaikan atau Penurunan Modal ± x x
Saldo Laba Akhir x x
Untuk Tahun (Bulan) yang berakhir 31 Desember 2006
Perusahaan Kartika Jaya
Laporan Saldo Laba
3. Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan aset,
kewajiban dan ekuitas suatu perusahaan pada satu saat tertentu. Neraca
dapat disajikan dalam:
216
1. Bentuk perkiraan / skontro (akun)
2. Bentuk laporan / stafel (report form)
Dalam bentuk perkiraan, neraca dibagi sisi sebelah kiri dan sisi
sebelah kanan, yaitu sisi kiri untuk aset dan sisi kanan untuk pasiva yaitu
kewajiban dan modal. Dengan bentuk laporan semua akun dalam neraca
disusun berurutan ke bawah. Urutan yang pertama adalah kelompok
aset, kelompok kewajiban dan kelompok modal.
Dalam menyusun neraca perlu diperhatikan untuk selalu
mencantumkan:
nama perusahaan
judul Neraca
tanggal neraca.
Ilustrasi 9.5 dan 9.6 menunjukkan contoh format neraca bentuk akun T
dan laporan.
Ilustrasi 9.5: Contoh Format Neraca Bentuk Akun T
Aset: Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar: Kewajiban Lancar:
Kas x x Utang Dagang x x
Piutang Usaha x x Utang Gaji x x
Persediaan x x Utang Pajak x x
Persekot Asuransi x x Total Kewajiban Lancar x x
Jumlah Aset Lancar x x Kewajiban Jangka Panjang:
Aset Tetap: Utang Obligasi x x
Tanah x x Total Kewajiban x x
Gedung x x Ekuitas:
Akumulasi Penyusutan ( x x ) Modal, Budiono x x
Jumlah Aset Tetap x x
Aset Tidak Berwujud:
Goodwill x x
Total Aset x x
Total Kewajiban dan
Ekuitas x x
Perusahaan Kartika Jaya
Laporan Saldo Laba
Untuk Tahun (Bulan) yang Berakhir 31 Desember 2006
217
Ilustrasi 9.6: Contoh Format Neraca Bentuk Laporan
Aset:
Aset Lancar:
Kas x x
Piutang Usaha x x
Persediaan x x
Persekot Asuransi x x
Jumlah Aset Lancar x x
Aset Tetap:
Tanah x x
Gedung x x
Akumulasi Penyusutan ( x x )
Jumlah Aset Tetap x x
Aset Tidak Berwujud:
Goodwill x x
Total Aset x x
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Lancar:
Utang Dagang x x
Utang Gaji x x
Utang Pajak x x
Total Kewajiban Lancar x x
Kewajiban Jangka Panjang:
Utang Obligasi x x
Total Kewajiban x x
Ekuitas:
Ekuitas, Budiono x x
Total Kewajiban dan Ekuitas x x
Perusahaan Kartika Jaya
Neraca
per 31 Desember 2006
218
C. Menyiapkan Laporan Keuangan
Pada kasus perusahaan Cipta Jasa Karya, laporan keuangan
dibuat untuk periode yang berakhir 31 Agustus 2006 sebagaimana yang
ditunjukkan dalam 9.7, 9.8 dan 9.9.
Ilustrasi 9.7: Laporan Laba Rugi
Pendapatan 1 9 3 5 0
Beban-beban:
Beban Gaji 3 2 4 0
Beban Sewa 3 2 0 0
Beban Perlengkapan 1 7 0 0
Beban Penyusutan Peralatan 1 4 0 0
Beban Asuransi 6 0 0
Bebam Rupa-rupa 6 5 0
Total Beban - 1 0 7 9 0
Laba Bersih setelah Pajak 8 5 6 0
Perusahaan Cipta Jasa Karya
Laporan Laba Rugi
(dalam Rp. 000,-)
Untuk Bulan yang berakhir 31 Agustus 2006
Ilustrasi 9.8: Laporan Perubahan Ekuitas
Modal, Tn Bagus, 1 Agustus 2006 5 4 0 0 0
Laba Bersih 8 5 6 0
Prive, Tn Bagus - 1 5 0 0
Kenaikan Modal 7 0 6 0
Modal, Tn Bagus, 31 Agustus 2006 6 1 0 6 0
Untuk Bulan yang berakhir 31 Agustus 2006
Perusahaan Cipta Jasa Karya
Laporan Perubahan Ekuitas
(dalam Rp. 000,-)
219
Ilustrasi 9.9: Neraca
Aset:
Aset Lancar:
Kas 1 6 6 5 0
Piutang Usaha 4 3 5 0
Perlengkapan Kantor 2 7 0 0
Sewa Dibayar di Muka 1 6 0 0 0
Asuransi Dibayar di Muka 3 0 0 0
Total Aset Lancar 4 2 7 0 0
Aset Tetap:
Peralatan Kantor 2 9 0 0 0
Akumulasi Peny. Peralatan Kantor - 1 4 0 0
Total Peralatan Kantor 2 7 6 0 0 2 7 6 0 0
Total Aset 7 0 3 0 0
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Lancar:
Utang Usaha 1 6 0 0
Utang Gaji 2 4 0
Pendapatan Diterima di Muka 7 4 0 0
Total Kewajiban 9 2 4 0
Ekuitas:
Modal, Tn Bagus 6 1 0 6 0 6 1 0 6 0
Total Kewajiban dan Ekuitas 7 0 3 0 0
Perusahaan Cipta Jasa Karya
Neraca
(dalam Rp. 000.-)
per 31 Agustus 2006
220
I. PERTANYAAN
1. Keluaran atau produk akhir apakah yang dihasilkan oleh sebuah
siklus akuntansi?
2. Apakah semua perusahaan memiliki siklus akuntansi? Jelaskan!
3. Apakah fungsi neraca lajur bisa menggantikan laporan keuangan
dalam sebuah perusahaan? Jelaskan!
4. Pada kolom laopran laba rugi pada neraca lajur menunjukkan bahwa
total pada kolom debit lebih besar dari pada total kolom kredit,
sebelum jumlah laba bersih atau rugi bersih dimasukkan. Pada
kondisi yang seperti ini, perusahaan yang memiliki neraca lajur sperti
ini, apakah mengalami keuntungan atau kerugian?
5. Pada kolom neraca dari neraca lajur milik perusahaan Cahaya
Cendekia untuk tahun berjalan menunjukkan total kolom debit lebih
besar Rp. 137.000.000,- dari total kolom kredit sebelum ada
perhitungan jumlah laba bersih atau rugi bersih. Dalam kondisi yang
seperti ini, pada laporan laba rugi apakah akan dilaporkan laba
ataukah rugi bersih?
6. Jelaskan sifat-sifat dari aset yang terdapat pada bagian neraca berikut
ini: (a) aset lancar, (b) pabrik dan peralatan!
7. Jelaskan perbedaan antara kewajiban jangka pendek dengan
kewajiban jangka panjang!
8. Tentukan dengan memberikan tanda () pada kolom yang sesuai
terhadap saldo untuk setiap akun di bawah ini:
Nama Akun Aset Kewajiban Pendapatan Beban
Piutang Usaha
Pendapatan Jasa
Beban Asuransi
Tanah
Iklan Dibayar di Muka
Pendapatan Sewa
Beban Gaji
Utang Gaji
Perlengkapan
Asuransi Dibayar di Muka
Beban Perlengkapan
Pendapatan Dibayar di Muka
221
II. LATIHAN
Latihan 9.1
Berikut adalah bagian dari neraca lajur yang ada pada kolom neraca
saldo setelah penyesuaian dari perusahaan Bina Cenedekia untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Mei 2007.
(dalam Rp. 000,-)
Debit Kredit
Kas 3.425 -
Piutang Usaha 8.000 -
Asuransi Dibayar di Muka 305 -
Perlengkapan 380 -
Peralatan kantor 51.650 -
Akumulasi Penyusutan - 14.650
Utang Usaha - 925
Pendapatan Diterima di Muka - 750
Modal, Tn Airlangga - 29.000
Prive, Tn Airlangga 5.200 -
Pendapatan Jasa - 60.625
Beban Gaji 22.855 -
Beban Listrik 2.715 -
Beban Sewa 4.200 -
Beban Rupa-rupa 1.505
Beban Asuransi 315 -
Beban Perlengkapan 890 -
Beban Penyusutas 4.950 -
Utang Gaji - 440
106.390 106.390
Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
Bina Cendekia
Neraca Lajur
31-Mei-07
Kode
Akun Nama Akun
Pertanyaan:
Susunlah laporan keuangan perusahaan Bina Cendekia, yang terdiri dari
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas (jika modal Tn Airlangga
tanggal 1 Mei 2007 sebesar Rp. 29.000.000,-) dan neraca.
Latihan 9.2
Perusahaan Kencana Sari menawarkan jasanya kepada pelanggan baru
di kawasan Bintaro Jaya. Akun-akun tertentu dari buku besar perusahaan
222
Kencana Sari untuk bulan yang berakhir tanggal 31 Oktober 2007
sebagai berkut: (dalam ribu rupiah)
Modal, Nn Sari Prive, Nn Sari
31/8 16.000 1/8 210.300 2/8 4.000 31/8 16.000
31/8 49.650 12/8 4.000
22/8 4.000
31/8 4.000
Ikhtisar Laba Rugi
31/8 224.900 31/8 175.250
31/8 49.650
Pertanyaan:
Susunlah laporan perubahan ekuitas untuk bulan tersebut
Latihan 9.3
Tentukanlah kesalahan-kesalahan yang terjadi pada neraca dari
perusahaan Kartika Cendekia yang ada di halaman berikutnya.
Kemudian, susunlah neraca yang benar.
III. SOAL
Perusahaan Widya Cendekia menyediakan jasa riset pasar untuk para
pelanggannya. Perusahaan tersebut dimiliki dan dijalankan oleh Tuan
Cendekia. Pada tanggal 30 September 2006, akhir bulan berjalan,
akuntan perusahaan, Ny Watie, menyiapkan neraca lajur yang sebagian
di antaranya ditunjukkan sebagaimana dalam halaman berikutnya.
Pertanyaan:
Saudara diminta untuk menyusun laporan perubahan ekuitas untuk bulan
yang berakhir tanggal 30 September 2006. Tidak ada tambahan investasi
pada bulan tersebut.
223
Untuk Soal 9.2
(dalam Rp. 000,-)
Aset:
Aset Lancar:
Kas 4 1 7 0
Utang Usaha 7 2 5 0
Perlengkapan 1 6 5 0
Persekot Asuransi 2 4 0 0
Tanah 7 5 0 0 0
Jumlah Aset Lancar 9 0 4 7 0
Aset Tetap:
Gedung 5 5 5 0 0
Peralatan 2 8 2 8 0
Jumlah Aset Tetap 1 0 4 2 8 0
Jumlah Aset 1 9 4 7 5 0
Kewajiban
Kerwajiban Lancar
Piutang Usaha 1 2 5 0 0
Akumulasi Penyusutan Gedung 2 3 0 0 0
Akumulasi Penyusutan Peralatan 1 6 0 0 0
Kerugian Bersih 1 0 0 0 0
Total Kewajiban 6 1 5 0 0
Ekuitas
Utang Gaji 1 5 0 0
Modal, Nn Kartika 1 3 1 7 5 0
Total Ekuitas Pemilik 1 3 3 2 5 0
Total Kewajiban dan Ekuitas 1 9 4 7 5 0
Perusahaan Kartika Cendekia
Neraca
per 31 Desember 2006
224
Untuk Soal 9.3
(dalam Rp. 000,-)
Debit Kredit Debit Kredit
Kas - - 4.500 -
Piutang Usaha - - 18.600 -
Perlengkapan - - 1.750 -
Asuransi Dibayar di Muka - - 2.400 -
Peralatan - - 84.750 -
Akum Penyusutan Peralatan - - - 26.100
Utang Usaha - - - 5.230
Utang Gaji - - - 1.260
Utang Pajak - - - 1.500
Sewa Diterima di Muka - - - 1.000
Modal, Tn Cendekia - - - 71.410
Prive, Tn Cendekia - - 8.000 -
Pendapatan Jasa - 180.000 - -
Pendapatan Sewa - 3.000 - -
Beban Gaji 133.500 - - -
Beban Sewa 18.000 - - -
Beban Perlengkapan 4.000 - - -
Beban Penyusutan Peralatan 3.500 - - -
Beban Utilitas 3.200 - - -
Beban Pajak 3.100 - - -
Beban Asuransi 2.400 - - -
Beban Rupa-rupa 1.800 - - -
169.500 183.000 120.000 106.500
Laba Bersih 13.500 13.500
183.000 183.000 120.000 120.000
Perusahaan Widya Cendekia
Neraca Lajur
30-Sep-06
Kode Neraca
Akun Nama Akun Laporan Laba Rugi
225
1. Menjelaskan kegunaan jurnal penutup
2. Menjelaskan tahap-tahap menutup akun nominal dan
menyiapkan jurnal penutup
3. Menjelaskan jurnal penutup untuk perusahaan
persekutuan dan perusahaan perseroan
4. Menyebutkan dan menguraikan kegunaan jurnal
pembalik
5 Menyiapkan jurnal pembalik
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
PENUTUPAN BUKU
dan JURNAL
PEMBALIK
226
A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Penutup
Setelah jurnal penyesuaian diposting
ke buku besar, maka data dalam akun buku
besar akan sesuai dengan data yang
dilaporkan dalam laporan keuangan. Saldo
akun yang tercantum di neraca akan terus diakumulasikan dari tahun ke
tahun. Karena akun tersebut relatif permanen, maka disebut akun riil
(real account).
Sedangkan saldo akun yang ada di
laporan laba rugi dan saldo akun penarikan
pemilik dilaporkan pada laporan ekuitas
pemilik, tidak diakumulasikan dari tahun ke
tahun. Karena akun-akun ini hanya melaporkan jumlah-jumlah pada satu
periode saja, maka hal itu disebut sebagai akun sementara (temporary
account), atau akun nominal (nominal account).
Ilustrasi 10.1 mengidentifikasikan akun dalam kategori akun riil
dan akun nominal dan menjelaskan jenis akun yang ditutup pada akihir
periode akuntansi.
Akun nominal hanya menunjukkan jumlah-jumlah pada satu
periode saja, maka akun ini harus mempunyai saldo nol pada awal
periode. Untuk menjadikan saldo akun nominal menjadi nol maka dibuat
jurnal penutup.
Jurnal penutup memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Menutup saldo akun nominal agar saldonya nol. Dengan demikian
pada periode berikutnya semua akun nominal pada awal periode
akan mempunyai saldo nol. Dengan demikian akan dapat dipisahkan
saldo-saldo akun nominal dari periode ke periode berikutnya
Akun riil (real account)
merupakan akun-akun
neraca
Akun nominal (nominal
account) merupakan akunakun
laba rugi
PENUTUPAN BUKU dan
JURNAL PEMBALIK
227
Saldo modal akan nampak sesuai dengan modal yang ada pada
akhir periode sesuai dengan yang dilaporkan di neraca
Ilustrasi 10.1: Akun Temporer dan Akun Permanen
B. Menyiapkan Jurnal Penutup
Untuk membuat jurnal penutup diperlukan satu akun untuk
mengumpulkan akun pendapatan dan akun beban. Akun yang dimaksud
adalah akun Ikhtisar Laba Rugi atau akun laba rugi. Akun ikhtisar laba
rugi bersifat sementara untuk menampung pendapatan dan beban-beban
yang memunculkan satu angka laba atau rugi yang kemudian dipindah ke
ekuitas pemilik.
C. Tahap-tahap Penutupan Buku
Menutup Akun Nominal
1. Menutup semua akun pendapatan dengan memindahkan akun
pendapatan ke akun ikhtisar laba rugi ( mendebit pendapatan dan
mengkredit ikhtisar laba rugi).
2. Menutup semua akun beban dengan cara memindahkan akun beban
ke ikhtisar laba rugi (mendebit ikhtisar laba rugi dan mengkredit
beban-beban).
3. Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan memindahkan saldo akun
tersebut ke akun modal. Ada dua kemungkinan yang terjadi:
a. Jika Perusahaan memperoleh laba, maka ikhtisar laba rugi di
debit dan modal di kredit.
AKUN TEMPORER (NOMINAL) AKUN PERMANEN (RIIL)
Harus ditutup Tidak ditutup
Semua akun pendapatan
Semua akun beban
Prive
Semua akun aset
Semua akun modal
Ekuitas Pemilik
228
b. Jika Perusahaan mengalami rugi, maka modal didebit dan ikhtisar
laba rugi di kredit.
4. Menutup akun prive dengan memindahkan saldo akun prive ke akun
modal (mendebit modal dan mengkredit prive).
Jurnal penutup yang dibuat tergantung bentuk perusahaan yaitu
perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas. Hal ini
disebabkan struktur modal yang berbeda diantara ketiga jenis
perusahaan. Proses penutupan pada perusahaan perorangan dijelaskan
pada ilustrasi 10.2.
Ilustrasi 10.2: Proses Penutupan pada Perusahaan Perorangan
Masing-masing
Beban
Masing-masing
Pendapatan
Ikhtisar
Laba Rugi
Prive
Ekuitas
Pemilik
Ekuitas pemilik
adalah akun
permanen;
sedangkan yang lain
adalah akun
temporer
2 1
3
4
229
Ilustrasi 10.3 menunjukkan contoh akun yang harus ditutup pada
perusahaan perorangan dan dibuatkan jurnal penutupnya.
Ilustrasi 10.3:Jurnal Penutup Perusahaan Perseorangan
Halaman: 1
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006 Jurnal Penutup
Agustus 31a Pendapatan xx
Ikhtisar laba rugi xx
(jumlah sesuai pendapatan)
31b Ikhtisar laba rugi xx
Beban gaji xx
Beban sewa x
Beban perlengkapan xx
(jumlah sebesar total beban)
31c Ikhtisar laba rugi xx
Ekuitas Pemilik (Modal ) x
(nilai sebesar laba)
31d Ekuitas Pemilik (Modal) xx
Prive x
(nilai sebesar prive)
Jurnal Umum
Tanggal
Tahapan penyusunan jurnal penutup adalah sebagai berikut:
1. Jika akun pendapatan dan beban diposting ke akun ikhtisar laba rugi
maka saldo akun ikhtisar laba rugi mencerminkan laba atau rugi. Akun
ikhtisar laba rugi memiliki saldo debit, berarti perusahaan rugi dan
sebaliknya, akun ikhtisar laba rugi memiliki saldo kredit berarti
perusahaan mengalami laba. Jurnal penutup untuk mencatat
peristiwa ini sebagaimana dalam jurnal a dan b. Angka laba atau rugi
kemudian dipindahkan ke modal sebagimana pada jurnal penutup c.
Pada ilustrasi ini perusahaan mengalami laba, sehingga modal
bertambah.
230
2. Apabila dalam suatu perusahaan terjadi penarikan, maka akan
mengurangi modal sebagaimana nampak pada jurnal penutup d.
Saldo modal perusahaan setelah jurnal penutup diposting akan
sesuai dengan yang tercantum dalam neraca akhir.
3. Setelah proses posting terhadap saldo ikhtisar laba rugi, maka saldo
ikhtisar laba rugi akan menjadi nol.
Ilustrasi 10.4 adalah jurnal penutup perusahaan Cipta Jasa Karya
per tanggal 31 Agustus 2006.
Ilustrasi 10.4: Jurnal Penutup pada Perusahaan Cipta Jasa Karya
Halaman: 1
Keterangan Reff. Debit Kredit
Jurnal Penutup
2006 31a Pendapatan 18.750.000
Agustus Ikhtisar laba rugi 18.750.000
(menutup akun pendapatan ke akun
ikhtisar laba rugi)
31b Ikhtisar laba rugi 10.790.000
Beban gaji 3.240.000
Beban sewa 3.200.000
Beban perlengkapan 1.700.000
Beban penyusutan peralatan 1.400.000
Beban asuransi 600.000
Beban rupa-rupa 650.000
(menutup akun beban ke akun
ikhtisar laba rugi)
31c Ikhtisar laba rugi 8.560.000
Modal, Tn Bagus 8.560.000
(menutup akun ikhtisa laba rugi ke
akun modal)
31d Modal, Tn Bagus 1.500.000
Prive, Tn Bagus 1.500.000
(menutup akun prive ke akun modal)
Jurnal Umum
Tanggal
(dalam rupiah)
231
Pada akhir periode akuntansi, jumlah sisi debit dan sisi kredit
dijumlahkan dan setelah jurnal penutup dibukukan maka akun-akun
nominal akan seimbang, dengan kata lain saldo pada akun nominal akan
menjadi nol. Jumlah sisi debit dan sisi kredit yang telah seimbang,
kemudian diberi garis dobel, yang menunjukkan bahwa penggunaan akun
tersebut pada periode yang bersangkutan telah berakhir dan siap
digunakan kembali pada periode berikutnya.
Pada akun riil, jumlah sisi debit dan sisi kredit harus dijumlahkan
namun tidak perlu ditutup, karena saldo akun riil akan dibawa ke periode
berikutnya. Pada akhir periode akuntansi, akun riil digunakan untuk
menyeimbangkan akun, dan awal periode berikutnya selisih tersebut
akan dipakai sebagai saldo awal akun riil yang bersangkutan.
Berikut ini adalah hasil posting dari jurnal penutup untuk
perusahaan Cipta Jasa Karya. Untuk menyederhanakan kasus ini, akunakun
tidak menggambarkan data-data secara lengkap selama bulan
Agustus 2006, tetapi hanya menggambarkan saldonya pada akhir periode
akuntansi (periksa kembali neraca lajur di bab sebelumya).
(dalam rupiah) No: 11
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penjumlahan 48.600.000 Agustus 31 Penjumlahan 31.950.000
48.600.000 31 Saldo 16.650.000
48.600.000
2006
Sept 1 Saldo 16.650.000
Kas
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 12
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penjumlahan 16.750.000 Agustus 31 Penjumlahan 2.400.000
31 Saldo 4.350.000
16.750.000 16.750.000
2006
Sept 1 Saldo 4.350.000
Tanggal Tanggal
Piutang Usaha
232
dalam rupiah) No: 13
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penjumlahan 4.400.000 Agustus 31 Penyesuaian 1.700.000
31 Saldo 2.700.000
4.400.000 4.400.000
2006
Sept 1 Saldo 2.700.000
Tanggal Tanggal
Perlengkapan
(dalam rupiah) No: 14
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penjumlahan 19.200.000 Agustus 31 Penyesuaian 3.200.000
31 Saldo 16.000.000
19.200.000 19.200.000
2006
Sept 1 Saldo 16.000.000
Sewa Dibayar di Muka
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 15
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penjumlahan 3.600.000 Agustus 31 Penyesuaian 600.000
31 Saldo 3.000.000
3.600.000 3.600.000
2006
Sept 1 Saldo 3.000.000
Asuransi Dibayar di Muka
Tanggal Tanggal
233
(dalam rupiah) No: 16
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penjumlahan 29.000.000 Agustus
31 Saldo 29.000.000
29.000.000 29.000.000
2006
Sept 1 Saldo 29.000.000
Peralatan Kantor
Tanggal Tanggal
No: 17
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus Agustus 31 Penyesuaian 1.400.000
31 Saldo 1.400.000
1.400.000 1.400.000
2006
Sept 1 1.400.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah)
(dalam rupiah) No: 21
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penjumlahan 2.400.000 Agustus 31 Penjumlahan 4.000.000
31 Saldo 1.600.000
4.000.000 4.000.000
2006
Sept 1 1.600.000
Utang Usaha
Tanggal Tanggal
234
(dalam rupiah) No: 22
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus Agustus 31 Penyesuaian 240.000
31 Saldo 240.000
240.000 240.000
2006
Sept 1 240.000
Utang Gaji
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 23
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penyesuaian 2.600.000 Agustus 31 Penjumlahan 10.000.000
31 Saldo 7.400.000
10.000.000 10.000.000
2006
Sept 1 7.400.000
Pendapatan Diterima di Muka
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 31
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 prive 1.500.000 Agustus 31 Penjumlahan 54.000.000
Penutup
Ikhtisar L/R 8.560.000
31 Saldo 61.060.000
62.560.000 62.560.000
2006
Sept 1 61.060.000
Tanggal Tanggal
Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Bagus)
235
(dalam rupiah) No: 32
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penjumlahan 1.500.000 Agustus 31
Penutup
Ikhtisar L/R 1.500.000
1.500.000 31 Saldo 1.500.000
Prive, Tn Bagus
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 41
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31
Penutup
Ikhtisar L/R 19.350.000 Agustus 31 Penjumlahan 16.200.000
31 Penyesuaian 3.150.000
19.350.000 19.350.000
Tanggal Tanggal
Pendapatan Jasa
(dalam rupiah) No: 51
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penjumlahan 3.000.000 Agustus 31
Penutup
Ikhtisar L/R 3.240.000
31 Penyesuaian 240.000
3.240.000 3.240.000
Tanggal Tanggal
Beban Gaji
(dalam rupiah) No: 52
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penyesuaian 3.200.000 Agustus 31
Penutup
Ikhtisar L/R 3.200.000
3.200.000 3.200.000
Beban Sewa
Tanggal Tanggal
236
(dalam rupiah) No: 53
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penyesuaian 1.700.000 Agustus 31
Penutup
Ikhtisar L/R 1.700.000
1.700.000 1.700.000
Tanggal Tanggal
Beban Perlengkapan
(dalam rupiah) No: 54
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penyesuaian 1.400.000 Agustus 31
Penutup
Ikhtisar L/R 1.400.000
1.400.000 1.400.000
Tanggal Tanggal
Beban Penyusutan Peralatan
(dalam rupiah)
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penyesuaian 600.000 Agustus 31
Penutup
Ikhtisar L/R 600.000
600.000 600.000
Beban Asuransi No: 55
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 56
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Agustus 31 Penyesuaian 650.000 Agustus 31
Penutup
Ikhtisar L/R 650.000
650.000 650.000
Tanggal Tanggal
Beban Rupa-rupa
237
D. Jurnal Penutup untuk Perusahaan Persekutuan
Jurnal penutup untuk perusahaan persekutuan hampir sama
dengan jurnal penutup pada perusahaan perseorangan, kecuali:
1. Pemindahan saldo akun laba rugi ke akun modal. Karena pemilik
perusahaan perusahaan persekutuan lebih dari satu orang, maka
terdapat lebih dari satu akun modal pemiliki perusahaan, yakni
sejumlah pemilik perusahan persekutuan tersebut. Oleh karena itu,
pembagian laba atau rugi perusahaan harus dibagikan kepada para
sekutu dengan cara pembagian yang diatur dalam anggaran dasar
persahan.
2. Perusahaan persekutuan memiliki lebih dari satu akun modal.
3. Para sekutu diperbolehkan melakukan penarikan (prive) dalam batas
tertentu, sehingga akun prive juga lebih dari satu.
4. Hasil pembagian laba atau rugi dipindahkan dari akun laba rugi ke
akun modal melalui akun prive masing-masing.
Untuk lebih memahami tentang penutupan pada perusahan persekutuan
berikut ini diberi contoh proses penutupan yang terjadi di CV Airlangga.
CV Airlangga dengan anggota sekutu Purnama, Widya dan Angga,
selama periode 2006 memperoleh laba bersih Rp. 600.000.000,-. Dalam
perjanjian, laba bersih akan dibagi rata antara para sekutu. Saldo akun
prive dalam buku besar sebelum penutupan terlihat sebagai berikut:
Prive, Purnama senilai Rp. 55.000.000,-, Prive,Widya Rp. 40.000.000,-
dan Prive, Angga sebesar Rp. 25.000.000,-.
Prosedur penutupan dan beban sama seperti perusahaan perseorangan.
Setelah dipindahkan ke akun ikhtisar laba rugi maka saldo ikhtisar laba
rugi sebesar Rp. 600.000.000,- dan saldo ini akan dibagi ke para sekutu.
Laba/rugi sebesar Rp. 600.000.000,- dipindahkan ke akun prive masingmasing
sekutu dengan jurnal penutup sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-) Jurnal Umum Hal: 15
Tanggal Keterangan Reff Debit (Rp) Kredit (RP)
Jurnal Penutup
2006 31 Ikhtisar laba rugi 600.000,-
Des. Prive, Purnama 200.000,-
Prive, Widya 200.000,
Prive, Angga 200.000,
(jurnal penutup untuk
pembagian laba ke
para sekutu)
238
Setelah jurnal penutup di atas diposting maka saldo akun prive masingmasing
sekutu sebagai berikut:
Prive, Purnama: Rp. 200.000.000,- - Rp. 55.000.000,- = Rp. 145.000.000,-
Prive, Widya : Rp. 200.000.000,- - Rp. 40.000.000,- = Rp. 160.000.000,-
Prive, Angga : Rp. 200.000.000,- - Rp. 25.000.000,- = Rp. 175.000.000,-
Penutupan tersebut akan nampak pada buku besar sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-) No: 33
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Desember 31 600.000 Desember 31 600.000
600.000 600.000
Tanggal Tanggal
Ikhtisar Laba Rugi
(dalam Rp. 000,-) No: 321
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Desember 31 55.000 Desember 31 200.000
Saldo 145.000
200.000 200.000
Tanggal Tanggal
Prive, Purnama
(dalam Rp. 000,-)
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Desember 31 40.000 Desember 31 200.000
Saldo 160.000
200.000 200.000
No: 322
Tanggal Tanggal
Prive, Widya
239
(dalam Rp. 000,-) No: 323
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
Desember 31 25.000 Desember 31 200.000
Saldo 175.000
200.000 200.000
Tanggal Tanggal
Prive, Angga
Saldo akun prive pada perusahaan persekutuan kadang-kadang
tidak dipindahkan ke akun modal para sekutu melainkan tetap dibiarkan
dalam akun prive sebagai akun riil dan dicantumkan dalam neraca pada
bagian modal.
Pada Neraca per 31 Desember 2006, pada sisi ekuitas, penyajian
akun modal masing-masing sekutu yang besarnya Rp. 300.000.000,-
dengan akun privenya akan nampak sebagai berikut::
Ekuitas
Modal, Purnama Rp. 300.000.000,-
Prive, Purnama “ 145.000.000,- Rp. 445.000.000,-
Modal, Widya Rp. 300.000.000,-
Prive, Purnama “ 160.000.000,- Rp. 4.160.000.000,-
Modal, Angga Rp. 300.000.000,-
Prive, Angga “ 175.000.000,- Rp. 475.000.000,-
E. Jurnal Penutup untuk Perusahaan Perseroan
Pada perusahaan perseroan penutupan akun pendapatan dan
akun beban akan sama seperti perusahaan perseorangan dan
perusahaan persekutuan. Perbedaannya terletak pada:
1. Penutupan akun laba rugi karena struktur modal pada perusahaan
perseroan berupa saham.
2. Para pemegang saham tidak diperkenankan mengambil prive. Bagian
laba yang diambil oleh pemegang saham disebut dividen.
240
3. Sedangkan laba yang tidak dibagikan ke pemegang saham
ditampung dalam akun yang disebut akun saldo laba.
Berikut ini gambaran untuk membuat jurnal penutup pada
perusahaan perseroan:
Selama tahun 2006 PT Widya Cendekia telah memperoleh laba
sebesar Rp. 5.000.000.000,-. Dari laba yang diperoleh tersebut, jumlah
yang dibagikan kepada pemegang saham adalah Rp. 2.000.000.000,-.
Jurnal yang dibuat sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-) Jurnal Umum Hal: 23
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006 Jurnal Penutup
Desember 31 Ikhtisar Laba Rugi 5.000.000
Saldo Laba 5.000.000
Mencatat pemindahan laba ke
saldo laba
31 Saldo Laba 2.000.000
Dividen 2.000.000
Mencatat penutupan deviden
ke saldo laba
Tanggal
Akun saldo laba merupakan akun riil dan dicantumkan dalam neraca
di bawah modal saham.
Dari pembahasan di atas, kita dapat membuat tahapan siklus
akuntansi yang diperlukan pada suatu perusahaan, sebagaimana
dijelaskan pada ilustrasi 10.5. Dari tahapan tersebut, kita bisa melihat
bahwa suatu siklus akuntansi dimulai dengan menganalisis transaksi
bisnis dan diakhiri dengan penyusunan neraca saldo setelah tutup buku.
Tahap pertama sampai ketiga terjadi setiap hari selama periode
akuntansi tahap keempat sampai dengan ketujuh disusun berdasarkan
periode tertentu seperti bulanan atau tahunan. Tahapan kedelapan dan
kesembilan, yaitu pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah tutup
buku dan biasanya hanya disiapkan pada akhir periode akuntansi.
Pada tahapan tersebut masih terdapat dua tahapan pilihan dalam
siklus akuntansi, yaitu sebuah neraca lajur bisa digunakan dalam
menyusun jurnal penyesuaian dan laporan keuangan. Selain itu, jurnal
241
pembalik bisa juga digunakan sebagaimana yang dijelaskan pada bagian
sebelumnya.
F. Kegunaan Jurnal Pembalik (Reversing Entry)
Pada akhir periode perusahaan membuat jurnal penutup untuk
akun nominal, seperti yang sudah di bahas pada sub bab sebelumya.
Pada periode berikutnya sebelum melakukan transaksi perusahaan
kadang-kadang merasa perlu untuk membuat jurnal balik / jurnal
penyesuaian kembali.
Tujuan pembuatan jurnal balik ini adalah:
1. Untuk menyederhanakan pembuatan jurnal pada periode berikutnya.
Pembuatan jurnal balik ini akan bermanfat jika perusahan membuat
jurnal yang banyak jumlahnya.
2. Meminimalkan kekeliruan yang mungkin terjadi.
Jurnal pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalik
jurnal penyesuaian, artinya jika di jurnal penyesuaian ayat jurnal
menunjukkan debit maka untuk jurnal pembalik ayat jurnal ini diletakkan
sebelah kredit dan sebaliknya. Tidak semua jurnal penyesuaian perlu
dibalik, tapi hanya beban akrual (beban yang ditangguhkan
pembayarannya) sehingga muncul utang dan pendapatan akrual
(pendapatan yang masih harus diterima) muncul piutang.
Jurnal pembalik bukan merupakan keharusan melainkan suatu
pilihan untuk membuat atau tidak. Jika perusahaan membuat jurnal
pembalik kemungkinan kekeliruan kecil
G. Menyiapkan Jurnal Pembalik
Untuk menyiapkan jurnal pembalik akan diuraikan mekanisme
penyusunan jurnal pembalik dengan menggunakan contoh dua jurnal
penyesuaian di bab 7. Sebelum pembahasan ini, marilah kita ingat
terlebih dahulu tahapan yang diperlukan dalam siklus akuntansi
sebagaimana dalam ilustrasi 10.5.
242
Ilustrasi 10.5 : Tahapan yang Diperlukan dalam Siklus Akuntansi
1
Menganalisis
transaksi bisnis
2
Mencatat transaksi
3
Posting ke buku besar
4
Menyiapkan neraca
saldo
9
Menyiapkan neraca
saldo setelah tutup buku
8
Membuat jurnal penutup
dan memposting
5
Mencatat dan
memposting ayat jurnal
penyesuaian: Akrual
6
Menyiapkan neraca
saldo setelah
penyesuaian
5
Menyiapkan laporan
keuangan: laporan laba
rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan neraca
Tahap pilihan: Jika neraca lajur disusun, tahap keempat, kelima, dan keenam
tergabung dalam neraca lajur. Jika jurnal pembalik disiapkan, harus dilakukan diantara
tahap kesembilan dan kesatu.
243
Jurnal pembalik yang biasanya dilakukan dalam praktik meliputi:
1. Membalik/ Menyesuaikan Kembali Utang Beban.
Contoh : Beban Gaji.
Pada tanggal 31 Agustus Cipta Jasa Karya mempunyai utang gaji
sebesar Rp. 240.000,-. Utang ini oleh perusahaan sampai dengan
tanggal 31 Agustus 2006 belum dicatat. Oleh karena itu Cipta Jasa Karya
telah membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
(dalam rupiah) Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006 Jurnal Penyesuaian
Agustus 1 Beban Gaji 240.000
Utang Gaji 240.000
Jurnal Umum
Tanggal
Misalkan Cipta Jasa Karya membayar gaji pegawai tanggal 10
September 2006 Rp. 350.000,- dengan rincian Rp. 240.000,- untuk bulan
Agustus 2006 dan Rp. 110.000,- untuk sepuluh hari pada bulan
September 2006. Apabila jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal
31 Agustus tidak disesuaikan kembali/ dibalik maka jurnal yang dibuat
tanggal 1 September 2006 (awal periode) sebagai berikut:
(dalam rupiah) Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006
September 10 Beban Gaji 110.000
Utang Gaji 240.000
Kas 350.000
Jurnal Umum
Tanggal
Jurnal tanggal 10 September 2006 di atas memerlukan dua akun
yang di debit yaitu akun beban gaji dan akun utang gaji. Hal ini bertujuan
yang pertama menghilangkan akun utang gaji dan mencatat beban gaji
untuk periode September 2006. Meskipun jurnal yang dibuat tidak rumit
namun masih bisa disederhanakan . Kesalahan dapat dihindari bila
seandainya pembayaran gaji dicatat dengan cara yang sama yaitu
mendebit beban gaji dan mengkredit kas.
Untuk mencapai hal tersebut di atas maka pada hari pertama yaitu
tanggal 1 September 2006 dibuatlah jurnal pembalik.
244
Tujuannya adalah menghilangkan jurnal penyesuaian untuk akun
yang bersangkutan.
(dalam rupiah) Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006 Jurnal Balik
September 1 Utang Gaji 240.000
Beban Gaji 240.000
Jurnal Umum
Tanggal
Apabila jurnal pembalik tersebut di atas diposting ke buku besar
maka tampak sebagai berikut:
(dalam rupiah) No: 21
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
September 1 Pembalik 240.000 September 1 Saldo 240.000
240.000 240.000
Utang Gaji
Tanggal Tanggal
(dalam rupiah) No: 51
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
September 1 240.000
Beban Gaji
Tanggal Tanggal
Dengan adanya jurnal pembalik, maka akun utang gaji akan
memiliki saldo nol, dan sebaliknya akun beban gaji akan bersaldo kredit
sebesar Rp. 240.000,-. Pembayaran gaji pada tanggal 10 September
2006 dapat dicatat tanpa memperhatikan ada tidaknya utang gaji,
sehingga menjadi lebih sederhana.
Dengan demikian maka untuk mencatat pembayaran gaji adalah
sebagai berikut:
245
(dalam rupiah) Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006
September 10 Beban Gaji 350.000
Kas 350.000
Jurnal Umum
Tanggal
Setelah jurnal di atas diposting ke buku besar beban gaji, maka
akan nampak sebagai berikut:
(dalam rupiah) No: 51
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006 2006
September September 1 Pembalik 240.000
10 240.000
Tanggal Tanggal
Beban Gaji
Pada buku besar di atas setelah jurnal tanggal 10 September
2006 diposting ke debit sebesar Rp. 110.000,- (Rp. 350.000,- dikurangi
Rp. 240.000,-). Jumlah ini sesuai dengan jumlah gaji yang dibayar buku
besar menyebabkan akun beban gaji menjadi bersaldo debit mulai
tanggal 1 sampai dengan 10 September 2006.
2. Membalik/ Menyesuaikan Kembali Piutang
Contoh : Piutang Bunga
Pada kasus ini akan diilustrasikan kondisi perusahaan yang
menginvestasikan uangnya ke obligasi. Sebagai contoh perusahaan
Purnama berinvestasi dalam bentuk obligasi. Bunga obligasi yang
diterima sebesar Rp. 3.000.000,- setiap 6 bulan sekali. Perusahaan
Purnama berinvestari mulai 1 Oktober 2006. Laporan keuangan
perusahaan dibuat 31 Desember. Mulai tanggal 1 Oktober sampai
dengan 31 Desember 2006 (selama 3 bulan) ada bunga yang menjadi
hak perusahaan yaitu sebesar Rp. 1.500.000,-. Karena bunga sebesar
Rp. 1.500.000,- pada tanggal 31 Desember 2006 belum diterima tunai,
maka akan menjadi piutang bunga. Jurnal penyesuaian yang harus
dibuat untuk peristiwa ini adalah:
246
(dalam rupiah) Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006
Desember 31 Piutang Bunga 1.500.000
Pendapatan Bunga 1.500.000
Jurnal Umum
Tanggal
Apabila jurnal penyesuaian di atas tidak disesuaikan kembali/
dibuat jurnal pembalik, maka jurnal yang dibuat untuk penerimaan bunga
1 April 2007 adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah) Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006
April 1 Kas 3.000.000
Piutang Bunga 1.500.000
Pendapatan Bunga 1.500.000
Jurnal Umum
Tanggal
Dalam jurnal di atas terdapat dua pengkreditan, yaitu menghapus
piutang bunga dan mencatat pendapatan bunga tiga bulan di tahun 2007.
Walaupun tidak rumit maka dipandang perlu untuk disederhanakan.
Caranya yaitu membuat jurnal pembalik (membalik jurnal penyesuaian) di
awal periode sebagai berikut:
(dalam rupiah) Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006
Januari 1 Pendapatan Bunga 1.500.000
Piutang Bunga 1.500.000
Jurnal Umum
Tanggal
Dengan dibuatnya jurnal pembalik maka akun piutang bunga akan
bersaldo nol, sedang akun pendapatan bunga akan bersaldo debit
sebesar Rp. 1.500.000,-. Pada saat terjadi pembayaran bunga yaitu
tanggal 1 April 2007, perusahaan membuat jurnal sebagai berikut:
247
(dalam rupiah) Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2006
April 1 Kas 3.000.000
Pendapatan Bunga 3.000.000
Jurnal Umum
Tanggal
Apabila jurnal tanggal 1 April 2007 diposting ke buku besar akan
nampak bahwa akun pendapatan akan bersaldo Rp. 1.500.000,-. Jumlah
ini sesuai dengan pendapatan bunga yang diterima selama 3 bulan, yaitu
tanggal 1 Januari sampai dengan 1 April 2007 di tahun 2007.
Dari kedua contoh tersebut di atas dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa jurnal penyesuaian kembali/ jurnal pembalik bertujuan
untuk menyederhanakan transaksi yang terjadi berulang-ulang. Namun
tidak semua transaksi yang terjadi berulang-ulang perlu disesuaikan
kembali/ dibalik. Contoh transaksi yang berualang-ulang dan tidak perlu
dibuatkan jurnal pembalik adalah adalah penyusutan aktiva tetap.
CONTOH SOAL dan PENYELESAIAN
Biro perjalanan Widya Wisata yang baru berdiri beberapa bulan yang lalu
sedang menyelesaikan siklus akuntansinya di bulan Desember 2006. Di
halaman berikut adalah sebagian dari neraca lajur per 31 Desember 2006
yang telah disusun oleh perusahaan tersebut:
Pertanyaan:
1. Saudara diminta bantuannya untuk membuatkan jurnal penutup per
31 Desember 2006
2. Siapkan pula laporan keuangan untuk bulan Desember 2006.
248
(dalam Rp. 000,-)
Debit Kredit Debit Kredit
Kas 396.000
Piutang Usaha 764.000
Perlengkapan 4.000
Mebel 200.000
Akumulasi Deprisiasi Mebel 120.000
Gedung 500.000
Akumulasi Deprisiasi Gedung 280.000
Utang Usaha 760.000
Utang Gaji 10.000
Pendapatan Diterima di Muka 26.000
Modal, Marwoto 586.000
Prive, Marwoto 130.000
Pendapatan Jasa 660.000
Beban Gaji 354.000
Beban Perlengkapan 8.000
Depresiasi Mebel 40.000
Depresiasi Gedung 20.000
Beban Rupa-rupa 26.000
448.000 660.000 1.994.000 1.782.000
Laba Bersih 212.000 212.000
660.000 660.000 1.994.000 1.994.000
Neraca Lajur (sebagian)
31-Des-06
Kode
Akun Nama Akun Laporan Laba-Rugi Neraca
Biro Perjalanan Widya Wisata
PENYELESAIAN
a. Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang harus dibuat oleh Biro Perjalanan Widya Wisata per
31 Desember 2006 sebagaimana nampak pada halaman berikutnya.
249
Hal.
Keterangan Ref Debit Kredit
2006 Jurnal Penutup
Desember Pendapatan Jasa 660.000
Ikhtisar Laba-Rugi 60.000
Ikhtisar Laba-Rugi 448.000
Beban Gaji 354.000
Beban Perlengkapan 8.000
Depresiasi Mebel 40.000
Depresiasi Gedung 20.000
Beban Rupa-rupa 26.000
Ikhtisar Laba-Rugi (660.000 - 448.000) 212.000
Modal, Tn Sujoko 212.000
Modal, Tn Sujoko 130.000
Prive, Tn Sujoko 130.000
Tanggal
(dalam Rp. 000,- Jurnal Penutup
b. Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang harus disusun oleh Biro Perjalanan Widya
Wisata sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-)
Pendapatan Jasa 6 6 0 0 0 0
Beban-beban:
Beban Gaji 3 5 4 0 0 0
Depresiasi Mebel 4 0 0 0 0
Depresiasi Gedung 2 0 0 0 0
Beban Perlengkapan 8 0 0 0
Beban Rupa-rupa 2 6 0 0 0
Jumlah Biaya - 4 4 8 0 0 0
Lebih Bersih 2 1 2 0 0 0
Biro Perjalanan Widya Wisata
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang berakhir 31 Desember 2006
250
(dalam Rp. 000,-)
Modal, 1 Januari 2006 5 8 6 0 0 0
Laba Bersih 2001 2 1 2 0 0 0
Prive - 1 3 0 0 0 0
Kenaikan Modal 8 2 0 0 0
Modal, 31 Desember 2006 6 6 8 0 0 0
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang berakhir 31 Desember 2006
Biro Perjalanan Widya Wisata
(dalam Rp. 000,-)
Aset : Kewajiban:
Aset Lancar: Kewajiban Lancar:
Kas 3 9 6 0 0 0 Utang Usaha 7 6 0 0 0 0
Piutang Usaha 7 6 4 0 0 0 Utang Gaji 1 0 0 0 0
Perlengkapan 4 0 0 0 Pendapatan Sewa Diterima
Cadangan Kerugian di Muka 2 6 0 0 0
Jumlah Aktiva Lancar 1 1 6 4 0 0 0 Jumlah Kewajiban Lancar 7 9 6 0 0 0
Aktiva Tak Lancar:
Meubel 2 0 0 0 0 0
Akumulasi Depresiasi - 1 2 0 0 0 0
8 0 0 0 0 Modal
Gedung 5 0 0 0 0 0 Modal, Tn Sujoko 6 6 8 0 0 0
Akumulasi Depresiasi - 2 8 0 0 0 0
2 2 0 0 0 0
Jumlah Aktiva 1 4 6 4 0 0 0 Jumlah Kewajiban dan Modal 1 4 6 4 0 0 0
Biro Perjalanan Widya Wisata
Neraca
per 31 Desember 2006
251
I. PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan penutupan buku?
2. Apakah tujuan penutupan buku? Jelaskan!
3. Jelaskan 4 (empat) langkah dalam proses penutupan buku pada
perusahaan perorangan!
4. Akun apa sajakah yang harus ditutup dalam perusahaan perorangan?
5. Mengapa akun-akun pendapatan dan beban harus ditutup?
6. Jelaskan, jurnal apa sajakah yang harus dibuat untuk melakukan
penutupan buku pada perusahaan perorangan?
7. Jelaskan 2 (dua) cara yang dapat dilakukan untuk menutup akun laba
rugi ke akun modal!
8. Apa yang akan terjadi pada akun pendapatan dan beban, jika tidak
dibuat jurnal penutup?
9. Apa yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian kembali?
10. Sebutkan manfaat jurnal penyesuaian kembali dan jelaskan kapan
jurnal tersebut dibuat!
11. Sebutkan akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian kembali!
12. Pada akhir bulan Desember 2006, perusahaan mempunyai Utang
Gaji sebesar Rp. 3.000.000,-. Pada tanggal 2 Januari 2007,
perusahaan mendebit akun beban gaji dan mengkredit akun kas
sebesar Rp. 3.000.000,-.
a. Jika pada tangal 2 Januari 2007 tidak dibuat jurnal penyesuaian
kembali, apakah hal ini berakibat adanya kesalahan pada laporan
keuangan bulan Januari 2007? Jelaskan!
b. Bagaimana jurnal yang seharusnya dibuat pada tanggal 2 Januari
2007, untuk menunjukkan bahwa belum dibuat jurnal penyesuaian
kembali pada tanggal 2 Januari 2007?
c. Jika perusahaan membuat jurnal penyesuaian kembali,
bagaimana jurnal penyesuaian kembali tersebut?
13. Apakah pembuatan jurnal penyesuaian kembali merupakan suatu
keharusan bagi suatu perusahaan? Jelaskan dan berikan ilustrasinya!
252
II. LATIHAN
Latihan 10.1
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan jasa Adhiswarna
mempunyai utang gaji (gaji sudah menjadi hak pegawai perusahaan,
namun belum dibayarkan) sebesar Rp. 11.800.000,-. Pada tanggal 4
Januari 2007 dibayar gaji untuk 1 minggu (termasuk gaji yang terutang
bulan Desember 2006) sebesar Rp. 49.200.000,- kepada pegawai
perusahaan.
Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk mencatat peristiwa
di atas pada tanggal 31 Desember 2006!
2. Buatlah jurnal penyesuaian kembali pada tanggal 2 Januari 2007!
3. Buatlah jurnal yang diperlukan pada tanggal 4 Januari 2007, dengan
anggapan jurnal penyesuaian kembali telah dibuat dan diposting!
4. Buatlah jurnal yang diperlukan pada tanggal 4 Januari 2007, dengan
asumsi tidak ada jurnal penyesuaian kembali yang dibuat pada
tanggal 2 Januari 2007!
Latihan 10.2
Berikut ini adalah saldo akun per 31 Desember 2006 yang diambilkan dari
catatan akuntansi perusahaan Sarana Cendekia (sesudah disesuaikan):
(dalam rupiah)
Utang Usaha 64.600.000
Piutang Usaha 94.400.000
Akumulasi Depresiasi Gedung 80.000.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan 168.000.000
Gedung 600.000.000
Kas 69.200.000
Modal, Tn Angga 1.300.000.000
Prive, Tn Angga 94.000.000
Peralatan 1.344.000.000
Beban Iklan 36.200.000
Pendapatan Jasa 388.600.000
Utang Hipotik 480.000.000
Piutang Wesel 42.000.000
Iklan Dibayar di Muka 39.600.000
253
Pendapatan Sewa 71.000.000
Beban Reparasi 30.600.000
Beban Gaji 92.000.000
Persediaan Perlengkapan 20.400.000
Beban Perlengkapan 56.200.000
Beban Depresiasi Peralatan 19.600.000
Beban Depresiasi Gedung 14.000.000
Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal penutup per 31 Desember 2006!
III. SOAL
Soal 10.1
Berikut ini adalah saldo akun-akun per 31 Desember 2006 yang
diambilkan dari catatan akuntansi perusahaan Cahaya Kartika:
(dalam rupiah)
Kas 207.600.000
Piutang Usaha 283.200.000
Piutang Wesel 126.000.000
Asuransi Dibayar di Muka 118.800.000
Persediaan Perlengkapan 61.200.000
Peralatan 4.212.000.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan 504.000.000
Gedung 1.800.000.000
Akumulasi Depresiasi Gedung 240.000.000
Utang Usaha 193.800.000
Utang Bank 1.440.000.000
Modal, Tn Sutrisno 3.900.000.000
Prive, Tn Sutrisno 282.000.000
Pendapatan Jasa 1.165.800.000
Pendapatan Sewa 393.000.000
Beban Iklan 104.600.000
Beban Reparasi 91.800.000
Beban Gaji 276.000.000
Beban Perjalanan 168.600.000
Beban Rupa-rupa 168.600.000
254
Informasi yang tersedia pada akhir tahun adalah sebagai berikut:
1. Depresiasi/ penyusutan peralatan untuk bulan berjalan ditentukan
sebesar Rp. 210.600.000,-.
2. Pendapatan jasa sebesar Rp. 24.600.000,- belum dicatat, namun
sudah diterima uangnya.
3. Bunga bank yang terutang berjumlah Rp. 44.400.000,-.
4. Bunga wesel yang belum diterima berjumlah Rp. 4.800.000,-.
5. Asuransi dibayar di muka pada akhir periode Rp. 37.800.000,-
6. Pendapatan sewa bulan Desember 2006 sebesar Rp. 3.000.000,-
belum diterima.
7. Gaji bulan Desember 2006 sebesar Rp. 24.000.000,- belum dibayar.
8. Perlengkapan yang masih tersisa di gudang pada akhir periode
berjumlah Rp. 14.400.000,-.
9. Depresias/ penyusutani gedung untuk bulan berjalan diperkirakan
sebesar Rp. 120.000.000,-.
Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal penyesuaian!
2. Buatlah jurnal penutup!
3. Buatlah jurnal penyesuaian kembali tanggal 1 Januari 2004!
Soal 10.2
Berikut ini saldo akun perusahaan jasa Widya Wijaya pada tanggal 31
Desember 2006:
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 14.000
Tanggal Tanggal
Kas
255
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 76.000
Tanggal Tanggal
Piutang Usaha
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 18.000
Tanggal Tanggal
Perlengkapan
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 158.000
Tanggal Tanggal
Peralatan
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 72.000
Tanggal Tanggal
Akumulasi Deprisiasi Perlatan
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 16.000
Tanggal Tanggal
Utang Usaha
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Tanggal Debit Tanggal Keterangan Reff. Kredit
Utang Gaji
256
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 10.000
Tanggal Tanggal
Pendapatan Diterima di Muka
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 88.000
Tanggal Tanggal
Utang Wesel Jangka Panjang
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 48.000
Tanggal Tanggal
Modal, Nn Sari
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 124.000
Tanggal Tanggal
Prive, Nn Sari
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
6
Desember 31 318.000
Tanggal Tanggal
Pendapatan Jasa
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 106.000
Tanggal Tanggal
Beban Gaji
257
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Tanggal Debit Tanggal Keterangan Reff. Kredit
Beban Perlengkapan
(dalam Rp. 000,-) No:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Tanggal Keterangan Reff. Kredit
Beban Depresiasi
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 12.000
Tanggal Tanggal
Beban Bunga
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 30.000
Tanggal Tanggal
Beban Sewa
(dalam Rp. 000,-) No:
Keterangan Reff. Debit Keterangan Reff. Kredit
2006
Desember 31 14.000
Tanggal Tanggal
Beban Asuransi
Informasi untuk penyesuaian:
1. Perlengkapan yang masih ada pada tanggal 31 Desember 2006
berjumlah Rp. 2.000.000,-.
2. Depresiasi/ penyusutan untuk bulan berjalan ini ditentukan sebesar
Rp. 18.000.000,-.
258
3. Beban gaji yang masih belum dibayar pada bulan Desember 2006
berjumlah Rp. 4.000.000,-.
4. Pendapatan jasa yang belum diterima uangnya sampai dengan
tanggal 31 Desember 2006 berjumlah Rp. 2.000.000,-.
5. Pendapatan diterima di muka yang sudah diakui sebagai pendapatan
periode ini berjumlah Rp. 10.000.000,-.
Pertanyaan:
1. Cantumkan saldo setiap akun dalam neraca lajur berdasarkan
informasi penyesuaian di atas, dan selesaikanlah neraca lajur
tersebut!
2. Susunlah laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan neraca
untuk bulan Desember 2006!
3. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada 31 Desember 2006!
4. Buatlah jurnal penutup pada tanggal 31 Desember 2006!
5. Buatlah jurnal penyesuaian kembali tanggal 2 Januari 2007!
Soal 10.3
Pada tangal 31 Nopember 2007, yaitu pada saat dibuatnya penyesuaian
dan proses penutupan buku, pemegang buku Toko Buku Cendekia
Airlangga menemukan kejanggalan dalam catatan akuntansi perusahaan
tersebut. Saudara diminta untuk memecahkan masalah tersebut. Berikut
ini kejanggalan-kejanggalan yang terjadi:
1. Pada tanggal 12 Nopember, pemegang buku yang lama, telah
mencatat pembelian perlengkapan seharga Rp. 80.000.000,- sebagai
berikut:
Hal.
Keterangan Reff. Debit Kredit
2007
Nopember 12 Peralatan Kantor 80.000
Utang Dagang 80.000
(dalam Rp. 000,-) Jurnal
Tanggal
Buatlah jurnal koreksi pada tanggal 31 Nopember 2007.
2. Pendebitan akun kas sebesar Rp. 150.000.000,- keliru dibukukan
sebagai pengkreditan.
a. Pada tahap siklus akuntansi mana kesalahan tersebut dapat
ditemukan?
259
b. Uraikan cara mengidentifikasi kesalahan jumlah tersebut!
3. Saldo akun peralatan sebesar Rp. 700.000.000,- keliru dipindahkan
dalam neraca saldo sebesar Rp. 70.000.000,-.
a. Apa nama jenis kesalahan ini?
b. Dianggap bahwa kesalahan ini hanya terjadi di neraca saldo saja.
Manakah jumlah yang lebih besar, sisi debit atau sisi kredit, dan
berapa selisihnya?
c. Bagaimana cara mengidentifikasi jenis kesalahan semacam ini?
4. Pemegang buku lupa membuat penyesuaian informasi berikut:
a. Beban gaji yang belum terbayar sebesar Rp. 120.000.000,-.
b. Beban perlengkapan periode ini sebesar Rp. 278.000.000,-.
c. Pendapatan bunga wesel yang belum diterima perusahaan
berjumlah Rp. 190.000.000,-.
d. Depresiasi/ penyusutan peralatan sebesar Rp. 800.000.000,-.
e. Pendapatan jasa diterima di muka yang sudah diakui sebagai
pendapatan jasa sebesar Rp. 1.060.000.000,-.
Hitung pengaruh kesalahan ini terhadap laba bersih perusahaan dan
buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.
5. Disamping kejanggalan-kejanggalan di atas, juga diperoleh informasi
bahwa akun-akun pendapatan dan beban, sebelum dibuat jurnal
penyesuaian dan posting penyesuaian ke akun-akun yang terkait,
menunjukkan saldo sebagai berikut:
(dalam Rp. 000,-)
Pendapatan Jasa 11.160.000
Beban Gaji 2.640.000
Beban Sewa 1.020.000
Beban Iklan 710.000
Beban Rupa-rupa 544.000
Akun modal, Ny Purnama sebelum tutup buku menunjukkan saldo
sebesar Rp. 11.220.000.000,- sedangkan akun Prive, Ny Purnama
menunjukkan saldo sebesar Rp. 6.000.000.000,-.
Buatlah jurnal penutup!
260
261
1. Menjelaskan pengertian dan kegunaan neraca saldo
setelah Penutupan
2. Menunjukkan bentuk-bentuk neraca saldo setelah
penutupan
3. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan
Tujuan mempelajari bab ini adalah:
NERACA SALDO
SETELAH
PENUTUPAN
262
A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo setelah Penutupan
Setelah membuat jurnal penutup,
tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi
adalah menyusun Neraca Saldo Setelah
Penutupan (post closing trial balance).
Tujuan dibuat neraca saldo setelah penutupan adalah
memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum memulai
pencatatan data akuntansi pada periode berikutnya.
B. Bentuk-bentuk Neraca Saldo setelah Penutupan.
Neraca saldo setelah penutup dapat dibuat dari saldo-saldo buku
besar setelah jurnal penutup diposting ke buku besar masing-masing.
Bisa juga diambil dari saldo-saldo yang ada di neraca di neraca lajur, atau
dari laporan keuangan neraca. Neraca saldo setelah penutupan adalah
akun-akun riil saja. Sedang akun sementara (akun Nominal) sudah
ditutup sehingga bersaldo nol. Bentuk neraca saldo setelah penutupan
sebagai berikut:
1. Nama perusahaan
2. Judul yaitu Neraca Saldo Setelah Penutupan
3. Tanggal pembuatan
Setelah judul dibuat maka membuat kolom-kolom sebanyak 4
kolom yang berisi:
1. Kolom 1 : Kode Akun
2. Kolom 2 : Nama Akun
3. Kolom 3 : Debit
4. Kolom 4: Kredit
Post closing trial balance
dibuat untuk memastikan
bahwa akun di buku besar
telah seimbang
NERACA SALDO SETELAH
PENUTUPAN
263
Ilustrasi 11.1: Contoh format Neraca Saldo setelah Penutupan
Perusahaan Cendekia
Neraca saldo Setelah Penutupan
Per 31 Desember 2006
Kode
Akun Nama Akun Debit Kredit
Jumlah
C. Menyiapkan Neraca Saldo setelah Penutupan
Setelah semua jurnal penutup telah dibuat dan diposting ke buku
besar, neraca saldo setelah penutupan bisa disiapkan. Neraca saldo
setelah penutupan merupakan suatu daftar akun permanen beserta
saldonya setelah dilakukan tutup buku. Tujuan dari neraca saldo ini
adalah untuk memperlihatkan keseimbangan saldo-saldo dari akun
permanen yang akan dibawa ke periode akuntansi berikutnya. Karena
semua akun temporer (akun nominal) memiliki saldo nol, maka neraca
saldo setelah penutupan akan berisi saldo akun permanen, yaitu akun
yang ada di neraca.
Neraca saldo setelah penutupan akan memberikan bukti bahwa
proses penjurnalan dan posting ke buku besar atas semua akun yang
harus ditutup telah selesai. Selain itu, hal ini menunjukkan bahwa
persamaan dasar akuntansi telah seimbang pada akhir periode
akuntansi. Namun demikian, dalam kasus tertentu, bukan berarti bahwa
semua transaksi yang ada di perusahaan telah dicatat atau telah
diposting ke dalam buku besar secara benar. Sebagai contoh walaupun
264
ada satu transaksi yang tidak dicatat dan diposting ke dalam buku besar
neraca saldo setelah penutupan akan tetap terlihat seimbang, begitu pula
bila ada sebuah transaksi yang dicatat dan diposting dua kali, neraca
saldo setelah penutupan juga terlihat seimbang.
Marilah kita mengingat kembali bahwa dalam satu periode
akuntansi, siklus akuntansi yang dilalui meliputi:
1. Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal.
2. Memindahkan transaksi-transaksi dari jurnal ke buku besar (posting).
3. Menyusun neraca saldo.
4. Membuat ayat-ayat penyesuaian.
5. Memposting ayat-ayat penyesuaian ke buku besar.
6. Menyusun neraca saldo setelah penyesuaian.
7. Membuat laporan keuangan.
8. Membuat jurnal penutup.
9. Memposting jurnal penutup ke buku besar masing-masing.
10. Membuat neraca saldo setelah penutupan.
11. Membuat jurnal pembalik, suatu pilihan (option) di awal periode
berikutnya.
Neraca saldo setelah penutupan nampak dalam Ilustrasi 11.2.
Ilustrasi 11.2: Neraca Saldo setelah Penutupan dari Perusahaan
Cipta Jasa Karya
Cipta Jasa Karya
Neraca Saldo setelah Penutupan
Per 31 Agustus 2006
(dalam rupiah)
Kode Akun Nama Akun Debit Kredit
11 Kas 16.650.000
12 Piutang Usaha 4.350.000
13 Perlengkaan 2.700.000
14 Sewa Dibayar di Muka 16.000.000
15 Asuransi Dibayar di Muka 3.000.000
16 Peralatan Kantor 29.000.000
17 Akumulasi Peny. Perl.Kantor 1.400.000
21 Utang Usaha 1.600.000
22 Utang Gaji 240.000
23 Pendapatan diterima di muka 7.400.000
31 Modal,Tn Bagus 61.060.000
71.700.000 71.700.000
265
I. PERTANYAAN
1. Mengapa dalam neraca saldo setelah tutup buku tidak ada lagi akun
sementara?
2. Apa yang dimaksud dengan neraca saldo setelah tutup buku dan
akun apa sajakah yang tercantum pada neraca saldo setelah tutup
buku tersebut!
3. Sebutkan tujuan penyusunan neraca saldo setelah tutup buku?
4. Kelompok akun-akun apa sajakah yang tercantum dalam neraca
saldo setelah tutup buku? Jelaskan!
5. Dengan dibuatnya neraca saldo setelah tutup buku, apakah hal ini
berarti bahwa satu siklus akuntansi pada periode akuntansi tersebut
sudah selesai? Jelaskan!
II. LATIHAN
Latihan 11.1
Seorang lulusan Sekolah Mengah Kejuruan (SMK) Bakti Cendekia di kota
Malang Jawa Timur, bekerja sebagai tenaga ahli madya bagian akuntansi
di sebuah perusahaan jasa desain interior Kartika Purnama, sedang
menyusun neraca saldo setelah penutupan sebagai berikut:
266
Kartika Purnama
Neraca Saldo setelah Penutupan
Per 31 Agustus 2006
(dalam rupiah)
Kode Akun Nama Akun Debit Kredit
11 Kas 9.225.000 -
12 Piutang Usaha 33.300.000 -
13 Perlengkaan - 1.980.000
14 Sewa Dibayar di Muka - -
15 Asuransi Dibayar di Muka - -
16 Peralatan Kantor - 63.000.000
17 Akumulasi Peny. Perl.Kantor 19.980.000 -
21 Utang Usaha 11.250.000 -
22 Utang Gaji - 2.700.000
23 Pendapatan diterima di muka 5.400.000 -
31 Modal, Tn Sutrisna Jaya 68.175.000 -
147.330.000 67.680.000
Pertanyaan:
Bantulan teman anda untuk menyusun neraca saldo setelah penutupan
yang benar, anggaplah semua akun memiliki saldo normal dan jumlahjumlah
yang tercantum sudah benar.
Latihan 11.2
Berikan tanda () pada tabel di bawah ini terhadap akun-akun yang
biasanya akan dicantumkan dalam neraca saldo setelah penutupan.
No Nama Akun
1 Piutang Usaha
2 Akumulasi penyusutan
3 Kas
4 Beban Penyusutan
5 Peralatan
6 Ekuitas Pemilik
7 Prive
8 Pendapatan Jasa
9 Perlengkapan
10 Beban Gaji
11 Utang Gaji
267
III. SOAL
Soal 10.1
Informasi yang diambil dari catatan akuntansi perusahaan jasa Sinar
Kasih pada tanggal 31 Desember 2006:
Kas 3 6 7 0 0 0
Piutang Usaha 4 5 0 0 0 0
Perlengkapan Kantor 9 8 0 0 0
Asuransi Dibayar di Muka 2 7 0 0 0 0
Peralatan 3 7 5 0 0 0 0
Akumulasi Depresiasi 1 0 5 0 0 0
Utang Usaha 1 5 0 0 0 0 0
Pendapatan Diterima di Muka 3 6 0 0 0 0
Modal, Tn Jaya Sutrisna 2 2 5 0 0 0 0
Prive, Tn Jaya Sutrisna 5 4 0 0 0 0 0
Pendapatan 1 1 1 9 7 0 0 0
Beban Gaji 3 5 2 5 0 0 0
Beban Sewa 1 4 4 0 0 0 0
Beban Telepon 1 1 2 0 0 0
1 5 4 1 2 0 0 0 1 5 4 1 2 0 0 0
Perusahaan Jasa Sinar Kasih
Neraca Saldo (Sebelum Disesuaikan)
(dalam Rp. 000,-)
per 31 Desember 2006
Pendapatan Jasa 1 1 5 2 7 0 0 0
Beban Operasional:
Beban Gaji 3 6 0 0 0 0 0
Beban Sewa 1 4 4 0 0 0 0
Beban Telepon 1 1 2 0 0 0
Beban Perlengkapan Kantor 6 0 0 0 0
Beban Asuransi 2 2 5 0 0 0
Beban Depresiasi Peralatan 3 6 0 0 0 0
Beban Bunga 1 8 0 0 0 0
5 9 7 7 0 0 0
Laba Bersih 5 5 5 0 0 0 0
Perusahaan Sinar Kasih
Laporan Laba-Rugi
(dalam Rp. 000,-)
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2006
268
Informasi pelengkap:
1. Dari seluruh pendapatan diterima di muka, 2/3 diantaranya sudah
diakui sebagai pendapatan periode tersebut.
2. Pendapatan untuk 10 hari terakhir bulan Desember yang belum
dicatat sebesar Rp. 90.000.000,-.
Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan!
2. Susunlah laporan perubahan ekuitas dan neraca!
3. Buatlah jurnal penutup pada tanggal 31 Desember 2006!
4. Susunlah neraca saldo setelah tutup buku per 31 Desember 2006!
Soal 11.2
Berikut adalah neraca saldo per 31 Mei 2007, akhir bulan berjalan, dari
perusahaan jasa konsultan Trisna Purnama.
Trisna Purnama
Neraca Saldo
Per 31 Mei 2007
(dalam rupiah)
Kode Akun Nama Akun Debit Kredit
11 Kas 7.900.000 -
13 Perlengkaan 12.590.000 -
15 Asuransi Dibayar di Muka 5.470.000 -
16 Peralatan Kantor 101.300.000 -
17 Akumulasi Peny. Perl.Kantor - 22.418.000
18 Kendaraan 72.600.000
19 Akumulasi Peny. Kendaraan - 14.800.000
21 Utang Usaha - 8.030.000
31 Modal, Tn Sutrisna - 74.852.000
32 Prive, Tn Sutrisna 12.000.000 -
41 Pendapatan Jasa - 179.000.000
51 Beban Gaji 53.850.000 -
53 Beban Sewa 19.200.000 -
55 Beban Kendaraan 10.700.000 -
59 Beban Rupa-rupa 4.390.000 -
300.000.000 300.000.000
Data yang diperlukan untuk penyesuaian akhir bulan sebagai berikut:
269
a. Perlengkapan yang tersisa di perusahaan per 31 Mei 2007 sebesar
Rp. 2.300.000.000,-
b. Premi asuransi yang terpakai dalam bulan tersebut Rp. 3.600.000,-
c. Penyusutan peralatan pada bulan tersebut sebesar Rp. 6.760.000,-
d. Gaji karywan yang belum dibayar sampai dengan tanggal 31 Mei
2007 sebesar Rp. 2.150.000,-
e. Penyusutan kendaraan untuk bulan tersebut sebesar Rp. 8.800.000,-.
Pertanyaan
1. Masukkan saldo setiap akun yang terdapat di Neraca Saldo kedalam
kolom saldo yang tepat pada akun yang sesuai dengan bentuk empat
kolom dan bubuhkan tanda ( ) pada kolom Reff. !
2. Masukkan Neraca Saldo ke Neraca Lajur sepuluh kolom dan lengkapi
Neraca Lajur tersebut. Tambahkan akun-akun bila diperlukan!
3. Buatlah Jurnal Penyesuaian dan lakukan posting pada ayat Jurnal
Penyesuaian tersebut, sisipkan saldo pada akun yang terpengaruh!
4. Susunlah Neraca Saldo setelah penyesuaian!
5. Susun Laporan Keuangan dengan anggapan bahwa tidak ada
tambahan investasi sepanjang bulan tersebut!
6. Buatlah Jurnal Penutup dan posting ke Buku Besar!
7. Susunlah Neraca Saldo setelah penutup!
DAFTAR PUSTAKA
Al. Haryono Jusup. Dasar-dasar Akuntansi Edisi 6.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, 2003.
Hansen, Don R., Marianne M. Mowen. Cost Management:
Accounting and Control. Ohio: South-Western College
Publishing, 1995.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygant. Intermediate
Accounting 9th Edition. New York: John Wiley & Sons,
Inc., 1998.
Thacker, Ronald J. Accounting Principles 2nd Edition.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.,
1979.
Warren, Karl S., James M. Reeve, Philip E. Fess.
Accounting 20th Edition. United States: Thomson
Learning, Inc., 2002.
Weygandt, Jeffry J., Donald E. Kieso, Walter G. Kell.
Accounting Principles 4th Edition. New York: John
Wiley & Sons, Inc., 1996.
LAMPIRAN. A
ISTILAH-ISTILAH PENTING
Akuntan Publik Bersertifikat
(Certified Public Accountace -
CPA)
Akrual (Accruals)
Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Akumulasi Penyusutan
(Accumulated Depreciation)
Akun Aset (Asset Accounts)
Akun Beban (Expense Accounts)
Akun Ekuitas (Equity Accounts)
Akun Kewajiban (Liability Accounts)
Akun Kontra (Contra Accounts)
Akun Modal Pemilik (Owner's Equity
Account)
Akun Nominal/ Akun Laba-Rugi
(Nominal Accounts)
Akun Penarikan Modal Pemilik/
Prive (Owner's Withdrawal
Account)
Akun Pendapatan (Revenue
Accounts)
Akun Permanen (Permanent
Accounts)
Akun Riil/ Akun Neraca (Real
Accounts)
Akun Sementara (Temporary
Accounts)
Akun/ Rekening (Accounts)
Akuntansi (Accounting)
Akuntansi Anggaran (Budgetary
Accounting)
Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi Intern (Internal
Accounting)
Akuntansi Keuangan/ Akuntansi
Umum (Financial Accounting/
General Accounting)
Akuntansi Manajemen
(Management Accounting)
Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Akuntansi Pemerintahan
(Governmental Accounting)
Akuntansi Perpajakan (Tax
Accounting)
Akuntansi Publik (Public
Accounting)
Aset (Assets)
Aset Tak Berwujud (Intangible
Assets)
Asuransi Dibayar di Muka (Prepaid
Insurance)
Auntan Industri/ Akuntan Biaya
(Cost Accountance)
Ayat Jurnal (Journal Entry)
Ayat Jurnal Koreksi (Correction
Entries)
Ayat Jurnal Pembalik (Reversing
Entries)
Ayat Jurnal Penutup (Closing
Entries)
Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting
Entry)
Bahasa Bisnis (Business Language)
Beban (Expenses)
Beban Gaji (Salary Expense)
Beban Iklan (Advertising Expense)
Beban Listrik, Telepon, Air/ Beban
Utilitas (Utilities Expenses)
Beban Operasi (Operasional
Expenses)
Beban Penyusutan (Depreciation
Expense)
Beban Sewa (Rent Expense)
Bentuk Akun (Account Form)
Bentuk Akun Skontro/ Bentuk
Horizontal/ Bentuk Akun T (T
Account Form)
Bentuk Akun Stafel (Balance
Column Accounts)
Bentuk Bertahap (Multiple Step
Form)
Bentuk Langsung (Single Step
Form)
Buku Besar (General Ledger)
LAMPIRAN. B
ISTILAH-ISTILAH PENTING
Catatan atas Laporan Keuangan
(Notes of Financial Statements)
Controller
Dasar Akrual (Accrual Basis)
Dasar Tunai/ Dasar Kas (Cash
Basis)
Debit (Debit)
Dokumen Sumber (Source
Document)
Ekuitas Pemilik (Owner's Equity)
Ikatan Akuntan Indonesia - IAI
Ikhtisa Laba-Rugi (Income
Statement Summary)
Investasi Jangka Panjang (Longterm
Investment)
Investor
Jurnal Dua Kolom (Two Column
Journal)
Jurnal Khusus (Special Journal)
Jurnal Penyesuaian (Adjustment
Journal)
Jurnal/ Buku Harian (Journal)
Karyawan
Kas (Cash)
Keluaran (Barang atau Jasa =
Output)
Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban Akrual (Accrued
Liabilities)
Kewajiban Jangka Panjang (Longterm
Debts)
Kewajiban Lain-lain (Other
Liabilities)
Kewajiban Lancar (Current
Liabilities)
Konsep Penandingan (Matching
Concept)
Konsep Pengakuan Pendapatan
(Revenue Recognition Concept)
Kredit (Credit)
Kreditor (Creditur)
Laba (Profit)
Laba Bersih sebelum Pajak (Net
Income before Taxes)
Laba Bersih setelah Pajak (Net
Income after Taxes)
Laba Operasi
Laporan Arus Kas (Statement of
Cash Flow)
Laporan Ekuitas Pemilik (Statement
of Owner's Equity)
Laporan Keuangan (Financial
Statement)
Laporan Laba-Rugi (Income
Statement)
Manajer (Manager)
Neraca (Balance Sheet)
Neraca Lajur/ Kertas Kerja
(Worksheet)
Neraca Saldo (Trial Balance)
Neraca Saldo (Trial Balance)
Neraca Saldo setelah Penutupan
(Post Closing Trial Balance)
Neraca Saldo yang Disesuaikan
(Adjusted Trial Balace)
Organisasi Nirlaba (Non-profit
Oriented Organization)
Pelanggan (Customer)
Pemegang Buku (Book Keeper)
Pemeriksa Intern (Internal Auditor)
Pemilik Perusahaan (Owner)
Pemindah Bukuan (Posting)
Penangguhan (Deferrals)
Pendapatan Diterima di Muka
(Unearned Revenue)
Pendapatan Jasa (Service
Revenue)
Penjurnalan (Journalizing)
Peralatan Kantor (Office
Equipment)
Periode Akuntansi (Accounting
Periode)
ISTILAH-ISTILAH PENTING
Perlengkapan (Supplies)
Persamaan Dasar Akuntansi
(Accounting Equation)
Perusahaan Dagang
(Merchandising)
Perusahaan Jasa (Service
Company)
Perusahaan Manufaktur
(Manufacturing)
Perusahaan Persekutuan
(Partnership)
Perusahaan Perseorangan
(Proprietorship)
Perusahaan Perseroan
(Corporation)
Piutang Usaha (Accounts
Receivable)
Porsekot/ Premi (Prepaid)
Proses Akuntansi (Accounting
Process)
Proses Penyesuaian (Adjusting
Process)
Rugi (Loss)
Saldo (Balance)
Saldo Normal Akun (Normal
Balance of Accounts)
Seimbang (Balance)
Sewa Dibayar di Muka (Prepaid
Rent Expense)
Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)
Sistem Akuntansi Berpasangan
(Double Entry System)
Sumber Daya (Input)
Tanah (Land)
Transaksi Bisnis (Business
Transaction)
Transaksi Eksternal (External
Transaction)
Transaksi Internal (Internal
Transaction)
Utang Beban/ Beban Akrual
(Accrued Expenses)
Utang Usaha (Accounts Payable)
0 komentar:
Posting Komentar